Sore ini saya untuk satu keperluan ke BEC bandung dalam kondisi terburu-buru. Hari hujan, dan saya cuma drop off 15 menitan saja sebelum kembali pulang menuju Gramedia menuju “Harley” Mio-son saya π Pas dijalan menuju tempat parkir di sepanjang Purnawarman, saya melihat ada beberapa anak-anak kecil dalam kondisi menyedihkan sedang meminta2 kehujanan. Juga ada Pak Tua. Aduh rasanya miris hati ini kok seingat saya waktu SD bahwa anak yatim dan orang-orang terlantar diurus oleh negara lah kok ya ini banyak banget negaranya dimana ya? π …. Saya ga tega ngambil foto anak-anak tersebut, dan pas giliran Pak Tua juga butuh 2x berenti dan lewat dulu baru dari jauh saya foto. Ini jelas bukan foto kelas Pulitzer award tapi dihati ini selalu ingat bahwa si Bapak juga dulu anak-anak, si Bapak juga dulu pernah muda, pernah sepantaran kita. Apa siapa si Bapak dan bagaimana nasibnya sapa yang mikirin ya π … Katanya Indonesia kaya raya… π
*kondisi aslinya jauh lebih mengenaskan dan ada ribuan lagi masyarakat yang jauh kesusahan *dan bukan yang berpura-pura jadi pengemis *kalo yang itu gua scam sekalian aja hajar. Masih ada kepedulian kita kah pada sesama?
March 17th, 2007 at 12:28 am
Seringkali kita merasa tidak tahu dengan apa yang harus kita lakukan untuk membantu mereka yang kekurangan disekitar kita. Merasakan hati yang teriris melihat itu saja adalah langkah pertama yang baik sebab ada banyak orang yang hatinya sudah tidak tergerak sama sekali.
Saya sendiri dulu sempat bingung harus berbuat apa saat melihat gelandangan disini (yes, ada banyak gelandangan juga kok di US). Kebetulan di tempat saya tinggal ada beberapa outlet tempat penampungan pengemis yang selalu diurus oleh private organization. Dan siapa saja (masyarakat umum) yang mempunyai waktu dapat datang kesana untuk menyumbang tenaga, keahlian apa saja, dsb. Saya ikutan menyiapkan makanan setiap beberapa kali seminggu. Kegiatan semacam ini sangat baik untuk menyalurkan kepedulian kita terhadap mereka yang mebutuhkan pertolongan.
March 17th, 2007 at 1:01 am
hmmm
saya juga hampir termasuk golongan bapak bapak ini…
jadi bisa yah… dikasih cicilan macbook ?
March 17th, 2007 at 5:07 am
Kena scam loe π Jangan-jangan seperti yg gua bilang via YM.
March 17th, 2007 at 8:02 am
@rendy: hush ren, ntar kejadian beneran loh…
Mas, yang disekitaran BIP+gramedia+BEC biasanya memang disupply dari suatu tempat (ga tau kalo yg orang gede-nya, tapi kalo yg anak-anaknya memang iya dibuat mengenaskan seperti itu). Hati memang miris, tapi sakit hati juga ada orang yang mau memanfaatkan kemirisan hati itu dengan memanfaatkan orang lain π
March 17th, 2007 at 8:07 am
Wah…bener…kena SCAM dirimu oom.
Itu bapak2x yang nongkrong di depan TK Islam situ bukan?
Wah…asal tau aja…dia dulu sales Windows…!
Kena hidayah sekarang…! π
Ech, tapi itu bapak emang nongkrongnya di situ terus.
Gue pernah mau ngasih duit, tapi gak jadi, soalnya pas gue ngeliat dia ech dia malah natap balik ke gue…dan tatapannya malah nyuekin gue.
Sial…bahkan dia pun gak percaya gue mau, bisa, mau bisa, dan bisa mau ngasih duit ke dia.
Hhh…!
Pengen dech rasanya gue jalan sambil nenteng MacBook depan dia.
*dendam
March 17th, 2007 at 9:12 am
Hidayah itu artinya adalah petunjuk.
Orang yang mendapat hidayah adalah pilihan Allah, bahkan paman nabi pun tidak menjamin akan mendapatkan hidayah.
Apakah arti hidayah sudah berubah menjadi azab? (peyoratif)
March 17th, 2007 at 10:37 am
to risiyanto :
Kata ‘hidayah’ sekarang udah punya tempatnya sendiri dalam tata bahasa gaul. π
Thanks to Trans TV. π
March 17th, 2007 at 1:01 pm
hmn…
komen dikit soal penyuplai pengemis dan gelandangan anak2x, ibu2x, bapak2x, dan lainnya.
awalnya saya berusaha tidak memberikan ripis, dan memberikan makanan, tapi sekarang seringkali melihat mereka mengemis malam2x, ditengah hujan, dingin, saya jadi luluh juga. Sekarang kalau ada rejeki, saya selalu berusaha memberi saja :).
tidak mikirin tidak mendidiklah, tidak … lah, ada yang punya saran lebih baik?
