adinoto's blog

Bagi rekan-rekan yang memiliki informasi ato mau menawarkan AC Adaptor untuk hard disk external Merk WDC MyBook (Pro Edition 500GB) boleh dong kontak-kontak. Mau pake Hard disk nya jadi ga bisa karena ga ada adaptornya. Punya gua jatuh ketinggalan di taxi.

Saya sudah coba kontak distributor tapi dah beberapa hari respondnya blon ada.

Help is highly appreciated.
Hub: 08552181888
Email: adin…@adinoto.com

Sebagian rekan-rekan mungkin sudah mahfum (sebagian mungkin belum) bahwa jenis ikan dapat menggambarkan perubahan (pergeseran benua). Ikan Arwana misalnya, terdapat di Amazon, Madagaskar (pulau di selatan Afrika), Sumatera, Kalimantan, dan Irian Jaya menggambarkan bahwa beberapa pulau ini dahulunya merupakan satu kesatuan. Kecuali tentunya kasus ada ikan piranha, dan beberapa ikan asing lain yang terdapat di sungai Bogor itu sih karena ada orang kaya iseng ngebuang ke sungai kaleee (gara-gara ada razia dari pihak berwajib).

Nah beberapa ikan Bass juga terdapat di Malaysia tapi kok ga sampe Indonesia ya? Juga Arwana ga terdapat di Malaysia. Nah apa berarti semenanjung Malaysia ga pernah dalam satu kontinen dengan kepulauan Indonesia?

Yang paling sekem sih, ikan air tawar di Mekong seperti yang diimpiin bos Vavai. Disana ikan pada gede-gede sih kalo kata gua gara-gara buangan korban perang Vietnam kali yee. Secara ikan lelenya bisa segede Om Vavai sendiri wakakaka 😀

Ikan air tawar lain yang terkenal segede gaban adalah ikan Mahseer di India. Dulu gua pernah liat di buku gedenya segede sampan *dan sedang digambarkan ikan tersebut sedang “berlayar kecapean” disamping sampan nelayan yang dapat hasil mancing. Walah se RT ga habis tu ikan segitu 😀

(Ikan Mahseer di India)

(Ikan Lele Sekem alias Catfish buat makan satu RT) 😀 Semua masuk kategori ikan darat ato ikan sungai. Bukan ikan laut. Jadi kapan mancing nee? 😀

Note: All images are belongs to their respective owners as in original images URL. Kudos to all of you!

Ga sengaja jalan-jalan liat forum jiran tetangga Malaysian Fishing Forum, seru juga serasa bernostalgia dengan masa kecil (life is short, you’ll live and then you’ll die kata Om Steve), secara gua besar di kawasan sumatera gua perhatiin tuh nama-nama ikan di Sumatera (Riau as I lived) mirip dengan di negeri jiran (1). Seperti Ikan Toman, Ikan Barau (disana Sebarau), Bujuk (keluarga Toman/Gabus juga), Kaloi (di Sumatera = Kalui = disini Gurame), Ikan Sepat (Ikan Sepat sih ga bisa dipancing, kecuali Sepat besar seperti Sepat Bulan dan Sepat Hitam).

Selain dibesarkan sebagai golfer dengan pukulan geledek (average 350 yards) karena lahir dan besar di depan lapangan golf 😛 , Aa Nata juga avid fisherman dan hunter. Dahulu umur 9 tahunan suka dapat Arwana sampe dengan 4-4,5 kilograms seekor. Pengalaman mancing di hutan dan besar dengan environment hutan memberikan pengayaan pengalaman hidup tersendiri.

Misal:

Apabila lagi berburu di tengah hutan mengendarai mobil tiba-tiba lewat ratusan rusa di depan kita, JANGAN BERHENTI! Dahulu jaman bego-begonya bawaannya pengen berhenti saja. Lah rusa segitu banyak aja pada kabur, liat dong siapa di belakangnya? *hint: Raja hutan.

