Parallels Revisited!

Macintosh 33 Comments »

Lagi iseng-iseng baca berita2 online, hmm kaget juga liat announcement dari Parallels. Release version?? Hurray. Versi terakhir yang saya review dan stress test pake SiSoftSandra adalah Parallels RC2 Build 1832. Sekarang pas banget dah keluar release version Build 1848. Langsung aja download buat ngetes. Wah dalah… ternyata cakep pisan euy! πŸ˜€ wakakaka… booting makin ngebutttt dan flicker pada saat switch Cmd+Tab dari Mac OS X ke Parallels dah di iron-out! cuakep bener dah. Demen gua kata orang betawi πŸ˜€

Kemaren ada yang nanyain virtualization gretongan, dulu gua sih pake Q (QEMU emulator dengan interface Cocoa=Mac), hmm walo sekarang dah Universal Binary saya ga recommend kalo buat Windows XP. Noted juga disana dan kemaren gua coba juga ga genah. Beda banget dengan Parallels. I can clearly say it’s worth every penny you spend.

Windows di Virtual Machine Mac Lebih Kencang Dari Windows Itu Sendiri? Hayah

Macintosh, Technology 50 Comments »

Beberapa waktu yang lalu saya akhirnya memutuskan untuk memesan Apple MacBook Pro. Bukan untuk gaya-gayaan, tapi hayah lagi banyak kerjaan proyek pake Acer Aspire malah yang ada kena virus “Start menu” melulu (alias “Start Menu” jadi ga bisa diclick dan system jadi ga responsive). Saban kali install ulang, beres tapi tau2 ada lagi. Discan sama aja scam πŸ™ ga ketemu. Capek. Walau mostly kerjaan menyangkut Linux dan Server Mac OS X, tapi saya butuh client OS untuk bisa remote machine tersebut di client desk (kecuali anda kuat berada diruang server seharian yang dinginnya 17-19 derajat seharian = halah yang ada kepala saya migrain tempohari). So there it comes my MacBook Pro.

Impresi pertama saya adalah pada packagingya. Halah tipis banget. Ukurannya cuma 1/2 tebal box PowerBook G4. Kelihatannya Apple sudah mulai mikirin nilai ekonomis untuk packaging barang. Instead memuat 1 unit box, packaging MacBook Pro saat ini bisa memuat 2 biji πŸ™‚ … (sama halnya dengan packaging iPod yang sekarang ukurannya cuma 1/4 dari model cubical iPod generasi 4 dahulu).

Well, beberapa hal yang menarik dari MacBook Pro tentunya ya Intel Core Duo itu sendiri dan salah satunya adalah ini adalah portable Apple pertama yang dapat menjalankan Windows secara native!! Gosh. Buat anda yang ketinggalan berita silahkan baca Bootcamp. Setelah puas mengumpulkan aplikasi yang Universal Binary (binary yang jalan native baik di Intel processor dan PowerPC processor) saya akhirnya coba install Bootcamp. Proses pertama adalah Upgrade Firmware. Berbeda dengan PC biasa, Apple mengimplementasikan EFI instead of BIOS. Dengan update Firmware maka Apple memberikan patch pada EFI untuk dapat mengemulasi fungsi BIOS (karena Windows XP tidak mengenal EFI, EFI adalah standar baru yang akan diadopsi PC standar yang memungkinkan user mengupdate driver dan kebutuhan lainnya sebelum proses instalasi OS itu sendiri). Proses patch Firmware pun di MacBook Pro jauh lebih manusiawi dibandingkan dengan updating BIOS di PC. Yang perlu kita lakukan hanyalah menekan tombol Power beberapa detik sambil melihat lampu lid berkedip2 kemudian layar akan menunjukkan proses updating EFI yang berlangsung.

Bootcamp membantu user memudahkan proses resizing partition (seperti PartitionMagic) dan mengcopy driver ke dalam CD Blank yang berisi driver2 yang dibutuhkan mesin MacBook Pro itu sendiri. Setelah proses patching EFI saya iseng masukin CD Windows XP SP2 tanpa menjalankan Bootcamp, halah ternyata bisa boot. Jadi kalo mau diformat abis jadi Windows Only laptop yo monggo mas πŸ˜›

Cerita diatas sedikit basi dan saya ga mau mengulas lebih lanjut. Silahkan lakukan googling sendiri untuk informasi selanjutnya. Dan kalo mau lihat-lihat mesin Intel Core Duo monggo survey di www.apple.com/macbookpro.

