Dengan release mikroprosesor terbaru dari Intel dan AMD pemerintah Indonesia seharusnya memboikot kedua produsen mikroprosesor terbesar ini. Saat ini persaingan kedua perusahaan penguasa pasar mikroprosesor ini menjadi tidak lagi sehat. Performansi diukur dalam ukuran Megahertz, Gigahertz dengan melupakan satu hal. Kebutuhan daya! Sesuatu yang pemerintah saat ini sulit untuk menyediakan layanan kebutuhan sektor energi karena negara ini sedang defisit energi untuk kebutuhan rakyat.
Satu buah komputer dengan spesifikasi Intel terbaru Pentium 4 2,8-3,2 GHz membutuhkan daya 89-115 Watt!! Bayangkan berapa total energi yang dibutuhkan untuk membiayai kebutuhan komputasi negara kita.
Pada saat saya menjalani masa kuliah di ITB saya masih ingat sekali bahwa masyarakat kampus diingatkan untuk menghemat penggunaan energi listrik dan air, karena kampus tiap bulan membayar lebih dari 110 juta rupiah perbulan untuk kebutuhan listrik dan lebih dari 14 juta rupiah perbulan untuk konsumsi air. Angka tersebut estimasi hampir 10 tahun yang lalu, karena ITB pada saat itu rajin menempelkan stiker di setiap WC umum kampus. Anda mungkin berminat melihat berapa banyak uang yang perusahaan/organisasi anda keluarkan setiap bulannya untuk membiayai listrik yang sebagian besar dikonsumsi untuk kebutuhan komputasi anda.
Apakah mikroprosesor dibuat memang membutuhkan daya sebesar itu? Tidak! Saya masih ingat ketika mikroprosesor membutuhkan daya tidak lebih dari 3-5 Watt. Dan beberapa mikroprosesor alternatif tetap menghasilkan daya konsumsi yang cukup efisien. Pada tahun 1997-1998 ketika Apple merelease PowerMacintosh dengan basis PowerPC G3 300MHz kebutuhan konsumsi dayanya tidak lebih dari 3 Watt. Jauh lebih efisien dibandingkan mikroprosesor dari Intel pada saat itu yaitu Pentium !!! 300MHz yang membutuhkan daya lebih dari 30 Watt.
Apakah ukuran Megahertz, Gigahertz mikroprosesor menjamin peningkatan kecepatan mikroprosesor? Tidak. Kecepatan mikroprosesor tidak hanya diukur oleh tingginya angka Megahertz atau Gigahertz yang dimilikinya. Intel Pentium 3 1,4GHz misalnya jauh lebih bertenaga dibandingkan Pentium 4 yang < 2,4GHz. Desain mikroprosesor menentukan performansi keseluruhan dari sebuah mikroprosesor, misalnya panjangnya pipeline (stages), dan branch prediction. Semakin banyak pipelines stages suatu mikroprosesor semakin lama waktu yang dibutuhkan mikroprosesor untuk memproses data, yang berarti semakin tidak efisien. Intel sendiri membuktikan kenapa Pentium M alias Centrino mikroprosesor yang di desain oleh tim engineer Intel di Israel jauh lebih efisien dan bertenaga dibandingkan mikroprosesor buatan Intel sendiri yaitu Pentium 4. Dan jauh lebih dingin yang berarti jauh lebih hemat energi. (Bagi anda yang penasaran dengan seberapa cepat mikroprosesor anda sebenarnya bekerja dapat merefer link http://distributed.net/speed dan coba periksa hasil benchmark independen untuk RC5-64. Distributed.net merupakan suatu proses komputasi terdistribusi yang dipergunakan untuk mengenerate kebutuhan komputer berama seperti proyek SETI). Saya tidak akan berusaha menjelaskan secara teknis hal tersebut di blog ini, karena concern utama saya bagaimana pemerintah tertarik untuk preserve energy. Negara kita saat ini sedang membutuhkan energi dan energi menjadi sesuatu yang berharga dan mahal. Karena itu pemerintah seharusnya memboikot Intel dan AMD. Lantas apa yang dapat dilakukan pemerintah dengan diboikotnya Intel dan AMD? Apakah dengan demikian pemerintah tidak lagi menjadi konsumen mikroprosesor tersebut yang sulit dilepaskan dari kehidupan kita sehari-hari? Tentu tidak. Pemerintah dapat berbicara dengan Intel dan AMD untuk memproduksi mikroprosesor yang efisien. Dengan demikian kebutuhan energi kita dapat di hemat. Kita sebagai suatu bangsa yang besar tentunya tidak ingin cuma menjadi konsumen dan dijejali oleh semua produksi komoditi yang tidak layak dipergunakan di negeri ini bukan? Sayang sekali di satu sisi masyarakat perkotaan menjadi sangat konsumtif dengan kebutuhan komputasi sehingga satu buah komputer desktop dapat menkonsumsi lebih dari 200 Watt listrik (dihitung dengan kebutuhan daya untuk monitor dan periferal lainnya) sedangkan di pedesaan 100 Watt dapat menghidupi sekian puluh kepala keluarga dengan program listrik pedesaannya 🙁 Mungkin pemerintah dan/atau PLN sudah saatnya mempertimbangkan hal tersebut secara serius. Saya berharap pemerintahan yang baru nanti dapat secara lebih cermat mempertimbangkan hal ini dan mengambil tindakan yang tepat dan berarti untuk kehidupan yang lebih baik bagi rakyat Indonesia. Saya mengundang komen dan diskusi anda semua sehubungan hal diatas… terima kasih.
