Bagaimana Memilih Baterai Notebook?

Social, Technology 60 Comments »

Pagi-pagi bangun browsing liat sana-sini, gua kepentok (lagi) liat kolom di detik.com soal pemilihan baterai notebook (oleh Dr.Notebook). Hmm menilik dari artikel tersebut kelihatannya memang masih banyak sekali masyarakat awam tentang apa-mengapa baterai notebook.

Karena itu saya selaku pribadi (dan professional batere, halah) sekaligus calon walikota peduli konservasi energi (sekemmm ๐Ÿ˜€ ), tergerak untuk menulis how-to soal batere ini:

1. Batere adalah komponen yang membedakan antara desktop dan laptop (diluar ukuran dan beratnya), mobilitas sebuah laptop tentu sangat ditentukan dengan kemampuannya baterenya. Kalo ga bisa mobile dan ngidupin komputer tanpa batere fungsi utama sebuah laptop dalam mendukung kegiatan bisnis anda tentu sangat berkurang.

2. Daya tahan batere ditentukan oleh beberapa hal:

a). Konsumsi processor (Laptop berbasis Pentium 4 tentu beda hemat energinya dibandingkan laptop berbasis Pentium 3, atau Centrino, atau Core 2 Duo), secara umum Pentium 3 jauh lebih hemat dari Centrino, dan Centrino lebih hemat daripada Core 2 Duo, dan yang paling parah konsumsi dayanya adalah Pentium 4.

b). Penggunaan. Apabila dipergunakan untuk memutar video tentunya akan jauh lebih boros dibandingkan dengan dipergunakan untuk mengetik saja. Laptop akan membutuhkan daya lebih untuk mengakses beberapa media seperti CD/DVD, ataupun read-write Hard Disk relatif dibandingkan kondisi tetap.

c). Setting dari laptop juga berpengaruh, setting yang ditujukan untuk keperluan mobile (battery saving), atau untuk performance (processor akan posisi throttle terus, dan power management dimatikan).

d). Kondisi dan ampere-hour batere yang anda miliki. Laptop baru (biasanya, kecuali laptop tipe murah yang suka di sunat kemampuan baterenya demi berhemat — vendor sekem), biasanya memiliki kemampuan menyimpan batere yang dalam kisaran 4400mAh. Beberapa laptop lain dengan teknologi yang lebih canggih tapi rentan (lithium polymer) bisa diatas 5000mAh, karena itu anda apabila memiliki laptop lama bisa mengecek kapasitas batere bawaan laptop anda, apabila dahulunya 3600mAh, ya dengan masa pakai 2 tahun bisa dipastikan kondisinya hanya 1800mAh atau kurang.

3. Apakah saya perlu mencabut batere apabila posisi dipergunakan sambil charging di rumah? Pertanyaan jenis ini paling sering diajukan dibeberapa media. Jawaban saya: Iya dan Tidak. Iya, kalo anda mau repot. Tidak, karena bagaimanapun kita berhematnya batere memiliki masa pakai yang tergantung (diluar cycle) adalah umur cell. Jadi yang namanya batere cell, mau bagaimana juga pasti kemampuannya berkurang. Apabila anda bekerja 24 jam sehari di rumah/kantor, mungkin apabila anda memutuskan untuk mencabut batere, anda kehilangan salah satu fitur batere itu sendiri, yaitu menyelamatkan hasil pekerjaan anda apabila listrik padam. Dan apabila batere dikondisikan tidak dipakai, berarti cell tidak pernah dijalankan (posisi full charge – discharge) maka cell itu sendiri malah akan rusak. *Sekaligus menjawab kenapa anda sering mengalami kebocoran/ kerusakan batere UPS. Batere UPS sekali waktu harus difungsikan, listrik dipadamkan, dibiarkan dia berfungsi, sehingga cell di dalamnya tidak mengalami kerusakan.

