Call me laggard, tapi emang gua paling males berurusan dengan mesin. Few exception though, ada beberapa teknologi call center yang termasuk human. Salah satunya adalah call center yang dapat mengenali human voice yang dikembangkan oleh partner bisnis saya di Malaysia. Let say, anda butuh menelpon Badu di extension 124, dengan telpon 5200000… pada saat anda dihubungkan dengan call center tersebut, anda cukup menyebutkan “Badu” dan anda secara otomatis akan diredirect ke extension line 124. Cool huh? *hahahaa kalo perlu ini kontak gua yeee… ato ada client besar yang mo pasang, nah boleh juga kita tawarin dah boss 😀
Sebenarnya saya ga mo bahas itu, itu mah pesan sponsor kalee, yang gua mo bahas adalah call center yang disekeliling kita. Teknologi diatas masih belon common. Apalagi lidah orang Indonesia tea suka patah-patah kalo nyebut spelling. Well, gitu deh… disini gua mo tanya, services dari call center apa yang sering anda pakai? Banking? Well menyebalkan ya… tekan 1 apabila ingin berurusan dengan perbangkan… 2 apabila ingin berurusan dengan bla bla bla… kagak ada kah teknologi yang lebih human? Hmm Call Center Perbankan emang sux. Ada orang bank yang mo tunjukkin revolusi call center? Ayoo sini. Adalagi layanan call center sederhana dari Blue Bird. Hmm begitu anda menyebutkan nomer telpon anda, pasti pihak blue bird tau terus ngomong “Ya Pak Badu, mo dijemput di tempat biasa… bla bla bla…” karena telpon/hp tersebut terdaftar di database call center nya. Bandingin dengan beberapa layanan taxi lain yang cenderung teriak… “Woy… taxi ke blablabla sudah dikirim belum??” Hayah hare gene… ada lagi yang lebih primitif seperti Citi Trans. Hmm Mohon maaf buat pemilik Citi Trans. Saya pengguna setia Citi Trans tapi lah ya kok saban kali telpon masih harus bolak-balik nanya telpon alias masih pencatatan kertas tea… hayah… Udah saatnya kali bro naik eskalasi ke call center kecil-kecilan yang lebih menghormati pelanggan. Ato menghindari pengecekan pajak? Heheheh teuing kalo itu mah 😀 Hare gene tukang pajak emang serem ga puguh, hasilnya tapi apa ga tau deh ga jelas.
Dua hari ini gua amazed dengan call center McDonalds. Gara-gara laper, males keluar, gua telpon dah tu 14045. Kaget bow… langsung yang bersangkutan menjawab “Dengan Pak Adinoto… alamat di… blablabla…” Loh.. last time gua inget nelpon udah setahun dua kali? Secara gua ga gitu demen junk food. Hmm berarti nomer telpon kita diregister di call centernya dan incoming call langsung menunjukkan database penelpon. Kewl! Well.. iseng gua tanya, ini call center dimana ya? Jakarta Selatan katanya. Hah. hmmm centralized rupanya. Dan kemudian di routing ke cabang McDonalds terdekat. Wow. Top. Gua kemudian dinotice kalo tidak ada order minimum, hanya ada penambahan 7500 untuk pengiriman. That’s even better. Dan ternyata terhitung ga lama deh. < 15 menit udah nyampe tu makanan. Hebat.
Well gimana pengalaman teman-teman dengan call center? Ada call center yang berkesan? Berkesan baik ato berkesan buruk. Share deh. Nah ato udah saatnya kita masukin call center voice recognition itu? 😀 kekekeke…. Hayah mo bisnis kebanyakan ide ga ada holdingnya neh. Ada yang mo modalin kagak? 5 with six zeroes would be good enough to start a nice holding 😀 ….
July 17th, 2007 at 10:24 pm
udah disampaikan tuh ke yang punya 😉
July 17th, 2007 at 10:30 pm
yeah..saya jg heran pertama kali call 14045 udah tahu alamat saya . dugaan ku sih.. ada sinergi data antara pizza hot / hokben dgn mc-D secara br pertama pesen mc-D .
ayo bisnis outsourcing call center !
July 17th, 2007 at 10:31 pm
karena satu dan lain hal kemarin saya harus memesankan McD dari Bandung untuk kesuatu alamat di Jakarta.. Alhasil ditolak sama 14045.