Pernah 2x kesempatan berburu burung ternyata sedang ada migrasi dalam jumlah jutaan ekor! Bener-bener jutaan. Alias jalan pun semua penuh dengan burung. Halah. Sampe bingung akhirnya ya liat-liat aja. Secara posisi itu letaknya di Lapangan hijau + pompa bensin main Office Chevron Dumai dengan luas kira-kira 5 hektar. Generasi Adham jawara blog Telkom mah sudah ga pernah bakal lihat lagi 😀 Secara gua udah pake celana panjang, doi masih versi beta 😀

Ikan yang biasa dipancing pake Reel ato Troll Fishing adalah jenis ikan buas. Ikan yang pemangsa ikan lain. Jadi hanya jenis-jenis ikan Arwana, Gabus, Toman saja yang menyambar ikan-ikan (ikan karet) tersebut. Kalo Ikan Mas ato Gurame mo dipancing ma ikan karet ini pasti ngelengos aja ga ngepek 😀 Gua pernah memungut 2 ember besar ikan yang loncat ke darat gara-gara dikejar-kejar ketakutan oleh ikan Toman raksasa. Hehehe… Ato pernah liat orang nempelin jala DIATAS permukaan air, loh menjala kok diatas air? Lah ya itu, karena Ikan Sepat Bulan hobby nya ambil nafas keluar permukaan air tiap pagi. Begitu naik ke atas nyangkut deh ingsangnya di jala. Aya-aya wae 😀

Well, sekarang kita sedang tunggu undangan temen lama, Pak Gunawan yang mo ngajak mancing di laut di Ranca Buaya yang doi pengalaman ngangkat Marlin 80 kilograms plus 😀 Ditunggu Pak! 😀

Ini foto Aa Nata jaman culun-culunnya! 😀

Dan ini foto Ikan Toman dari milis jiran:

Congrats to Razlan! Courtesy to Malaysian Fishing Forum. Other reference (buat pemancing kota, diposting Gone Fishing gua 😀 )

Anyone of you remember this famous whistle? 😀 … I yes, then I should say “Congratulation my friend, you’re old already 😀 ” At least you’re rise from 80’s generation :

the_famous_whistle.mp3

Hint:  The music produced by Ennio Morricone for Clint Eastwood’s A Fistful Of Dollars in 1964.

Hampir setiap masyarakat pengguna internet sudah termasuk kategori masyarakat yang melek dengan istilah kilobytes (KB), megabytes (MB), gigabytes (GB) dst. Namun jarang sekali yang aware dan suka keplituk soal beda bits dan bytes.

Kelihatan seperti sebuah hal yang sepele tapi rasanya perlu dibenarkan. Semoga tulisan ini bermanfaat buat masyarakat awam yang masih rancu soal beda antara keduanya. Bytes berhubungan dengan data storage. Ukuran hard disk, RAM, flash disk dan lain sebagainya. Bits biasa dipergunakan untuk ukuran kecepatan trafik. Misalnya dial-up modem 56 kbps (kilobits per second), ato koneksi internet kabel 128 kbps atau 256 kbps (kilobits per second), TelkomSpeedy 384 kbps (kilobits per second).

1 bytes dalam istilah komputasi modern = 8 bits. Jadi apabila anda memiliki koneksi internet dialup ~ 56 kbps maka maksimum download yang anda dapatkan adalah ~ 56 dibagi 8 = 7 KB/s.

B besar disana menunjukkan pengisian data (ke hard disk) yang kebetulan juga dihitung dalam satuan detik yaitu lebih kurang 7 kilo Bytes per second. Maksimum download speed yang anda peroleh untuk koneksi TelkomSpeedy misalnya ~ 384 dibagi 8 yaitu 48 kilo Bytes per second (48KB/s). Bandingkan dengan koneksi internet kabel 128 kbps yang hanya memungkinkan 128 dibagi 8 = 16 KB/s. Tentunya itu kondisi maksimal yang akan anda peroleh. Kenyataannya speed akan dibawah itu karena ADSL ato koneksi anda di kantor pun berbagi (share) dengan pihak pengguna lain. Namun sebaliknya, tidak mungkin anda memperoleh koneksi download file 48KB/s dengan menggunakan dial-up misalnya karena 48KB/s bukan 48kbps.

Semoga tulisan singkat ini bermanfaat. Link-link yang dapat menjadi referensi antara lain: Bit (wikipedia), Byte (wikipedia), dan calculator konversi buat referensi anda.