Operator Selular Makin Tambun Dan Ga Kreatif

Social Add comments

Ga usah tanya mustinya kalo tabloid yang mau tau prediksi IT 2008 dari Aa Nata ya salah satunya tentunya Bisnis Telekomunikasi. IT as an IT is a blood sucking business. Cut throat business. Telekomunikasi tentunya juga sebagai cut throat business berikutnya. Tapi tidak separah bisnis IT, ya karena bisnis Telekomunikasi pada dasarnya adalah “user” dari bisnis IT itu sendiri. Jadi layernya masih layer 2. Pertama yang runtuh adalah IT, kemudian baru Telekomunikasi. Karena bisnis Telekomunikasi adalah bisnis layanan dan bisnis “pajak udara”, maka sedemikian cut throatnya juga masih bisa enjoy setiap hirupan nafas dan pencetan SMS dari para “thumb generation” ini yang bisa mencet SMS secepat anda mengucapkan kalimat yang anda ejakan 😛 Do you part of this new gen T? I bet you do!

So, apa hubungannya dengan Operator Selular Makin Tambun Dan Ga Kreatif? Satu yang paling gua benci dari keberadaan operator selular ini, udah makin kaya kok makin ga kreatif. SMS dipajekin (baca: Hare gene jagonya cuma jualan SMS Premium). Plis deh ah dek Pendi! *gaya Republik Mimpi. Entah kelewat kreatif ato udah enjoy banget menikmati trafik 500 juta SMS per hari maka para operator ini keliatan makin bodoh aja makin hari. Rakyat udah susah makan susah sekolah kena bencana banjir longsor gempa miskin deh intinya masih dibodoh-bodohin dengan paket promosi joining dengan promosi 1 rupiah per detik, 0.5 rupiah per detik, 0 rupiah per detik apa deh yang ga lebih cuma pepesan kosong *baca ketentuan dan aturan pakai kata Pak Dokter, pasti itu cuma jebakan batman doang! Yang jelas rakyat diajak umbar SMS, umbar telpon tengah malam (negara ini mo dibikin ga produktif apa kalo rakyatnya sibuk nelpon sampe pagi buat ngapain?), ato dikasih iklan di TV yang hobby kasih siaran paha dan dada kasih SMS premium cinta tengah malam.

Ah betapa ga mutunya kalian semua. Penghasilan besar tapi tidak menunjukkan otak anda besar semua. Kalo memang anda punya kepedulian ke bangsa ini yang besar tolong doh kasih solusi bagaimana sudah yang benar ke negara ini. Bukan semua orang bisa menikmati posisi jadi manajer dan direksi perusahaan operator selular yang kaya dengan fasilitas tapi yang anda hisap itu uang dari sekedar tukang becak, rakyat jelata dan anak sekolahan. Pangan, Sandang, Papan, dan tambah satu deh Telekomunikasi (begonya kita Speech ga masuk kebebasaan dan kebutuhan pokok, jadi aja cuma bisa determine Pangan Sandang Papan duuh). Padahal di luar negeri itu yang namanya SMS banyak yang kasih gratis untuk sesama pengguna pasca bayar, dan mereka juga tidak “nggila-ni” mencharge dan diklaim sebagai operator dengan tarif paling mahal (Sebagai informasi, tarif operator di Indonesia adalah kedua paling mahal di dunia, nomor satu Australia. Tapi coba bandingkan tingkat penghasilannya. Apa memper?).

Yang bikin kepala gua pening kalo malem ada iklan sumbangan ke pendidikan lewat SMS Premium. Anda itu tolol atau emang sengaja udah tau rakyat tolol masih mau ditolol-t0lolin lagi? Kalo setiap SMS Premium yang dikirim ke SMS anda maka pulsa yang bersangkutan akan terdeduksi 2000 perak, tapi 350 perak akan dimakan operator dahulu kemudian sisanya (2000 – 350 perak) = 1650 perak dibagi dua oleh operator dan penyelenggara (alias operator dapat 350 + 825 = Rp. 1175 perak) dan sisanya 825 perak baru akan dinikmati oleh penyelengara. Nah dari 825 perak mau berapa persen yang anda sumbangkan ke dunia pendidikan? Jangan-jangan cuma 100 perak, 725 perak anda kantongin sendiri. Alah terkutuklah kalian pemain SMS Premium. Alias Drakula rakyat!

