ID3 Tag For Everyone

Macintosh, Social, Technology Add comments

Gara-gara postingan Kaisar Blog soal ide menarik soal menambahkan Cover Art di produk Digital Beat Store mendatang? dan seringnya komen gua kena banned akismet disana kalo 2x posting? (apa domain adinoto.org udah kena banned akismet gara-gara banyak pake kalimat sekemmm dan scamm 😀 ) jadi posting komen gua yang ketiga juga ga muncul (komen kedua juga soal alumni IA ITB juga udah capek-capek nulis ga muncul), jadi aja perlu merasa menulis disini.

Ok berhubung ditulis Sang Kaisar Blog 😀 kalo kacamata gua kacamata techie gua copot dulu deh kacamata gua, hehehe emang secara ini kacamata minus 3, kalo soal techie ato ga nya tergantung kebutuhan, karena gmana-gmana juga biasa tampil multi peran mau sebagai engineer, mau sebagai CEO, atau mo sebagai marketing (ato mo sebagai calon walikota?) 😀 bwakakaka… pake softlens toh ganteng ga keliatan techienya mas 😀

Here we go, kacamata kuda dicopot dulu, biarlah kita bicara non techie (walopun rata-rata basbang karena kebanyakan yang ngakses internet juga dari kalangan techie). Ok deh anggep nyak gua pengen tau ID3 Tag.

1. Apa sih ID3 Tag?
Jawab: Bahasa paling gampangnya adalah: “Di setiap musik MP3 yang ibu, opa, tante, kakek, nenek, adek, neng geulis beli di mana aja (bisa di Kota Kembang, Bandung) ato Glodok ato download dari LimeWire ato Bittorrent ato download P2P lainnya (Peer to Peer), ada informasi tersembunyi yang berisikan info seputar Judul, Artis, Album, dan Komentar. Kemudian dalam iterasinya ID3 Versi 2 (ID3v2) yang di develop setahun kemudian yaitu tahun 1998, sudah menambah fitur informasi ID3 Tag menjadi selain kandungan informasi diatas (Judul, Artis, Album, dan Komentar) juga ada informasi yang mengandung Cover Art, Copyright, License, dan Lyrics lagu itu sendiri (dan lain-lainnya, kalo mau lebih lengkap bisa baca ini).

2.Mengapa Player MP3 ku tidak bisa menampilkan informasi tersebut? Hanya menampilkan teks judul lagi.mp3 doang lagi…?
Tidak semua MP3 Player di desain dengan mengakomodasi semua fitur yang ada. Setiap perangkat di desain dengan “budget in mind”, jadi produsen memutuskan berapakah biaya produksi perangkat tersebut, dan berapa nilai jual yang akan diset untuk bertanding di pasar bebas nantinya. Jadi setiap produk dalam proses deliverynya pasti akan ada trade-off, yaitu perlu ga perlu ga jadi, perlu perlu ga perlu, ya gitu deh (ga perlu diterangin lagi lebih jauh kan 😀 ). Mungkin produk A berbeda dengan produk B. Ya namanya produk pasti beda-beda atuh kang, teh, ada yang rasanya cukup asal ada suaranya ada yang sukanya bodynya kudu semok, ada yang sukanya yang ringan-ringan, ada yang sukanya yang ribet-ribet settingannya, ada yang suka-suka aja yang penting murah.

3. Emang gua pikirin tuh mau ID3 Tag mau ID4 (film Independence Day, 1996), sebodo teuing ah, nu penting jeh nong!
Tong kitu atuh A’, Teh, Ceu’, maksud Aa Nata pan alus yeuh. Ini mah dalam rangka sosialisasi bahwa calon walikota Bandung mendatang teh nteu gaptek! lan bisa mensosialisasikan ka warga soal bahasan-bahasan rumit menjadi bahasa yang bisa diterima warga sadayana. Kitu. Iyeu mah dalam rangka menambah wawasan we, mun daek ngarti mah silahkan, mun dibejakeun nteu bogah waktu maca ya parantos pisan, nteu nanaon. Mun bahasan nu leuwih penting soal kumaha cara peningkatan kesejahteraan warga nah eta mah kudu kumpul bareng Aa atuh… maknyak dibere janji-janji hungkul. Nah eta tong khilaf nyak milih Aa Nata. 😀

4. Nyaklah sok nggeus ngarantos ID3, terus rek naon ngarti kitu?
Nah kitu atuh cep, kumaha mun nggeus di edit kabeh eta ID3 Tag terus bisa display album siga kiyeu?

Pan leuwih ngeunah nyak? Bisa milih Lagu pake browsing dari Cover Art nya ketimbang milih-milih dari deretan teks yang hafal-hafal ga? Lah kumaha deui mun dibere trick kiyeu?

Naon tah? Nyak eta mun ID3 Tag nya bener (bisa dibenerin sendiri mun make iTunes ketik Apple+i) ato mun meli lagu legal nyak biasanya ID3 Tag nya nggeus bener, mun Lyrics bisa di copy paste ato di sedot sendiri secara otomatis dari software-software GimmeSomeTune kalo ID3 Tag nya udah bener otomatis Cover Art dan Lyricsnya dapet!

Mun bade gampil bisa organize ID3 tag, bisa unduh iTunes as a JukeBox…. (eta rada gede 49MB mun kegedean bisa minta tolong tetangga ato menta CD nya di copy-in dari Aa Nata (08552181888) ge nteu nanaon, ganti kirim cemilan nyak? 😀 ), terus ketik Apple+I lalu editlah informasi ID3 Tag nya di sana.

