Setiap manusia pasti mengalaminya. Hidup, mati, kehidupan, dan kematian. Kita juga diberi batasan dalam hidup ini dalam koridor kepercayaan dan religi masing-masing untuk tidak memikirkan kehidupan setelah kematian. Itu sih PR Sang Pencipta.
Tapi apa sih apa sih esensi kehidupan yang dititipin kepada kita? Setiap orang akan mencapai tahapan pencarian tujuan hidupnya masing-masing. Dan memikirkan kematian dan kehidupan yang sudah dijalanin merupakan sesuatu yang memberikan refleksi positif bagi setiap orang yang mau meluangkan sedikit waktu yang sudah dilalui.
Salah seorang teman pernah komentar, kalo orang sudah pernah mimpi mundur sampe titik nol (lahir, dari jaman memory yang masih bisa diingat) flashback setiap jaman dan paruh tahun yang dilalui, semakin kumplit dia mengalami proses penemuan diri dan dirinya sendiri.
Seorang rekan yang lain belasan tahun yang lalu pernah berkomentar “Hidup ini buat dijalanin bukan buat dipikirkan†ada benarnya juga kalo dipikir-pikir untuk penenangan jiwa yang gundah.
Saya pribadi adalah pribadi yang dibentuk dan dibesarkan dari latar belakang sains, sehingga logik merupakan suatu parameter yang menonjol diatas sense yang lain. Bagi saya manusia ini tidak lebih dari makhluk hidup lain. Cuma rentang waktu hidupnya saja yang lebih panjang, katakan dibanding dengan semut, atau nyamuk yang cuma waktu hidup 2 hari.
Life expectancy katakan manusia seperti Indonesia mungkin 65 tahun. Dengan umur beranjak menjelang 34 tahun saya rasa sudah melewati lebih dari separuh masa yang dipinjamkan kepada saya untuk menikmati dan menjalani kehidupan di dunia ini. Itupun dengan catatan kalau tidak ada faktor diluar kemauan kita. Nah apakah yang kita ingin capai dalam kehidupan ini? Pertanyaan itu menjadi basis fundamental akan suatu tujuan yang ingin dicapai setiap orang. Dan tentunya setiap orang punya tujuan yang berbeda-beda.
Menurut penelitian dan carbon dating para ahli bumi ini sudah berumur 4,5-4,6 miliar tahun. Kerangka inersianya jauh bow dibandingkan life expectancy manusia. 250 juta tahun yang lalu kehidupan pernah punah, tapi kita ga ikut mengalaminya *alias blon ada. Bahkan kita pun ga sempat bersinggungan hidup di jaman katakan Kennedy.
So tujuan apa yang ingin kita ingin capai di dunia ini? Ada orang yang sudah punya semua, Anne Nicole misalnya ga juga tahu apa yang ingin dia cari di dunia ini. Ada juga seorang rekan yang bertanya-tanya hidupnya kok masih blon ketemu belahan jiwanya. Pada intinya, kita ingin menjalani hidup sebagai apa? Ingin mati dikenang sebagai apa? Kalo saya pribadi ingin hidup ini berguna buat sesama. Rasanya ga ada gunanya hidup ini kalo kita ga bisa membantu orang-orang disekeliling kita yang masih jauh dari beruntung. Kalo semua mungkin udah sibuk sendiri ga sempat mikirin lagi, ya sapa lagi?
Recent Comments