March 17th, 2007 at 2:25 pm
semua sakiiiit..
yg ngemis sakit..yang lewat sakit..yang penuh prasangka sakiit.. sakit semua . dunia udah sakit
March 18th, 2007 at 3:24 am
tukangKoding said,
March 17, 2007 @ 2:25 pm
semua sakiiiit..
yg ngemis sakit..yang lewat sakit..yang penuh prasangka sakiit.. sakit semua . dunia udah sakit
-> terus sing waras cuma sampeyan mas?
March 18th, 2007 at 10:40 am
Terlepas Scam atau nggak, kondisi sebenarnya pun memang banyak di sekitar kita di Indonesia….coba lah liat dengan mata jernih….anak berumur blon setahun sudah dipaksa menghirup debu jalanan dan panas terik..atau anak usia 3-5 tahun dipaksa mencari uang sementara mereka ingin bermain….ironis…miris dan sedih setiap kali melihat itu….hanya kita yang bisa merubah…
March 18th, 2007 at 2:30 pm
Gimana kalo id-apple buat semacam dompet amal?
Pas gathering, duit hasil urunan bisa diberikan pada yang membutuhkan
March 18th, 2007 at 4:52 pm
[…] Potret Kemiskinan Di Sekitar Kita Posted in Uncategorized | […]
March 19th, 2007 at 2:37 pm
“Katanya Indonesia kaya raya…”
Sayangnye yang maruk ‘en korup juga banyak π
March 20th, 2007 at 9:05 am
negara bertanggung jawab….diri sendiri pun bertanggung jawab….punya rasa kasihan, harus terus dipelihara, memberi….ada pahalanya lepas dari yg dikasih bener2 butuh/ngga…yg “sejahtera” jika sadar ada sebagian kesejahteraannya menjadi hak orang lain…akan sangat membantu yg belum sejahtera…thanks bro, sudah mengingatkan…untuk tetap peduli sama org lain…
March 20th, 2007 at 1:58 pm
Seorang teman saya pernah berkata “loe kagak bakalan miskin kalo ngasih 1000 rp ke pengemis”. Saya tersentuh bombay, dan sejak itu tidak pikir2 terlalu jauh untuk memberikan 1000 rupiah atau lebih. (Masih sih pikir2, dan chancesnya 50-50, tapi tidak terlalu dipikirkan).
Tadinya takutnya uang terserbut harus disetor ke bandar, atau digunakan untuk judi, miras dan rokok. Tapi teman saya juga mengatakan, kalau mungkin salah satu dari 10 orang pengemis, memang benar2 membutuhkan…. dan kita tidak pernah tahu pengemis yang mana….. so… “pelit amat sih loe, ceceng ajah pake mikir panjang2!!!! emangnya bakalan kere?”, cetusnya kepada saya.
Juga ada himbauan, kalau tidak salah dari UNESCO, tentang pengemis anak jalanan, yang disarankan kalau kita sebaiknya tidak memberikan dalam bentuk uang, tapi lebih dalam bentuk makanan misalnya biskuit, dll. Pemberian dalam bentuk uang, tidak dijamin akan diterima utuh oleh si anak pengemis itu sendiri, dan untuk menghindari penggunaan uang tersebut untuk hal2 yang tidak primer seperti rokok, miras, atau batere notebook.
Saya sekarang ini kadang kalo belanja ke supermarket sering beli biskuit bayi, untuk kemudian di stok di mobil. Kalau ada pengemis ibu2 dengan bayi, saya berikan biskuit bayi itu. Kadang biskuit regal atau markis (biskut yang bentuknya padat) untuk diberikan kepada anak2.
Sedih memang… tapi lebih menyedihkan kalo ternyata ada bandarnya….
Menkokesra kita sibuk bikin superblok apartment dan office tower, padahal masih banyak orang prasejahtera yang kondisi sandang pangannya menyedihkan, dan tidak terurus dan terperhatikan.