4. Jadi bagaimana anda seharusnya merawat batere anda? Nah menurut saya pribadi, tidak perlu. Karena anda apabila mengurus hal-hal yang tidak penting menjadi penting ini, malah anda kehilangan bisnis utama anda. Namanya batere laptop ya ga beda seperti batere senter dan batere lainnya. Hanya masalah beda tegangan. Semua cell dan elemen dasar batere (Fisika 101) pasti mengalami degradasi seiring waktu dan umur pakai. Daripada ngurusin ngirit-ngirit batere mendingan anda konsentrasi pada pekerjaan anda, cari duit yang banyak untuk anak-istri dirumah, dan membangun lingkungan anda. Soal batere serahkan pada ahlinya (halah mirip iklan salah satu kepala daerah ๐Ÿ˜€ )…

5. Seriously, memang demikian adanya, saya sih cuma sharing info saja, karena masih banyak masyarakat awam yang kurang jelas soal how-to nya batere sehingga suka simpang siur. Karena itu, ngapain juga gua berani-beraninya nyetok ribuan unit batere kalo emang marketnya ga ada ๐Ÿ˜€ bener kan?

Nah dalam mendukung gerakan melek teknologi, dan peduli masyarakat, mulai hari ini www.gudangbatere.com akan menyumbangkan 50% dari keuntungannya untuk kepentingan gerakan sosial ke masyarakat. Termasuk open source. Dimulai dari setiap penjualan unit batere akan memperoleh CD OpenSUSE courtesy of PT. Adinoto Indonesia.

Sukses Indonesia! Jangan mau jadi bangsa bodoh terus-menerus. Bosen atuh!

TextEdit in Leopard

Macintosh, Social, Technology 6 Comments »

Apple decided to accommodate all the competing standards. The highly tout Microsoft docx and OOXML, and the more friendly .odt

The other thing that interesting is the new RTFD format which rise from NeXTSTEP and Mac OS X root, and ported to other Unices, (too bad no Windows support), which can contained container and lossless images.

I would strongly vote for .odt and against those proprietary formats. My words to authoritative is… have you heard of OpenOffice, folks?

Not For A Faint Heart: Belajar Merakit Mesin Mobil!

Social 121 Comments »

Kalo soal perkomputeran, sejarah teknologi informasi, intern dan industrial acumen TI boleh gua dibilang masih maestronya, dari 15 tahun yang lalu udah di hired kumpeni gara2 dianggap “kamus berjalan”, dipanggil professor, dianggap dewan syuro mac, tapi soal mobil punten wee… blegug aing mah bwakakaka…

Mulai dari hampir 20 tahun lalu kalo bawa mobil ya seenaknya aja, yang penting bisa mabur, kagak mogok, sampe bagasi dibuka dalemnya ada air ngegenang di kompartemen ban serep, mobil bau kamar mandi karena karet-karet bocor ga keurus, sampe dikasih kapur barus tea, halah pokoknya sekem abis!

Yah mungkin nasib jadi anak bandel dari kecil, suka bawa kabur mobil perang bokap (Land Rover th 66?) sejak kelas 5 SD tea, sekali-kali curi kesempatan bawa mobil kantor *ga sesekem itu kok lah secara kantor bokap strict banget bwakakaa, tapi kadang2 mancing luar kota dikasih kesempatan nyupir kali-kali biar masih diaccompanied tea. Lah mungkin karena emang ga pernah interest dengan yang namanya mesin, dari SD udah hobi ngebongkar, ngebenerin sekaligus ngerusakin walkman, tape, video player, sampe SMP gua tetep pilih mata pelajaran ekskul elektronika (padahal ada otomotif), SMA elektronika lagi, sampe kuliah pun Lab Elka pun ngoprek elektronika lagi. Halah. Singkat kata, pengetahuan mesin gua dari scale 0-100 paling cuma 30 persen. Kalo ibarat game mah ngandelin hoki!

So here I am, sebagai geek non literate soal mesin kena sekem sama montir mulu. Emang secara pengetahuan 10 tahun ini ga bego-bego banget, ilmu mulai terkumpul secara akumulatif pelan tapi pasti (pas kena sekem), nah karena pas ada kebutuhan dan iseng, gua putusin mo belajar sampe tuntas, ga mau tanggung, sekalian belajar ngerakit mesin mobil! kekekee… manstap.

