Lee Kuan Yew Di ChannelAsia (Belajar Dari Si Om Gaek)

Social Add comments

Siang ini ada coverage Mr. Lee di ChannelAsia di depan forum para diplomat? Beberapa yang saya noted dari penampilan beliau kali ini adalah: “Keberhasilan Singapore adalah karena salah satunya Perdana Menterinya tidak kudu belajar lagi”. Dang! Top banget. Hal ini menunjukkan dua hal. (1) Sekaligus pembenaran beliau atas “diktatorisme” nya. (2) Beliau benar sekali, karena dengan demikian negara bisa konsentrasi dengan pekerjaan, tidak melulu menjabat 5 tahun (Seperti yang selalu saya sindir, 2 tahun pertama menjabat kerjanya baru orientasi, 2 tahun terakhir menjabat udah sibuk kampanye biar terpilih lagi. Halah!).

Biar kata tampang gua ada mirip Lee sipit-sipitnya, aslinya tetep Indonesia asli, namun adek kakek migrasi ke Singapore dan berikut sebagian keluarga kakek sejak tahun 1970an. Jadi sejak masih unyil ya biasa bolak-balik ke Singapore (apalagi hobby gua bolos sekolah SD sampe 1-2 bulan kekekeke), dari sejak Singapore ya kampong man! Dari jaman masih tinggal di belakang Orchard (Cairnhill Street), Orchard masih busuk ga ada apa-apanya *yang termasuk paling tua ya itu underpass di Orchard-Scotts Road, sampe Nge Ann City (Takashimaya) dibangun 1993. Intinya dari kondisi ga lebih bagus dari perkampungan di Indonesia sampe jadi metropolitan (tanpa natural resources apa-apa) Singapore dibawah pimpinan Om Gaek dari tahun 1959-1990 menjabat jadi Perdana Menteri asli gas pol ngebangun terus.

Tahun 1990 si Om, “melepaskan” jabatan PM nya ke protegenya, Mr. Goh Chok Tong, si Om kemudian menjabat jadi Senior Minister sampe tahun 2004, setelah Mr. Chok Tong pensiun, anak si Om yang sempet sakit kanker akut mengambil alih nerusin jadi PM, Lee Hsien Loong, dan antiknya si Om ambil posisi jabatan antik yaitu Minister Mentor.

Gua sih ga peduli dan ga lagi mo bahas soal bisnis keluarga, Singtel, Temasek, dan lain-lainnya (salah seorang rekan warga Singapore asli, pebisnis IT juga pernah gua komentari, kok ga coba bikin apartemen di sono, jawabnya, halah udahlah ga usah mimpi, bisnis LTA (Land Transportation Authority) itu udah bisnisnya Si Om dan keluarga), yang lagi gua mo bahas gimana si Om dengan tangan besinya berhasil membangun sebuah negara ucrit gitu ga ada apa-apanya jadi salah satu negara respectable di dunia.

Salah satu artikel paling berkesan yang gua baca pada tahun 1990an adalah ketika Singapore pertama kali memperkenalkan logo Golden Lion dan membentuk Singapore Tourism Board, adalah ketika tahun 1970an si Om nerima surat dari luar negeri dengan alamat Singapore, Malaysia (baca: alias Singapore ga ngetop pisan, masih dikira bagian dari Malaysia padahal sudah talak tiga sejak tahun 1965). Si Om marah dan komen dengan para founding father negara kota itu. “Woy, njing njing *gaya Bandung tea … geuleuh nyak meni orang te nteu nyahoo (ga tau) dimana Singapore te… dasar katrok pisan!” then Let’s build STB!. Ngeri coy, titahnya jadi langsung. Ibarat sim salabim.

