Highly Recommended, for those of you want to know about this scam world… jangan Cinta Fitri molo bo! bodo tar lo…
Apa yang muncul apabila anda mengetik Tifatul Sembiring di Google? … Apakah pak Tif juga akan memblokir pencarian ini? 😀
Mengapa judul tulisan ini Super Ngesot? Ya karena segala sesuatunya Ngesot di negeri ini. Mulai dari pengurusan ini itu, semua berjalan lambat. Pake duit baru ngacir. Semua sudah di-amin-in seperti suatu praktek yang biasa saja di negeri ini —terlepas siapapun diktatornya.
Apa yang aneh dari negeri ini? Pengurusan ini itu pake duit, sampe biaya parkir juga duitnya sudah pasti masuk ke kantong para pemegang sempritan, menunjukkan negara ini sudah doomed.
Saya kasih beberapa contoh: Import barang ke negeri ini sulitnya minta ampun. Ada beberapa klausul “aneh tapi sakti” yang mempersyaratkan “tidak boleh mengimpor Printer berwarna” = dengan alasan bisa dipakai untuk mencetak uang palsu? *ini aneh, pasal ini dipakai untuk semua jenis printer apa saja, regardless bahwa itu printer kecil untuk keperluan khusus…. –amien, rejeki buat para aparat.
Import barang-barang “telekomunikasi” pun mencakup area yang tidak masuk akal.. seperti setiap “Bluetooth dan WiFi” dianggap barang telekomunikasi yang memerlukan ijin khusus dari Deparpostel, yang pengurusan ijinnya setengah mampus, padahal hampir semua gadget elektronik memiliki 2 fitur itu sebagai kelengkapan standard. Aneh? Apa sih yang ga aneh di negeri ini.
Internet… akses internet di Indonesia termasuk yang menyedihkan. Terima kasih kepada PT.Telkom, sudah menyediakan akses internet “cukup murah” untuk ukuran Indonesia… dengan Speedy. begitu juga dengan FirstMedia. dll… namun koneksi 2Mbps dengan harga 1,3 juta rupiah/bulan itu masih jauh dari bisa dikatakan murah meriah. Koneksi standard 384kbps 200 ribu/bulan jauh dibandingkan negara lain. Butuh komparasi?
Virgin Media Broadband di UK (Inggris), menawarkan koneksi http://shop.virginmedia.com/broadband.html100Mbps hanya dengan 35 poundsterling sebulan (alias sama dengan backbone MetroLink Access Telkom antar kota-kota besar di Indonesia yang berharga berapa? ratusan juta/bulan?)…
Perbandingannya anda dapat mendonlot 700MB file (filem setara DVD movie compress) dalam waktu 60 detik di sana, sedangkan di Indonesia anda mungkin hanya bermimpi pengen download file sebesar itu, atau mendownload dengan kesabaran SUPEERRRR NGESOT dalam waktu seminggu atau lebih atau sekian hari tergantung nasib dan amalan anda.
Bagaimana kita mau bersaing? Banyak kok yang kita bisa bersaing di persaingan global ini.
1. Kesabaran orang Indonesia cukup tinggi. Karena biasa ngesot, mungkin profesi-profesi yang membutuhkan kesabaran tinggi patut dipertimbangkan apabila anda mempertimbangkan karir internasional.
2. Otak. Otak orang Indonesia memang terkenal mahal. Bukan karena sering dipake, tapi karena biasa ngesot jarang dipakai, laku keras dipasar internasional dengan harga lebih tinggi, karena nyaris seperti barang Brand New.
3. Kelebay-an. Ya jangankan rakyatnya. Menterinya saja jago lebay di twitter. Wajar mungkin, karena faktor no.2 atau memang karena internetnya disini hanya cukup buat ngelebay di fesbuk atau twitter.
Selamat ngesot saudara-saudaraku. Semoga lain kali Presidennya juga ga hoby ngesot. Kita sudah ketinggalan jauh. Masih diajak ngesot bareng. Mau apa coba?
Sekitar 3 bulan yang lalu saya memutuskan untuk mengganti velg mobil saya berikut bannya ke ukuran standard bawaan mobil 16″. Berbekal pengalaman memiliki seorang kenalan pedagang ban mobil, saya berangkat ke Jakarta di kawasan Cideng.
Alhasil velg bawaan mobil yang tadinya 17″ untuk ukuran mobil yang terasa kebesaran, dan cenderung cepat merusak komponen kaki-kaki lainnya (Tie rod, Shock Absorber/Shock Breaker dan Arm=mana mobil saya tidak bisa ganti balljointnya saja, tapi harus satu set sayap=arm nya yang harganya jauh lebih mahal (ball joint rata2 500rb/satunya jadi sepasang 1jt-an, kalo sayap bisa 10x lipat 🙁 … maka hati pun senang karena mobil sekarang tidak terlalu terbebani kaki-kakinya pun terasa empuk.