So gua putusin turunin mesin mobil gua, bongkar semua, setelah nyecam 3 kepala montir bengkel resmi, liat semua proses restoring mesin, ganti komponen-komponen fast moving, dan rebuild kembali mesin tersebut.


Proses memakan waktu 3-4 hari, yang lama adalah bagian pembersihan kerak-kerak oli di blok mesin. Selama rentang waktu tersebut gua sempetin menginap di kawasan pinggiran kota Bandung tersebut, jauh di daerah pelosok dari perkotaan. Tepatnya kawasan Nagreg. Disini gua manfaatin untuk berpikir, restoring juga pikiran, melihat penduduk setempat, dan tentunya mencoba membantu sedapat mungkin memberikan wawasan dan ilmu balik yang gua punya. Tentunya pemahaman soal komputer dasar, teknologi, wawasan, dan sedikit soal wejangan hidup. Halah. Lah secara kalo mau mencalonkan diri jadi calon walikota ga bisa mengerti dan membantu warga jangan ngomong atuh!

Yang gua gak habis pikir ini tempat jaraknya cuma 1 jam dari perjalanan dari kota besar seperti Bandung, betapa kita ini para pelaku sektor teknologi informasi maupun orang-orang yang katanya mampu secara ekonomi (dapat mengakses internet buktinya), dan pemerintah (buktinya) sangat tidak memikirkan nasib masyarakat kebanyakan. Yaitu golongan masyarakat tidak mampu baik secara pendidikan, secara ekonomi masih berjuang di layer paling bawah, dan sektor sosial (pendidikan dan kesehatan).

Pengalaman batin ini mahal sekali. Mungkin anda perlu mencoba sekali-kali. Kembali mau ke desa, memikirkan kehidupan masyarakat desa, berbaur dengan masyarakat, membantu dengan wawasan dan keilmuan yang anda miliki untuk membantu peningkatan taraf kehidupan mereka, tidak cuma notabene ngeblog ga mutu, nulis buat narsis sendiri, dan sama sekali tidak bermanfaat buat orang banyak! Lah kalo masyarakat sudah melek IT sih apa-apa butuh tinggal panggil google aja kan beres. Nah kalo masyarakat kebanyakan gimana?

Yang saya ga habis pikir, bagaimana bisa masyarakat yang sudah secara seleksi alam ini sangat potensial (mampu secara teknis) tidak memperoleh dukungan pemerintah sama sekali untuk menaikkan quadran hidupnya ke taraf yang lebih baik. Secara pribadi saya paling tidak setuju dengan model pendidikan di Indonesia saat ini. Pemerintah hanya mampu mendidik masyarakat dengan selembar ijasah yang sama sekali tidak mampu untuk berbuat apa-apa, yang akhirnya hanya akan menghasilkan tingkat penggangguran yang lebih tinggi. Yang seharusnya pemerintah lakukan itu adalah Mengembalikan Pendidikan-Pendidikan Yang Bersifat Keahlian, seperti STM, Balai Latihan Kerja (milik Departemen Pekerjaan Umum dahulu), dan Politeknik.

Yang ada saat ini STM dianggap tidak lebih bergengsi dibandingkan SMA, padahal (punten ya) lulusan SMA bisa apa? Cuma menghasilkan lulusan yang cuma punya selembar kertas (karena mau masuk Perguruan Tinggi pun hampir bisa dibilang tidak mampu), Industri dibuat tidak memiliki akses langsung ke pencari pekerjaan yang trampil, dan seterusnya. Bener-bener lingkaran setan.

Yang akan saya lakukan apabila saya menjadi pemimpin suatu kota adalah mengembalikan kitahnya pola hidup masyarakat ini akan dibawa kemana. Kota-kota dibangun tanpa memikirkan penduduknya (baca: Kota sakit!), ruang publik ditiadakan, akses dari daerah hunian ke tempat kerja tidak dipikirkan, sakit dilarang (baca: mahal), dan paling mendasar adalah: Dilarang Pintar karena Sekolah Itu Mahal. Dilarang Sakit karena Rumah Sakit Itu Mahal.