Kata operator-nya, “wah sekarang gak bisa pak…” dan lain sebagainya…
akhirnya saya berdalih, tapi orangnya ini lagi sakit, ga ada pulsa dan banyak nyamuk loh diluar (niruin desta di iklan)
akhirnya mbak penerimannya ngakak dan kasih ijin untuk memesan pakai nama orang lain 🙂
setelah dipikir-pikir ini ternyata bisa jadi karena McDonald terlalu sering diisengin atau di abuse system-nya. Yang kemudian membawa ingatan saya pada sebuah email yang sempat beredar di Internet, “Misteri Telefon buat Caca”
berikut cuplikannya:
Sejak gue makin keranjingan internet, gue memutuskan untuk masang line telepon sendiri di kamar. Tadinya gue happy banget punya line sendiri, sampe akhirnya gue mulai diganggu telepon-telepon misterius.
[kriiing]
“Halo…”
“Halo… Caca ada?”
“Oh salah sambung.”
[klik]
[kriiing]
“Halo…”
“Halo… Caca ada?”
Nah, gue mulai heran nih. Yang nelepon beda, sama2 nyari Caca.
“Salah sambung” (nada tegas)
[klik]
[kriiing]
“Halo…”
“Halo, dengan 314-xxxx?”
“Iya betul.”
“Cacanya ada?”
Wah ini udah masuk kategori ajaib. Telepon baru dipasang sebulan, kok udah ada yang salah nomer sampe lengkap gitu? Gue jadi was-was; jangan2 telepon gue dikloning. Maka bulan berikutnya gue minta perincian tagihan telepon gue. Ternyata selah gue periksa dengan teliti………. normal aja tuh. Semua percakapan yang tertulis di situ beneran percakapan gue. Aneh.
Sementara itu telepon2 aneh yang nyari Caca terus berlanjut. Sehari bisa ada 8-10 orang yang nyari Caca sialan itu, dan khusus di akhir pekan atau hari libur nasional lainnya bisa naik sampe 20 panggilan sehari, dengan penelepon yang beda-beda. Persamaannya cuma satu: dari suaranya kayaknya rata2 anak kecil atau ABG. Si Caca ini anak gaul kronis kali, kerjaannya ngelayap mulu, makanya temennya segini banyak, pikir gue.
Segitu lama nerimain telepon salah sambung mulu, lama2 gue bete juga kan. Mana kalo nelepon suka nggak kenal waktu. Untungnya telepon gue ada CLI-nya, jadi kalo ada telepon masuk gue bisa memperkirakan ini salah sambung atau enggak. Kalo nomernya udah jelas2 aneh, nggak gue angkat sekalian. Tapi kalo lagi iseng nggak ada kerjaan, suka gue jadiin hiburan juga. Misalnya;
[kriiing-jam 11 malem]
“Halo…”
“Halo… Caca ada?”
“ooo… Cacanya lagi mandi…”
“Mandi Oom? Malem2 gini?” (sialan gue dipanggil oom, disangka bapaknya kali)
“Iya. Keramas. Tau sendiri dong abis ngapain, hmmm?
[klik]
[kriiing]
“Halo…”
“Halo… Caca ada?”
(dg nada panik)”Oooh…. kamu belum tau ya??”
“Kenapa? Kenapa?” (ikutan panik)
“Caca kecelakaan!!”
“HAH?! Dirawat di mana oom?”
“Di RS anu, di UGD!”
“Oh iya oom, saya segera ke sana.”
[klik]
Makin lama gue jadi semakin tertantang kreativitasnya cari cara2 baru ngejawab telepon2 gila itu.
[kriiing-jam setengah 1 malem]
“HUAHAHAHA-HUAHAHAHA-HA-HA-HA!!”(ketawa ala buto ijo)
“…!!”(kaget campur ngeri)
[klik]
[kriiing]
“HALO!”
“ha-halo…?”
“YA HALO!! DI SINI POLSEK MENTENG!!”
“Oh, ma-maaf pak…”
“ADA PERLU APA INI, JANGAN MAIN-MAIN YA! SAYA TAHU NOMER TELEPON KAMU XXXXXXX!!”
“…!!!”(sama dengan kasus sebelumnya)
[klik]
[kriiing]
“Halo…”
“Halo… Caca ada?”
