(Koran SINDO 2) Energi Untuk Masyarakat

Social, Technology Add comments

Adinoto di Koran SINDO 30 Juli 2008

Berikut adalah tulisan saya kedua di Koran SINDO… Semoga bermanfaat.

Tuesday, 29 July 2008
Salah satu cara menyikapi cara hidup hemat dan ringan biaya di negeri ini adalah dengan mengupayakan sendiri sedapat mungkin beberapa hal yang berkaitan dengan kebutuhan dasar rumah tangga, yaitu kebutuhan listrik,air,dan transportasi.

Kebutuhan ini apabila kita teliti secara mendasar, pada hakikatnya adalah kebutuhan hakiki tentang hidup manusia,yaitu kebutuhan terhadap penerangan,api (memasak), dan air. Bagaimana kita menyikapi cara yang efektif dan paling efisien untuk mengurangi ketergantungan pada dua hal tersebut?

Terlebih dengan adanya krisis energi saat ini,ketersediaan air bersih yang tidak memadai, dan sarana transportasi publik yang belum memuaskan. Karena itu penting menyiasati kondisi ini sehingga menghasilkan suatu ketenangan hidup dan kualitas hidup yang lebih baik. Berikut beberapa tips seputar teknologi yang mungkin bermanfaat buat kita semua dalam menyikapi kondisi sosial masyarakat dan krisis energi saat ini.

(1) Penerangan
Penemuan teknologi lampu pijar oleh Thomas Alva Edison pada tahun 1879 merupakan salah satu teknologi paling primitif yang mungkin masih kita kenal dan pergunakan. Setelah lebih dari seratus tahun penemuan tersebut, masih banyak teknologi lain dan yang lebih layak dan ramah energi serta lingkungan yang masih sering luput dari perhatian kita.Antara lain penggunaan lampu LED. Apabila lampu pijar membutuhkan daya 25 watt,40 watt,60 watt,dan 100 watt,maka lampu berbasis LED hanya membutuhkan energi sebesar 1–1,5 watt saja.

Walaupun belum sepopuler lampu neon yang sudah mencapai tahap komersialisasi saat ini,lampu-lampu hemat energi yang berbasis LED akan menjanjikan mengubah cara anda mengonsumsi energi untuk penerangan. LED, yang didesain pada awalnya bukan sebagai lampu penerangan, dibangun secara array untuk membentuk suatu kumpulan lampu dan mengandalkan pada reflektor-reflektor modern,seperti prinsip reflektor-reflektor lampu halogen pada mobil. Dengan mengandalkan refleksi yang baik, lampu berbasis LED menghasilkan cahaya yang lebih terang dan memiliki daya tahan hingga 80.000 jam.

(2) Penggunaan Peralatan Listrik dan Elektronika
Beberapa peralatan listrik dan elektronika yang ada di rumah tangga perlu dicermati, penggunaan dispenser pemanas akan jauh lebih boros dibandingkan dispenser pendingin. Itu karena ada filamen yang dipanaskan.Semua perangkat yang menggunakan prinsip filamen yang dipanaskan, akan mengonsumsi daya yang jauh lebih besar dibandingkan peralatan elektronika yang butuh pendinginan. Hair dyer tertentu misalnya,mengonsumsi daya sampai dengan 1.000 watt.

Hal ini perlu Anda cermati ketika memutuskan untuk membeli peralatan tersebut.Peralatan komputer di rumah tangga mungkin perlu Anda cermati.Sebagian peralatan komputer mengonsumsi daya yang jauh lebih besar dibandingkan dengan peralatan yang lain. Komputer dengan spek Pentium 4 mungkin bukan pilihan yang baik karena membutuhkan energi yang jauh lebih besar dan tidak lebih bertenaga dibandingkan dengan komputer yang murah berbasis Pentium Dual Core.

Layar TV maupun perangkat monitor lainnya yang menggunakan tabung (CRT) akan jelas jauh lebih boros dibandingkan perangkat layar yang berbasis LCD karena pada perangkat tabung ada komponen yang harus dipanaskan untuk menghasilkan loncatan elektron.Teknologi tabung juga merupakan salah satu teknologi elektronika paling tua yang dikenal dan masih dipergunakan luas oleh masyarakat.

(3) Filtrasi Air dan Membangun Sumur-Sumur Resapan di Sekitar Kita
Walaupun terkesan sederhana, pembangunan sumur-sumur kecil untuk resapan air bagi kebutuhan rumah tangga maupun perkantoran merupakan hal yang paling efektif dan berguna bagi kebutuhan rumah tangga. Sumur resapan pada prinsipnya adalah membangun suatu kantong- kantong tempat penyimpanan air hujan kecil dan banyak, dengan menggunakan baik itu paralon maupun kolamkolam kecil,yang bersifat menahan air dari mengalami penguapan secara langsung ke udara.

Dari sumur-sumur resapan ini dapat dialirkan ke sumur utama dan penggunaan perangkat filtrasi air maupun teknologi yang lebih maju seperti Reverse Osmosis (RO) akan menghasilkan air yang lebih rendah kadar mineralnya, bahkan apabila dibandingkan dengan minuman air dalam kemasan sekalipun. Dengan memiliki perangkat RO bagi rumah tangga, kebutuhan konsumsi air dalam kemasan dapat ditekan secara maksimal dan lebih menguntungkan dalam jangka panjang.

Untuk transportasi, sebenarnya ini merupakan tanggung jawab bersama antara masyarakat dan pemerintah selaku penyelenggara kehidupan bernegara di negeri ini. Penyediaan transportasi publik yang memadai sudah selayaknya menjadi tanggung jawab pemerintah dalam menyediakan sarana hidup yang sudah selayaknya bagi masyarakat. Secara umum,kota dengan jumlah penduduk lebih dari 2 juta orang sudah wajib memiliki sarana transportasi sendiri.Ketiadaan sarana transportasi publik yang memadai mengakibatkan penduduk mengupayakan sendiri transportasinya dengan berkendaraan roda dua secara massal.

