Pak Harto sedang dalam kondisi kritis. Sakit parah. Usia senja dan penyakit sedang menggerogoti mantan pemimpin negeri ini. Saya sebagai anak manusia yang bernasib terlahir jadi warga Indonesia, dengan segala kelebihan dan kekurangan pemimpin di negeri ini, masih sangat menghargai sosok seorang Suharto. Tanpa Pak Harto, mungkin saya ga pernah mengenyam pendidikan yang layak. SD pun saya pernah merasakan yang namanya SD Inpres tuh berkat Pak Harto juga kan (maklum mogok TK dan maksud SD boong-boongan umur 5 taon bwakakkaak 😀 ). Tanpa jasa seorang Pak Harto we’re nothing than a deep shit should I say! Kegeraman seorang Aa Nata merambah ke berita-berita luar negeri. CNN.com misalnya mengabarkan “Former Indonesian dictator Suharto was in critical condition Saturday, the president said, as dozens of doctors were rushed to a hospital in the capital to evaluate treatment options for kidney and heart trouble.” Dictator? WTF are you saying? I think George W. Bush, Jr. is better called Dictator than our president, since majority of your people does not support the war while the oil corrupted his mind. Fuck you CNN! What do you know about running this country? You have no idea.
Tapi yang lebih parah adalah pemimpin negeri ini. Banyak pemimpin negeri ini yang ngakunya PEMIMPIN tapi menjenguk juga ga. Gua ga liat tuh Bu Mega, Pak Amien, Gus Dur (update: Pagi ini 6/1/08 Gus Dur sudah menjenguk, salut Gus). Punten ah, you’re no better than orang ga sekolahan. Udah acara serah terima jabatan kepresidenan ga pernah hadir, acara 17 Agustusan juga ga hadir, sekarang seorang mantan pemimpin besar negeri ini (yang sudah teruji, kagak kayak elo pada!) lu juga ga mo hadir. Ga perlu orang dengan nama besar seperti elo, seorang Dewan Syuro Mac aja selalu ngingetin gua “Bos Achobule” kalo manusia itu minimal ada 1 dari 3 peristiwa penting yang harus didatengi:
1. Kelahiran
2. Pernikahan
3. Kematian
Sekarang kalo begitu aja anda ga pernah mau tampil, mohon maaf aja kalo kita disuruh denger ocehan anda. Crap!
January 7th, 2008 at 11:25 am
Hidup SOEKARNO!
MERDEKA!!!
*alaahh
January 7th, 2008 at 12:07 pm
# adinoto Says:
January 7th, 2008 at 10:29 am
Hahaha itu kan kata Wikipedia kang. Kata manusia juga. Nah kata orang yang sama:
The term “dictator†is comparable to (but not synonymous with) the ancient concept of a tyrant, although INITIALLY “tyrantâ€, like “dictatorâ€, did not carry negative connotations.
INITIALLY… So? Artinya… hehehehe….
==> Saya tidak mengacu ke Wikipedia, melainkan ke Meriam-Webster, salah satu penerbit kamus bahasa Inggris yang paling diakui di AS. Atau kalau di Inggris, salah satu otoritas bahasa adalah kamus Oxford, yang mengatakan:
dictator
• noun a ruler with total power over a country
Kedua kamus tersebut tidak mengaitkan istilah diktator dengan sesuatu yang negatif. Jadi, berita CNN tidak bisa dianggap negatif.
Atau, lupakan semua kamus ataupun wikipedia itu. Menurut SAYA, sebagai seorang penguasa, Suharto adalah diktator atau cenderung bersifat diktator. Karena, pemerintahannya cenderung bersifat absolut: hampir tidak ada kontrol atau oposisi yang efektif. Tetapi, saya TIDAK mengatakan apakah dia orang yang baik atau jahat. Tentu saja beliau punya jasa dan dosa; biarlah pengadilan dan Tuhan saja yang menentukannya.
