Man of The Day: Siva Prasad

Social 26 Comments »

Gara-gara liat posting Wesley di Flikr, jadi Flikrwalking ga jelas kemana-mana, sampe ke Flikr Siva Prasad. Disela-sela nonton The Banquet nya Ziyi di TV Cina sambil beberes batere sama Kang Jay, jadi aja ngakak liat Siva. Nah gini nih kalo mo narsis, jangan kagok. Salurkan ke hal-hal positif 😀 … Me at …. with … gal. Me at …. with … hahahaa hare gene mo jadi seleb IT, plis deh. Ga guna banget rakyat melarat makan aja mencret susahnya. Dah para seleb, coba tiru deh Siva Prasad, dijamin hati tenang kaga perlu ambisi proyek. Betul? 😛 bwakakaa… Vivat Siva! Bener-bener deh lu top bgt!






Siva Prasad, you really make my day :)) …. Kalo narsis jangan kagok bosss…. hahahaha… Siva TOP BGT PISAN!

Link lengkap Siva Prasad bisa di longok di sini. Pastikan anda lagi ga penuh perut kalo ga mau ngakak keluar lagi bwakakaa…..

Update: Niru Siva juga ah, berikut adalah hasil keringat beberes batere barusan… Foto Engkoh Batere courtesy Kang Jay Bwakakaakakaka…

engkohbatere.jpg

Pertamina Yang Merugi, Rakyat Yang Menanggung Beban?

Social 19 Comments »

Baru mau ngantor dah denger siaran TV soal kenaikan bahan bakar Elpiji yang kemasan 50 kilogram. Kalo ga salah jadi 6 ribu? per kilogram? Hmmm terakhir gua jadi pengembara kerja di Jakarta tahun 1998 harga gas baru naik jadi 13 ribu perak per 15 kilonya. Alasan kenaikan adalah karena menutup kerugian Pertamina bisnis Elpiji.

Belum kelar urusan konversi minyak tanah ke elpiji, rakyat sudah harus dibebani kenaikan harga elpiji per tanggal 1 September 2007. Walaupun katanya? *konfirmasi dong, kenaikan ini diperuntukkan untuk Rumah Sakit, Mall, dan Hotel, apakah artinya ke jadi rakyat negara ini = kudu jadi superman, alias kagak boleh sakit??  Rumah sakit sudah sedemikian mahalnya dan scammnya masih dikasih beban yang dijamin akan meningkatkan harga pelayanan Rumah Sakit. Mampus aja dong jadi rakyat?

Efek domino itu yang apa Pemerintah lupa? Gas naik, ato BBM naik, ato skrg juga kenaikan tarif Jalan Tol bikin efek multiplikasi luar biasa. Naik di core nya 5% misalnya nah di end product kan bisa 30%++, Nah gimana ini kalo di core nya naiknya sudah 47%? Wah dijamin mencret jadi rakyat Indonesia.

Pertanyaan berikutnya, siapakah sih yang namanya Pemerintah itu? gua bingung jaman sekarang kok Anggota Dewan kayak Senat di Jaman Romawi. Jadi siapakah yang korup di negeri ini? Dahulu saya dari jaman kecil selalu berpikir kalo bedanya Indonesia dengan Malaysia adalah: “Indonesia, Pemerintahnya Ga Bener (baca Korup), Rakyatnya Bener; Malaysia, Pemerintahnya Bener (ga Korup),  Rakyatnya Ga bener”. Nah sekarang kok ya rasanya kebalik… Indonesia Rakyatnya pun dah pada ga bener, gara-gara mentalitas ga dibiasakan bener dari contoh pemimpin-pemimpin di atas. Jadi kesimpulannya? Kata saya sih harus TOP DOWN. Dari  Orang  Nomor Satu. Tangan Besi. Hajar. Dewan? Mohon maaf kok kayak gerombolan Senat Jaman Romawi yang pada kegemukan dapet hasil saweran tapi lupa rakyat. 🙁 …. Saatnya butuh pemimpin bertangan besi? Pak SBY kok ga keliatan tentaranya ya? Takut di demo rakyat? Ato takut di impeach Dewan? Lingkaran Setan. Capek bener. Katanya merdeka dah 62 tahun. 🙁

Ada Apa Dengan Call Center Bluebird Yang Baru?

Social, Technology 9 Comments »

Pagi-pagi tergerak dengan tulisan sdr Eep soal komplain kenyamanan dengan Bluebird, saya malah jadi inget uneg-uneg selaku pengguna layanan Bluebird 2 tahun terakhir (sejak Bluebird masuk Bandung). Terus tulisan saya sebelumnya yang ngebahas Call Center di sekeliling kita. Nah pertanyaannya ada apa dengan Call Center Bluebird yang baru? Sistem yang katanya MBT?? *tolong dikoreksi… bolak balik malah bikin repot calon pengguna.

