Gara-gara iseng berguru dari internet soal UKM, beternak lele, memajukan masyarakat pedesaan, pengolahan hasil pertanian, dan peternakan, bagaimana bisa membantu masyarakat pedesaan dalam meningkatkan kesejahteraannya dengan sumbangsih kita selaku masyarakat yang lebih memiliki akses terhadap informasi, nyampe juga ke postingan di tempointeraktif soal seberapa besar hasil illegal fishing di Indonesia. Ternyata angkanya ga main-main, 30 trilyun rupiah. Bo’. Gedenya coy. Bisa buat mensejahterakan petani ga tu sih? Ato cuma segelintir orang?
Lebih jauh ternyata hasil pembalakan liar di darat dari illegal logging mencapai 562 trilyun. Halah. Kayaknya udah kebayar deh utang negara ini kalo emang ditertibkan. Sedihnya.
November 17th, 2007 at 8:28 pm
iya ya,kegiatan2 ilegal kayak gitu emang bikin negeri ini miskin di tengah melimpahnya sumber daya alam…
emang seorang calon walikota yg baek harus belajar banyak ttgUKM,kesejahteraan masyarakat,dan sbgnya…
November 17th, 2007 at 8:37 pm
Gimana kalau kita semua jadi polisi/tentara aja buat nertibin negara ini , setuju ora ????
November 17th, 2007 at 9:01 pm
Jawabannya cuma satu: sistem hukum.
Saya 3 tahun yang dulu prajab dengan calon hakim, calon jaksa. Ada satu kasus yang membuat saya sadar bahwa sistem hukum kita mungkin masih harus menunggu satu-dua generasi lagi supaya bisa beres. Waktu itu untuk menyelesaikan kasus tersebut terjadi debat yang seru antara grup dosen vs grup jaksa+hakim hehe. Akhirnya setiap grup sepakat untuk mengambil jalan masing-masing..
November 17th, 2007 at 10:00 pm
# fisto Says:
November 17th, 2007 at 8:28 pm e
iya ya,kegiatan2 ilegal kayak gitu emang bikin negeri ini miskin di tengah melimpahnya sumber daya alam… emang seorang calon walikota yg baek harus belajar banyak ttgUKM,kesejahteraan masyarakat,dan sbgnya…
=> Betul. Semakin kita mendekatkan diri dengan warga semakin kita dicintai warga. Hidup ini hanya masalah pilihan kan ya ga kang? Semoga semakin banyak yang terinspirasi dengna niat baik kita.
Hormat saya, Aa.
November 17th, 2007 at 10:01 pm
# sueng Says:
November 17th, 2007 at 8:37 pm e
Gimana kalau kita semua jadi polisi/tentara aja buat nertibin negara ini , setuju ora ????
=> Menurut kang Sueng bagaimana nih baiknya? Dimulai dari penegakan hukum dan disiplin? Kalo semua jadi polisi tapi mental belum diubah waduh nanti sama aja dengan preman dibajuin disebut aparat dong? — sebuah renungan.
November 17th, 2007 at 10:02 pm
udahlah not, ngga usah musingin yang begituan… dagang nasi aja kite… halal… halal… no pok!
November 17th, 2007 at 10:02 pm
# yudiwbs Says:
November 17th, 2007 at 9:01 pm e
Jawabannya cuma satu: sistem hukum.
Saya 3 tahun yang dulu prajab dengan calon hakim, calon jaksa. Ada satu kasus yang membuat saya sadar bahwa sistem hukum kita mungkin masih harus menunggu satu-dua generasi lagi supaya bisa beres. Waktu itu untuk menyelesaikan kasus tersebut terjadi debat yang seru antara grup dosen vs grup jaksa+hakim hehe. Akhirnya setiap grup sepakat untuk mengambil jalan masing-masing..
=> Betul kang. Namun kalo terlalu banyak debat = debat kusir jadinya. Negara ini udah kebanyakan debat-debat sih rasanya. Mungkin butuh aksi. Dan ini sebaiknya dilakukan dari atas. Top down. Pak SBY, dengarkanlah jeritan hati kami. Rakyatmu.