Astagfirullah. Mau sampe kapan kita dicekokin dengan kondisi begini dan dibuai cuma dengan sinetron-sinetron yang menjual kesemuan? Mohon maaf buat seluruh pelaku sinetron/perfilm-an di Indonesia. Lupakan itu survey ato rating favorit, pertanyaannya anda masih punya hati nurani ga?

Jadi ingat salah satu forum interview/ato tulisan di koran? yang dilakukan terhadap Bapak Fauzi Bowo (Gubernur DKI saat ini), konsep yang beliau utarakan adalah: Masyarakat kecil itu butuh 3 hal. Pertama akses ke teknologi, kedua adalah akses ke pemodalan, ketiga adalah akes pemasaran sederhana.

Saya percaya, kalo masyarakat mampu melek, dan bergandeng tangan dengan pemerintah yang memiliki niat yang baik, kita bakal mampu menjadi negara yang tidak kalah dibandingkan China atau pun India (rising star saat ini).

Ketika saya tanyakan pun apakah mereka memperoleh pendidikan merakit mesin di STM mereka cuma bisa bilang, wah di STM sih cuma dapat ngebongkar dan masang paling juga dinamo jalan (alternator) dan dinamo starter, karena pasti sekolahnya tidak memiliki modal untuk menyediakan mesin untuk sarana praktikum. Jadi murni keahlian yang mereka peroleh murni hasil pengalaman lapangan selama lebih dari 17 tahun! Saya berani tarung, berapa persen pendidikan sarjana mesin dapat menghasilkan lulusan yang terampil luar dalam (tidak hanya mendesain/sebagian malah cuma lulus dengan gelar saja) tapi juga mampu secara teknis melakukan dan menjiwai profesinya. Istilah salah satu orang tua yang makan asam garam di dunia bisnis yang sempat berkomentar kepada saya adalah: Sarjana *beeep* cuma kegedean topi! Coba bayangkan apabila para calon sarjana ini memperoleh pendidikan praktikal dari tingkat pendidikan setara SMA sebelumnya. Jadi sebenarnya yang kita butuhkan itu lebih ke arah pendidikan praktikal bukan hanya kebanyakan teori!

Bayangkan, mereka-mereka diatas yang mampu memiliki keahlian yang luar biasa apabila diberikan 3 hal diatas. Mungkin mereka tidak berhenti cuma jadi montir bengkel, tapi menjadi pemilik usaha perakitan mesin yang handal!

Kenapa Saya Ga Mau Jadi Bintang Tamu Wisata Kuliner

Social 36 Comments »

Barusan sambil iseng nonton Om Bondan di Wisata Kuliner gua langsung memutuskan ga bakal mau jadi bintang tamu acara tersebut, dengan alesan:

1. Om Bondan dan para tamu makannya jorok ah, sendok yang udah dipake ngunyah selalu dipake buat ngambil sayur. Apa ga ada sendok lain? hiiii ๐Ÿ˜€

2. Semakin hari semakin mirip acaranya Pak Tino Sidin, semua dapet sambutan… “rasanya nendang, ato maknyuss” (Pak Tino kalo kasih komen soal lukisan anak-anak selalu komen … “bagus”).

3. Waktu acara Wisata Kuliner di Ciumbuleuit, Gampoeng Aceh gua mah komplain berat, karena secara gua warga sana tinggal di depan Gampoeng Aceh Ciumbuleuit itu ancurr berat makanannya! Coba makan dan bandingin yang di Ciumbuleuit dan yang di Dago beda banget. Coba iseng pesen mie goreng (ato apapun) yang pake campuran udang (ato seafood) sumpah pasti mo muntah! Itu udang udah pada ga seger… beda sama yang di Dago. Mungkin karena jarang di pesen sehingga supply udang nya ga secepat perputaran yang di Dago. Tapi kalo udah beberapa kali pesen gitu terus sama terus ya gua simpulkan ga bener kan.

