Negara ini aneh. Harga minyak dinyatakan disubsidi. Subsidi itu penggunaan kalimat yang berarti dijual dengan nilai yang didumping. Selalu disebut “Harga Mengacu Kepada Harga Internasional”.
Ok. Pertanyaannya. Berapa sih harga minyak Internasional?
Brunei: 0.39 dolar/liter = Rp.3.549/liter (asumsi 1 dollar = 9100 rupiah)
Bahrain: 0.27 dolar/liter = Rp.2.457/liter
Qatar: 0.22 dolar/liter = Rp.2.002/liter
Venezuela: 0.023 dolar/liter = Rp.209/liter
Amerika Serikat: 0.734 dolar/liter = Rp.6.679/liter
-Harga di atas adalah RON 95. Artinya memiliki Octan 95. Berbeda dengan di Indonesia yang memiliki Octan sangat rendah yaitu 88.
Pertamax pun hanya 92. Pertamax Plus baru 95.
(list lengkap ada di link ini).
Harga di Eropa untuk BBM memang ditetapkan harganya memiliki pajak gasoline (bensin) yang lebih tinggi, karena mereka sudah mengendorse lingkungan yang lebih bersih, diesel lebih disukai disana (Eropa menggunakan sedan dengan diesel lebih dari 60% dibandingkan mobil-mobil berkendaraan berbahan bakar bensin.
Masalahnya dimana? Tolonglah jangan menggunakan istilah-istilah yang membodohi rakyat selama ini. Anda punya rakyat sebagian besar masih bodoh. Ditambah sosialisasi bahwa ini BERSUBSIDI. Yang ada itu, Pemerintah tidak ingin menjual bahan bakar dengan harga murah ke rakyatnya. Harga 7100 untuk Pertamax itu yang didengung-dengungkan itu adalah harga yang disamakan dengan harga jual BBM Pemerintah Indonesia ke luar negeri sebagai pendapatan negara.
Kalo anda menyebut berapa produksi minyak dunia disetiap negara? Berikut perkiraan datanya:
Saudi Arabia: sekitar 10 juta barrel / hari.
Kuwait + Irak : sekitar 3 juta barrel / hari sebelum perang teluk, setelah perang menurun sedikit — sekarang anda tau kenapa Amerika menginvasi Irak.
Indonesia: sekitar 700.000-1 juta barrel / hari.
Brunei: hanya sekitar 100.000 barrel / hari.
Dengan harga jual minyak hari ini 88.81 dollar/barel x 700.000 berapa penghasilan minyak Indonesia? US 62.167.000 dollar/hari atau setara dengan Rp.565.719.700.000 (565 miliar perhari) atau setara dengan Rp.206.487.690.500.000 = 206 trilyun.
Masalahnya, bangsa ini apabila disamakan dengan Amerika Serikat, Amerika Serikat memiliki aturan penghasilan minimum (UMR) 7,5-8 dollar/jam atau setara dengan Rp.10.920.000-Rp.11.648.000/bulan. Sedangkan di negeri tercinta kita, Di Indonesia, orang memiliki UMR 1 juta rupiah saja/bulan.
Negara ini capek deh. Punya orang-orang pintar di pemerintahan, semua berhati kering. Tidak ada ada memiliki keberpihakan pada rakyatnya. Digunakan Istilah “Dijual sesuai harga keekonomiannya”. “Dijual sesuai harga Internasional”.
Berapa sih yang disebut Subsidi? Walopun ini sebenarnya bukan subsidi, nilainya hanya 7 Trilyun Rupiah. Pada kenyataan negara ini tahun 2010 saja menurut Pak Agus Martono, di detik, tidak mampu menyerap 100 Trilyun lebih anggaran yang sudah disediakan dari total 1000-1300 trilyun anggaran APBN setiap tahun.
Memang anda-anda ini entah bebal, ato orang pintar belagak bodoh, ato entah orang pintar ga punya hati, ato sebenarnya orang bodoh berlagak pintar, pada memimpin negara ini. Rakyat ga usah jauh-jauh, 5 menit dari daerah yang disebut ibukota propinsi di Jawa Barat saja (Dago Utara) hidup mandiri (makan dari hasil kebun, dan hampir tidak memiliki resource terhadap akses ekonomi tapi mampu berswasembada sendiri), apalagi 140 juta masyarakat di pedesaan. Mereka ini disuruh hidup dengan membayar segala sesuatu yang memiliki dampak kenaikan substansial bahan-bahan kebutuhan pokok, transportasi dan lain sebagainya, akibat kenaikan BBM ya berat dong hidupnya pak, bu, yang terhormat. Berbeda dengan anda yang di kota Jakarta yang duduk sebagai anggota DPR yang punya penghasilan 50 juta/sebulan minimal, atau para pejabat yang punya penghasilan ato bunga tabungan puluhan juta sebulan.