Setelah longtrip dari Bdg-Bali-Bdg kemaren saya menempuh jarak 2500km (sejak dibeli sih saya cendrung memiliki mileage yang rendah terhadap mobil, maklum di bandung jarang kemana-mana dan jarak tempuh pun pendek-pendek), maka saya rasakan kelainan pada steering… seakan ada speling (konclak dan getar di stir)… saya bawa ke bengkel langganan saya dan periksa velg, diputuskan velg depan dipindahkan ke bagian belakang, karena dikuatirkan velg agak sedikit benjol…
Setelah dipindahkan, getaran steering tidak terlalu terasa lagi, tapi yang anehnya pada kecepatan rendah terasa seperti naik dokar… ngengsol goyang-goyang mobil kayak pantatnya ga beres… terpikir untuk memeriksakan kondisi velg sembari rada aneh juga, masa velg standard 16″ kalo bengkok halus sampe goyang begitu… lalu saya lanjutkan untuk ke tukang ban untuk melakukan pemeriksaan velg dan rencana pengepresan.
Ya Allah, ternyata pas dilihat ban belakang nya lah yang mengalami benjolan serius, alias ga rata. Ban saya pake tersebut merk Dunlop FMberapa lupa tapi tertanda x5104 yang artinya “Produksi Minggu ke-51, tahun 2004″!!! Ya ampun gua beli ban dikasih barang expired…!!!! Pantes saja pemakaian 3 bulanan endurance sedikit ga tahan dan melendung bunting… karena karetnya cenderung sudah keras… compound ban sudah keras…
Lalu gua coba hubungi toko ybs, kakak adek tersebut ngeles sembari mencoba meyakinkan gua kalo mereka akan coba ganti ban tersebut dengan ban bekas. Gua tanya, Masa gua dikasih ban keluaran 2004…. itu ban 6 taon yang lalu!!!.. kalopun jualan ban baru 1-2 taon saja masih jamak, lah kalo 6 taon kebangetan banget. Dan si adek bilang dia bukan penipu…. What the f*ck kalo dia tiap hari punya bengkel ban dia ga tau apa yang dia jual. Mustahil.
Walopun setelah coba diberi penjelasan basa basi sang kakak, kalo Dunlop ga ada masa Expire nya, ga kayak ban Michellin katanya, — yang which is penjelasan basa basi lah, gua dijanjiin nanti kalo ada penggantian ban/dia beli ban bekas, dia mo kirim ke bandung… mana gua tunggu dah 3 hari ga ada follow upnya. Gua telpon si adeknya pun dah ga diangkat. Memang modus perdagangan mereka seperti itu biasanya.
Apakah ini masuk delik kasus penipuan kalo konsumen membeli tidak diberitahu barang yang dijual adalah barang lawas stock 6 tahun yang lalu?
Buat gua sih pengen sharing ke rekan-rekan untuk perhatikanlah ban yang akan anda beli. Jangan sampai mengulangi kesalahan saya yang sama. Kalo diingat2 mobil saya yang lain dahulu juga menggunakan jasa mereka untuk penggantian ban Toyo 17″ + velg, tukar tambah dari velg 19” saya juga menambah jumlah yang tidak sedikit, ujung2nya juga ban benjol… jadi kepikiran jangan2 dahulu juga dibeli ban lawas, karena memaksakan stock barang tidak populer (barang merk tidak populer biasanya stocknya suka nyangkut di gudang = alias barang lama).
Rule of thumb, buat temen2 yang ingin mengganti ban mobil:
1). Belilah dari distributor ban yang besar dan terpercaya. Jangan terlalu percaya karena merasa kenal dll. Karena modus penipuan saat ini bisa bermacam2, memanfaatkan kelengahan dan ketidaktahuan pembeli menjadi praktek bisnis yang umum.
2). Belilah ban dengan merk yang ngetop dan perputarannya cepat di tanah air. Saya rekomendasikan merk Bridgestone. Turanza rasanya cukup ya. Dahulu saya jaman kuliah pake Regno perasaan jaman 1997an sampe keliatan benang kawat dan tambal sulam 6 lubang jaman kuliah ga punya duit aja perasaan ga pernah ngalamin ban benjol! Sorry Dunlop, gua sudah kasih kepercayaan tapi termasuk kecewa, kenapa kok masih ada barang 6 tahun digudang salah seorang distributor anda, dan dijual tanpa warning ke pembeli. No way lah!
3). Perhatikan tanggal press2an di ban anda.. setiap ban beda2 tapi ada terpatri di salah satu sisi ban anda. Seperti kasus ban saya x5104 artinya “Produksi Minggu ke-51, Tahun 2004”.
Berikut link file 3gp nya buat yang ingin mengunduh disini
Kata bang napi, Waspadalaah! Waspadalaah!!!
Negara ini aneh. Harga minyak dinyatakan disubsidi. Subsidi itu penggunaan kalimat yang berarti dijual dengan nilai yang didumping. Selalu disebut “Harga Mengacu Kepada Harga Internasional”.