“Ya ini Caca.”
“…Caca? (trus kedengeran si penelepon bisik2 sama orang di sebelahnya ‘kok suaranya laki sih?’)”
[klik]
Keponakan2 gue juga pada kesenengan kalo gue suruh angkatin telepon buat Caca. Tapi akhirnya terpaksa gue hentikan karena mereka jadi kayak dapet legitimasi mempraktekkan kata2 terlarang
“Caca nggak ada, dasar bego, kampret, monyet…!!!”
Ada juga yang sok imut, kalo diangkat diem. Thanks to CLI, gantian gue kerjain; gue teleponin dia di jam2 aneh (11 malem, 2 pagi, 5 subuh). Habis itu kapok nggak pernah iseng lagi. Dimarahin ibunya kali. Kadang kalo gue lagi males berkreativitas, telepon gue angkat tapi gue geletakin aja sementara gue asik main PS. Ada yang betah lho nungguin sampe lama padahal yang dia denger cuma suara berisiknya PS gue. Kadang2 gue angkat terus gue tutup lagi sampe pernah kejadian begini,
[kriiing]
“Halo…”
“Halo… Caca ada?” (dengan suara cengengesan)
[prok] (nutup sambil napsu)
[kriiing]
“Halo!”
“Gung, ini gue gung, gue…!! Iih galak amat sih langsung ditutup…!” Ternyata temen gue, tadinya berniat sok lucu ngaku2 nyari Caca.
Setelah beberapa bulan diliputi misteri, pada suatu hari gue dapet petunjuk berarti tentang siapa sebenarnya Caca ini.
[kriiing]
“Halo…”
“Halo… MARSHANDA ada?” Marshanda? Yang bintang sinetron itu?
“Hm. Minta nomer berapa ya?”
“314-xxxx”
“Oooo… jadi ini nomer teleponnya Marshanda toh. Yang bintang sinetron itu?”
“Iya, oom.”
“Dapet dari mana sih kamu?”
“Majalah, oom.”
“Ooo.. gitu toh…”
“Jadi…. Marshanda-nya ada oom?”
“Ya enggak, lah! Salah sambung, monyong!”
[klik]
[kriiing-nomer yang tadi]
“APA KAMU, NGGA TERIMA DIKATAIN MONYONG??”
“…!!” (lagi2 surprise atas keajaiban teknologi bernama CLI).
[klik]
Sialan bener TELKOM, ternyata gue dikasih nomer bekas. Bekasnya bekas artis, lagi! Apes banget. Dugaan gue, si Marshanda ini mungkin udah ngga sanggup nerima telepon masuk melulu, makanya dia ganti nomer. Dasar sialnya gue aja kok ya ndilalah gue yang dapet nomer wasiat itu.
Sejak tau bahwa Caca = Marshanda, maka gue mencoba berbaik hati pada para anak kecil dan ABG salah sambung itu untuk menyampaikan kenyataan pahit bahwa bintang pujaan mereka males nerima telepon dari fansnya. Tapi kemudian malah timbul pertanyaan baru yang makin bikin ribet.
[kriiing]
“Halo…”
“Halo… Marshanda / Caca ada?”
“Oh, salah sambung dik, dulu memang benar ini nomernya Caca, tapi sekarang udah bukan, ok?”
“Ooooh… gitu….. trus, NOMER TELEPON MARSHANDA YANG SEKARANG BERAPA DONG OOM?”
Ya-elah, manalah gue tau…! Ggrrrrr… anak2 ini, kebanyakan makan MSG kali sampe bisa kompakan lemotnya gini.
Maka niat baik memberikan informasi gue batalkan dan gue kembali ke teknik awal penerimaan telepon dengan menyamar sebagai buto ijo, pak polisi, atau mengarang cerita2 tendensius tentang Caca alias Marshanda. Sekarang setelah gue tau Caca adalah Marshanda si artis, sekalian aja gue bikin gosip ala infotainment.
[kriiing]
“Halo…”
“Halo… Marshanda / Caca ada?”
“Oh, Cacanya lagi pergi, sama -BLANK-” (Isi sendiri dengan nama artis cowo yang gue tau, kadang Ari Wibowo, kadang Primus, kadang Syahrul, kadang Deddi Cobuzier)
“Emangnya…. mereka jadian ya oom?”