Anda beruntung saya tidak jadi pemimpin negara ini. Kalo saja saya memimpin negara ini. Habis lah anda semua saya berangus. Negara yang gagal.
December 21st, 2010 at 8:10 am
Sabar yah Pakde… sabar…… Untuk jadi pemimpin negara ini, Pakde perlu lebih lucu dari Srimulat, dan muka lebih tebal dari tembok beton. Plus tidak punya hati nurani.
Bensin dari Pertamina tetap punya keunggulan additive, yakni kadang berkandung air, kadang berkandung minyak tanah (waktu minyak tanah masih murah :D), dan kadang berkandung sulful (yang bikin pompa bensin mampet di mobil2 baru). ๐
Dulu bensin dari Pertamina ada yang namanya Super 98, apa itu artinya Ronnya 98? ada yang ingat??
December 21st, 2010 at 8:10 am
wealah… I pertamax toh….. ๐
December 21st, 2010 at 8:48 am
GOOD…!!!!!
emang pemerintah tdk sensitif….
December 21st, 2010 at 9:46 am
melanggar UUD45 pasal 33 gak tuh ya?…walau ppkn gua jelek tp gua msh inget tuh pasal 33…mungkin kalau udah diatas jadi lupa UUD45 hehe…
December 21st, 2010 at 11:22 am
iwan: wah dirjen tadi pagi sudah mengkoreksi soal kalimat itu, supaya tidak melanggar undang-undang… kaco ya, mengelola negara kok kayak mengelola perusahaan. HARUS UNTUNG!
Speaking of harus untung, negara ini pun sudah bangkrut dari kapan, lah anggarannya saja 1300 trilyun setahun. penghasilannya kurang dari itu, nah bunganya saja bisa 70 trilyunan setahun.
bayar pake apa pak? masih mo melilit rakyatmu.
December 21st, 2010 at 12:41 pm
coba liat foto ini Kang http://www.facebook.com/photo.php?fbid=1738509306255&set=a.1738509266254.2109983.1344319211
sama kekesalan saya di http://inyomanrudi.blogspot.com/2010/12/olah-raga-untuk-pengiritan.html
December 22nd, 2010 at 8:02 pm
saya curiga pak Beye dkk ikut sekte yahudi. Kok pikirannya sama yah sama pengusaha yahudi kapitalis zeonis di amrik/eropa. Yang penting golongannya aman, yang lain terserah! …. Terserah lu deh .. Mau mati … Mau kelaperan emang gua pikirin
December 23rd, 2010 at 4:30 am
Secara keseluruhan saya setuju dengan bapak adinoto. Hanya sedikit tambahan, sebenarnya kalau UMR di US tergantung statenya. Kalau di Indiana sendiri, UMR mereka perbulan $1700/bulan. Dan semua penduduk yang punya penghasilan di bawah itu dikasih groceries gratis (atau bayar dengan harga yang sangat2 murah) sebagai sokongan dari pemerintahnya.
Menarik sebenarnya tentang Indonesia, karna udah keluar dari OPEC dan sudah mulai import minyak. hehe…. padahal banyak banget perusahaan asing yang mengeruk minyak di sini.
Mungkin ini sekedar tambahan link untuk mendukung pernyataan Pak Adinoto:
http://www.eia.doe.gov/cabs/orevcoun.html
December 24th, 2010 at 3:17 am
vote pakde noto for presiden 2014!
pasti semua rakyatnya dikasih mac satu-satu, asyiik! ๐
December 27th, 2010 at 9:37 am
gRy: Dukung!! Yah, kl di brazil dan thailand ada OLPC di sininanti ada OMPP (oNE macbook per person) sekalian nanti menkominfonya impor ajah, kl enggak linus trovald yah RMS ๐
December 28th, 2010 at 4:29 pm
shock ngelihat harga ron95….kok bisa kita lebih mahal dari USA yah…..:shock:
December 31st, 2010 at 3:31 pm
Dulu ane pernah baca modul masalah perhitungan BBM yang katanya dihimpun dari pemikiran Pak Kwik Kian Gie.
Kata Pak Kwik, hahikatnya Minyak bumi itu diberikan oleh Sang Pencipta dengan gratis, sama seperti udara yang kita hirup.