Bayangin mawa-mawa lagu yang udah ke organize rapi ada Cover Art, ada Lyrics (buat contekan tea kalo mo nyanyi) + iKaraoke mun daek mah. Nyak kitu we heula nyak penjelasan Aa. Lamun daek penjelasan lebih panjang atuh nyari menantu tong nu gaptek gaptek teuing pan lumayan bisa buat tempat naroskeun (bertanya). Kekekee… sekemm 😀

So? Gimana penjelasan Aa Nata soal ID3 For Everyone, nteu kacamata techie kan? Secara gitu loh calon walikota masa nteu bisa menjelaskan dalam bahasa yang lebih mudah dimengerti warga? Halah halah….

Sok then now back to techie stuffs, Mo menjawab komen di Kang Kaisar Blog yang ke banned sama Akismet 😀

Budi Rahardjo
September 30th, 2007 at 3:55 pm

Kebayakan MP3 player yang dipakai anak-anak adalah MP3 player buatan entah dari mana yang tampilannya hanya teks saja. Tentu saja mereka tidak menggunakan iTunes 😀

Selain itu informasi mengenai siapa pembuat sampulnya, pemain biola, pemain tambahan, sound engineer, dan seterusnya itu umumnya tidak ada. Ini yang membuat ganjelan dari musik digital saat ini. Tentu saja saya bilang, biar pakai piringan hitam atau CD pun belum tentu informasi lengkap tersebut diperhatikan oleh pendengarnya. Kalau memang mau mencari informasi kan bisa menggunakan internet. Jawaban tersebut belum memuaskan, ternyata.

Aa Nata menjawab:

-> Wah jawabannya malah melebar kemana-mana hehehe.. Kalo player yang ga menampilkan Cover Art ato info lainnya hanya teks itu sih concernnya pembuat perangkat ga ada hubungannya dengan spesifikasi pemuatan Cover Art itu sendiri dong? Setiap perangkat kan di desain dengan budget in mind, kalo emang di desain dengan budget A, sekian perak, dan tidak mengakomodasi fitur A, B, C sih masalah pilihan produsen untuk menetapkan placement produk itu sendiri di pasar yang akan dia ikut bertarung.

Soal informasi Sound Engineer segala, (kok malah jadi ngebahas ke sana ya?), hehehe tentu situs-situs khusus seperti http://us.imdb.com yang cukup memuat secara detail informasi seperti itu, Soal siapa yang membuat Cover Album rasanya ga akan ditaruh di bundle lagu karena bisa jadi mempengaruhi (bakal lebih ngetop/ato malah menurunkan rating) lagu itu sendiri, karena yang dijual lagu ato sampulnya??

Saya punya teman percetakan, semua sampul album lagu dangdutan dan lagu-lagu sunda ribuan unit dia yang desain, apakah produsen mau nama dia tercantum ke sana? Belon tentu mas.

Lucu-lucuan aja, gini deh, pada saat booting perangkat Apple Mac (mulai dari PowerMac tahun 1994) memiliki suara yang khas (beda dengan komputer Apple pre-1994), suaranya pasti pernah dengar booonggggg gitu… tahukah anda semua kalo itu adalah suara gitar musisi sekaligus engineer handal Jim Reekes http://en.wikipedia.org/wiki/Jim_Reekes dan http://www.reekes.net/ dan http://musicthing.blogspot.com/2005/05/tiny-music-makers-pt-4-mac-startup.html

dan sound chimes “Sosumi” yang bawaan Mac OS Classics itu sebenarnya nyindir “Beatles mothership company named Apple Recording Inc.–bernama mirip dengan Apple Inc.” yang hobby banget nge sue Apple (baca: minta duit) karena setiap Mac ada voice recordernya. (terus nge sue lagi pada saat Apple keluarin iTunes, terus nge sue lagi pada saat Apple ngeluarin iPod). Enak bener hidup ngesue 😀 .. Sosumi itu prank dari “So Sue me” hehehe apa artinya perlu di setiap perangkat keluaran Apple ada tulisan audio created by Jim Reekes? Walah walah rame dong tulisan di body Mac ku nanti 😀 hehehee

Kalo yang rada intern (ato inside story) rasanya ga perlu ditulis semua itu sih adanya di info-info khusus yang ada di spesifikasi item itu sendiri, dalam kasus ini mari bicara ID3 Tag.

ID3 Tag versi 2.4 yang baru sesuai dengan spesifikasi http://www.id3.org/id3v2.4.0-structure membahas struktur format baru versi 2.4 relatif terhadap versi 2.3 atau keterangan sesuai dengan FAQ di http://www.id3.org/FAQ ato keterangan non teknis di http://www.id3.org/ID3v2Easy

# Album/Movie/Show title
# BPM (beats per minute)
# Composer
# Content type
# Copyright message
# Date of recording
# Playlist delay
# Encoded by
# Lyricist/Text writer
# File type
# Time of recording
# Content group description
# Title/songname/content description
# Subtitle/Description refinement
# Initial key
# Language(s) used in the audio
# Length
# Media type of audio original
# Original album/movie/show title
# Original filename
# Original lyricist(s)/text writer(s)
# Original artist(s)/performer(s)
# Original release year
# File owner/licensee
# Lead performer(s)/Soloist(s)
# Band/orchestra/accompaniment
# Conductor/performer refinement
# Interpreted, remixed, or otherwise modified by
# Part of a set
# Publisher
# Track number/Position in set
# Recording dates
# Internet radio station name
# Internet radio station owner
# Size
# ISRC (international standard recording code)
# Software/Hardware and settings used for encoding
# Year of the recording
# User defined text information frame

Jadi rasanya sudah ada semua kebutuhannya disana (ID3 Tag) cuma orang suka selewat aja ga mengenali dan sambil lalu ga bisa exploit full fungsionality nya. Ato sesuai kata Starchie mungkin ambil dari P2P ato bajakan-bajakan MP3 glodok yang asal nge-ripped.