January 27th, 2009 at 6:42 pm
phentermine hydrochloride , http://www.edge-online.com/users/phenterminehydrochloride phentermine hydrochloride ,
phentermine in canada , http://www.goodreads.com/user/show/1945853 phentermine in canada
April 6th, 2009 at 7:35 pm
saya sangat setuju dengan penghematan energi dan mungkin salah satunya bisa dimulai dari komputer. kalau melihat spesifikasi processor, range konsumsi listriknya memang bermacam macam, ada yg mencapai 250 watt (ngga kebayang kan) contohnya AMD 64 seri FX, trus 150 watt utk intel core 2 extreme. Sementara disisi lain ada processor yang hanya membutuhkan konsumsi listrik cukup kecil, misalnya AMD seri X2 LE, atau seri X2 E (45 watt), untuk intel core 2 duo mengkonsumsi listrik 65 watt . Bahkan saat ini ada seri Atom yg dikeluarkan oleh intel (kalau tdk salah 15 watt), moga saja juga diikuti AMD. Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa konsumen lebih memilih yang prosesor yang cenderung boros energi padahal harganya relatif lebih mahal? menurut saya, ada 3 macam karakter disini. Ada yang sekedar ngikutin trend (tanpa melihat keperluan),ada yang keperluannya untuk menjalankan aplikasi2 berat (memang tidak bisa diganggu gugat, misal corel draw, photoshop dll) dan ada yang alasan untuk keperluan main game. Nah, prosentase yang alasan utamanya karena untuk memainkan game ini kalau dilihat sangat besar. Segmen ini dikuasai pelajar dan mahasiswa. Padahal kebutuhan utama mereka (sebagian besar, selain mahasiswa teknik tertentu) hanyalah untuk menjalankan aplikasi office. Yang mana hal ini bisa dilakukan dengan processor sekelas intel Atom. Jadi menurut hemat saya, yang paling utama adalah sosialisasi dari pihak2 terkait yang tentu saja harus didahului oleh pemerintah, untuk memberi pemahaman kepada masyarakat luas mengenai keterbatasan energi, dan efek yang ditimbulkan dari pemborosan energi. Mari kita jadikan bumi lebih hijau….
