Barusan dapet kiriman coklat dari bini gua di Eropa. Segala jenis coklat yang bikin kepala mikir puyeng. Ini negeri kita kan secara adalah penghasil Cacao tapi kok ya malah produsen Coklat (produk end user) nya malah terkenal dari Swiss, bukan dari Sulawesi 😀 … Gimana pe-er buat para pejabat mendukung terjadinya proses transformasi industri kita biar ga cuma jadi penghasil bahan mentah, tapi juga bisa menggalakkan industri hilirnya jadi negeri ini ga cuma abis diperes produk bahan mentahnya. Seperti coklat, kayu, dan ikan.
Jaman kuliah dahulu malah sempet punya klien (1994) yang orang Prancis tapi memiliki ribuan hektar lahan sewa (milik Unpad) yang dipakai untuk memproduksi “everything baby” mulai dari baby corn, baby pakcoy, sampe lain sebagainya. Dipacking sampe canning dan diekspor tanpa merk. Alias produsen luar negeri bebas ngasih merk apapun (sesuai orderan). Jangan-jangan nanti malah jadi A brand yang dibeli masyarakat lagi dengan harga mahal.
Masih mending kejadian jaman balita, waktu itu ayah saya yang bekerja di salah satu perusahaan asing setiap bulan selalu ngisi form untuk parcel bulanan dari luar negeri, alias belanja barang dari luar dengan fasilitas yang diberikan kantor. Salah satu yang di “check box” ayah saya adalah “Chicken Shrimp” dengan harga 5 dollar Singapore (th 80an). Ketika dateng… voila… ternyata merk-nya “Kerupuk Udang Sidoarjo” bwakakakaa… masih mending toh, para produsen Sidoarjo masa itu berarti banyak yang jago sampe bisa ekspor keluar (biar kata diimpor lagi oleh orang kite). Ga tau sekarang, mungkin harus mesen lumpur buat masker muka dari luar baru dapet paket lumpur Sidoarjo 😀
December 20th, 2007 at 2:44 pm
Pertamax (negara kita kaya minyak, tapi kok rakyat harus beli dengan harga luar negeri?) Tanya kenapa?
December 20th, 2007 at 4:52 pm
Bini loe koq ndak bawain coklat Belgi yg kilo-kiloan belinya 🙂 (Pralinen Belgi). Atau ndak loe foto ya he he he takut yg lain ngiler.
December 20th, 2007 at 6:49 pm
# IMW Says:
December 20th, 2007 at 4:52 pm
Bini loe koq ndak bawain coklat Belgi yg kilo-kiloan belinya 🙂 (Pralinen Belgi). Atau ndak loe foto ya he he he takut yg lain ngiler.
=> Lidah kite katanya ga cucok boss terlalu pekat kekekeke bisa murus2 terus tuh 😀 dan kalo diitung-itung jauh lebih mahal katanya malah 😀
December 21st, 2007 at 6:17 am
tuh tuh tuh ada yg lg di eropa tp gag mampir.. whuehehue.. 😛
December 21st, 2007 at 11:26 pm
Entah negara yang lain pintar atau kita yang terus bodoh mengimpor bahan baku tanpa adanya value added….
http://zharaditya.com/blogs/2007/09/05/hello-psychosist/indonesia-negara-kurang-mikir/
December 22nd, 2007 at 2:29 am
@idarmadi: setau gw sih mas, minyak di Indonesia (yg dijual pertamina) itu harganya beda kok sama harga minyak Nymex/brent crude/north sea. Harganya $10-$20 lebih murah (tergantung kualitasnya lah – for another discussion ini)
June 2nd, 2008 at 2:03 pm
salam kenal untuk teman-teman semua?
sebenarnya NEGARA kita bukan gak mampu untuk go INTERNATIONAL, INDONESIA terlalu banyak orang yang mementingkan kepentingan diri sendiri.
Saranku : coba di hapuskan semua SUBSIDI yang ada dinegara kita (karena SUBSIDI itu makanan para PEJABAT dan PENGUSAHA) trus pemerintah harus menetapkan standard gaji kesejahteraan setiap karyawan baik NEGERI ataupun SWASTA.
coba bayangka berapa banyak SUBSIDI di INDONESIA, jika subsidi 50% aja, bayangkan berapa duitnya, UDAH BISA untuk bayar hutang negara, dan sebentar lagi bisa go international. tegakkan lagi kekuatan negara itu ditangan ANGKATAN RI. siapa yang suka PROTES dan DEMO-DEMO bodoh, ANgkut dan gak ada cerita?
KUJAMIN INDONESIA AKAN JAYA?
RAKYAT JANGAN TERLALU DIMANJA?
TINDAK TEGAS PARA PEDAGANG, YANG SEMENA-mena dengan harganya, menaikkan harga dengan alasan BBM NAik lah ini lah, kita tau sendiri kok pedagang banyak yang GAK JEMPUT apa yang menjadi bahan dagangannya?
KAMI JUGA MERASAKAN PENDERITAAN SEPERTI TEMAN-TEMAN, TAPI KITA HARUS REALISTIS? KALO INGIN BERGABUNG DI FORUM KAMI BOLEH, KHUSUS MEREKA YANG BERPIKIRAN MAJU?
THANK YOU TEMAN-TEMAN, SAMPAI JUMPA LAGI?