Semoga bermanfaat,
Sincerely,

Macnoto
http://adinoto.org

46 Responses to “ID3 Tag For Everyone”

  1. Eep Says:

    mudah-mudahan ga kena banned Si Akismet kayak di blog BR, wakaka

    kira-kira 4 tahun yang lalu, gw bertindak o’on, karena waktu itu belum mengerti tentang esensi ID3 Tag. jadi waktu itu, lagu-lagu mp3 ku ditulis dalam format nama file: artis – judul lagu. Nah ketika menggunakan winamp, pernah kejadian salah nama artis dan lagunya. Ternyata yang ditampilkan di winamp adalah id3 tag, bukan nama file. akhirnya, semua file mp3 gw dihapusin id3 tag nya, jadi winamp gw selalu menampilkan nama file dari mp3 gw, karena id3 tag nya selalu gw hapusin.

    sekarang, gw baru ngeh dengan ke-o’on nan gw tersebut. wakakak. sekarang kondisinya terbalik, gw baru mau masukin lagu mp3 ke library gw kalo:
    – kualitas audionya bagus, minim noise dan clear
    – lengkap dengan id3 tag nya, ga cuman bertuliskan track-1 track-2 dst.

    soal pendapat pak BR yang ingin menambahkan informasi percetakannya, desainernya.. walah…, kebayang aja company profile klien gw musti ada nama gw tercantum disitu..? mana mau mereka..
    wakakaka, ngayal terlalu jauh toh..? sadar-sadar..
    wakakak

  2. adinoto Says:

    Soal MP3 balik lagi ke flashback 11 tahun (1996) yang lalu, Dahulu pertama denger format MP3 ini di Mac (PowerMac platform), pasti dimana-mana cari ripper keluarnya PowerPC Only, PowerPC Only, alias buat PowerMac. Si Richard (Rumawas) — woy dah sehat lo?? suka bete secara dia opreker PC dia cari kok PowerPC only PowerPC only semua hahaha… terus gua liat di PC cuma ada Fraunhofer IIS dan Thomson Multimedia compressor MP3, adanya di DOS, prosesnya lamaaaa buanget, maklum dia cut off frequency rendah < 200Hz dan > 20KHz nya rada lelet DOS (Memory restriction).

    Gua sendiri ga pro MP3, karena gua nemu format yang lebih canggih waktu itu, namanya QDesign Music Codec, ini Lossless ga Lossy kayak MP3, tapi kecil banget compressinya, yah tapi namanya teknologi canggih ga selalu menang di pasar. Alias kena scam 😀 yang menang ya MP3 bwakakkaa…

    Gua terus di Jakarta 1998 kenal MP3Compressor nah ini yang pertama native compressor MP3 bukan cuma FrontEnd GUI dengan engine Fraunhofer yang jalan di DOS itu. Yah lumayan lah ngompressnya jalan rada cepet di ThinkPad Pentium 150MMX (Brick 380D), tapi ga ada yang secanggih ngerip dan ngompress di PowerMac G4 180MHz tempohari hahaha…

    Terus gua pernah assure ke direksi teknis nya Prambors Jakarta soal format ini dan software Radio Automation pertama kali (TuneTracker http://www.tunetrackersystems.com/) yang jalan di BeOS, BeOS itu secara adalah OS paling neat dan canggih (still), tapi ga tau kenapa gua ga pernah didenger, apa terlalu gaptek ya orang-orang diluar IT?

    Well udahlah kok malah jadi nulis nga ga… Ramadhan euy, ibadah heula…

  3. Jay Says:

    Komprehensif, euy!
    Mantap, mantap.

  4. Anthony Fajri Says:

    mp3 player favoritku untuk windows dari dulu sampai sekarang adalah winamp versi 2. Sekarang make 2.95, secara ini adalah versi terakhir dari winamp 2.

    Kalo winamp lebih dari 2, mending dibawa ke ancol ajah. ada laut di sana.

    Winamp-nya gedhe, keliatan gemuk, dan aku gak familiar 🙂 Kesannya sih winamp 3-5 ato berapa versi sekarang itu nyontek itunes. entah mana yang duluan.

    Yang aku suka dari winamp 2 adalah ada plugin untuk naruh lirik di sebuah lagu. Bahkan ada timestamp-nya.
    Yang keren lagi, lirik (+timestamp)-nya itu bisa disimpen di dalam mp3 itu, jadi kalo mao copy-copy mp3, tinggal copy file .mp3-nya, otomatis liriknya terkopi.

    Jadinya hobi nyanyi di depan PC tersalurkan :).

    Btw, kalo itunes itu nyimpen liriknya di mana? Di dalam file mp3 atau di ujung komputer? Maklum choy, udah jarang make apple :p

  5. adinoto Says:

    # Anthony Fajri Says:
    September 30th, 2007 at 8:50 pm e

    mp3 player favoritku untuk windows dari dulu sampai sekarang adalah winamp versi 2. Sekarang make 2.95, secara ini adalah versi terakhir dari winamp 2.

    Kalo winamp lebih dari 2, mending dibawa ke ancol ajah. ada laut di sana.

    Winamp-nya gedhe, keliatan gemuk, dan aku gak familiar 🙂 Kesannya sih winamp 3-5 ato berapa versi sekarang itu nyontek itunes. entah mana yang duluan.