“Iya! Tapi ssst… jangan bilang2 ya!”
“Iya, iya oom!” (dengan nada ceria siap menyebar gosip).
[klik]
Pada suatu hari, akhirnya gue menemukan jalan untuk sedikit meringankan penderitaan gue dan mengembalikannya pada yang lebih berkepentingan. Awalnya gue mau pesen taksi BlueBird. Tau sendiri kan, kalo pesen BlueBird nggak perlu nyebutin alamat, cukup nomor telepon aja, nanti mereka udah punya database alamat orang sejakarta lengkap. Tapi waktu gue sebutin nomer telepon gue…
“…alamatnya di Jalan Lembang no. 6 ya Pak?”
“Jalan Lembang? Bukan!”
“tapi di database kami di jalan Lembang, pak”
Langsung gue ngeh: berarti, inilah alamatnya si Marshanda! Mungkin database BlueBird belum sempet diupdate sewaktu terjadi perubahan nomer telepon. Dan, kalo udah tau alamat lengkapnya, maka…
“Telkom 108 selamat siang, bisa dibantu?”
“Mbak, bisa tolong minta nomer telepon untuk alamat Jl. Lembang No. 6, Menteng 10310?”
Hahaha, gotcha! Gue dapet nomer teleponnya Marshanda yang asli. Maka dengan ceria gue tempel tuh nomer di pesawat telepon gue dan tiap kali ada yang salah sambung…
[kriiing]
“Halo…”
“Halo… Marshanda / Caca ada?”
“Oh salah sambung, nomernya udah ganti, nomer Marshanda yang baru, catet nih, 3154119. Tolong kasih tau ke semua temen kamu, ya!”
Sejak itu telepon2 misterius berkurang drastis.
July 17th, 2007 at 10:40 pm
gile, numpang nge-blog lewat comment?
btw, yang lebih tepat sepertinya call center + CRM kali ya. dari CLI otomatis fetch data nomer tersebut, dan kalo udah sekaliber mcd langsung routing ke mcd yang terdekat secara geografis.
July 17th, 2007 at 10:52 pm
@mas Adi: hhaahha, dalam berapa menit ini template ganti terus 🙂 saya suka tadi yang biru mas. Gagah gitu.
@mas Eko: hehe jadi malu..tadinya mau dikasi link aja, tapi ga seru lagi pastinya…hehe penyalahgunaan fungsi comment deh 😀
July 17th, 2007 at 11:08 pm
to dicky:
numpang ngeblog bayar woy wakakakaka
😀 wakakakak wah bisa jualan nomer “marshanda palsu dong” wakakaka… dickinda? 😀
July 17th, 2007 at 11:52 pm
caca? hmm…. alibi yang bagus :p
July 18th, 2007 at 1:14 am
# tukangKoding Says:
July 17th, 2007 at 10:30 pm
yeah..saya jg heran pertama kali call 14045 udah tahu alamat saya . dugaan ku sih.. ada sinergi data antara pizza hot / hokben dgn mc-D secara br pertama pesen mc-D .
ayo bisnis outsourcing call center !
-> Hahaha sekarang saya yang jadi bertanya2, apa kemaren itu telpon perdana ke McD ya hahahaa soalnya rasanya sih ga inget dah berapa lama/pernah ga nya pesen McD, kalo Pizza Hut sih iya hehehee…. katrokkk katrook.. ayoooo sapa yang bisa kasih verifikasi 😀
July 18th, 2007 at 5:45 am
call center paling SUX? FREN MOBILE-8
http://eepinside.com/?p=404
July 18th, 2007 at 6:52 am
call center paling aneh: Esia!
– Rasio jawabnya rendah
– Rasio tunggu-nya tinggi
mungkin masalah banyak, pelanggan banyak, operator sedikit
tapi yang paling aneh lagi adalah:
– Esia tidak mempergunakan “Human Voice Recognition” yang dia pake di layanan DV88 untuk Call Center-nya.