Seorang rekan dekat juga selalu berkomentar, Indonesia ini hanya bisa dipimpin oleh dua jenis pemimpin: 1. Yang ditakuti. 2. Yang disegani. Singkat kata, Indonesia masih butuh Pawang! Lah iya dong secara coba liat sekarang, Partai mewakili sapa? Mewakili para wakil partai kan? Kalo jual janji emang bilang mewakili rakyat. There’s something terribly wrong with this country management. Our country. Yang pinter-pinter pun pada apatis ga mau ikut nyecam dan bongkar kebusukan sistem ini. Mau ngomong ga demokrasi? Halah demokrasi tea dagangannya Amerika. Apa sih demokrasi? Nyekem Iran? Nyekem Cuba? Hehehe… mana yang ada minyaknye aje Amrik dah ngiler biji kodoknye 😀 Heran Indonesia minyak dan emas banyak ga disekem Amrik? Blon aja kaleeee, bagiannya masih enak boss 😀

Om Gaek komentar, mungkin ketidakbutuhan Perdana Menteri di Singapore untuk belajar (baca: tidak perlunya inefficiency karena baru menjabat), alias semua di kader, membuat Singapore bisa tancap gas langsung membangun. Lah modal apa sih itu negara? Apa-apa juga ga punya 😀 hehehe ngandelin Port (baca: Hub) doang kan 😀 , tapi good governance, concern ke pembangunan public facility, good policy, welcome foreign investment, menjadikan negara kampong tersebut menjadi tidak kampongan lagi.

Ending yang classy, adalah ketika si Om ditanyakan mengenai pendapat tentang keberadaan Dubai. Secara Dubai adalah salah satu kota paling banyak dibicarakan di dunia saat ini. Dibawah pimpinan Sheikh Mo (Mohammed Rashid) sebagai generasi kedua telah berhasil membangun Dubai sebagai negara kota paling maju di kawasan semenanjung Arab, Si Om berkomentar dengan elegannya “Ya Dubai merupakan partner strategis kami dalam pengiriman cargo ke timur tengah, dan kami sangat me-welcome Dubai menjadi negara yang maju dan merupakan hub di kawasan semenanjung Arab. Kita akan liat nanti sustainablenya bagaimana apakah Dubai tetap bisa mempertahankan kondisinya, dan kalaupun demikian sangat disyukuri karena mereka memiliki resources yang mendukung untuk itu”. Very classy Om! A touch from Minister Mentor.

Yang gua kadang iseng kepikiran waktu sekem-sekem-an sama Apple kenapa gua pake nama Adinoto Lee aja ya biar terkencing-kencing tuh para Director sekem itu wakakakaka… Secara gua bolak-balik ditanya “Adi, are you sure you’re not Chinese?” melihat nama turunan Arab gua. Hahaha gua nyengir aja, belon tau kali dia nama bawaan lahir gua malah Mohammad! Apa Bandung perlu kerjasama dengan Shiekh Mo nih biar lancar urusan pembangunan kota tercinta ini? Nanti dulu kaleeee… beresin dulu itu pejabat korupsi. Kata Amal sekali-kali itu di Cihampelas jangan cuma Superman dan Batman doang digantung-gantung, kalo perlu pejabat korupsi sekali-kali digantung disana!

Sudahlah, cukup pidato calon walikota malem ini. Kita ketemu besok yee di PestaBlogger.com, Jangan lupa kita charity bagi-bagi CD OpenSUSE lohhhh bwakakakaka… *iseng sekemnya keluar lagi. 😀

19 Responses to “Lee Kuan Yew Di ChannelAsia (Belajar Dari Si Om Gaek)”

  1. Adham Somantrie Says:

    “Ending yang classy, adalah ketika si Om ditanyakan mengenai pendapat tentang keberadaan Dumai. Secara Dumai adalah salah satu kota yang dekat dengan Singapore”

    wakakakaka…

  2. adinoto Says:

    Adham Somantrie Says:
    October 26th, 2007 at 7:00 pm e

    “Ending yang classy, adalah ketika si Om ditanyakan mengenai pendapat tentang keberadaan Dumai. Secara Dumai adalah salah satu kota yang dekat dengan Singapore”

    wakakakaka…

    => Ya kalo si Om lagi ngelindur lupa bedain Dumai sama Dubai bwakakaka….

