Tol Cipularang (Cileunyi-Padalarang) mempersingkat jarak tempuh perjalanan dengan kendaraan roda empat dari 3.5-6 jam jarak tempuh sebelumnya via Puncak, menjadi hanya 2 jam perjalanan. Jarak tempuh yang sesingkat itu menumbuhkan peluang bisnis baru berupa transportasi komuter Bandung-Jakarta bagi para penumpang baik, mahasiswa, ibu rumah tangga, sampai eksekutif yang merasa terlalu lelah dan tidak ekonomis menggunakan kendaraan pribadi dalam menempuh perjalanan komut ke Jakarta/Bandung.
Dengan penamaan yang nyaris-nyaris mirip dikuping dengan jargon “Everything” TRANS, blablablaTRANS, anuTRANS, yeeeguejugamauTRANS, ato SHUTTLE apa, tiba-tiba di Bandung penuh dengan Travel-travel. Bahkan beberapa travel juga sudah saling perang investasi, rumornya keluarga Pak JK juga ikut berinvestasi di salah satu travel ini, dan beberapa travel sudah mengalami penolakan oleh masyarakat setempat, karena mengganggu ketenangan, dan kenyamanan yang sebelumnya ada sebelum dihirukpikukkan oleh transportasi kagetan beberapa tahun terakhir ini. Perhatikan di Jalan Sastra Cipaganti-Cihampelas, penduduk setempat malah memajang poster MENOLAK kegiatan transportasi ini bagi kenyamanan penghuni Jalan Sastra.
Yang mengkhawatirkan adalah standard operasional yang dilakukan oleh travel-travel ini. Saya pernah beberapa kali menginterview para supir transportasi ini, sebagian travel malah tidak menggaji namun cuma memberikan uang saku per-berapa rit (pulang-pergi) para supir ini sanggup membawa penumpang. Satu trip pp ini, supir diberi bagian Rp.50rb rupiah (murah ya?), namun yang mengerikan adalah taruhan stamina pengemudi. Untuk menjalankan mobil 2x jalan Jakarta-Bandung maka perlu minimal 5 jam stamina sehari diatas kemudi. Wow. Saya aja nyetir one way trip sudah lelah sekali. Bagaimana dengan anda?
TIngkat kecelakaan travel ini pun semakin meningkat. Minggu lalu baru saja terjadi kecelakaan salah satu travel menghantam truk berhenti yang mengakibatkan sebagian penumpang koma dan ada yang sampai diamputasi!. Truk berhenti? Saya membayangkan supir terlalu lelah untuk mengendarakan mobil. Kecapean. Beberapa hari kemudian juga kecelakaan yang sama terjadi di seputaran Semanggi trip ke Bandara (karena berangkat subuh kecapean mungkin?) yang mengakibatkan korban nyawa melayang juga. Lebih parah lagi, beberapa waktu yang lalu salah satu travel tersebut memakan nyawa seluruh penumpang dan supirnya dan salah satu korban adalah pengusaha besar Bandung.
Nah kalo demi sedemikian ketatnya pengen ngejar setoran terus nyawa jadi murah, bagaimana pemerintah atau pemerintah daerah menyikapi hal ini? Karena ini menjadi alternatif transportasi publik yang harusnya didukung sampai adanya transportasi massal yang entah kapan terealisasinya. Pak wali pernah naik travel ga?
December 18th, 2008 at 8:58 pm
Mungkin karena sistem target waktu tempuh dan upah per rit yang diterapkan pengusaha menjadi penyumbang kecelakaan tadi ya ?
Coba iseng2 tanya kepada para supir itu, yakin koq paling banter mereka punya SIM A polos … 🙂
Salam.
December 19th, 2008 at 12:17 am
duit 50 rebu dituker barapa nyawa?ngeri..
December 19th, 2008 at 6:20 am
Toni Says:
December 18th, 2008 at 8:58 pm
Mungkin karena sistem target waktu tempuh dan upah per rit yang diterapkan pengusaha menjadi penyumbang kecelakaan tadi ya ?
Coba iseng2 tanya kepada para supir itu, yakin koq paling banter mereka punya SIM A polos …
Salam.