    Yang aku suka dari winamp 2 adalah ada plugin untuk naruh lirik di sebuah lagu. Bahkan ada timestamp-nya.
    Yang keren lagi, lirik (+timestamp)-nya itu bisa disimpen di dalam mp3 itu, jadi kalo mao copy-copy mp3, tinggal copy file .mp3-nya, otomatis liriknya terkopi.

    Jadinya hobi nyanyi di depan PC tersalurkan :).

    Btw, kalo itunes itu nyimpen liriknya di mana? Di dalam file mp3 atau di ujung komputer? Maklum choy, udah jarang make apple :p

    –> Hahaha WinAmp itu malah sejarahnya dari Mac. Dulu pertama kali (sebelum di PC keluar) versi pertama adalah MacAmp. Toh itu interface niru Apple CD Player nya System (baca: Mac OS 7.5), kemudian baru keluar versi Windowsnya dengan nama WinAmp. Herannya tu player malah di Mac ga berkembang (malah versinya mundur skrg keluar baru betanya lagi bwakakaka), mungkin kalah saingan sama MP3 player lain di Mac seperti SoundJam (yang di beli Apple kemudian dijadiin foundation iTunes).

    Di PC juga katroknya WinAmp adalah CEO Time Warner (AOL), Pada saat abis purchased si Netscape dan Nullsoft, dan juga ICQ! for amount of hundreds of millions US dollar (and not knowing what to do), status si WinAmp berubah dari Free ke Bayar ke Free ke Bayar lagi ke Free lagi… halah-halah.. karena itu versi terakhir cantik (sebelum dibawa ke laut kata Fajri) ya 2.95 hehehe sempet setelah itu jadi beurat banget, lalu keluar versi lite nya di versi 5 ringan…. tapi whatta heck gua udah ga pernah dengerin WinAmp lagi secara dah ga pake Windows lagi (for Audio)… terakhir ya gua pake di Toshiba Tecra 720CDT (Pentium 133) tahun 1998-1999 hahahaa… dengan Saturday Night Livenya Travolta 😀 kekekekee…

    Soal Lyrics, ya ID3 Tag di DALAM FILE nya atuh, makanya disebut ID3 Tag, kalo diluar mah namanya kupipes manual bwakakaka… Kelamaan main Sun sekarang ato Remote to Router ya Faj hahahaa…

    Ok sebagai contoh ini gua kasih deh MP3 yang udah di Edit ID3 Tagnya semoga yang mau coba bisa double klik biar ke copy ke iTunesnya, disana sudah ada Lyrics, Cover Art dan Comment dari Macnoto… Kang BR, if you haven’t do that, don’t assume that nobody does that before you 😀 hehehee… in this case we have done it for 10 f*cking years 😀 hehehe… as I said to Oscar… Assumption is mother of all fucked up.

    Contoh buat pembelajaran:
    http://adinoto.org/images/06%20Beautiful%20Liar.mp3

  6. adinoto Says:

    # Jay Says:
    September 30th, 2007 at 8:48 pm e

    Komprehensif, euy!
    Mantap, mantap.

    -> Yoa sekali2 pake Kang Jay style, komprehensif. Abis kalo ga ntar dibilang, ntar deh direview, I’ll make time tapi never made it. Harus atuh kali2 spend waktu untuk profesi. Ya ga.

  7. Budi Rahardjo Says:

    Pasti belum pernah ketemu seniman beneran dan “dikuliahin” soal seni. he he he. Saya sudah. Beberapa kali dan jam-jaman.

    Lihat contoh tampilan Beyonce di atas. Gak ada info mengenai produser, label (kalau ada), dan seterusnya. Itu salah satu ganjelan seniman dan timnya.

    Mengenai pertanyaan “emang yang dijual lagunya atau sampulnya” juga sudah pernah saya tanyakan. he he he. Bagi mereka, lagu dan sampulnya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Nah lho. Kalau sudah dijawab gitu, kita mau ngomong apa? Lagi-lagi, kacamata kita (orang techie) beda dengan kacamata seniman.

    Bagi sebagian besar pembeli musik, cover art itu nggak terlalu ngaruh, tapi seniman tidak mau mendengar itu. hi hi hi. Padahal saya bilang, ya kan tinggal disertakan saja cover artnya … toh nanti gak dipasang juga oleh pembeli, menuh-menuhin disk aja. Mendingan diisi lagu daripada cover art. he he he. Saya sendiri kalau di iPod jarang ngelihatin cover art karena batrenya lebih cepat habis kalau LCDnya nyala. he he he. Gimana nih juragan batre?

  8. Eep Says:

    weh.., baru tau nih Pak BR, kalau ipod nampilin cover art baterenya cepet abis… thanks infonya..

  9. Budi Rahardjo Says:

    Oh ya satu lagi. Biar kita melakukan sesuatu (misalnya ngedit ID tag, pasang lirik) bukan berarti semua orang melakukan hal itu. he he he. Untuk edit mengedit data-data musik mah sudah lama saya lakukan sejak jaman “Top Chord” yang dari Salatiga dulu. (Ya sejaman dengan Aktuil lah.) Tentu saja jaman dulu belon ada MP3 he he he. Yang ada mesin ketik. Saya masih inget bagaimana membuat selipan info mengenai lagu-lagu di kaset (jadi covernya ketebelan dan susah dimasukin kasetnya). Orang pada jaman itu mana mikirin yang kayak gitu. Yang penting kaset muter dan gak kusuth.. hi hi hi. Sama dengan sekarang, gak penting itu ID tag, cover, atau apa lah. Yang penting … suaranya ada di earphone. Gak peduli juga mereka dengan kualitas suaranya (toh earphonenya juga yang murahan). Jadi bagi mereka gak penting itu iPod. he he he. Yang penting … ada suara lagu.

