Kasus Ananda-Agung-Zalianty beberapa hari ini memenuhi seluruh harian online dan TV. Beberapa hal yang menyesakkan adalah Media Infotainment menjadikannya sebagai komoditi utama, selain kasus perceraian artis, gossip, dan bahkan sampai ke acara Apa Kabar Indonesia Pagi.
Para pengacara pun asyik dengan seratus satu jurus silat lidah tingkat tinggi mewakili para klien dengan kepentingannya masing-masing. Salah satu menyatakan bahwa kasus penganiayaan tingkat oleh kalangan elit. Yang lain menyatakan bahwa pemberitaan media tidak berimbang dan menyudutkan.
Saya pribadi mengalami beberapa kasus penipuan dalam perjalanan hidup ini. Seperti mungkin anda masing-masing pernah mengalaminya. Banyak pengalaman tersebut hanya dipendam dalam hati dan dijadikan pengalaman hidup yang berarti.
Andai saja kita kembalikan hidup ini adalah integritas dan decency, dan nilai setiap orang adalah ditunjukkan oleh integritasnya terhadap dirinya dan decency terhadap orang lain, mungkin kita semua akan berakhir dengan menjalani hidup yang lebih indah, tanpa harus merugikan orang lain.
Betapa kita semua mulai mengalami degradasi moral, bahwa prioritas hidup masing-masing komponen bangsa adalah memikirkan diri sendiri demi satu kata besar bersama komoditas.
December 10th, 2008 at 9:22 am
komoditas. 😀
Komoditas tidak akan laku jika tidak ada pasar. Masalahnya: pasar (baca: orang-orang yang demen berita sensasi) sangat banyak di negeri ini. 😛
Nevertheless, masih ada kok orang “simple” yang tidak mengedepankan komoditas dari kondisi2 macam ini. Siapa korban salah tangkap yang akhirnya diperintahkan oleh MA untuk dilepas?
Saat live interview, pertanyaan yang saya takutkan muncul “Apakah akan menuntut balik?”
Yang bikin saya tertegun adalah jawaban sederhana, “Tidak, Mbak. Sudahlah biar semua selesai di sini. Saya akan melanjutkan usaha saya saja di sini”.
So, it’s not always about money – nor even commodity to make money
December 10th, 2008 at 10:06 am
Yang hebat, jumlah pengacara yang membantu Agung setelah ditotal ternyata jumlahnya mencapai 15rb pengacara 😛
Kerjanya gimana tuh ya, musti nyewa stadion dulu kyknya 😀
December 10th, 2008 at 10:15 am
Lho-lho.. apa2an ini, nama saya di sebut2? hihiii.. *ngacir*
December 10th, 2008 at 11:33 am
and the best part is….
everyone claim that they’re innocent :p
*halah kaga nyambung*
December 10th, 2008 at 12:32 pm
Bila Anda kalah dalam besar-nya, maka menang-lah dalam nilai-nya. Biarlah mereka berbesar-besar, karena Anda dapat juga menjadi lebih bernilai.
December 10th, 2008 at 1:44 pm
Emangnya Si Ananda make Mac juga yah?? *klo ga nyambung dilas aja lah…*
December 10th, 2008 at 3:33 pm
bapak saya juga banyak di tipu orang, tp dia gak pernah ambil tindakan karena dia percaya karma. sampai saat ini usaha bapak saya masih baik2 saja. sedangkan penipu yang terdengar kabarnya 3 org sejauh ini jatuh susah. bahkan ada yg dagang pisang goreng di kios kecil. jadi org gak boleh pendendam, intinya jadikanlah kekecewaan sebagai pelajaran untuk pengalaman hidup.
December 10th, 2008 at 5:17 pm
Sepertinya tak ada satu hal pun yang tak bisa dijual ya 🙂
December 10th, 2008 at 7:55 pm
buat semua pengacara jangan pinter ngomongnya thok kalo nangani kasus ya selidiki dengan cermat kliennya orang bener atau penipu kalo sudah terlanjur koar-koar ternyata kliennya bikin jengkel orang banyak ,mau apa dibelain ? kasihan deh lu
December 10th, 2008 at 7:59 pm
eh ini ada apa to? siapa utang siapa? kok pake ada acara pengacaranya 15ribu orang. wah wah.. saya beneran gagal roaming 😛
saya kira artis indonesia itu kaya-kaya je. ternyata…
December 10th, 2008 at 9:50 pm
inilah akibatnya dari sistem yang buruk ketika sebuah media membutuhkan berita yang “bagus” apapun mereka jadikan komoditi walaupun apa yang mereka lakukan sifatnya “merusak”OKE NOTO’S | mac itu pahit ngak enak blas
December 10th, 2008 at 10:02 pm
#1 say: Saat live interview, pertanyaan yang saya takutkan muncul “Apakah akan menuntut balik?â€
Yang bikin saya tertegun adalah jawaban sederhana, “Tidak, Mbak. Sudahlah biar semua selesai di sini. Saya akan melanjutkan usaha saya saja di siniâ€.
pak, bedakan antara yang ada di pikiran dengan yang ada di kehidupan nyata. Andaikan saja bapak yang berada di situasi seperti itu, apa anda mau tuntut balik? memang sewa pengacara murah? belum lagi proses pengadilan yang bertele-tele dan menyita waktu.
December 11th, 2008 at 2:36 am
yang paling lucu, kontras dan komnas ham ikutan juga 😀
December 11th, 2008 at 7:12 am
preman oh preman.
December 11th, 2008 at 10:53 am
Hmmm .. kalo gw kok malu ya ngaku ngaku dianiaya gitu. Bales aja napa, preman bales preman .. gtu aja kan beres, gentle gitu … huh …
media? ahhh .. ga usah dibahas lah …
December 11th, 2008 at 9:23 pm
Om Roy Kermit juga engak mau ketinggalan ikut2an.. 🙂 Numpang ngetop mumpung kasusnya lagi hi profile di infotaiment… Hi Roy!(tm)
Soal bad debt mah emang susah… kita minta halus2 dan kekeluargaan, malah bisa lebih galak dari kita. Kita pake debt collector, eh sial juga.
December 12th, 2008 at 6:56 am
Itu pengacaranya Agung yang namanya Partahi itu sok tahu ,tolong ganti aja namanya jadi Partahu.
December 12th, 2008 at 7:41 pm
pak, apa rahasianya ditipu tapi bisa nggak bangkrut?
December 13th, 2008 at 8:11 pm
@14.. nama saya kok disebut2.. salah lagi.. saya parmin.
😀
December 14th, 2008 at 9:56 pm
Malam
Di sisi yang lain…berita-berita seperti itu muncul dan laris-manis, barangkali itu mencerminkan sebagian besar budaya mental masyarakat Indomesia masih menyenangi bila melihat orang lain sengsara…dan ini ditangkap sebagai bagian dari bisnis komoditas.
Salam
December 16th, 2008 at 1:30 am
Lagian pake nipu segala seh….
numpang promosi:
Coba buka Friendster, Tagged,facebook, atau YOUTUBE… Ketik nama SUSY ANDRIYANI..
Maka video bokepnya muncul! ARTIS LOKAL dari JAKARTA
December 27th, 2008 at 10:35 am
[…] Gini deh kalo grup pengacara lagi berantem dengan grup pengacara lainnya. Kelihatannya komunitas pengacara Indonesia lagi berantem dan ini semua bukan masalah Agung vs Marcella, tapi masalah kuat-kuatan Pengacara vs Pengacara. Capeee deeee… […]