=> Betul kang, sistem target itu yang membuat mereka harus menerapkan target dalam mengemudi angkutan tersebut. Seminggu bisa 4x, masing-masing pulang-pergi, itu bener-bener sudah seperti robot aja. Beberapa travel menerapkan sistem gaji fix yang juga tidak terlalu besar.
Sepertinya memang sudah diperlukan pengaturan tentang standard mengemudikan travel ini, misalnya jarak ke bandara yang cukup jauh, diwajibkan dikendarai oleh 2 supir bergantian, sehingga mereka masih fresh.
Serem kan taruhan 50rb dibandingkan dengan keselamatan penumpang.
December 19th, 2008 at 7:07 am
waduh ngeri juga ya. = =a.
tapi kok kayaknya kurang terekspos di media, ya?
saya ngegoogle dikit banget berita tentang ini di google.
coba dikirim ke media cetak yang skala besar, kang.
supaya (mungkin) dibaca oleh para pengusaha itu dan pemerintah setempat dan jadi pencerahan.
December 19th, 2008 at 7:41 am
itu travelnya kebanyakan plat kuning atau bukan?
kalo emang plat kuningnya, berarti pemerintah bocor juga ngasih ijin travel sebanyak-banyaknya tanpa ada seleksi.
kalo plat item berarti kurang ajar juga pengusaha yang bikin seenak jidatnya. perlu ada razia dari perhubungan.
*colek walikota adinoto biar bertindak*
December 19th, 2008 at 9:25 am
Andre Raymond Says:
December 19th, 2008 at 7:07 am
waduh ngeri juga ya. = =a.
tapi kok kayaknya kurang terekspos di media, ya?
saya ngegoogle dikit banget berita tentang ini di google.
coba dikirim ke media cetak yang skala besar, kang.
supaya (mungkin) dibaca oleh para pengusaha itu dan pemerintah setempat dan jadi pencerahan.
=> Ya bener kang, jarang ada yang expose di media tuh soal ini. Aneh sekali. Apa karena yg punya juga pejabat besar semua? 🙂 Wallahualam.
December 19th, 2008 at 9:26 am
dudi Says:
December 19th, 2008 at 7:41 am
itu travelnya kebanyakan plat kuning atau bukan?
kalo emang plat kuningnya, berarti pemerintah bocor juga ngasih ijin travel sebanyak-banyaknya tanpa ada seleksi.
kalo plat item berarti kurang ajar juga pengusaha yang bikin seenak jidatnya. perlu ada razia dari perhubungan.
*colek walikota adinoto biar bertindak*
=>Semua skrg kan udah diwajibkan pake plat kuning kang. Btw, coba aja puter2 iseng tanya travel2 itu. Ini bukan travel abal-abal kok. Tapi yg ngetop di Bandung.
December 19th, 2008 at 1:38 pm
Memang beda rasanya, abis naik travel disetirin pak supir,.. trus pindah naik BMW disetirin, CEO 🙂 Thanks bro….ha.ha.ha.hah
December 19th, 2008 at 1:40 pm
50rb? mahal… biasanya 45rb kok… wakakakakaka…
December 19th, 2008 at 1:41 pm
IMW Says:
December 19th, 2008 at 1:38 pm
Memang beda rasanya, abis naik travel disetirin pak supir,.. trus pindah naik BMW disetirin, CEO Thanks bro….ha.ha.ha.hah
=> Wakakakakaa… 😛 seekeeeem 😀 anyway bad timing, next time lah kita hang out bro! 😀
December 19th, 2008 at 10:39 pm
Walah, tw kyak ghini… mendingan naik kereta parahyangan. secara blm pernah denger kabar miring tentang kereta antara bandung dan jakarta kecelakaan… (atw apalah dsb)
kalo boleh tau, travel apah yang sering terjadi kecelakaan ampe korban2 nya meninggal n salah satu anggota tubuh yang diamputasi?… *posting donk*
December 20th, 2008 at 7:17 am
# Indra Says:
December 19th, 2008 at 10:39 pm e
Walah, tw kyak ghini… mendingan naik kereta parahyangan. secara blm pernah denger kabar miring tentang kereta antara bandung dan jakarta kecelakaan… (atw apalah dsb)
kalo boleh tau, travel apah yang sering terjadi kecelakaan ampe korban2 nya meninggal n salah satu anggota tubuh yang diamputasi?… *posting donk*
=> Coba cek sendiri aja ke pemain-pemain besar Travel di Bandung kang, malah mungkin bisa bukti lain yang banyak selama ini tertutup.