    (Kalau saya sodori iPod dengan earphone bagus + ibuds, mereka hanya melihat ke saya seperti orang aneh. Ngapain beli iPod mahal-mahal? Begitu arti tatapan mereka. Padahal kualitas suaranya beda bener antara iPod dan MP3 player yang gak jelas. Tapi mereka gak peduli, om.)

    Kalau kata seniman, proses digital distribution saat ini merupakan kemunduran terhadap apresiasi seni. Yang ada saat ini adalah lagu komoditas untuk memenuhi kebutuhan *industri* musik. (Perhatikan kata “industri”.) Jadi jangan disebut itu sebuah karya seni. Katanya sambil berapi-api. Jangan marah kalau tahun depan artis yang tahun lalu tidak terkenal sama sekali. Saya? manggut-manggut sambil diam-diam memasang earphone ke telinga. hi hi hi. Memang beda kacamata techie dengan seniman.

  10. Budi Rahardjo Says:

    wah jangan-jangan eep nggak pernah pakai iPod nih? he he he. coba aja nyetel iPod nano, terus kutak katik playlist, lihatin artworknya, lihatin bintangnya, he he he. cepet merah itu batrenya. (nih barusan saya kutak-katik juga cepat mlorot itu batrenya.)

    makanya biasanya saya set playlist sebelum jalan. habis itu, pasang itu playlist tanpa diutak-atik lagi. biar batre bisa tahan lama bandung-jakarta pp. (4 jam? buset … emang dengerin lagu terus? ya iya atuh.) kalau gak itu … setengah perjalanan sudah habis itu batre terus bete di perjalanan.

    atau … iPod nano saya yang batrenya udah butut? hi hi hi.

  11. Eep Says:

    Jika Pak BR sudah bertemu seniman beneran dan “dikuliahin” soal seni, belum tentu orang lain seperti saya belum to pak..? hehehehe.

  12. Eep Says:

    saya nggak pernah pakai iPod…? hehehehe.., no comment ah…

    bisa jadi iPod Nano pak BR baterenya sudah harus diganti.. (ngelirik juragan batere…) 😀

    kalau soal utak-atik playlist, mungkin ipod nano cepet abis batere bukan karena cover art, tetapi karena dikutak-katik terus menyebabkan LCD nya sering menyala, jadinya cepet habis baterenya. sering pindah-pindah lagu, sering setel volume juga bikin cepet abis batere..

  13. Jay Says:

    Lihat contoh tampilan Beyonce di atas. Gak ada info mengenai produser, label (kalau ada), dan seterusnya. Itu salah satu ganjelan seniman dan timnya.

    Engga, itu mah ganjelan label company, sebab copyright rekaman musik ada di tangan label, bukan di artis.

    Sebenarnya yang paling ribut soal pembajakan (termasuk penggandaan format meski untuk keperluan sendiri) itu label company, bukan si artis.

  14. Budi Rahardjo Says:

    ya iya atuh batre habis bukan karen cover artnya, tapi karena *ngelihat cover art*nya. he he he … gimana lihat cover artnya kalau LCD-nya gak nyala, eep? hi hi hi.

    sekarang saya sedang eksperimen, sambil ngetik ini pasang ipod dan mainin dia supaya layar LCD-nya hidup terus. (setting > backlight timer > always on) pengen tahu berapa lama habis batrenya kalau diabuse kayak gini.

  15. Budi Rahardjo Says:

    Jay, … nggak benar bahwa secara otomatis HKI (intellectual property rights) dari lagu itu ada di label. Justru ini yang menjadi kasus tuntutan dari KCI terhadap operator dan label.

    Deal dari artis ke label itu bermacam-macam. Umumnya yang termasuk dalam perjanjian itu adalah mechanical reproduction, tetapi tidak termasuk digital distribution dan “performance”. Jadi, RBT itu misalnya bisa jadi tidak termasuk dalam perjanjian (karena RBT bisa dianggap sebagai “performing” – nah lho). Ketika label mengadakan perjanjian dengan operator, label merasa dia sudah memiliki hak atas lagu tersebut untuk penggunaannya sebagai RBT, ternyata bisa jadi belum! Ini yang dituntut oleh KCI (yang mewakili artis) terhadap operator.

    Ternyata soal HaKI/HKI di dunia digital ini njliment. Kita bakalan melihat banyak lagi kasus seperti ini.

    Mengenai ID tag, kalau menurut saya sih itu terserah kepada yang mendistribusikan. Kalau saya ngerip lagu dari CD yang saya beli sendiri, ya terserah saya mau saya tambahkan informasi / data di ID tag atau nggak. Ya nggak? Nah, seniman gak suka itu. hi hi hi. Lah saya bilang, kita kan nggak punya kendali. Suka-suka yang beli CD-nya lah.

    Kalau lihat MP3 liar malah lebih edun lagi karena nama file hanya “Track 1” dan ID tagnya dikosongin. he he he. Kalau saya sebel dengan itu karena dia nggak bisa discrobble ke last.fm. he he he. Jadi biasanya saya benerin.

  16. Budi Rahardjo Says:

    Lapor. Hasil eksperimen sementara dari nyalain iPod nano 2GB, model MA004ZP, software version 1.3.1, dengan LCD dinyalakan terus dan lagu diputer. Kadang gonta ganti lagu dan browsing ke menunya. (Catatan: eksperimen tidak eksak sampai ke detail. Hanya untuk estimasi ball of park.)

    Sekitar hampir 1 jam, batre tinggal 1/2nya lebih sedikit (berdasarkan visual inspection dari indikator batre di kanan atas).