January 7th, 2008 at 1:06 pm
probodj said:
Atau, lupakan semua kamus ataupun wikipedia itu. Menurut SAYA, sebagai seorang penguasa, Suharto adalah diktator atau cenderung bersifat diktator. Karena, pemerintahannya cenderung bersifat absolut: hampir tidak ada kontrol atau oposisi yang efektif. Tetapi, saya TIDAK mengatakan apakah dia orang yang baik atau jahat. Tentu saja beliau punya jasa dan dosa; biarlah pengadilan dan Tuhan saja yang menentukannya.
=> Toel. Tapi saya lebih setuju negara ini diperintah oleh pemerintahan yang cenderung absolut, sehingga saatnya rakyat jelata mulai dapat menikmati pendidikan dan terbebas dari urusan perut, baru kita siap maju ke tahap berikutnya. But, anything is debatable. Rite?
Saya sendiri sudah sesumbar di blog kaisar (rahard.wordpress.com) kalo saya butuh 30 tahun kalo mau membangun Bandung melebihi Singapore yang selalu jadi acuan beliau. Lima tahun juga mustahil untuk membangun sebuah kota. Let alone membangun negara. IMHO.
Anyway, met taon baru kang! Gimana masih di Serpong? Salam buat keluarga.
January 8th, 2008 at 10:58 am
ah lu aja ya nggak ngerti Gus Dur sudah njenguk pak Harto. Masih ijo tapi sok nasehatin. Sana belajar lagi
January 8th, 2008 at 11:32 am
hare gene baca cnn
January 8th, 2008 at 5:20 pm
# Sukro Says:
January 8th, 2008 at 10:58 am e
ah lu aja ya nggak ngerti Gus Dur sudah njenguk pak Harto. Masih ijo tapi sok nasehatin. Sana belajar lagi.
=> Jadi anda sudah tidak ijo? Kenapa masih baca blog orang ijo? Kalo model anda semua wah negara ini ga lebih isinya ijo-ijo. Lah ijo-ijo = PKB dong 😛 hehehee…
Bos, jangan sok ngeflame lah kalo anda ga mau membangun kritik pada negeri ini. Saya undang anda datang ketemu saya kalo mau menyatakan saya ijo. You might not even half what you think you are. Coward.
Anak muda itu adalah orang yang perlu dimintain pendapatnya tapi masih perlu diberi pendapat. Kalo anda merasa sudah bukan muda lagi dan tidak perlu minta pendapat orang muda, berarti anda tipe pemimpin yang tidak ingin dikritik.
Saya yakin anda bukan masuk golongan Gus Dur, karena orang seperti beliau sangat terbuka dengan kritik, saya kenal keluarga beliau.
Mostlikely anda adalah komentator yang kurang kerjaan.
Anyway, selamat datang di dunia ijo boss. Sepertinya anda yang paling ijo.
Salam ijo,
Adinoto/
January 8th, 2008 at 11:11 pm
Saya juga termasuk yang beruntung di jaman Suharto. Coba dibikin survey siapa saja yang bernasib beruntung dan malang/apes di jaman Suharto. Banyak mana ya?
#ichanx Says:
January 5th, 2008 at 10:47 pm
semoga pak harto bisa hidup limapuluh tahun lagi…. amiiinnnnn….
Maksudnya biar liat bagaimana anak cucu bisa kagak bayar itu utang luar negeri dan utang akibat BLBI/Rekap Bank yang demikan gedenya.(lihat tulisan di blog saya
http://signnet.blogspot.com/search/label/Foreign_Loan)
Sebagai generasi yang lebih tua, saya minta maaf karena kalian para generasi muda mewarisi utang-utang yang demikian besar sehingga apa aja jadi susah.
January 9th, 2008 at 8:53 am
# Joe Says:
January 8th, 2008 at 11:11 pm
Saya juga termasuk yang beruntung di jaman Suharto. Coba dibikin survey siapa saja yang bernasib beruntung dan malang/apes di jaman Suharto. Banyak mana ya?