Seperti komen saya di blog Kang Eep, MBT (Call Center Bluebird) yang baru malah bolak balik mengharuskan penelpon memberikan alamat penjemputan kembali, padahal call center yang dahulu selalu okey ga perlu confirmasi tanya dengan siapa cukup dengan menyebutkan nomer telpon pemesan. Sistem baru yang ngeselin ini sudah berlangsung 2 bulan. Bisa dikonfirmasi Bapak-bapak dan Ibu-ibu (karena gua pernah baca yang punya Bluebird cewe?) manajemen Bluebird, ada apa dengan sistem Call Center yang baru, kenapa bukannya malah memudahkan calon penumpang dan operator, malah seringkali bikin spaneng? Salah pilih konsultan bu?

In Memoriam: Haroen Al Rasjid

Social 19 Comments »

haroenalrasjid.jpg

Kemaren pagi saya terkejut membaca kolom advertisement di Kompas. Telah berpulang lagi salah seorang putra terbaik bangsa, Bapak Haroen Al Rasjid. Saya pribadi tidak mengenal beliau secara langsung kecuali bertemu dalam satu dua kesempatan, tapi nilai-nilai yang ditanamkan seorang Haroen Al Rasjid lah yang membentuk kepribadian saya dan puluhan ribu putra-putri karyawan PT. Caltex Pacific Indonesia.

Seorang Haroen Al Rasjid yang saya perhatikan dari jaman kecil, adalah seorang pribadi yang ramah, santun, pintar, dan memiliki dedikasi yang penuh terhadap pekerjaannya. Beberapa hal yang tidak pernah luput dari perhatian saya adalah, beliau selalu  menyukai black suite (jas nya hitam pekat), dan selalu mencatat semua kejadian down to details. Jam berapa beliau turun dari helicopter, meeting, on time (sesuatu yang saya amati sulit dilakukan diluar sini) dan detail-detail peristiwa yang terkait what-and-where-abouts. Sesuatu hal yang jarang dapat diterapkan oleh perilaku manusia Indonesia saat ini.

Hal lain yang mengesankan bagi saya adalah, bagaimana beliau bisa memanage untuk mengingat ribuan nama, puluhan ribu mungkin, dan orang-orang kecil, jadi setiap kali bertemu kembali beliau dengan santun menanyakan kabar dengan menyebutkan nama kecil karyawan tersebut, sesuatu yang saya belum pernah jumpai selain dari sosok pribadi seorang Haroen Al Rasjid.

Beberapa rekan-rekan kerja Haroen Al Rasjid merupakan rekan pribadi saya, dalam kesempatan meeting beberapa tahun yang lalu saya menerima kabar apabila beliau sedang sakit dan sudah beberapa kali operasi (otak). Kadang bisa mengingat rekan-rekannya kadang lupa siapa.

Memimpin perusahaan dengan resources terbesar di Indonesia tidak membuat Haroen Al Rasjid menjadi sosok yang tinggi hati atau memiliki banyak musuh. Haroen tetap menjadi pribadi yang menyenangkan diantara rekan-rekan kerjanya dan memiliki image yang baik diantara ratusan ribu karyawan perusahaan ini.

Caltex Pacific Indonesia*sekarang Chevron, merupakan perusahaan minyak terbesar di negeri ini, dengan menyumbangkan 700.000-1.000.000 barrels minyak perharinya. Penyumbang devisa terbesar bagi negeri ini, walaupun negeri ini masih dalam kondisi kemiskinan yang berkepanjangan bagi sebagian besar rakyatnya.

Saat ini sudah mendahului kita 3 orang punggawa minyak, Haroen Al Rasjid, Julius Tahija, dan Ibnu Soetowo. Betapa waktu berlalu sedemikian cepat. Orang-orang disekitar kita sudah mendahului kita semua menjalani kehidupan di alam berikutnya.

Selamat jalan Pak Haroen, semoga anda menemukan kebahagiaan yang abadi di alam bhaka. Turut mendoakan. Seluruh putra-putri karyawan CPI.

Renungan hidup: Hidup, Mati, Kehidupan, Kematian…

Sudah Seharusnya Pemimpin Belajar Bersikap Bijak

Social 11 Comments »

Pagi dibangunkan oleh suara teriakan riang anak-anak yang lomba tarik tambang dalam rangka peringatan kelahiran negeri ini, hati teriris pilu membaca berita di detik.com, mengapa setelah 62 tahun negeri ini merdeka masih saja para pemimpinnya menunjukkan kualitas sikap keteladanan yang tidak lebih baik daripada penduduknya yang masih mengalami dan belum juga keluar dari jurang kemiskinan setelah satu generasi menjelang senja lahir dinegeri ini.

Dan pola berulang ini, apabila ditelaah menunjukkan kelas pemimpin itu sendiri. Akankah pernah kita melihat para mantan pemimpin negeri ini berbaris rapi menghormat pada sang Saka Merah Putih? Pak Harto, Pak Habibie, Bu Megawati, Gus Dur, SBY… saya mohon, adakah sisa nilai kemanusiaan anda untuk bisa ditelurkan ke rakyatmu setelah anda menikmati posisi tak tertandingi dinegeri ini sebagai orang nomer satu di Republik tercinta ini. Semoga mimpi ini bisa jadi kenyataan ditahun depan… atau akan pernahkah? Ironis sekali.

WP Theme & Icons by N.Design Studio
Entries RSS Comments RSS Log in