    Demikian laporan singkat.

  17. Eep Says:

    artinya batere harus segera diganti, juragan batere…, komisi yeuh.. wakakaak

  18. adinoto Says:

    Budi Rahardjo Says:
    October 1st, 2007 at 4:14 am e

    Pasti belum pernah ketemu seniman beneran dan “dikuliahin” soal seni. he he he. Saya sudah. Beberapa kali dan jam-jaman.

    ->> Hehehe again, you assumed kan hahahaha.. jangan suka asumsi atuh mas… malah dulu secara 13 tahun yang lalu saya juga ikut bantu mecahkan masalah pembajakan lagu artis lokal, Bimbo CS adalah teman deket rekan sekos saya, ketika itu terbetik usaha untuk memproduce sendiri hasil rekaman dengan CD (13 tahun yg lalu CD producing juga bukan hal yang sederhana bisa dilakukan dirumah-rumah), dan mereka sering jadi victim para produser/label yang sering ngembat jualan lagu tapi ga bayar royalti.

    Diskusi soal seni/budaya? Wah kayaknya hampir tiap hari kos ditubagus itu anak-anak dalam kontek saya “mikir berat”. Para pemikir ada banyak disana hehehe…

    Ga perlu lah nunjukkin kita lebih pengalaman dari orang lain kan hehehehee… 😀

  19. adinoto Says:

    Budi Rahardjo Says:
    October 1st, 2007 at 4:29 am e

    Oh ya satu lagi. Biar kita melakukan sesuatu (misalnya ngedit ID tag, pasang lirik) bukan berarti semua orang melakukan hal itu. he he he. Untuk edit mengedit data-data musik mah sudah lama saya lakukan sejak jaman “Top Chord” yang dari Salatiga dulu. (Ya sejaman dengan Aktuil lah.) Tentu saja jaman dulu belon ada MP3 he he he. Yang ada mesin ketik. Saya masih inget bagaimana membuat selipan info mengenai lagu-lagu di kaset (jadi covernya ketebelan dan susah dimasukin kasetnya). Orang pada jaman itu mana mikirin yang kayak gitu. Yang penting kaset muter dan gak kusuth.. hi hi hi. Sama dengan sekarang, gak penting itu ID tag, cover, atau apa lah. Yang penting … suaranya ada di earphone. Gak peduli juga mereka dengan kualitas suaranya (toh earphonenya juga yang murahan). Jadi bagi mereka gak penting itu iPod. he he he. Yang penting … ada suara lagu.

    -> Loh antara orang perlu melakukan atau tidak dengan konklusi kalo itu menurut anda tidak dianggap penting sih ga korelatif mas? Masing-masing orang (kelompok) kan ada kesukaannya masing-masing, ada yang hobbynya ngoprek mobil, ada yang hobbynya main musik, istilah Pak Kusmayanto… Habitatnya masing-masing. Nah kalo ambil kesimpulan empiris dari sampel micro jadi kesimpulan macro ya ga pas atuh hehehe….

    Saya sendiri sih ga demen ngedit gituan, buang-buang waktu, cara paling gampang? Ya tunggu ketemu temen-temen yang nyedot pake GimmeSomeTune dan ngopi dari dia… Ntar deh gua kenalin yang namanya Acho dan Bibin… hahaha.. kalo gitu namanya terima jadi 😀

    Lagian toh pake mek ga perlu diedit-edit, kalo anda punya lagu legal mah udah pasti ID3 tagnya muncul sendiri dan Lyrics dapat disedot sendiri oleh software-software seperti pearLyrics dan GimmeSomeTune. It’s not even consume any of your precious time. Malah lebih consumable ngeblog hahahaha…

    Kalo saya mikir (as business person) logika-logika nya kok malah terbalik (ato diterbalikkan), dari tulisan-tulisan mas BR:
    1. Anda mikir kalo ini ide menarik, terbetiklah posting, plus dengan contoh cover art Mas BR 😀
    2. Anda mikir (via esensi komen) kalo katanya ini ga penting? jawabannya: Loh kalo ga penting masa Apple bikin di iTunes dan iPodnya.
    3. Anda assume orang ga nganggap ini penting (via esensi komen),
    Nah kok gua jadi mikir, kalo menurut anda ini tidak penting, kenapa mau dibikin 😀 hehehehe *toh padahal juga semua orang sudah bikin 😀 Secara bisnis kan tidak menguntungkan kalo anda anggap orang menganggap ini tidak penting. 😀

  20. Eep Says:

    yoih setuju…, usia lebih muda, belum tentu kurang pengalaman. saya pernah kecele tuh dengan satu orang yang penampilannya biasa saja, lebih banyak diam, heleh ternyata ilmu audionya jauh lebih mumpuni dari saya..

    terlalu banyak cuap seolah menunjukkan kita serba pengalaman tar memper-memper lagi deh kaya celeb IT kanjeung mas RS.. wakakka

    denger istilah jam-jaman kok jadi inget ke hotel jam-jaman.. hehehe *ngawur mode on, pusing tagihan proyek blm cair juga..wahahah

  21. Eep Says:

    penting ga penting kan ga penting.. hahah.. yang penting sudah ngajarin orang, sosial bos noto.. wakakak

  22. adinoto Says:

    To Eep: Wah tagihan mo cair… makan-makannnnn…. 😀

  23. adinoto Says:

    Budi Rahardjo Says:
    October 1st, 2007 at 5:10 am e

    Jay, … nggak benar bahwa secara otomatis HKI (intellectual property rights) dari lagu itu ada di label. Justru ini yang menjadi kasus tuntutan dari KCI terhadap operator dan label.