Keberadaan sarana roda dua yang berlebihan bukan merupakan solusi untuk transportasi yang hemat energi. Malah secara umum,akan menyebabkan pemborosan energi buat negara, dan menciptakan problem dan keruwetan lain pada masa depan. Namun,solusi berbagi dari rekan-rekan seperti nebeng bareng ke kantor yang diperkenalkan www.nebeng.com merupakan contoh kepedulian masyarakat atas kebutuhan akan adanya transportasi murah dan menyikapi cara hidup yang lebih efisien di negeri ini.(*)

Oleh :
ADINOTO KADIR
Konsultan dan praktisi teknologi informasi.
Menulis di www.adinoto.org, dapat dihubungi di: adinoto_at_adinoto_dot_com

13 Responses to “(Koran SINDO 2) Energi Untuk Masyarakat”

  1. sai Says:

    Kalo bisa yang kayak gini, lebih cocok pakde … sangat menghemat duwit sampe anak cucu… huahahahaha

    Baca: http://www.centennialbulb.org/

  2. adinoto Says:

    sai Says:
    July 30th, 2008 at 4:08 pm e
    Kalo bisa yang kayak gini, lebih cocok pakde … sangat menghemat duwit sampe anak cucu… huahahahaha

    Baca: http://www.centennialbulb.org/

    => Wah kui kan longest burning light bulb pakde, diidupin hampir 100 taon? Hmm berapa dayanya tuh?

    1. Kalo bohlam bisa idup 100 taon nah berarti yang dijual di pasaran sekem semua ya? Sebentar putus biar beli lagi? hehehee…

    2. Dah ngabisin listrik piro iku pakde? hehehe tentu masih ga ada apa-apanya dengan Komputer Pentium 4. Aku kalo jadi Presiden tertarik ngajak Intel Corp bikin Pembangkit Listrik aja. Daripada bikin processor, mereka lebih jago bikin Pembangkit Listrik Tenaga Panas 😀 *ngacirrrr

  3. Eep Says:

    salah satu handicap dari RO adalah debet yang kurang besar.. kalau mau besar coba dipertimbangkan ultrafiltrasi, debet besar dan langsung bisa diminum.

  4. fisto Says:

    teknologi yg irit energi sekarang masih relatif lebih mahal ya…mungkin karena masih dalam tahap2 awal komersialisasi ya…

  5. boim Says:

    mantap kali bang adi ini…
    emang negara kita kudu punya orang2 yg bisa mencerdaskan rakyat… buka sekedar demo dan ngomong doank…

    kita butuh orang2 pintar, jenius, mengerti, untuk terjun ke masyarakat… minimal memberikan edukasi tentang hal2 semacam ini…

  6. cak man Says:

    bung boim,
    kalau mas joko dengan blue energy-nya ikut yang mana ?

  7. matahati Says:

    Honornya buat saya ya mas? *ngarep*

  8. adinoto Says:

    barusan dapet comment ini tapi ga sengaja ke delete:

    Salam,
    dengan surat ini, kami agency for Intel Indonesia, mengundang anda untuk menghadiri acara lounching processor terbaru Intel

    Tanggal : 6 Agustus 2008
    Jam : 18.00 WIB
    Tempat : X2, Plaza Senayan, jakarta.

    Note: Undangan untuk 2 orang.
    mohon kirim alamat lengkap, untuk pengiriman undangan fisik.
    Kirim ke tion@matahatipromo.com

  9. adinoto Says:

    => Komen buat Intel,
    Kalo Intel mau launching Intel Atom yang low powered, bagaimana tanggung jawab moralnya terhadap jutaan mikroprosesor boros energi (Pentium 4) yang sudah terjual di Indonesia? *sekitar 3 juta unit komputer rakitan laku setiap tahunnya di Indonesia. Kali sekian tahun.

    Mohon tanggapannya.

  10. Adham Somantrie Says:

    skemer 2.0 juga masuk sindo dong 😛
    http://adhamsomantrie.com/?p=201

  11. sufehmi Says:

    AMD juga bagus tuh kita minta pertanggungjawaban, prosesor mereka juga termasuk yang paling boros listrik.
    .
    Oh, dan juga Nvidia dan ATI.
    .
    Dan para produsen monitor CRT yang super boros listrik, dimana satu monitor kadang bisa lebih boros listrik daripada seluruh komponen komputer lainnya. Sekarang mereka sudah merilis monitor LCD, bagaimana pertanggung jawaban mereka ? 🙂

  12. bolehngeblog:Blog Ilmu Pengetahuan dan Bisnis Says:

    jangan percaya dengan slogan hemat energi mas..di deket rumah saya, ada pejabat PLN..rumahnya gede lampu tamannya yang 100 watt sebanyak 5 apa 6 buah..tiap hari kolam ikan (luas bo)..selalu di airi dengan pompa yang lumayan 24 jam nyala terus….jangan lupa kunjungi blog saya di BOLEHNGEBLOG ok…see you

  13. driving lessons Says:

    I have spent the last Thirty minutes examining a handful of your pages and especially the sheer numbers of responses your website obtains, I never would like to pretend that I know what precisely the majority of the comments signify yet the amount of remarks actually does inspire me, simply because on my own site it is more like a deserted ship. Can you quite possibly make a new posting on your own web site embracing a number of the ways which you have used to improve the readership, this would inspire many bloggers.

Leave a Reply

WP Theme & Icons by N.Design Studio
Entries RSS Comments RSS Log in