Maksudnya biar liat bagaimana anak cucu bisa kagak bayar itu utang luar negeri dan utang akibat BLBI/Rekap Bank yang demikan gedenya.(lihat tulisan di blog saya
http://signnet.blogspot.com/search/label/Foreign_Loan)
Sebagai generasi yang lebih tua, saya minta maaf karena kalian para generasi muda mewarisi utang-utang yang demikian besar sehingga apa aja jadi susah.
=> Boss, kayaknya anda belajar sejarah lagi deh. BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) baru dibentuk awal 1998, memang si Babe sempet neken dibawah ketek IMF, tapi soal pemberian BLBI bukan jaman Babe bos, secara beliau sudah lengser 22 Mei 1998. Apalagi Presiden mana yang malah memberikan SURAT BEBAS UTANG? Hahahahaa itu malah bukan si Babe Harto, bukannya itu jaman Mbak Mega? 😛
Diberi hutang satu hal, apalagi menyangkut hidup orang banyak (banyak masyarakat yang hidupnya tergantung dg pekerjaan pada masa itu yang dicreate oleh para konglomerat tsb), tapi Pemberian Surat Bebas Utang walaupun ybs tidak bebas utang, nah itu baru ga jelas dasarnya apa? 😀 Apalagi jaman Mbak Mega apa dasar semua aset dijualin dengan harga murah (BCA dijual cuma 20 Trilyun, padahal nilai pasarnya sekarang 400 Trilyun), Indosat cuma 5 Trilyun, dll dll dll…
Ini buat bacaan referensi kalo emang lagi pengen baca sambil makan resep kuliner kite boss 😛
http://www.tempointeraktif.com/hg/narasi/2004/05/04/nrs,20040504-03,id.html
http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/Keuangan/2003/0811/keu3.html
January 9th, 2008 at 11:56 am
well, well, well…
kayaknya nga perlu lagi dipermasalahkan sejarah masa lalu siapa yang benar dan siapa yang salah, siapa yang didukung siapa yang tidak, siapa yang mau mendukung siapa yang tidak, biar jadi sejarah aja (kan enak tuh bisa nambah bab di buku sejarah, jd tukan buku juga bisa ngambil propit lebih, makin mahal deh harga buku sejarah :o).
Yang penting kedepannya aja, solusi terhadap permasalahan sebagai bangsa yang akan kita lalui dimasa mendatang. Ada baiknya musyawarah mufakat, tp klo memang sulit yach mengambil suara terbanyak (*hehe,,, terdoktrin pelajaran PMP neh waktu sd-smp).
MERDEKA !!!
*suara pemuda ditampung g neh??? 🙂
January 9th, 2008 at 1:37 pm
ah coba lihat berita, Gus Dur menjenguk. Terlalu naif, bicara tentang kelahiran, pernikahan dan kematian. Bukan masalah dendam atau negatif, tetapi adalah spirit yang mendasar dalam hal kebenaran dan kejujuran dan keadilan yang harus terlihat di dalam hidup di dunia ini. Belajar lagi dong
January 9th, 2008 at 2:05 pm
# Agus Says:
January 9th, 2008 at 1:37 pm e
ah coba lihat berita, Gus Dur menjenguk. Terlalu naif, bicara tentang kelahiran, pernikahan dan kematian. Bukan masalah dendam atau negatif, tetapi adalah spirit yang mendasar dalam hal kebenaran dan kejujuran dan keadilan yang harus terlihat di dalam hidup di dunia ini. Belajar lagi dong
=> Pada saat ditulis, Gus Dur belum menjenguk. Apa perlu saya delete? Rasanya sudah benar saya kasih note dan koreksi. Bahkan saya welcome.
Terlalu naif bicara kelahiran, pernikahan, dan kematian? Aduh baca kalimat anda aja saya ga ngerti bwakakakakaa…. tipical orang muter2 kalimatnya.
