Beberapa hari ini, saya dan beberapa rekan, terlibat diskusi menarik dengan CTO Microsoft Indonesia, Bapak Tony Seno di blog beliau. Diskusi ini berkembang membahas soal Vista dan komparasi terhadap beberapa produk pesaing, dan masukan-masukan yang semoga dapat menjadi perhatian pihak Microsoft selaku pemimpin standard deployment sistem operasi di dunia.
Menurut saya, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian Microsoft dalam mengembangkan the next generation Windows, seperti Windows 7, antara lain:
1. Microsoft perlu fokus di SPEED.
Tidak semua aplikasi dan sistem operasi dicreate equal. Sistem operasi yang di-tuning bisa memiliki performance yang jauh lebih baik dibandingkan sistem operasi yang tidak di-tuning dari sisi performance sehingga dapat jalan dengan baik di hardware yang anda miliki hari ini, ataupun tanpa mengurangi kemampuan optimal hardware yang akan anda beli.
2. Perlunya model instalasi Sistem Operasi yang tidak mengorbankan Setting Aplikasi.
Model demikian sudah dikembangkan oleh Apple di Mac OS X. Setiap sistem operasi Apple mengenal fitur Archived and Install, sehingga setiap kali kita perlu melalukan major maintenance yang menyangkut install ulang sistem operasi, kita tidak perlu lagi menginstall masing-masing aplikasi satu persatu dan mengembalikan settingannya satu persatu. Hal demikian akan meningkatkan produktivitas bagi Support System secara signifikan tanpa mengorbankan waktu yang sia-sia.
3. Microsoft perlu mempertimbangkan mengubah Packaging Aplikasi.
Model aplikasi “dibungkus” sebagai folder yang dipergunakan Apple dalam Mac OS X ataupun GoboLinux merupakan salah satu model paling ideal yang memudahkan End User maupun Support System. Dengan adanya model instalasi drag-and-copy dan semua jalan karena semua .dll dan library yang terkait disimpan dalam satu folder maka kita tidak perlu kuatir lagi menginstall ulang keseluruhan system dan aplikasi apabila terjadi major maintenance. Model demikian mungkin perlu mengorbankan model Registry yang ada pada existing Microsoft Windows hari ini, namun lebih ke arah model flat file seperti Linux/UNIX/Mac OS X.
4. Microsoft perlu berkonsentrasi pada aset, bukan fitur yang berlebihan.
Salah satu aset yang sudah ada dan baik dikembangkan adalah DirectX dan fokus pada substance not subtle. Perang format pun harus dikurangi, seperti WMV3 yang tidak disupport oleh third party, maupun mengadopsi standard yang lebih open seperti DiVx dan format lainnya.
5. WSUS sudah bagus, tapi Microsoft perlu mendukung Offline Patch CD.
Salah satu kenyataan bahwa kebanyakan kita adalah narrowbandwidth, dan sering harus mensupport computer yang bukan milik pribadi, sehingga Online Updater seperti WSUS kadang tidak selamanya tepat. Proyek-proyek offline updater seperti AutoPatcher yang sudah diceased oleh Microsoft, seharusnya didukung oleh pihak Microsoft sendiri dengan merelease Versi Offline dari WSUS ke dalam CD yang dapat distribusikan lewat majalah lokal secara berkala 3-6 bulan dan dijalanlah secara langsung oleh pengguna. Dengan demikian akan mengurangi kemungkinan flaw dari sistem yang ada. *Kebanyakan pengguna akhir tidak pernah sempat mengupdate Sistem Operasinya, update hanya dilakukan oleh toko-toko tempat mereka membeli komputer pada saat mereka membelinya. Dan salah satu alternatif lain adalah memasang WSUS pada IIX. Namun keberadaan CD Offline harus dilakukan mengingat kebanyakan bandwidth quota pengguna TelkomSpeedy dihabiskan (baik sadar maupun tidak sadar) untuk mengupdate Windows.
Diskusi ini tentunya dapat berkembang ke banyak hal yang lebih menarik dan bermanfaat bagi semua pihak, kita sebagai pengguna, maupun pihak Microsoft selaku pengembang Sistem Operasi. Dengan adanya sistem operasi yang menarik secara fitur, speed, dan flexibilitas, dengan harga yang cocok tentunya (harga dan offering Microsoft Vista saat ini tidak menarik, dengan harga 500 dollar untuk Vista Premium maka sudah sama dengan setengah harga perangkat cantik seperti Apple iMac yang lengkap dengan segala kenikmatan perangkat — enak dimata, maupun kemampuan UNIX nya), tapi dengan harga flat 49 dollar misalnya mungkin cukup menarik untuk dijadikan alternatif.
Masukan lain yang penting diluar produk Windows adalah Microsoft mulai harus memikirkan model bisnis yang ada, bukan hanya mengejar LICENSING BUSINESS seperti hari ini. Pekerjaan Marketing Director di Microsoft tentunya merupakan pekerjaan yang paling melelahkan. Meminta orang untuk membayar atas produk yang sudah dipakai dan mengejar lisensi dengan nilai ratusan juta dollar mungkin bukan pekerjaan yang tepat buat kita semua ๐
Ada rekan-rekan yang ingin menambahkan? Dengan demikian mungkin kita akan ditawarkan sebuah Sistem Operasi yang baik bagi semua orang. Bisakah? Seharusnya. Dengan capital demikian besar, salah satu Pe-eR pihak Microsoft adalah bagaimana mensinergikan Resources yang ada menjadi sesuatu yang bermanfaat. Bukan malah menjadi suatu behemoth yang kehilangan focus.
Recent Comments