– Menu IVR-nya sering sekali berubah-ubah! Kadang saya mikir bahwa IVR ini berubah saat diperlukan saja, tapi sering sekali berubahnya. Kalau hari libur, menu-menu IVR ini tidak akan menggiring pelanggan untuk dapat dengan cepat bisa berbicara dengan operator. Tapi sebaliknya hari biasa bisa. Aneh… Harusnya Call Center itu seperti CBN, jelas dan konsisten ada IVR menu di websitenya. http://www.cbn.net.id/cbweb/contact.aspx?x=Home&y=Contact&z=IVR+Menu&q=
Pengalaman lain adalah waktu mau melakukan Cash Advance Withdrawal via Citibank, PIN ditolak.
Telfon ke Call Center untuk menanyakan perihal ini dan dengan entengnya dibilang, “Ada yang mencoba melakukan penarikan tangal sekian-sekian namun salah PIN”
“Tidak mungkin”
“Iya pak, bisa saja keluarganya”
#!%??
Marah juga rasanya, bisa-bisanya ngomong seperti sementara saya tinggal sendiri? tidak logis sekali gitu alasannya. Namun saya tidak ada omong kasar sama sekali sama operatornya, saya hanya mau hal itu dibereskan dan komplain kalau memang ada percobaan penarikan dan sampai salah PIN dan diblock. Kenapa tidak ditelfon dan diberitahu? Sementara kalau mendekati limit atau ada transaksi yang tidak biasa, langsung telfon berdering-dering, Citibank melindungi diri sendiri atau nasabah sebenarnya?
Pembicaraan kemudian terputus. Coba telfon lagi tidak pernah bisa hari itu, padahal keadaan sangat mendesak. Selidik punya selidik, ternyata Citibank punya sistem yang bisa blacklisting nomor-nomor telfon kita dari Call Center-nya. Coba dari gallery Citibank, masukin nomor kartu kredit ke system, sama saja. Wah-wah hebat! Di komplain dengan sopan, tanpa nada dan kata-kata kasar tapi malah saya yang kena blacklist, hebat!
Beberapa hari kemudian, coba telfon lagi, kali ini bisa. Setelah diperiksa, ternyata saya pernah coba login dari internet namun koneksinya terputus persis saat data PIN dikirimkan untuk login ke Citibank yang mengakibatkan sistem mengunci PIN saya. Akhirnya komplain lagi deh mengenai jawaban tidak logis dan seenaknya yang saya terima sebelumnya, karena jelas Citibank punya sistem sangat rinci seperti itu, tapi saya kok diberi alasan yang ga masuk diakal.
July 18th, 2007 at 10:12 am
Update dulu tuh adinoto.com-nya kalau mo jualan , blog aja di oprek , web kumpeni dari kapan didiemin aja
July 18th, 2007 at 10:48 am
# sueng Says:
July 18th, 2007 at 10:12 am e
Update dulu tuh adinoto.com-nya kalau mo jualan , blog aja di oprek , web kumpeni dari kapan didiemin aja
-> Wakakakak ini komen kesekian yg rada kenceng njewer .com gua wakakaka… bener bener kok pak udah committed biar kita bisa ga melulu jadi swallow (swasta loyow) ya… siappp kumendan. Tunggu tanggal mainnya.
July 18th, 2007 at 2:57 pm
emangnya kalo pesan sponsor di blog knp? boleh2 aja kyknya, hehe…
July 18th, 2007 at 4:03 pm
Ajegile. Tempo hari abis baca blognya BR, terus baca blog macnoto. Lho kok balik ke blognya BR? Eh, deja vu. Rupanya macnoto pake template yang sama dengan BR.
Barusan gua lagi baca-baca opensuse.or.id. Terus gua buka blog macnoto. Halah!!! Sekarang blognoto pake template yang sama dengan opensuse.or.id! Deja vu lagi!!!
Dan comment ini OOT!!!!!
Banyak tanda serunya pula!!!!!!
July 19th, 2007 at 9:26 am
lho kok ada blog di dalam blog? Telepon Caca dulu ah….. 🙂
Menurut gw call center yang sux : Esia (plis deh.. yang punya Bakrie brother yang sux pula). Mentari juga sux. Looping mlulu… gw mo bicara dengan operator kagak ada opsinya.