Tulisan diatas juga blon membahas kelayakan kendaraan. Biar kata kendaraan baru berumur 2 taon, kalo dihajar jalan dengan sistem target begini aja udah pasti KM nya mencapai 600.000 kilometer dalam 2 taon aja!
Saya sudah pernah liat mobil travel dengan km segitu. Itung aja sehari ~400km pp x 2 rit sehari x 360 hari x 2 taon =
December 20th, 2008 at 10:50 am
Wah mas, link-nya donks! Gw juga baru denger nih berita tentang kecelakaan beberapa kali sampe ada nyawa melayang gini
December 20th, 2008 at 3:49 pm
# Oskar Says:
December 20th, 2008 at 10:50 am
Wah mas, link-nya donks! Gw juga baru denger nih berita tentang kecelakaan beberapa kali sampe ada nyawa melayang gini
=> Coba jalan2 ke 3 travel gede bandung dan investigasi deh 😀 beritanya di media besar seperti ditelan bumi 😀
December 21st, 2008 at 8:24 pm
biasa lah…. kalo ada yg sukses, pasti ada yg ngga suka, lalu bikin isu-isu provokatif…..dst
December 22nd, 2008 at 8:06 am
Wah Kang Adi, harusnya di share nama-nama perusahaan travelnya….
December 23rd, 2008 at 7:24 am
# the jak Says:
December 21st, 2008 at 8:24 pm
biasa lah…. kalo ada yg sukses, pasti ada yg ngga suka, lalu bikin isu-isu provokatif…..dst
=> Hehehee, saya jadi tertuduh orang ga suka lalu bikin isu-isu provokatif nih kang? Hahahaha… amien deh kalo saya dinilai orang seperti itu.
Silahkan Cek datanya ke travel Cipaganti dan Xtrans. Cukup?
December 23rd, 2008 at 12:53 pm
Nggak ambil pusing pokoknya sopir dibayar dan harus kerja! Mau nabrak itu urusan belakang, paling tinggal main sogok tutup perkara hahaha!
Hiduplah negeri kita!
December 25th, 2008 at 7:25 pm
pengalaman aja nih bang. aku kan sering jkt-bdg-jkt, secara gitu masih punya ortu di jkt, tapi yg paling serem menurut gw, travel yg di DU itu.. sempet beberapa kali supirnya oleng2.. soalnya sistemnya mobil plus supir yang berangkat dari bdg ke jkt, harus balik lg ke bdg pada saat itu juga.. jadi langsung tarik lagi… tariiikkk terus.. kan duitnya emang dari banyak2an narik…
kaget jg kalau travel dengan “rekor muri satu merek armada terbanyak” sangat mematikan.. karena menurut pengamatan gw, itu travel ter”save” yang pernah ada. pake check point di km 62 atau 57. pake isi bensin, istirahat sejenak.. supir dilarang nyalip dari bahu jalan, dilarang melebihi 100km/j dll… selama ini sih, yah itu tadi, cukup save… tp gak tau deh kalau memang mematikan juga..
jadi lebih enak nyetir sendiri lah… hehehe…
December 25th, 2008 at 7:29 pm
# boim Says:
December 25th, 2008 at 7:25 pm
pengalaman aja nih bang. aku kan sering jkt-bdg-jkt, secara gitu masih punya ortu di jkt, tapi yg paling serem menurut gw, travel yg di DU itu.. sempet beberapa kali supirnya oleng2.. soalnya sistemnya mobil plus supir yang berangkat dari bdg ke jkt, harus balik lg ke bdg pada saat itu juga.. jadi langsung tarik lagi… tariiikkk terus.. kan duitnya emang dari banyak2an narik…
kaget jg kalau travel dengan “rekor muri satu merek armada terbanyak†sangat mematikan.. karena menurut pengamatan gw, itu travel terâ€save†yang pernah ada. pake check point di km 62 atau 57. pake isi bensin, istirahat sejenak.. supir dilarang nyalip dari bahu jalan, dilarang melebihi 100km/j dll… selama ini sih, yah itu tadi, cukup save… tp gak tau deh kalau memang mematikan juga..
jadi lebih enak nyetir sendiri lah… hehehe…
=> Cititrans tidak sistem gaji, sistemnya komisi sekali tarik pp = 50rb. Kalo Xtrans sistem gaji tapi ga gede2 amat. Masing-masing semua bersaing segitu gilanya karena jarak semakin dekat.
