Membaca posting di Rwanda’s case, dan quote bagus dari Wyler dari Terracom “”Everybody wants us to do this in their country,” Wyler said. “In order for us to even think about expanding, the country would need to have a political environment that is clean and forward thinking.”…
Yeah. Will we ever be? I guess the question is remain to seen for Indonesia leaders. Now the president does the net things, I certainly hope that this is not a one man job, but roof-top mechanism would certainly helps.
February 26th, 2006 at 4:58 pm
kalau mau rada one man show.., harus punya kekuatan ekstra besar.. gw setuju kalau rada-rada diktator dulu lah.. seperti mahatir di malaysia… saat dia berkuasa dia berpendapat., belum saatnya malaysia menerapkan demokrasi yang benar-benar bebas.., karena fondasi ekonomi & politik malaysia harus kuat dulu..
karena itu ibrahim oleh mahatir di penjarakan dulu..
SBY apa mampu seperti itu..? I dont think so..
Indonesia.., reformasi yang kebablasan..
dulu yang korupsi cuman segelintir penguasa, sekarang berjamaah bo….!!
March 1st, 2006 at 2:47 am
Udah 32 tahun dicoba tangan besi, eh, jebol juga. Era pemerintahan yang sampe 32 tahun itu kurang strategis apa? Kang Eeep kemana aja? Lee Kuan Yew juga ‘katanya’ (gue bukan warga singapur sih) mengawali pemerintahannya dengan sangat tegas. Mimpin orang Asia yang suka selanang-selonong cari celah peraturan emang musti digituin kali yah …
Mangkanya Indonesia pernah punya presiden yang nyleneh. benar-benar mencerminkan masyarakatnya. Siapa juga tuh yang nunjuk?