March 21st, 2007 at 12:27 am
-> terus sing waras cuma sampeyan mas?
semuanya sakit om..hiks
March 28th, 2007 at 9:31 pm
kadang sedih…kadang benci…sebenarnya siapa sich yang berwenang buat ngurusin pengemis, gelandangan, dan pengamen yang kebanyakan tukang mabok???,,,itu sebenarnya yang bikin kita mikir dua kali buat ngasih mereka sebagian harta kita…kapan ya negara kita yang tercinta ini bisa bersih dari yang namanya kemiskinan…sebenarnya jalan keluar seperti apa yang bisa dilakukan buat mengatasi itu semua..yaah..smoga saja pemerintah bersama orang-orang berduit lainnya bisa memikirkan jalan keluarnya,,dan pemerintah bisa meningkatkan pembangunan manusia yang seutuhnya..
September 17th, 2007 at 9:29 pm
emng kita Selalu bingung antara maw ngsih or tdk kpd semua pengemis, pengamen… aplah itu????,
yg pnting kita hrs tulus n ikhlas dlm mmberikan sesuatu..
jgn berpikiran yg enggak-nggak..
ya kn??
December 24th, 2007 at 11:09 pm
gw juga sendirinya bingung mesti gimana mau kasih ato nggak buat orang2 miskin itu.kalo menurut gw sih qta harus ikhlas jika memang ingin memberi bantuan(receh, makanan,ato bentuk lainnya)dan klo emang loe nggak mau kasih jgn punya pikiran negatif ke mereka toh mereka juga sama kayak kita juga sbg manusia hanya bedanya antara qta dan mereka adalah nasib doank coy!!! TANGAN DI ATAS LEBIH BAIK DARIPADA TANGAN DI BAWAH, ya khan???
December 25th, 2007 at 1:13 am
# el gazette Says:
December 24th, 2007 at 11:09 pm e
gw juga sendirinya bingung mesti gimana mau kasih ato nggak buat orang2 miskin itu.kalo menurut gw sih qta harus ikhlas jika memang ingin memberi bantuan(receh, makanan,ato bentuk lainnya)dan klo emang loe nggak mau kasih jgn punya pikiran negatif ke mereka toh mereka juga sama kayak kita juga sbg manusia hanya bedanya antara qta dan mereka adalah nasib doank coy!!! TANGAN DI ATAS LEBIH BAIK DARIPADA TANGAN DI BAWAH, ya khan???
=> Kok anda yakin sekali saya punya pikiran negatif? Saya selalu memberikan (ga usah dipaparkan disini) banyak buat fakir dan pengemis, tapi tulisan ini bukan berarti saya tidak sekedar memberi kepada mereka (bahkan mungkin dalam jumlah yang menurut saya jauh lebih besar dari rata-rata orang “minimal yg saya kenal”). Tulisan saya ini artinya saya hajar buat yang pura-pura bukan yang beneran. Soal dia yang bener ato yang pura-pura cuma feeling yang bermain. Apa anda punya scannernya? Kalo punya boleh pinjem dong Pak.
June 7th, 2008 at 5:26 am
Istilah dan ‘profesi’ pengemis sudah ada sejak peradaban baru dimulai…..kasih aja bantuan..semakin hebat cara dan besar bantuannya makin terbantu dia…memberi recehan baik, tapi itru cara paling tidak kreatif…tidak memberi itu cara paling primitif….
September 18th, 2008 at 2:38 pm
Kalau melihat orang yang kesusahan rasanya saya sedih banget.Merasakan bagaimana kalau saya seperti dia. Melalui ini saya ingin menyampaikan pesan untuk orang yang berkecukupan agar kita saling membantu orang miskin, baik dengan do’a,harta,dan tenaga . Seandainya saja seiap orang di Indonesia memanjatkan satu do’a saja pasti dapat mengurangi penderitaan mereka.Amin.
February 13th, 2009 at 12:38 am
Benar2 menyedihkan ya.. keadaan rakyat di negeri kita. Negeri yang kaya tapi rakyatnya kere. π
March 15th, 2009 at 5:43 pm
mo ngomong apa lagi,emang lagi sulit sih semua………y biarin aja lah lah,abis mo sedekah nggk da duit nya……..
August 28th, 2011 at 6:56 pm
tambah satu lagi kebohongan publik.
pidatonya sih orang miskin berkurang pada kenyataannya kok yang tambah miskin ya………
March 5th, 2012 at 11:12 am
kita nggak bisa menghapuskan kemisikinan di dunia ini, karena kaya dan miskin akan selalu ada di dunia, yg bisa kita lakukan hanya mengurangi angka kemiskinan, serta jangan jadikan faktor penghalang, si kaya dan si miskin hendaknya jalan berdampingan, mereka saling membutuhkan, maka semestinya harus saling mencintai.
March 25th, 2012 at 4:22 pm
betul, hanya membantu meringankan dan mengentaskan jumlah mereka dengan kail yang baik, adalah pahala terpuji. thanks for sharing nya kang armando
April 24th, 2013 at 11:21 pm
hmmm….politician