Yang mengerikan itu adalah jarak ke airport/bandara yang lebih jauh dan berangkat subuh. Supir juga manusia ada capeknya. Nah kalo capek ngantuk bukannya serem?
January 7th, 2009 at 12:10 am
Wah kangen juga baca tulisannya Om Noto setelah Om Noto keluar dari milis Mac di yahoogroups dan saya juga gak ngikutin milis karena mac pribadi dah dijual, tau-tau punya blog yang membahas macem2 kek gini.
Saya sih gak tau menahu soal model bisnis travel, tapi liat infonya Om Noto kok ya gak beda jauh sama metode bisnis transportasi di angkot yang sistem kejar setoran, kayaknya seolah gak ada metode bisnis transportasi yang lebih baik dari ini.
Makanya gak heran kalo saya liat di jalan tol cipularang sopirnya Cipaganti (Ini travel Jakarta-Bandung-Jakarta) yang paling deket sama rumah, selama di tol jalannya selalu di jalur darurat kiri. Saya yang kebetulan naik kendaraan pribadi jadi serem liatnya dan teringat beberapa tahun yang lalu kebiasaan ini berakibat kecelakaan bus Kramat jati di Tol Jagorawi yang membuat belasan orang mati terpanggang karena terjebak dalam bus yang ringsek. Hiii semoga gak ada kejadian kek gitu lagi.
January 8th, 2009 at 1:01 am
wih … supir travel bakat promosi ke supir bis. para bismania seneng dengan supir yg kejar tayang, setoran bla bla bla … pokoke banter pisan.
bawa kendaraan max. 3 jam nonstop. setelah itu musti istirohat.
peluang buat bus primajasa bandung-bandara dan MGI ke Depok yg sistemnya lebih mapan. gak sekedar ngejar tarip murah jkt-bandung.
parahyangan bisa pake berdiri tuh !!
January 10th, 2009 at 8:31 am
amboro Says:
January 7th, 2009 at 12:10 am e
Wah kangen juga baca tulisannya Om Noto setelah Om Noto keluar dari milis Mac di yahoogroups dan saya juga gak ngikutin milis karena mac pribadi dah dijual, tau-tau punya blog yang membahas macem2 kek gini.
=> hehehe.. meni nyahoo-an wae euy 😀 hmm iya gitu serem banget sistem kejar setoran mah lieur jadi nyawa asa serasa murah pisan 🙁
January 12th, 2009 at 8:33 am
wah mas… agak berbeda dengan pengalaman saya ngobrol dengan beberapa sopir xtrans, yg sebagian adalah sopir2 yang sbelumnya narik taksi, bahkan jadi supir di orang-orang gedean…
pengakuan mereka (Terakhir gw naik xtrans agustus 2008 sih… data mungkin tidak akurat) mereka lebih menyenangi sistem gaji dan shift mereka di xtrans. Lebih lanjut, mereka ada batas maksimal satu hari harus narik, gajinya lumayan dibanding narik taksi ato transportasi lain (bis, misalnya) dan disediakan kamar tidur kalo mereka lagi off. Tapi memang, beberapa supir lain juga punya kebiasaan jelek (nyalip dari kiri, ga pake sen kalo belok) dll, tapi sebenernya harusnya peran kita sebagai konsumen juga untuk komplain pada pihak manajerial kalo ada masalah gini. Travel lain, pribagi ga pernah ya, tapi emang ada beberapa travel tertentu yg menawarkan pelayanan “Seseram” yg diceritain mas noto. Ada yg ngantuk, ada yg ugal-ugalan…
Tapi yang lucu awal2 kemunculannya, travel2 ini pada ga pake plat kuning lho… ada yang sadar ga? trus yg lucu, udah jelas tulisannya “travel antar kota” ato sejenisnya, tapi aparat kok ya diem aja? Trus pas udah makin banyak cabang2nya (ga cuman xtrans lho) tetep aja masi plat item…