4. Siapa juga yang mo ngajak gua hahahaha…. Om Bondan awas beuteung tuh (perut), ajak gua makan-makan ato mentahnya aja dah Om ๐Ÿ˜€ kekekekee…

*Lagi iseng di luar kota jauh dari peradaban tea. Nanti gua update soal ini. Halah kok udah kayak blog seleb lain aja ๐Ÿ˜€ kekeke…

Sukses Bergerilya Membagikan 500 Keping OpenSUSE di PestaBlogger 2007

Social, Technology 70 Comments »

Acara PestaBlogger yang baru berlangsung kemaren, 27 Oktober 2007, yang ditetapkan oleh Bapak Menteri Komunikasi Informasi, M. Nuh, sebagai Hari Blogger Nasional, menuai hasil yang cukup memuaskan. Untuk ini saya ingin ucapkan selamat kepada seluruh panitia (Jeng Enda, Pak Pri, Budi Poetra, dan siapa aja yang ikut bersusah payah mewujudkan hal ini — maklum ga kenal seluruh panitia).

Namun acara ini sendiri termasuk fun karena salah satu motifnya buat kami adalah tempat gerilya membagikan keping OpenSUSE. Dalam acara ini kami berhasil membagikan secara gerilya 500 keping OpenSUSE kepada peserta, secara jumlah peserta PestaBlogger 2007 ini sekitar 489? orang.

Untuk keberhasilan acara ini sebelumnya saya ingin berterima kasih kepada rekan-rekan yang sudah bekerja keras untuk mewujudkan mimpi kecil seorang Aa Nata membuat mimpi ini menjadi kenyataan dan ikut secara langsung dalam menggalang semangat mencerdaskan warga dan seluruh rakyat Indonesia. Memberantas kemiskinan dan terutama kebodohan (Udah kaya tapi masih bodo dan dibodo-bodoin kan malu-maluin toh?). Terima kasih kepada rekan Mahirman Anshari (Ruri) yang sudah disibukkan dengan proses pressing CD ke manufakturer dan membuat deadline 3 hari ini menjadi kenyataan. Rekan yang sudah 9 tahun mendukung saya dan dicapekkan dengan hal-hal yang cukup menyita pikiran dan tenaga. Thanks sob! Terima kasih kepada rekan-rekan id-gmail Bandung terutama Abi, Starchie, Surur, Mira yang udah capek-capek mendukung ide-ide gila dan kelakuan-kelakuan gila untuk mewujudkan guerilla marketing ini. Abi, Starchie, Surur dan Mira ini yang capek-capek bikin kaos niat “Che Guevara” OpenSUSE sampe ngelembur jam 4 pagi! Salut sob!

Jadi buat yang liat kaos-kaos pelaku berkeliaran di acara PestaBlogger kemaren, thanks to Abi, Starchie, Surur, Mira who made this possible…

Terima kasih juga buat rekan-rekan id-gmail lain, Ndhoot, Jay, Deden, dan semua rekan-rekan yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang sudah direpotkan dengan gerilya membagikan CD di dalam acara tersebut. Terima kasih kepada rekan Vavai dan rekan-rekan OpenSUSE yang sudah ikut pula membagikan CD-CD tersebut. Kepada rekan-rekan komunitas OpenSUSE mohon maaf belum sempat ketemu dan kenal, mungkin next gathering kita bisa offline bareng.

Dan terima kasih kepada Pak Cahyana (Dirjen Aplikasi Telematika) yang sempet saya sekem kasih CD juga yang menjanjikan akan ikut memperbanyak CD tersebut, saya tunggu janjinya Pak. Terima kasih.