    Deal dari artis ke label itu bermacam-macam. Umumnya yang termasuk dalam perjanjian itu adalah mechanical reproduction, tetapi tidak termasuk digital distribution dan “performance”. Jadi, RBT itu misalnya bisa jadi tidak termasuk dalam perjanjian (karena RBT bisa dianggap sebagai “performing” – nah lho). Ketika label mengadakan perjanjian dengan operator, label merasa dia sudah memiliki hak atas lagu tersebut untuk penggunaannya sebagai RBT, ternyata bisa jadi belum! Ini yang dituntut oleh KCI (yang mewakili artis) terhadap operator.

    Ternyata soal HaKI/HKI di dunia digital ini njliment. Kita bakalan melihat banyak lagi kasus seperti ini.

    -> Yoi soal HAKI njelimet sih intinya karena perputaran duitnya guede, everyone want a piece of that cake. Masih inget tulisan seputar berantemnya YKCI (Yayasan Karya Cipta Indonesia) dan ASIRI (Asosiasi Industri Rekaman Indonesia) di Kompas tempohari? terkait juga di tulisan sebelum saya http://adinoto.org/?p=365

    Duit duit duit hehehe… jadi inget kasus Top Level Domain di sini hehehe ya ga mas pasti ribut-ributnya soal Duit kan 😀

  24. Eep Says:

    saya punya kawan, ayahnya pencipta lagu, saya juga punya kawan penyanyi, denger-denger karena duit ini, malah yang membajak itu katanya justru label company, bukan yang bajakan lalu dijual gocengan gitu. harga CD yang dijual sama, tetapi royalti yang sampe ke pencipta/musisi/artis sedikit.

    Emang duit banyak bawa keributan ya kalo ga hati-hati.. 😀

  25. adinoto Says:

    # Budi Rahardjo Says:
    October 1st, 2007 at 5:49 am e

    Lapor. Hasil eksperimen sementara dari nyalain iPod nano 2GB, model MA004ZP, software version 1.3.1, dengan LCD dinyalakan terus dan lagu diputer. Kadang gonta ganti lagu dan browsing ke menunya. (Catatan: eksperimen tidak eksak sampai ke detail. Hanya untuk estimasi ball of park.)

    Sekitar hampir 1 jam, batre tinggal 1/2nya lebih sedikit (berdasarkan visual inspection dari indikator batre di kanan atas).

    Demikian laporan singkat.

    -> Mas kalo hasil pengamatan saya, iPod ipod sebelum generasi iPod nano yang bisa video ini, suka “drain” sendiri baterenya kalo di diemin berapa hari, padahal posisi sudah di posisi mati.

    (Eh btw, pada tahu ga sih posisi iPod mati ini gmana? Teken tombol play 6 detik lalu dia akan mati, lalu teken tombol slide untuk locked biar ga keteken).

    Tapi iPod iPod itu tetep aja bisa drain batere, apalagi kalo posisi cuma sleep (alias di diemin sendiri itu sih bukan mati tapi sleep) jelas bisa boros batere (didiemin emang kayak mati tapi sleep).

    iPod iPod itu (pre iPod nano yang bisa video) dalam posisi mati pun bisa abis baterenya kalo didiemin berapa hari, tapi iPod nano yang bisa video itu amazing alias gua udah coba 2 minggu dimatiin, diidupin lagi masih jeh nong posisi masih full!!

    *nah ini juga lagi buka ipod nano video yang sudah 2 minggu didiemin dalam posisi mati ——> as I said, posisi batere masih 100%!! damn! hahahaha top…

    Mungkin emang sudah saatnya ganti iPod mas 😀 kekekekekee *ngacirrrr

  26. Eep Says:

    sama ganti ibook nya.. mau pa BR..? saya ada pa, gress, macbook putih..
    *ngibrittttsss

  27. karedokleunca Says:

    Kang Nata… nembe diajar basa sunda nya??? 😀

  28. IMW Says:

    #24, Saya dulu dulu jaman kuliah cari pengalaman main di studio (mo nulis cari makan koq kesannya kayak udah profesional), sampe sering nemenin temen jualan master ke Glodok. Jadi ada benernya tuh kata temen Anda soal label company itu.

    Temen saya sih banyak yang masih jadi musisi, saya mending jadi dosen aja, atau kadang-kadang jadi pakar kekekekkekek kabuuuuuuuuuur

  29. adinoto Says:

    # karedokleunca Says:
    October 1st, 2007 at 11:54 am e

    Kang Nata… nembe diajar basa sunda nya??? 😀

    -> Hehehe… meni kitu pisan 😀 sok atuh Aa diajaran ku Karedokleunca da bageur 😀

  30. adinoto Says:

    # IMW Says:
    October 2nd, 2007 at 2:09 am e

    #24, Saya dulu dulu jaman kuliah cari pengalaman main di studio (mo nulis cari makan koq kesannya kayak udah profesional), sampe sering nemenin temen jualan master ke Glodok. Jadi ada benernya tuh kata temen Anda soal label company itu.

    Temen saya sih banyak yang masih jadi musisi, saya mending jadi dosen aja, atau kadang-kadang jadi pakar kekekekkekek kabuuuuuuuuuur

    -> Pakar sekem? bwakakaka ngacirrrrr 😛 kekekekkee 😀

  31. cholik Says:

    bos.. mo tanya nehh.. aq bikin pesan-pesan moral yang ku rekam sendiri, trus ceritanya mo di jadiin ring back tone ke seluruh operator sellular .. kira2 gimana caranya, dan harus kemana daftarnya?? skalian kalo ada biayanya kira2 berapa ya..
    buat yan uda mo sharing thks berat
    trus buat bos adinoto tengkiyu banget..