Belajar sono!
January 9th, 2008 at 10:22 pm
=> Boss, kayaknya anda belajar sejarah lagi deh. BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) baru dibentuk awal 1998, memang si Babe sempet neken dibawah ketek IMF, tapi soal pemberian BLBI bukan jaman Babe bos, secara beliau sudah lengser 22 Mei 1998. Apalagi Presiden mana yang malah memberikan SURAT BEBAS UTANG?
hahaha…maca cih. Bukannya mau sombong, saya ikut ngeaudit penutupan bank-bank itu lho. Saya masih simpan itu file-file apa penyebab bank-bank itu ditutup. Jadi saya lebih tahu dan mengalami langsung dibanding dengan referensi yang anda tunjukan. Saya lagi berpikir dan memilah-milah file tersebut apakah perlu saya masukan ke blog saya.
Apa yang saya katakan “generasi tua” tidak menunjuk Babe saja, tetapi termasuk ya itu yang ngasih SURAT BEBAS UTANG?
January 9th, 2008 at 11:03 pm
Joe Says:
January 9th, 2008 at 10:22 pm e
hahaha…maca cih. Bukannya mau sombong, saya ikut ngeaudit penutupan bank-bank itu lho. Saya masih simpan itu file-file apa penyebab bank-bank itu ditutup. Jadi saya lebih tahu dan mengalami langsung dibanding dengan referensi yang anda tunjukan. Saya lagi berpikir dan memilah-milah file tersebut apakah perlu saya masukan ke blog saya.
Apa yang saya katakan “generasi tua†tidak menunjuk Babe saja, tetapi termasuk ya itu yang ngasih SURAT BEBAS UTANG?
=> Boss, secara kita generasi muda, dan masih banyak generasi yang lebih muda lagi yang mungkin tidak tahu apa-apa, ada baiknya anda membuka file tersebut untuk keperluan publik, kalo mau bicara reformasi toh sudah 10 taon sudah pantes publik tau. Toel ga?
Gluck boss! Regards,
January 10th, 2008 at 5:23 pm
Salut sama Buya Hamka, walaupun dipenjarakan & disiksa oleh pemerintahan Soekarno karena kritik tajamnya terhadap pemerintah, tetapi ketika Soekarno meninggal beliau-lah yang menjadi imam ketika shalat jenazah.
January 10th, 2008 at 5:40 pm
Baca koment di No.30 jadi pengen komen lagi :
Kalau steve Wozniak bilang dia vote Ralph Nader http://en.wikipedia.org/wiki/Ralph_Nader untuk jadi presiden US
January 12th, 2008 at 9:26 am
yahhh,,,namanya juga manusia kang udah dititipin sifat baik & buruk sama Tuhan jadi ga ada abisnya kalo berbicara kebaikan dan keburukan dimasa lalu,,siapapun yg jadi pemimpin bangsa ini tidak terlepas yg namanya salah dan benar dalam hal kepemimpinannya,,baiknya dijadikan referensi/ tolak ukur untuk kepemimpinan di masa datang..karena mental bangsa kita termasuk saya mungkin….hehehehe harus butuh pemimpin yang tegas dll.
Saya juga dulu dapat beasiswa supersemar loh dari Pak Harto… doanya semoga cepat sembuh aja mbah…
January 14th, 2008 at 11:13 am
baru kali ini saya baca forum seseru ini.
tapi emang dasarnya saya tidak terlalu tertarik sama politik dan intriknya, saya jadi lieur.
kang Adinoto,gomana cara menumbuhkan minat dan ketertarikan pada politik untuk anak muda seperti saya???
January 14th, 2008 at 1:55 pm
Saya walaupun tidak mengalami pada masa orba,, Saya tetap tidak setuju kalau mbah harto mendapat perawatan lebih super baik daripada bapak sukarno (yg secara nyata telah memerdekakan negara ini) apalagi pake UANG NEGARA!!!
