Menjelang pergantian tahun 2004-2005 saya menghabiskan waktu bersama rekan saya, Bayu, dan anggota mambo (Imam Bonjol) dan group Land Rover Bandung. Malam itu saya berdiskusi dengan sesepuh Bapak Johny dari Land Rover Bandung, yang intinya menyatakan kepedulian warga Land Rover Bandung terhadap masalah kemanusiaan gempa dan tsunami di Aceh. Malam itu saya (saya bukan anggota Land Rover Club Bandung, walau Land Rover was actually my first car when I was on Elementary School — gue curi-curi nyetir dulu sampe jalan pun ga kelihatan), ikut menyumbang tenaga mengangkut barang-barang yang akan dikirim ke Aceh dari Double-Cabin Rovernya Pak Johny.
Hmm… my questioning is bagaimana dengan penyaluran dana kemanusiaan ini ke Aceh?? Akankah presiden dan aparat cukup mengawasi sehingga kejadian kesempatan korupsi tidak akan pernah terulang kembali dalam kesempitan ini? Bicara soal penggalangan dana di Aceh. This one is a hell big one!!! Hundreds of millions USD!! Bagaimana dengan sistem pengauditannya?? Akankah ada sistem audit (ataukah sistem audit hanya akan menciptakan lahan baru bagi para “pengaudit”???). Berapa banyak rekening yang dicantumkan untuk bantuan Aceh merupakan rekening pribadi?? Luar biasa. Dan bagaimana mungkin Gubernur Aceh Puteh yang sedang terlibat kasus korupsi dan terdakwa bisa diberikan kesempatan untuk kembali ke Aceh dengan alasan mengatasi permasalahan di kampung halamannya hanya dengan jaminan Bapak Sutiyoso?
Stsss…. denger-denger dari selentingan burung yang hinggap di jendela kamar saya, dulu sumbangan ke musibah gunung Galunggung yang nyampe ga sampe 10% nya loh… Nah lo!
Recent Comments