Next is… bisnis menjanjikan seperti ini kan, artinya bukti bahwa sebenernya sarana Mass Rapid Transportation antara kota jakarta-bandung yang cepat, aman, dan nyaman itu dibutuhkan orang2… tapi kenapa pemerintah bandung/jakarta/indonesia malah ga bikin sendiri versi pemerintahnya,dengan harapan menambah pemasukan ke negara,meningkatkan pelayanan umum, menyediakan sarana yg lebih luas untuk masyarakatnya… Ga usah susah2… kereta api aja masi kayak gituuu aja… trus bis juga yg bandung jakarta ga pernah ada yg bener… terminal kayak tempat sampah… harusnya pemerintah kita tuh aware… bahwa sarana transportasi masal itu selain sumber duit, juga kebutuhan rakyatnya…contoh busway, terlepas hal yg buruk2 yg terjadi, sebenrnya kan, niatnya bagus, bikin sarana transportasi masal buat warga jakarta, utk mengurangi biaya, kemacetan, dll… masa singapur, malaysia, thailand, bis dan MRT nya uda teratur gitu, kita malah ga ad???
September 28th, 2009 at 4:44 am
Membaca tulisan yang mas sajikan, timbul perasaan prihatin. bagaimana tidak, keselamatan nyawa manusia seolah tidak di nomorsatukan. terkadang memang kita selalu terjebak oleh nafsu duniawi yang hanya mementingkan materi. namun, sudah saatnya kita menyadari bahwa keselamatan penumpang adalah yang utama. mudah-mudahan saja kejadian seperti ini tidak akan terus berlangsung. tapi bisakah?…..???!!!
Pasang Iklan Gratis
October 15th, 2009 at 11:30 pm
Wahh,, setuju pisan sama kang Arga di atas. Pemerintah seharusnya memang harus aware dengan ini, dengan kebutuhan public mass transportation yang nyaman untuk perjalanan Bandung-Jakarta.
Kalo di liat yang sepertinya paling mudah untuk dibenahi ke arah sana yaa,, sistem kereta api Bandung-Jakarta,, jadi nanti mirip kayak di Jepang lagi modelnya,, kan keren tuh,,
Info Jadwal Travel Bandung-Jakarta
October 26th, 2009 at 4:05 pm
wah…wah…..
aku itu kan pengguna jasa travel bgt….
setiap bolak balik BDG-JKT aku kan selalu pake travel…
aku bnr” br tw niy ada info ini….serem jg niy….
trus aku mending naik apa ath yaaa….
tp stau aku X-Trans itu cukup lmyn mahal lho ongoksnya…kok bs y dy memberi service sperti itu….
yaaahhh smoga pemilik usaha baca coment” kita” dsni…sehingga ada masukan bagi mereka utk mmperbaiki kualitas service travel mreka…..
November 4th, 2009 at 8:07 pm
hhhmmm,,…
serem bgt>
bisa dibilang aku langganan travel ini,..
tp alhamdulillah slalu selamat sampai tujuan,..
moga2 ga terjadi apa2 lg yaaa,..
yg aku liat ttg travel ini pelayanan nya lumayan bagus,.
fasilitasnya jg bagus ko’,…
tp ktnya management nya kurang bagus,..
pdhl yg punya org kayaa,..
yyyaaahhh,..
smoga saja travel ini menjadi lbh baik yaa,..
dan tidak merugikan nyawa lg,..
amiiiiinnnnn
July 9th, 2010 at 7:05 pm
anda bilang tingkat kecelakaanya tinggi, boleh tahu berapa junlah armada ravel, berapa jumlah trip nya dan berapa jumlah keceakaan. apakah jumlah kecelakaan mencapai lebih dari 0,001 persen dari angka perjalanan ?? berapa kecelakaan yang di sebabkan travel dan berapa yang di sebabkan kendaraan lain ???.