Ok. Pertanyaannya. Berapa sih harga minyak Internasional?
Brunei: 0.39 dolar/liter = Rp.3.549/liter (asumsi 1 dollar = 9100 rupiah)
Bahrain: 0.27 dolar/liter = Rp.2.457/liter
Qatar: 0.22 dolar/liter = Rp.2.002/liter
Venezuela: 0.023 dolar/liter = Rp.209/liter
Amerika Serikat: 0.734 dolar/liter = Rp.6.679/liter
-Harga di atas adalah RON 95. Artinya memiliki Octan 95. Berbeda dengan di Indonesia yang memiliki Octan sangat rendah yaitu 88.
Pertamax pun hanya 92. Pertamax Plus baru 95.
(list lengkap ada di link ini).
Harga di Eropa untuk BBM memang ditetapkan harganya memiliki pajak gasoline (bensin) yang lebih tinggi, karena mereka sudah mengendorse lingkungan yang lebih bersih, diesel lebih disukai disana (Eropa menggunakan sedan dengan diesel lebih dari 60% dibandingkan mobil-mobil berkendaraan berbahan bakar bensin.
Masalahnya dimana? Tolonglah jangan menggunakan istilah-istilah yang membodohi rakyat selama ini. Anda punya rakyat sebagian besar masih bodoh. Ditambah sosialisasi bahwa ini BERSUBSIDI. Yang ada itu, Pemerintah tidak ingin menjual bahan bakar dengan harga murah ke rakyatnya. Harga 7100 untuk Pertamax itu yang didengung-dengungkan itu adalah harga yang disamakan dengan harga jual BBM Pemerintah Indonesia ke luar negeri sebagai pendapatan negara.
Kalo anda menyebut berapa produksi minyak dunia disetiap negara? Berikut perkiraan datanya:
Saudi Arabia: sekitar 10 juta barrel / hari.
Kuwait + Irak : sekitar 3 juta barrel / hari sebelum perang teluk, setelah perang menurun sedikit — sekarang anda tau kenapa Amerika menginvasi Irak.
Indonesia: sekitar 700.000-1 juta barrel / hari.
Brunei: hanya sekitar 100.000 barrel / hari.
Dengan harga jual minyak hari ini 88.81 dollar/barel x 700.000 berapa penghasilan minyak Indonesia? US 62.167.000 dollar/hari atau setara dengan Rp.565.719.700.000 (565 miliar perhari) atau setara dengan Rp.206.487.690.500.000 = 206 trilyun.
Masalahnya, bangsa ini apabila disamakan dengan Amerika Serikat, Amerika Serikat memiliki aturan penghasilan minimum (UMR) 7,5-8 dollar/jam atau setara dengan Rp.10.920.000-Rp.11.648.000/bulan. Sedangkan di negeri tercinta kita, Di Indonesia, orang memiliki UMR 1 juta rupiah saja/bulan.
Negara ini capek deh. Punya orang-orang pintar di pemerintahan, semua berhati kering. Tidak ada ada memiliki keberpihakan pada rakyatnya. Digunakan Istilah “Dijual sesuai harga keekonomiannya”. “Dijual sesuai harga Internasional”.
Berapa sih yang disebut Subsidi? Walopun ini sebenarnya bukan subsidi, nilainya hanya 7 Trilyun Rupiah. Pada kenyataan negara ini tahun 2010 saja menurut Pak Agus Martono, di detik, tidak mampu menyerap 100 Trilyun lebih anggaran yang sudah disediakan dari total 1000-1300 trilyun anggaran APBN setiap tahun.
Memang anda-anda ini entah bebal, ato orang pintar belagak bodoh, ato entah orang pintar ga punya hati, ato sebenarnya orang bodoh berlagak pintar, pada memimpin negara ini. Rakyat ga usah jauh-jauh, 5 menit dari daerah yang disebut ibukota propinsi di Jawa Barat saja (Dago Utara) hidup mandiri (makan dari hasil kebun, dan hampir tidak memiliki resource terhadap akses ekonomi tapi mampu berswasembada sendiri), apalagi 140 juta masyarakat di pedesaan. Mereka ini disuruh hidup dengan membayar segala sesuatu yang memiliki dampak kenaikan substansial bahan-bahan kebutuhan pokok, transportasi dan lain sebagainya, akibat kenaikan BBM ya berat dong hidupnya pak, bu, yang terhormat. Berbeda dengan anda yang di kota Jakarta yang duduk sebagai anggota DPR yang punya penghasilan 50 juta/sebulan minimal, atau para pejabat yang punya penghasilan ato bunga tabungan puluhan juta sebulan.
Anda beruntung saya tidak jadi pemimpin negara ini. Kalo saja saya memimpin negara ini. Habis lah anda semua saya berangus. Negara yang gagal.
Recent Comments