  32. adinoto Says:

    # cholik Says:
    April 10th, 2008 at 2:25 am e

    bos.. mo tanya nehh.. aq bikin pesan-pesan moral yang ku rekam sendiri, trus ceritanya mo di jadiin ring back tone ke seluruh operator sellular .. kira2 gimana caranya, dan harus kemana daftarnya?? skalian kalo ada biayanya kira2 berapa ya..
    buat yan uda mo sharing thks berat
    trus buat bos adinoto tengkiyu banget..

    => Wah kalo itu urusannya ke Operator ya. Ok semoga ada rekan-rekan dari operator yang baca ini ya… Sukses bro.

  33. Arni Says:

    Mas, thanx banget info-nya. Kebetulan aku lagi pingin masukin lirik lagu ke Ipod nano. Semua info artis termasuk cover bisa keluar di layar, kecuali lirik. Mau pilih convert ID3 Tag, cuma kok pake format macam2. Maklum gaptek, jadi nggak berani asal pilih juga, mana lagunya banyak yg bajakan, hehehe…. Eh, kok pas googling ketemu tulisan ini. Bisa karaokean deh :)))

  34. adinoto Says:

    #

    # Arni Says:
    June 4th, 2008 at 1:12 am e

    Mas, thanx banget info-nya. Kebetulan aku lagi pingin masukin lirik lagu ke Ipod nano. Semua info artis termasuk cover bisa keluar di layar, kecuali lirik. Mau pilih convert ID3 Tag, cuma kok pake format macam2. Maklum gaptek, jadi nggak berani asal pilih juga, mana lagunya banyak yg bajakan, hehehe…. Eh, kok pas googling ketemu tulisan ini. Bisa karaokean deh :)))

    => Glad that it’s useful. 🙂
    Cheers,

  35. Fujimoto Says:

    Nice topic, good jobs man!

    Hello, i am glad to read the whole content of this blog and am very excited and happy to say that the webmaster has done a very good job here to put all the information content and information at one place, i will must refer this information with reference on my website i.e Thanks! 1001need.com

  36. Wishman Says:

    Great Post. Subscribed to Your Feed. THanks! Learn How to Play Piano | Piano Lessons DVDs | Piano Tutorials Online | Learn And Master Piano

  37. driving school Says:

    Since I specialize in creating articles for a compact new company development group and I have been motivated to create articles a piece of writing on the subject of creating and cultivating a web site. After reading several sites based spanning a wide spectrum of topics. I actually stumbled within your own and I ought to declare the variety of responses your website obtains might well be the most I’ve ever observed, I need to point out I know small amount of regarding the subject matter, in spite of this, I would desire to know how on earth you increased your readership so that you can arrive at this kind of sum of commentary.

  38. driving lessons Says:

    Would you mind if I quote a several of your articles or blog posts as long as I provide credit and sources returning to your website: http://adinoto.org/?p=426. I will aslo make certain to give you the appropriate anchor-text link using your website title: adinoto’s blog » Blog Archive » ID3 Tag For Everyone. Be sure to let me know if this is ok with you. Thanks alot 🙂

  39. driving lessons Says:

    I have been looking throughout the world-wide-web trying to find ways to base several articles on for my own, personal blog page when I came across your own, i’ve got to tell the truth i was suprised when i first observed the volume of views and in comparison to my own you’ve done very well to develop your reader ship. I have hunted for a contact page however at the time of this posting I was cannot contact you personally so i thought I would personally forward a comment using your blog. Assuming you have any tips on increasing audience I truly would definitely welcome any advice – from one struggling blogger to another 🙂

  40. driving lessons Says:

    Hi there, I’m new to blogging and internet sites in general and was wondering how you got the “www” included in your domain name? I see your domain, “http://adinoto.org/?p=426” has the www and my web address looks like, “http://mydomain.com”. Do you know how I can change this? I’m using WordPress platform. Thanks for your time

  41. driving lessons Says:

    Since I focus on creating articles for a modest new business development organization and I have been motivated to generate a writing on developing and maturing a blog. Seeing lots of blogs based upon around a wide assortment of subject areas. I personally stumbled into your very own and so I must express the amount of opinions your web site obtains is possibly quite possibly the most That I have ever noticed, I must say I know very little regarding the subject topic, all the same, I would certainly wish to find the way you elevated your readership in order to arrive at this kind of degree of remarks.

  42. Web Design Says:

    I’m new to building websites and I was wanting to know if having your blog title relevant to your articles and other content really that crucial? I see your title, “adinoto’s blog » Blog Archive » ID3 Tag For Everyone ” does appear to be spot on with what your blog is about but yet, I prefer to keep my title less content descriptive and based more around site branding. Would you think this is a good idea or bad idea? Any assistance would be greatly valued.

  43. Nasrul Says:

    matur nuwun kang..:D

  44. photo tupperware Says:

    Spot on with this write-up, I honestly feel this web site needs a lot more attention.
    I’ll probably be returning to read more, thanks
    for the advice!

  45. beras merah Says:

    Excellent post. I was checking constantly this blog and I’m impressed!
    Extremely useful information specially the last part 🙂
    I care for such info a lot. I was looking for this certain info for a long time.
    Thank you and best of luck.

  46. instagram porno sat?n al Says:

    Güzel görünen herkes bir gün ya?lanacak. Ama iyi insanlar ya?lansalar da iyi insan olarak kalacaklar.

Leave a Reply

WP Theme & Icons by N.Design Studio
Entries RSS Comments RSS Log in