April 10th, 2009 at 9:18 pm
[…] Indonesia Government Should Boycott Intel & AMD !!! […]
November 10th, 2009 at 1:38 pm
mendukung mas adi 100%..selain itu yg tak kalah penting boycott lampu bohlam/ tungsten lamp.. ini lebih jauh lebih hebat sedotannya..Pentium 4 2,8-3,2 GHz yang membutuhkan daya 89-115 Watt equal 2-3 biji bohlam panas..yg punya komputer se-Indonesia masih kalah dengan yg pake bohlam sekabupaten..wallahu a’lam.. apapun good will kita dukung bersama2
May 13th, 2010 at 10:45 pm
banyak bacoootttt,kalo banyak protes gak usah pake.. gak terima?buat prosesor sendiri,masih import aja banyak bacooootttt,
January 4th, 2011 at 6:21 am
bacot kalo ooo nya 3 dan t nya 3 baru namanya kebanyakan pak…. 😀 salam kenal
May 31st, 2011 at 10:07 pm
Pa adi kira2 dengan kebiasaan anak2 sekarang yg suka main game on line, facebook, googling, dll menyangkut TI masa depan yg akan dilalui oleh bangsa ini seperti apa menurut anda? Cuma ingin tau, kalo dari sudut pandang seorang ahli di bidang ini yaitu anda..” (sisi positif tentunya) trus langkah apa saja kiranya yang harus di siapkan untuk memfasilitasi kemajuan TI di negara ini. trima kasih dari saya yang gaptek dan newbie dengan TI
March 30th, 2012 at 7:31 am
Pemerintah Indonesia periode ini sangat sulit untuk diharapkan. Lihat saja begitu banyaknya aksi unjuk rasa yang menentang kata kunci tapi lihat apa yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut.
April 4th, 2012 at 5:03 am
I think is a bad idea to ban processors… maybe just ban Intel.
June 10th, 2013 at 8:05 pm
Stupid bitch, just use intel atom Max TDP : 10 w
August 7th, 2013 at 8:54 am
Mas Fiya, Intel Atom itu baru rilis Desember 2009, http://en.wikipedia.org/wiki/Intel_Atom
Postingan ane tahun 2005. Kalo tahun 2013 ini ya kita ngomongin Haswell dong… Preferebly Haswell yang ULV bisa 10W tapi performance i7 ato i5 relevant.
August 7th, 2013 at 8:57 am
Mas Why: kalo kebiasaan Fesbukan, Game Online kata saya sih ga ada manfaatnya. Itu hanya buangan killing time saja, kalo kelebihan, jadi garbage.
TV juga sama. Dengan kualitas content TV lokal seperti sekarang, bakal jadi apa negara ini? Pemerintah juga selalu ignorant dengan konten TV lokal.
Seorang yang hidup dari TV seperti Tom Cruise saja, hanya membenarkan anaknya menonton TV sejam sehari.
March 16th, 2014 at 12:30 pm
Heya i am for the primary time here. I came across this board and I
to find It really helpful & it helped me out a lot.
I hope to provide something back and help others like you aided me.
April 9th, 2014 at 4:31 pm
Iptek sekarang dipegan oleh bahasa inggiris. siapa yang menguasai bahsa Inggris akan mudah menguasai Iptek. Jadi bahasa Inggris adalah syarat mutlak menguasai bahasa Inggris. Tapi hati-hati kalau mau kursus bahasa Inggris.
ips memilih kursus bahasa inggris:
Pertama: JANGAN pernah mau membayar KONTAN dimuka untuk biaya kursus,
Karena itu BUKAN JAMINAN suatu kursus kwalitasnya tidak ABAL-ABAL.
Kedua: Bila ternyata kursus tsb terbukti ABAL-ABAL,
atau Anda tidak bisa datang kursus karena berbagai sebab,
Anda tidak akan pernah bisa MENARIK uang Anda kembali
dengan ALASAN APAPUN!
Ketiga: Jangan tergiur oleh iming-iming hadiah yang dijanjikan marketingya,
entah itu berupa sepeda motor, televisi, liburan ke Hongkong, ke Bali atau sekedar gantungan kunci. Iming-iming itu hanya akal bulus strategi dagang.
Lembaga kursus yang menjanjikan hadiah, udah pasti 100 persen hanya
mengejar keuntungan. Mosok, pendidikan disamakan dengan kwaci,
yang ada hadiahnya.
Keempat: Jangan membayar DP atau Tanda Jadi dengan alasan
peserta kursus untuk bulan ini dibatasi atau bulan depan harga kursus naik. Selama 2 tahun lebih saya mengamati Lembaga kursus
semacam ini, ternyata tidak pernah membatasi jumlah siswanya! Biaya kursuspun dari dulu sampai sekarang tetap sama mahalnya,
naik turun selisih sedikit saja!
Apa sih namanya lembaga kursus bahasa Inggris tsb?
Cari saja iklannya di koran-koran! Tiap hari terbit kok.
Ingat! English is easy to speak and cheap!
Bhs Inggris itu mudah dan murah!
Cerita lengkapnya ada di
http://english-hot.blogspot.com