Saya cuma pengen uang rakyat yang katanya di ambil mbah harto dikembalikan lg ke negara. buktikan tanggung jawab seorang pemimpin kpd rakyatnya!!!!!!!!!!!!! Dan saya tidak setuju apa bila proses hukum pak harto dihentikan. Saya jg sependapat dgn mahasiswa UI yg menyatakan pengungkapan SUPERSEMAR yg menurut saya masih diragukan.
jika pada akhirnya mbah Harto harus kembali ke sisi-Nya, proses hukum mbah harto harus tetap dilanjutkan dan menurut hukum perdata, sang ahli warislah yg harus menanggungnya!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
January 14th, 2008 at 10:30 pm
# vicong Says:
January 10th, 2008 at 5:23 pm e
Salut sama Buya Hamka, walaupun dipenjarakan & disiksa oleh pemerintahan Soekarno karena kritik tajamnya terhadap pemerintah, tetapi ketika Soekarno meninggal beliau-lah yang menjadi imam ketika shalat jenazah.
=> Buya adalah sedikit orang yang “tidak muncul” di media, seperti halnya Bung Hatta. Salut kepada beliau semua.
January 14th, 2008 at 10:31 pm
# eva Says:
January 14th, 2008 at 11:13 am e
baru kali ini saya baca forum seseru ini.
tapi emang dasarnya saya tidak terlalu tertarik sama politik dan intriknya, saya jadi lieur.
kang Adinoto,gomana cara menumbuhkan minat dan ketertarikan pada politik untuk anak muda seperti saya???
=> Mungkin niatnya dari bagaimana kita bisa membantu masyarakat di lingkungan kita semua, menciptakan lapangan-kehidupan-yang-lebih-baik buat warga semua? Ga cukup alasannya itu Eva?
January 14th, 2008 at 10:41 pm
# desi Says:
January 14th, 2008 at 1:55 pm e
Saya walaupun tidak mengalami pada masa orba,, Saya tetap tidak setuju kalau mbah harto mendapat perawatan lebih super baik daripada bapak sukarno (yg secara nyata telah memerdekakan negara ini) apalagi pake UANG NEGARA!!!
Saya cuma pengen uang rakyat yang katanya di ambil mbah harto dikembalikan lg ke negara. buktikan tanggung jawab seorang pemimpin kpd rakyatnya!!!!!!!!!!!!! Dan saya tidak setuju apa bila proses hukum pak harto dihentikan. Saya jg sependapat dgn mahasiswa UI yg menyatakan pengungkapan SUPERSEMAR yg menurut saya masih diragukan.
jika pada akhirnya mbah Harto harus kembali ke sisi-Nya, proses hukum mbah harto harus tetap dilanjutkan dan menurut hukum perdata, sang ahli warislah yg harus menanggungnya!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
=> Setiap generasi berbeda akan punya cara pandang berbeda terhadap permasalahan ini. Desy tadi barusan nonton Pak Siswono Yudhohusodo (Mantan Menteri Perumahan Rakyat) dan Fachry Ali (Pengamat Politik) di Live Today’s Dialog MetroTV? Fachry masih kuliah pada jaman Pak Harto memimpin negeri ini. Kalo nonton mungkin Desy bisa dapat overview yang lebih jelas secara Pak Siswono adalah sedikit orang pintar yang ada di kabinet dan kita perlu apresiasi.
Soal perawatan, sejauh yang saya tahu, semua biaya ditanggung oleh keluarga — walaupun negara menurut Undang-Undang menjamin semua kesehatan mantan Presiden ditanggung negara. Jaman Pak Karno, saya sendiri tidak tahu, apakah Desy tahu ato cuma dengar dari? Saya rasa pada masa itu juga tim dokter dari Cina merawat Pak Karno.