Adapun biaya yang muncul adalah eksplorasi-ekspoitasi-recovery cost-keuntungan yang diharapkan.
Kesimpulan tulisan tersebut, dengan harga Rp4.500,00/liter Pemerintah sudah mengantungi keuntungan 100%. Jadi kalau dibilang Rp4.500,00 merupakan harga subsidi, itu yang menjadi pertanyaan besar.
Sayangnya file tersebut harus dibongkar-bongkar lagi diantara tumpukan file lainnya. Fiuh…
January 3rd, 2011 at 2:15 am
terima kasih pak atas informasinya yg berguna. semoga lebih banyak masyarakat yg dapat mengakses informasi ini sehingga lebih melek informasi, bahwa negara ini sudah berlaku tidak baik ke rakyatnya sendiri.
January 3rd, 2011 at 2:18 am
pak kwik salah satu orang yg masih peduli soal kenaikan bbm ini. tapi kelihatannya kuping para pemimpin lainnya sudah pada budeg. mari kita bantu membersihkan kuping2 budeg tersebut.
January 4th, 2011 at 2:15 am
Lho bahasanya di wikipedia sama tuh, ‘subsidi’ indonesia bisa mencapai 14 milyar usd per tahun waktu minyak mentah naik. Sedangkan malaysia juga mengeluarkan ‘subsidi’ di angka yg sama setiap tahun.
Memang negara ini bangkrut karena belanja lebih besar dari pendapatan. Makanya susah bergerak kalo gak cari utang atau nakut2in rakyat dengan aturan bea, cukai, dan pajak.
Utang beli mekbur er dong … Xixixixi
January 4th, 2011 at 5:43 am
http://www.detikfinance.com/read/2011/01/03/194233/1538419/4/bps-60-karyawan-di-indonesia-bergaji-rendah?f9911013
January 4th, 2011 at 1:31 pm
ada yg repost di kaskus rupanya;
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6508492
gpp… sebarkan saja berita ini…. karena kita perlu membantu saudara-saudara kita melek informasi… jangan melulu mau dikibuli pemerintah sendiri.
January 7th, 2011 at 7:39 am
Ini link-nya A, masalah perhitungan BBM Pak Kwik http://www.migas-indonesia.com/files/article/Itung2an_Subsidi_BBM_a_la_Kwik_Kian_Gie.doc
Berikut ini http://bs-ba.facebook.com/topic.php?uid=126290187156&topic=9532
January 9th, 2011 at 11:05 pm
pemerintahan zalim…
saya udah muak dengan politisi indonesia… negara gagal..hehe… apa masih perlu ada pemerintahan jika yang terjadi hanya exploitasi pada seluruh rakyat untuk keuntungan segelintir elit politik dan pebisnis korup???
Pantaslah bencana alam berulang kali menyambangi negara gagal ini..
Hhmm… 2014 GOLPUT akan menang lagi seperti sblmnya..
May 30th, 2011 at 12:56 am
Pemilu 2014 saya tidak akan memilih siapapun, whoever gets voted, it won’t matter much to this nation.
lahir dan besar di kota bandung, saya melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana hancurnya ini kota dari tahun ke tahun, tanpa ada sedikitpun improvement dari pemkot.
20 tahun yl, lalin bandung lancar, berubah menjadi padat lancar ketika long weekend.
10 tahun yl, setiap hari padat lancar, dan macet ketika long weekend.
5 tahun yl, setiap hari padat lancar mendekati macet, dan macet ketika long weekend.
today setiap hari macet, dan macet kaga ketulungan ketika weekend, bahkan dari hari jumat pun sudah terasa macetnya.
in the next 5 years: setiap hari bakalan macet total, dan total chaos ketika weekend !!
10 years later: only god knows.
10 tahun lalu: ketika hujan besar hanya beberapa ruas jalan yang menjadi banjir.
5 tahun lalu: ketika hujan besar mesti ati2 karena resiko terkena banjir cukup besar.
today: setiap habis hujan selalu banjir. lihat saja jln dago, sukajadi, setiabudi, dll….berubah menjadi sungai ganas yang sepertinya untuk arung jeram.
apa kerjanya pemkot ? kemana uang pajak dari rakyat ? dipakai untuk apa uang tsb ??
February 24th, 2012 at 6:12 am
[…] Sebenarnya berapa sih harga BBM di luar negeri? Pernah saya tulis di sini (klik here) kalo BBM di negara lain (yang beroktan 95 alias setara dengan Pertamax Plus) sebagai […]