Tak lupa terima kasih buat Wesley yang dari Sudan jauh-jauh menyemangati, juga kepada rekan Made Wiryana yang tiap hari masih memantau pergerakan rekan-rekan opensource dari jauh sampe sempet-sempetnya SMS. Sayang boss ga jadi ada band! ๐Ÿ˜€

Buat rekan-rekan blogger dari seluruh wilayah di Indonesia, dari Padang sampe Poso (malah gua heran itu Ochan yang dari Poso jangan-jangan dulu temen satu kos? Pernah kos di Tubagus Ismail chan? Apa elo temen Vidal dulu? *penasaran), so salam aja buat rekan-rekan komunitas blogger semua, B-H-I yang punya niat baik ngangon Kambing, sukses bro disana, semoga semakin banyak masyarakat yang punya kesempatan menikmati pendidikan atas jerih payah sob semua. Titip disana ada Pito jangan salah sama angonan nanti ๐Ÿ˜€ , buat rekan-rekan yang baru ketemu kemaren, Pakde Ndoro Kakung Wicak, Mas Budi Poetra yang baru ketemu offline kemaren, dan komunitas lain, mohon maaf ga sempat kenalan satu persatu, soalnya Aa Nata coba stay humble ntar dikira cari dukungan buat pemilihan calon walikota tea bisa kena sekem KPU hihihihi ๐Ÿ˜€ *ngacirrr

So, buat yang sudah pegang CD dengan gambar sebagai berikut:

Nah dengan ini Aa Nata minta banget untuk mensuarakan ke rekan-rekan lainnya. Dengan ini kita bisa bikin perubahan. Coba ditularkan dikit kok ilmunya ke teman-teman yang lain. Dijamin bisa. Kalo Pak Cahyana bilang mengalakkan 1 juta pengguna blog di Indonesia tahun depan dan pemberian laptop untuk seluruh guru di Indonesia, saya juga mendukung penggalakan ide beliau untuk memberikan laptop kepada seluruh guru namun dengan sistem operasi Linux ini. Bukan apa-apa Pak, satu yang perlu di note, dengan sistem operasi Linux, kita selalu maintain otak jadi kreatif. Ga melulu cuma bisa click-click doang seperti pake sistem operasi komersial lainnya. Pe-eR nya mungkin agak sedikit lebih berat, tapi bayangkan kalo guru dibikin bisa linux, satu guru bisa mewakili berapa lagi tunas-tunas bangsa yang akan lebih melek teknologi??

Nah buat rekan-rekan yang sudah dapet CD tersebut silahkan dioprek. OpenSUSE bisa bikin dual boot dengan sistem operasi anda yang sekarang. Untuk lebih yakinnya backup dulu data anda yang ada saat ini ke hard disk lain atau burn ke CD/DVD. Ato kalo mau lebih baik bisa format dan install OpenSUSE-only dijamin ga bakal kangen sama sistem operasi yang sudah anda pake selama ini.

Mau bukti, nah ini Aa Nata kasih sedikit teaser buat rekan-rekan yang penasaran. Berikut sedikit fitur yang ada di sistem operasi Linux seperti OpenSUSE ini.

dan bisa efek-efek seperti Sistem Operasi modern juga seperti Mac OS X Leopard (kalo Vista sih masa lalu bro, cuma yang ada ngeberatin komputer elu + more problem to your already complex problems). Ngapain juga bikin hidup lebih susah. Lu kan semua pada ingin kerja dengan komputer kan? Bukan dikerjain komputer? hehehe…

Mau screenshot selengkapnya bisa diexplore dari situs http://en.opensuse.org/Screenshots/openSUSE_10.3

Semoga gerakan gerilya kecil dan philanthropist swallow ini bisa menggerakkan lebih banyak lagi para philanthropist yang bukan swasta loyow untuk mau memikirkan nasib bangsa ini. Kapan lagi boss, ayo dong… kalo ga bisa juga ntar gua tantang omongan seperti kata MetroTV “Sudah saatnya yang muda yang memimpin!”.

Keburu Gunung Krakatau meletus boss. Yuuukkkkk… (Update, Gunung Krakatau menunjukkan status aktif 4 hari terakhir, sehingga ditingkatkan statusnya menjadi status siaga).

WP Theme & Icons by N.Design Studio
Entries RSS Comments RSS Log in