Manusia adalah makhluk Tuhan, punya umur titipan yang secara nalar umur beliau sudah cukup panjang. Soal umur adalah rahasia Ilahi, mungkin saya besok ato anda besok ato kita sama-sama dipanggil duluan oleh YMK mendului Pak Harto, kita tidak pernah tahu. Yang saya tahu tulisan ini adalah menghargai penghargaan atas seorang pemimpin. Soal korupsi, saya tidak bahas ditulisan ini kan? Lantas kalo saya bahas, apakah Desy aware, bahwa Presiden setelah Pak Harto di negeri ini dalam 3,5 tahun memimpin juga “kabar”nya korupsinya melebihi beliau dalam 32 tahun memimpin. Terus kok ga ada yang ribut? Bagaimana pula dengan menteri kabinet sekarang seperti Abu Rizal Bakrie, yang dahulu (1998) merupakan orang paling miskin di negeri ini (terkait hutang perusahaannya akibat krisis moneter) sekarang dalam waktu 3 tahun berubah menjadi orang no.1 paling kaya di negeri ini, apakah bisa dikategorikan sebagai tindak korupsi? Saya ga tau, anda mungkin mahasiswa lebih kritis bisa menganalisa itu semua.
Negeri ini? Mungkin masih butuh tokoh-tokoh otoriter untuk membangun negeri ini. 50 tahun otoriter untuk membangun negeri ini mulai sekarang saja menurut saya belum tentu cukup. IMHO, it’s a debatable topics. Daripada ribut itu mending sini ke Bandung kita minta anak-anak UI traktir makannnnnnnn… bwakakaka… sembari ngajak rakyat kecil di seputaran sini, fakir miskin dan anak-anak putus sekolah menikmati satu hari dalam hidupnya. Gimana menurut Desy?
Regards,
Aa Nata.
January 16th, 2008 at 8:10 am
Brodin belum lahir waktu jaman PKI.. namun Brodin diajarkan oleh ibu bapak Brodin untuk selalu mengingat jasa seorang daripada menghujat kesalahan seseorang.. memang keadilan harus ditegakkan.. tapi apakah keadilan itu sesuatu yang bisa dilihat dan dianggap adil oleh semua orang.
Memimpin negara selama 32 tahun bukan hal yang mudah.. ini sebuah negara bukan suatu keluarga.. RT/RW ato Kelurahan.. ada 200 juta manusia.. kalo mau disurvey 1 per 1.. baru ketahuan kan mana yang merasa ditindas dan mana yang merasa dibangun..
Dendam terus aja akan berputar tanpa henti.. kalo kita ga bisa menghentikan lingkaran dendam itu.. mau jadi apa generasi penerus bangsa kita kalo tiap hari yang kita liat di tv, koran adalah ungkapan saling menghujat..
ada yang bilang Pak Harto mencuri uang rakyat. disimpen diluar negeri.. monggo diliat kalo memang ada.. sampe hari ini terbukti kah?? ada yang bilang korupsi uang negara.. monggo dibuktikan.. tapi jangan menghujat orang tanpa kita liat sisi baiknya.. kita terus mempermasalahkan Supersemar.. melacak keotentikannya.. entah berapa puluh tahun lagi kita akan tetap bertanya? padahal sampai hari ini ratusan surat dipalsukan.. mulai dari surat negara sampai surat ijin bolos sekolah.. tanya kenapa?
brodin cuma sedih kalo banyak orang yang menghujat brodin nanti saat aku tua.. aku ingin dicintai oleh teman-teman brodin..
maaf kalo ada kata2 brodin yang salah.. brodin cuma lulusan sma tapi brodin Cinta negara ini.. Let’s develop our country with our heart..