November 18th, 2007 at 12:21 am
Mau bilang “capek deh” kok kesian anak-cucu kita. Tapi kalo nurutin ati kok badan jadi meriang. Ada gak sih presiden yang baik dan tegas? Pinjam istilahnya pakde.com, “Punya visi yang jelas.”
November 18th, 2007 at 12:31 am
saya sudah agak lama “bergelut” dengan data-data ilegal-ilegal ini (fishing dan logging), dan jawabannya emang hanya satu: penegakkan hukum. Lha wong penegak hukumnya ikut bermain.
November 18th, 2007 at 7:00 am
# Paman Tyo Says:
November 18th, 2007 at 12:21 am
Mau bilang “capek deh†kok kesian anak-cucu kita. Tapi kalo nurutin ati kok badan jadi meriang. Ada gak sih presiden yang baik dan tegas? Pinjam istilahnya pakde.com, “Punya visi yang jelas.â€
=> Gimana kalo Paman Tyo aja 2009? 😀 Yang jelas dapat satu vote dari saya 😀
November 18th, 2007 at 9:58 am
Baru sadar yah? belum dengan perdangan satwa liar yang konon kataya sampe US90juta!! total kerugiannya baca: http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2007/05/24/brk,20070524-100614,id.html).
Keterlibatan akar masalah ini sampe aparat terendah! wong yang jaganya ajah cuman se-emprit! hutannya gede ajah, belon ntar semrawut dan gak jelasnya para penegak hukum dan perangkat per-undang-undangannya…… kalo menurut sayah mah bicara illegal logging sama akan halnya dengan korupsi!!…
bagi “mereka” kejadian banjir bandang di Bahorok memang hanya sudah “kehendaknya”, tapi “mereka” lah yang mewujudkan dan mempercepatnya… apa harus menunggu bencana “ala manusia” lagih?…..
November 18th, 2007 at 3:16 pm
sayang yang nyadarin hal gini justru ada di luar semua.. yang di dalem sono keenakan kali ya..
November 18th, 2007 at 4:13 pm
# JaF Says:
November 18th, 2007 at 3:16 pm
sayang yang nyadarin hal gini justru ada di luar semua.. yang di dalem sono keenakan kali ya..
=> Hehehe ya begitulah boss… 😀 nasib
November 18th, 2007 at 11:14 pm
Hmm…
Negara ini terlalu kaya untuk dicap miskin…
Walhasil, setiap bangsanya berpikir mereka miskin dan me”legal”kan sesuatu yang illegal sebagai jalan cepat…
Padahal kan meskipun miskin tetep aja yang ilegal adalah ilegal….
Coba kalo kita mencap diri kita kaya…..
Atau at least mencap diri kita sebagai bangsa paling bermartabat….
Dijamin berkurang deh yang ilegal…
PS:
Jepang mencap diri sebagai negara yang miskin sumber daya (meskipun sebenarnya tidak begitu…dijepang sendiri banyak tanah luas dan masih banyak hutan-hutanan kok)…
Tapi propaganda pemerintah ini gak berhenti sampe disini…
mereka mencap diri mereka miskin agar para rakyatnya MAU bekerja keras dan efisien
Lah kita…mencap (atau dicap) diri kita miskin untuk apa?…biar bisa ilegal maling…biar bisa ilegal pake software…biar bisa ilegal…..
PS2:
Saya masih pake sotosop ilegal
windows ilegal
dan kaspersky ilegal
aaa~ kapan yak bisa pake leopard asli…
(kena sekem elo neh not)
November 22nd, 2007 at 7:50 pm
wah sekemm nihhh .. nilai2 itu kan (mungkin markup?? :P) baru potential loss. kenapa potential loss? soale indonesia gak punya cukup duit untuk menghalangi duit segitu keluar dari negeri ini.
ilangnya itu emang karena gak bisa jaga. itu kan sama juga boong dong. perikanan mau maju gimana kalo ongkos melaut sama hasilnya gak sebanding. apalagi indonesia lemah di pengepakan & pengolahan. cuman sampe raw material aja.