Yang saya mau bahas dan saya tertarik berat justru produk yang namanya Parallels. Instead of dual booting Windows dan Mac OS X saya sih lebih butuh Dual OS naik dalam saat yang bersamaan. Sehingga saya bisa switch environment Mac OS X, Windows dan Linux hanya dengan semudah Cmd + Tab apabila dibutuhkan, sambil menunggu Leopard muncul.

Beberapa hal yang menjadi mithos umum adalah EMULASI ITU LAMBAT, adalah suatu pandangan yang salah karena kurang paham terhadap apakah proses emulasi itu sendiri. Produk Emulasi OS yang biasa dikenal user Mac adalah Virtual PC (now part of Microsoft) yang memang cenderung lambat karena harus mengubah instruction Intel (x86 instruction) ke PowerPC instruction on the fly. Mirip proses yang dilakukan Rosetta, yaitu mengubah instruksi PowerPC ke instruksi Intel pada mesin Intel Mac. Namun Parallels adalah menjalankan Windows yang sudah notabene x86 di mesin Intel sendiri yang memang x86. πŸ˜› … (bingung ya) pegangan. Well, ya in short ya ga bakal proses overhead besar-besaran itu terjadi, yang ada adalah Parallels “hanya” menyediakan layer VM dan sisanya instruksi Windows akan dikenal langsung dan dieksekusi secara near native speed!

Disini yang orang awam (kebanyakan pengguna PC) dan bahkan sebagian besar user Mac masih rancu. Halah, masa sih secepat near native? Dan bagaimana definisi near native itu sendiri? Berikut adalah skrinsot dari benchmark Windows di environment Parallels.

untuk skrinsot yang lebih besar silahkan klik ini

Dan berikut adalah skinsot dari benchmark dengan SiSoftSandra 2007 Lite:

dan:

Hayah ga salah nih? Yoi man, rasain sendiri deh baru tau enaknya rasanya make Intel Mac. Ternyata emang ga main-main kuencengnya. Bahkan dibanding Acer Aspire saya yang Celery 1.5GHz pantes rasanya mirip naik delman. Alon alon mas… Guess rasanya musti cari yang nampung Acer tuh ada 2 biji masih brand new yang satu tadinya mau buat kerja proyek huehehehe…

(tambahan: Banyak yang salah kira bahwa benchmark ini membandingkan Windows VM dg Acer yang lemot, BUKAN. Coba perhatikan itu Intel Core Duo T2500 yang reference (Jalan Windows Native) dengan Current Processor (yang juga sama Intel Core Duo T2500) jalan di Virtual Machine (Parallels.com) di Mac. Cepet Mana Hayooo…

*Perhatiin clock speed yang didetect variable dalam range yang cukup lebar 1100MHz s/d 6400MHz sebagai bentuk false detect environment VM. Tapi benchmark ini valid karena dia langsung access CPU. Lebih cepat karena UNIX based Mac OS X memberikan manajemen memory yang jauh lebih baik daripada Window? Indeed.

*referensi dilakukan terhadap mesin-mesin yang biasa saya pake yaitu Pentium 4 3GHz, Celeron M 1.5GHz (ga ada jadi pilih 1.7GHz), dan Athlon64 3200+ (2GHz).
*yang baru ngorder Vista Beta 2 Public Release (9 dollar)… hayah hare gene masih pake PC? πŸ˜› …

Apple dan Gaming

Macintosh, Technology 15 Comments »

Posting di internet baru ini menyeruak seputar “Apple dan Gaming”. Saya belum sempat baca tulisan tersebut tapi posting di slashdot dengan quote dari posting pertama

“The reality is that Apple has struggled for a long time to avoid the perception that Macs are toys, and so their principle emphasis is on science, small business, education, and the creative arts. All very grownup stuff. If a market doesn’t appear on Apple’s main page tab, you can be sure it’s a secondary market.”