July 19th, 2007 at 11:32 am
Indosat Call Center-nya sux!! fiuh, capek pisan euy.. untuk bukan pengguna Indosat reguler.. cuma nomor ujicoba 😀
July 19th, 2007 at 7:15 pm
eh not, masang yang ginian, bisa lah ya dituker sama hanamasa 1 porsi…
July 19th, 2007 at 9:20 pm
Salam kenal dari Citi Trans,
Terima kasih atas masukannya. Memang dalm waktu dekat kami berencana untuk mnggunakan fasilitas call centre yang dapat mempermudah konsumen kami dalam proses pemesanan di Citi Trans namun saat ini kami masih kesulitan dalam perangkat pendukungnya. Bagi yang bisa membantu silahkan contact ke kami. Terima kasih
July 20th, 2007 at 8:30 am
# Andrew Arristianto Says:
July 19th, 2007 at 9:20 pm e
Salam kenal dari Citi Trans,
Terima kasih atas masukannya. Memang dalm waktu dekat kami berencana untuk mnggunakan fasilitas call centre yang dapat mempermudah konsumen kami dalam proses pemesanan di Citi Trans namun saat ini kami masih kesulitan dalam perangkat pendukungnya. Bagi yang bisa membantu silahkan contact ke kami. Terima kasih
-> Lam kenal bro. Kayaknya gua suka liat masih suka nongkrongin di DU ya hehehe… tadi malem juga gua liat wong gua ambil kiriman disana sampe hafal semua petugas citi kalo ada paket buat gue hehehe…
Soal Call Center serahkan pada ahlinya bro, biar lu focus di core business lu kan hehehe gara2 gua posting ini juga temen perusahaan besar telcos nasional juga request PABX berbasis IP. Pas banget gua abis implement IPCentrex di TELKOM. Ok telpon gua aja 08552181888 sep.
July 23rd, 2007 at 10:39 pm
#19.
hmmmmmm.., makan-makan… 😀
August 8th, 2007 at 4:26 am
IP centrex yang waktu itu bukan ?
August 30th, 2007 at 9:13 am
[…] pengguna layanan Bluebird 2 tahun terakhir (sejak Bluebird masuk Bandung). Terus tulisan saya sebelumnya yang ngebahas Call Center di sekeliling kita. Nah pertanyaannya ada apa dengan Call Center Bluebird […]
August 30th, 2007 at 5:02 pm
Hahaha ada yang kena scam.. Tapi benerlah “Percayakan pada ahlinya” (suwer ini gada hubungan ama pilkada DKI).
September 1st, 2007 at 3:33 am
Layanan paling sux,,,
ESIA….KAcaw bleh…dah suka looping…
begitu bagian,
“mohon tunggu sebentar operator kami akan segera melayani anda”
tut tut tut tut
Sompret…kok malah diputus ama esia…Tapi esia mending gak bayar call centernya…
TELKOM donk KEREN…mereka juga cari pemasukan dari kesalahan mereka…YUP 147 itu bayar..coba aja telpon 147 dari telkom flexi yang 0 sisa pulsanya…dijamin mereka bilang, pulsa anda tidak mencukupi…Lah, wong saya pengen komplen kok perlu pulsa….
Paling canggih,
MCD 14045 >> gak pernah ada masalah….bener2 dimanapun lo berada lo bisa nelpon 14045 dan minta dianterin…rumah gue diujung dunia aja bisa ada yang mo nganterin 14045…udah gitu billing ama penganteran bisa beda tempat…Ini helping banget kalo mo ngasih makan orang rumah….
Paling gak jelas call centernya,
HOKBEN, dah lah lamaaaa….malah pernah gue dapet balesan, “oh, maaf orang deliverynya hari ini gak masuk”…Dalam hati gue mikir, loh ini gimana seh?…cuma 1 motor gitu??
Review call center lainnya
KFC >> dah ada crmnya…jadi rada memudahkan kalo mereka dah tedaftar alamat kita..cuma tinggal sebut no. telpon…tapi tanggung…gak dimasukkin ke caller idnya kayak mcD
November 13th, 2007 at 11:25 am
Okey that’s interesting, but please check call center telkomsel it’s great
http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/11/tgl/10/time/133617/idnews/850831/idkanal/328
ada yang tau ga call center telkomsel bawain product apa ya?
Many thanks…
Mika
November 13th, 2007 at 11:33 am
Mereka pakai Graham Technology gitu ya?
terus Service Quality Management nya pakai apa yah????
please if you guys know some info about this, wouldn’t it going to be nice if you want to share with me 🙂