January 16th, 2008 at 10:49 am
kurang???? YUP
va mau alasan yang benar2 membrikan semangat dan sugesti pada diri va…..
mohon bantuannya yaaa…
hatur nuhun
January 19th, 2008 at 10:25 am
saya kira dosa dan kesalahan pak harto akan terus berkurang, karena beliau dirasani, dihujat, dijelek-jelekan oleh jutaan orang dinegeri ini.
setiap orang selalu punya sisi baik dan buruk. kalo kita keliatan baik yaa cuma karena keburukan kita belum keliatan saja, so lebih baik kita lebih bijak menilai diri kita sendiri, daripada sok benar dan suci menilai keburukan seorang mantan pemimpin negara seperti eyang soeharto.toh masih ada pengadilan akhirat
semoga Allah melapangkan jalannya………..
January 21st, 2008 at 8:59 am
itu KARMA kali ya 😉
January 23rd, 2008 at 8:49 pm
Kalian semua adalah produk-produk pembodohan jawanisasi yang dilakukan harto!
seumur idup gue kaga pernah mau manggil tuh kunyuk dengan awalan “PAK” apalagi mengakui dia sebagai bapak pembangunan….nih yg punya blog, mungkin lo ngga pernah di zhalimi harto, gue adalah salah satu kerabat tragedi tanjung priok..
apa bisa lo memaafkan sesorang yang udah ngebunuh orang yang lo cintai ?
semudah itukah ?
fuck you !
January 23rd, 2008 at 11:36 pm
to Boris Simanjuntak:
….nih yg punya blog, mungkin lo ngga pernah di zhalimi harto, gue adalah salah satu kerabat tragedi tanjung priok..
=> Turut belasungkawa atas kehilangannya.
Regards,
Adinoto
January 28th, 2008 at 6:56 pm
Sebaiknya kalo kita menilai seseorang harus dengan cara berpikir obyektif dan tidak picik!!!!
Pesan buat Anda-Anda yang gampang terprovokasi oleh berita yang tidak jelas sumbernya (kredibitas dan pengabdian terhadap negara belum terbukti)\
Tetapi fakta yang menyedihkan adalah sebagian dari kita tidak mampu berpikir rasional dan ilmiah alias masih dungu
kalau tidak mau disebut dungu, maka perbaikilah cara berpikir Anda!!!
Misal: Kalau bicara pelanggaran HAM masa orde baru, kemarin pun terjadi atas diri Munir yang terjadi pada masa bukan lagi ORBA, tapi apakah yang bertanggung jawab dan yang melakukannya presiden SBY.
Jadi apa yang dituduhkan tersebut tidak rasional tetapi lebih cenderung emosional
Masalah korupsi misalnya, yang Anda terima dan yakini sebagai bukti selama ini adalah hanya sekedar isu yang beredar yang belum terbukti kebenarannya akan tetapi sikap yang Anda tunjukkan overreactive dan mengorbankan hak asasi Pak Harto dengan difitnah secara keji
Dungukah kita????
Dari orang yang hanya mencoba berpikir obyektif dan risau dengan dampak dan korban dari cara berpikir dungu (tidak obyektif)
January 31st, 2008 at 2:25 pm
Pak Harto dah wafat. yang punya sangkutan tunggu aja diakherat. Pasti dibalas dgn adil kok, sabar aja.
February 11th, 2008 at 2:32 pm
[…] Adinoto: Pak Harto Dan Kualitas Mental Pemimpin Negeri Ini […]
August 29th, 2008 at 4:01 pm
Soeharto bukan bapak pembangunan, tetapi bapak pembantaian rakyatnya sendiri wong dibatai seperti menyembelih ayam. Dapatkah Soeharto dimaafkan walupun sekarang belau sudah berada kuburan saat ini tubuhnya telah digrokoti oleh cacing.
Ada yang mengatakan; Kita dapat memaafkan Soeharto bilah saudara kita yang telah dibantai oleh Soeharto dapat hidupkan kembali…..baru kita dapat memberikan maaf padanya. Ini sejarah yang kelap tentang pembataian sesama muslim sewaktu soeharto mempunyai kekuasan diktaktor….Wong Jowo batai wong Jowo….peristiwa 1966 pembataian masal dipulau jawa.