Cukup menggelitik saya untuk menulis pengalaman saya seputar policy Apple dan Gaming.

Sejauh yang saya tahu Apple dahulu sempat bete dengan bisnis Games. Kenapa? Karena memang waktu itu Mac terkenal mudah sekali untuk digunakan sehingga memang Mac dipandang bukan barang serius, alias mainan. Beda banget dengan jaman Apple II (Apple II merupakan komputer yang terkenal sukses di rumahan dan kantoran -> merupakan komputer dengan bundle spreadsheet pertama dengan produk VisiCalc).

Pada jaman tersebut, Apple berupaya keras membangun image bahwa Macintosh juga merupakan komputer bisnis, diluar market creative people, graphics, yang sudah terkenal sebagai install based Apple yang kuat (ref: salah satu alasan kenapa Mac dipakai kalangan industri grafis adalah kecocokan warna di platform Mac pada masa itu yang sangat baik, di screen maupun di printing, baca: ColorSync), sehingga Apple “mempersulit” keberadaan para developer gaming pada jaman John Sculley.

Membangun games/apps pun di Macintosh pada masa itu membutuhkan guidelines yang ga main-main. Apple mengharuskan para developer mensubmit aplikasi mereka (dan refer ke 30 buku terbitan AppleΓƒβ€šΓ‚Β  untuk develop aplikasi) kemudian baru meng”amin”kan setelah mereka comply dengan standard Apple untuk dapat disebut Aplikasi for Macintosh. (Thanks for Apple, kita bisa melihat suatu konsistensi pull down menu File Edit View hari ini baik di Windows maupun di Mac, dan di GUI lain).

Namun Apple pada masa jayanya pernah ekspansi ke bisnis game console (baca: Pippin) jauh sebelum Microsoft ikut bermain di bisnis basah tersebut (baca: XBOX) dan bahkan set top box maupun integrated device untuk perkantoran (baca: Hydra).

Microsoft Windows sendiri baru dapet “nasib” bagus buat platform ketika ada yang ngeport DOS4GW (engine dari Amiga) sehingga Windows (baca: DOS :P.. Windows 95 masih DOS based, instead of NT kernel).

Hmm bagaimana nasib games di Mac nantinya menurut anda? Share your view. Hmm kalo kata saya sih selagi Mac goes Intel sekarang ga kuatir deh. Reboot Windows aja lagi beres wakakka. Mac for works, Windows for games πŸ˜€

Will Apple Runs Windows Application Binary On Mac OS X 10.5?

Macintosh, Technology 24 Comments »

Salah satu “kendala” adopsi Mac OS X pada korporasi adalah kebanyakan korporasi terpaku (terbiasa) dengan aplikasi perkantoran berbasis solusi Microsoft. Apple sebagai salah satu perusahaan terakhir yang masih ada dengan solusi hardware dan OS bundle, terasa kurang compelling bagi para pengguna komputer korporat karena membeli Mac berarti “menyempilkan diri” pada “the other world computing” dan siap-siap untuk kehilangan kompatibilitas dengan mayoritas software yang tersedia dipasaran (baca: Untuk Microsoft Windows).