  3. keqi Says:

    *keliling blog bawa spanduk “REVOLUSI!!!”*

    ps: salahkan kultur *lirik starchi*

  4. wesly Says:

    Gue malah heran sama orang Indonesia yg bangganya melaporkan diri ke khalayak ramai kalau dia ke Singapore tiap minggu.. ada yg istimewa?

  5. adinoto Says:

    # wesly Says:
    October 26th, 2007 at 7:10 pm e

    Gue malah heran sama orang Indonesia yg bangganya melaporkan diri ke khalayak ramai kalau dia ke Singapore tiap minggu.. ada yg istimewa?

    => Wah sapa tuh? lah kudunya elo bilang, lah elo aja udah ga butuh fiscal kalo ke sana bwakakakka 😀 *ngacirrrrr

  6. Marek Says:

    Cina yang Mohammad juga banyak banget lageeeeeeee.

  7. IMW Says:

    Pas kecil dulu kalo pesta di rumah, selalu belanjanya ke Singapur. Pesta ulang tahun, arisan dsb. Lha deket banget ke Singapur, dan barang-barang adanya di sono.

  8. yudiwbs Says:

    Mungkin cuma dua kelebihan kita ya: demokrasi dan kebebasan pers. Bisa dijadikan modal nggak? 🙂

  9. fisto Says:

    haha…hobi bolos juga waktu SD, secara deket ke singapur yaa…
    Tapi bener banget tuh ya yg tentang pemimpin yg sedang menjabat itu gak perlu belajar lagi…bener2 top markotop…

  10. andriansah Says:

    eh saya minta 1 cd opensusenya yah?
    Mudah2an ketemu di pesta blogger
    dateng kan?

    *salah fokus

  11. Aa Nata Says:

    # IMW Says:
    October 26th, 2007 at 9:42 pm

    Pas kecil dulu kalo pesta di rumah, selalu belanjanya ke Singapur. Pesta ulang tahun, arisan dsb. Lha deket banget ke Singapur, dan barang-barang adanya di sono.

    => Tanjung pinang lo dulu kecilnya? hehehe

  12. Aa Nata Says:

    # yudiwbs Says:
    October 26th, 2007 at 10:13 pm

    Mungkin cuma dua kelebihan kita ya: demokrasi dan kebebasan pers. Bisa dijadikan modal nggak? 🙂

    => Nice touch bro. Tapi kalo gua sih ga terlalu percaya dengan dua modal diatas. Secara: 1. Persnya blon bertanggungjawab (ratio yang bertanggungjawab dengan yang katrok belum seimbang — liat aja kualitas tayangan televisi contohnya sangat tidak mendidik). yang ke 2. Struktur masyarakat kita masih didominasi dengan kebodohan dan kemiskinan. Untuk model demikian sangat tidak cocok dengan model demokrasi.

    Anyway saya tidak terlalu percaya demokrasi. Demokrasi toh cuma bagi-bagi kursi. Yang dibutuhkan itu model pemimpin yang Mencintai rakyatnya dan Dicintai rakyatknya. Jadi harus orang2 keras dan bener yang dedicated untuk rakyatnya.

    Apakah Amrik skrg democracy? Kok rasanya pemerintah jalan sendiri walaupun rakyatnya semua sebagian besar ga ada yang pro dengan apapun kebijakan luar negeri pemerintah?

  13. Aa Nata Says:

    # fisto Says:
    October 26th, 2007 at 11:15 pm

    haha…hobi bolos juga waktu SD, secara deket ke singapur yaa…
    Tapi bener banget tuh ya yg tentang pemimpin yg sedang menjabat itu gak perlu belajar lagi…bener2 top markotop…

    => Yoi boss. Sudah dikader dan sudah darahnya untuk mengerti apa yang akan dikerjakan.