Kondisi itu sedikit berubah dengan migrasinya Apple ke platform Intel. Apple menyediakan solusi BootCamp yang memungkinkan hardware Mac dapat menjalankan dual booting Windows dan Mac OS X. Preposisi ini tentu dengan secara signifikan akan meningkatkan marketshare Apple pada level korporasi. Dan Intel sedang berbulan madu dengan Apple melebihi perusahaan lain (feeling saya bahkan Intel memberikan discount khusus dan dumping terhadap produk-produk Mac/Apple berbasis Intel, bandingkan harga MacBook — Core Duo 1.83GHz yang dijual dengan harga 1,099 dollar >< produk serupa ditawarkan dengan harga paling murah dari pesaingnya (baca HP) dengan harga 1,700 dollar). Dan Salah satu eksekutif Intel menyatakan pada forum developer bahwa pengguna Apple akan merupakan orang yang paling beruntung karena dapat merasakan next generation Intel Technology duluan pada Xserve Intel mendatang, jauh mendahului pesaing yang ada. Salah satu spek terbaiknya adalah Quad Dual Core (baca: 8 cores) pada salah satu konfigurasi Xserve yang akan direlease Juli ini? Apakah BootCamp merupakan solusi akhir yang ditawarkan Apple pada release Mac OS X 10.5 (Leopard) mendatang? Apple won't spoil the surprise. Kelihatannya kejutan besar tersebut justru bukan pada BootCamp, tapi Apple Mac OS X 10.5 akan mampu menjalankan aplikasi yang dibangun untuk Windows. Teknologi ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru, tapi sudah tersedia selama ini dalam outline Mac OS X pada masa transisi Mac OS classics ke Mac OS X pada saat Apple mengakuisisi NeXTStep pada tahun 1997. Berikut adalah diagram Arsitektur Mac OS X pada tahun 1997 (Rhapsody).
Ketika itu Apple mengkotakkan teknologi roadmapnya ke dalam 3 kategori. Yellow Box, Blue Box dan Red Box. Yellow Box adalah environment dimana aplikasi akan jalan native bagi PowerPC dan Intel based Mac, Blue Box adalah environment yang akan memungkinkan aplikasi buat Mac OS classics (pre Mac OS X) jalan dengan kecepatan yang tidak mengecewakan (baca: Blue Box adalah Classics Environment yang anda kenal pada PowerPC Mac saat ini). dan Red Box memungkinkan binary untuk Windows jalan diatas Intel Mac!!

Aduh Detik (.com) Elu Kok Ajaib Banget Sih? (Tololnya)

Macintosh, Social 49 Comments »

Iseng-iseng abis liat berita gossip “Simprug-gate”, di detik.com gua jadi geli juga baca berita berikutnya di detikinet.com “Isu Serangan Chip Macintosh, Pakar Keamanan: Chip Pada Macintosh Payah” UNBELIEVABLE! Ini bukan kali pertama kali detik menulis tulisan kelas cemen gini tapi ya ampun ga nahan juga akhirnya gua komentar.

Dari baca judulnya aja sudah geli ga nahan mau komen. Chip Pada Macintosh Payah? Wot? Gua pikir ada product flaws gimana ternyata yang diomongin soal security dan transisi Apple ke Intel rises security holes?… Lah apa hubungannya Chip pada Macintosh payah? Ini the same chip they use in PC for years! Intel latest toys Core Duo dan has nothing to do sama judul Isu Serangan Chip? Serangan Fajar kaleee…

Jakarta, Tampaknya pengguna Macintosh bakal keder setelah para peneliti mengklaim produk Macintosh yang menggunakan chip Intel, memiliki ancaman serangan pada level chip.

Serangan pada tahap ini, lebih mengincar kelemahan yang terdapat pada prosesor daripada software yang digunakan.”

Kelemahan yang terdapat pada prosesor daripada software yang digunakan?? Wot? Gua ga ngerti? Apa Core Duo ada flaws seperti first generation Pentium yang gagal melakukan kalkulasi di Excel dengan tepat?

Baca lagi aja deh masbang (males banget) mau ngebahas semua juga. Maksudnya mau cerita FUD (Fear Uncertainty and Doubt) yang diciptakan security company ke platform baru Mactel? Google dapet ini 1, 2, 3 tapi kok ya tulisannya itu loh ga nyambung pisan. Anjroy ™ — minjam istilah om Amal.

Taukah Detik bahwa anda adalah asset nasional dimana para pelaku di daerah memanfaatkan tulisan anda sebagai nara sumber yang bisa dipercaya. Imagine kalo kalo kualitas penulis anda seperti ini. Wah dalah. Modar kabeh mas.. mas… Scam.

Underpaid worker opo opo iki… Mas udah deh daripada nulis kayak gitu ga mutu, pindah kerjaan aja beresin tuh meja. Malu atuh boss. Ato minta pindah ke bagian gossip aje kali ye. Nah tuh gua masih penasaran sama Simprug-gate πŸ˜€

WP Theme & Icons by N.Design Studio
Entries RSS Comments RSS Log in