    Too shame kita ga bisa naikin orang-orang seperti Pak Sarwono yang sangat menguasai bidangnya (Satu-satunya yang saya sayangkan dari Pak Sarwono adalah beliau sudah tua, harusnya pemimpin-pemimpin muda juga mulai tampil).

    Pertanyaannya, sampai kapan negara ini mulai tumbuh kesadaraannya untuk tumbuh? Negara ini negara besar boss, ga cukup seorang SBY saja yang membangun negeri ini. Ini butuh kerja keras seluruh warga.

    Pe-er nomor satu tentunya pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan. baru bicara lapangan pekerjaan dan kembali menata sektor link industri dan usaha kecil. Saat ini kesannya usaha kecil jalan sendiri-sendiri, sektor usaha besar dapet glontoran dana dari pemerintah justru banyak yang ga bertanggungjawab (BLBI).

  14. Aa Nata Says:

    # andriansah Says:
    October 27th, 2007 at 12:30 am

    eh saya minta 1 cd opensusenya yah?
    Mudah2an ketemu di pesta blogger
    dateng kan?

    *salah fokus

    => Pasti boss. It’s 4:00 AM in the morning and we’re ready to rocking with “Kalo minta CD openSUSE ke gua aja” bwakakaka 😀 rock the party 😀

  15. adinoto Says:

    # Marek Says:
    October 26th, 2007 at 9:01 pm e

    Cina yang Mohammad juga banyak banget lageeeeeeee.

    => Hehehehe bisa aja boss ini. Itu mah cuma inget masa2 disekem Apple boss hahahaa… kayaknya kalo ga dapet protege putih ga demen banget tuh orang2 Singapore, udah dua mantan bos Singapore bolak balik nyekem gitu… dulu waktu di Lotus gua jawab “I still asking my mother for that” hahahaha… sambil ngeloyor tea… yang waktu Apple gua jawab aja “Decendent” hahahaha… sialnya dibahas lagi… lah yang pegang distribusi musik itu (software apple for music, Logic etc masih keliatan banget di, lah elo kok ga?) halah hahahaha… *ngacirrrr

  16. idarmadi Says:

    Singapore itu cuman Cayman yang lokasinya bagus. Selemparan batu dari Indonesia. Kalo Indonesia tidak penuh dengan koruptor dan konglomerat yang memarkirkan dananya di Singapore, apa bisa menjadi seperti sekarang mereka ini? Apa sih yang mereka punyai? SDA tidak ada. Lokasi strategis? Batam juga bisa jadi alternative kok. Penduduk sedikit.

    Berkat dana parkir dari para konglomerat dan koruptor RI, Singapore bisa maju. Coba kalo Singapore dan Brunei tukar tempat.

    Singapore, negara yang sok beradab, tapi tutup 2 mata soal dana haram yang diparkir di negara mereka. Ogah perjanjian extradisi malah mengaitkan dengan DCA. (Kata orang Sing sendiri, Soeharto sih ga ada apa apanya jika dibandingkan dengan “korupsi” oleh dinasti Lee).

    Payah kita punya presiden lembek. Kalo gw sih, let’s build Nuclear Power plant di Batam. hehehehehhe…..

  17. akhyaree hananto Says:

    asli banget, RI gak butuh demokrasi..Kita butuh pemimpin macam Vladimir Putin…siapa ya?

  18. minanube Says:

    wekekek… mantap juga ide dan kegilaan nih, okeh deh… CEO gitu loh 😛

  19. driving lessons Says:

    Hi there! My partner and I often publish guest articles for other web site owners to help increase exposure to our work, as well as provide good articles to website owners. It’s a win win situation! If you’re interested feel free to email me at: Julie.Vanecek@yahoo.co.uk so we can talk further. Thankyou!

Leave a Reply

WP Theme & Icons by N.Design Studio
Entries RSS Comments RSS Log in