44 Responses to “Operator Selular Makin Tambun Dan Ga Kreatif”

  1. Anonime Says:

    Hidup pak Noto!
    Terkutuk semua yang menghisap uang rakyat! Yang tak peduli dengan negeri ini.

  2. Koen Says:

    SMS memang lagi jadi sumber revenue utama. Banting harga di voice, tapi nggak banyak yang mau nurunin harga di SMS. So, carilah yang nggak banyak ini.
    Aku belum tahu SMS Pendidikan. Tapi SMS 2000 dan SMS 5000 setiap ada bencana itu betul2 100% disampaikan ke PMI, nggak dipotong 350, nggak dibagi 2.
    Sayangnya, memang sih, pemakai postpaid dianaktirikan. Sibuk merayu user yang itu lagi itu lagi untuk pindah operator lagi buat yang kesekian kali, sampai terus2an kasih bonus; tapi user postpaid dicuekkin. Paling cuman diiket untuk paket Internet :(.

  3. fisto Says:

    busyet…berapi2 sekali si aa…
    tapi kita prihatin dengan kelakuan para operator seluler yang tamak…seharusnya mereka menjalankan perusahaan itu dengan semangat ikut mencerdaskan kehidupan bangsa ya…jadi gak asal ngasih tarif2 yg gak jelas gitu…

  4. Anthony Fajri Says:

    BR kmaren cerita, kalo content provider itu cuman dapet 30%, sisanya dimakan operator.

    alasan operator: pemakai content itu adalah user dia. makanya dia merasa berhak dapet jatah lebih. walaupun pada kenyataanya dia cuman nyediain akses saja.

  5. ojat Says:

    iya, aneh2 aja nih skarang, dr jodoh, sampe ramal meramal juga ada,,,ah buang2 duit *pisss* eheheh

  6. Cecep Says:

    Wah Aa semangat sekali.

    Saya termasuk yg semakin enek sama iklan2 sms premium termasuk acara judi tengah malamnya.

  7. M Fahmi Aulia Says:

    eh, temen2 elo yg kerja di operator, ga dipisuhin sekalian?
    :-”
    *siyul2 sambil menghilang*

  8. Dedhi Says:

    Lho emang operator Telco di Indonesia itu milik bangsa Indonesia? Lha wong sahamnya dianeksasi negara lain gitu kok. Consultant-nya juga warga asing semuah….

  9. adinoto Says:

    # Anonime Says:
    January 6th, 2008 at 5:58 pm
    Hidup pak Noto!
    Terkutuk semua yang menghisap uang rakyat! Yang tak peduli dengan negeri ini.

    => Waduh boss, kalo saya diisep operator drakula terus ya lama-lama juga modar kayak warga 😛

  10. adinoto Says:

    # Koen Says:
    January 6th, 2008 at 6:27 pm
    SMS memang lagi jadi sumber revenue utama. Banting harga di voice, tapi nggak banyak yang mau nurunin harga di SMS. So, carilah yang nggak banyak ini.
    Aku belum tahu SMS Pendidikan. Tapi SMS 2000 dan SMS 5000 setiap ada bencana itu betul2 100% disampaikan ke PMI, nggak dipotong 350, nggak dibagi 2.
    Sayangnya, memang sih, pemakai postpaid dianaktirikan. Sibuk merayu user yang itu lagi itu lagi untuk pindah operator lagi buat yang kesekian kali, sampai terus2an kasih bonus; tapi user postpaid dicuekkin. Paling cuman diiket untuk paket Internet 🙁

    => SMS Sebagai Revenue Utama?
    Bisa beberapa analisanya:
    1. Tau duitnya disitu paling empuk, terus jadi males mikir.
    2. Udah tau empuk ya sustain aja jadi males mikir, jadi zombie dan sesama zombie bikin iklan adu siapa paling zombie 😛
    3. Hati nurani? Mikirin rakyat? Lah sejak kapan zombie punya hati nurani? 😛

  11. adinoto Says:

    # fisto Says:
    January 6th, 2008 at 6:27 pm
    busyet…berapi2 sekali si aa…
    tapi kita prihatin dengan kelakuan para operator seluler yang tamak…seharusnya mereka menjalankan perusahaan itu dengan semangat ikut mencerdaskan kehidupan bangsa ya…jadi gak asal ngasih tarif2 yg gak jelas gitu…

    => Yah harus ada somebody who takes the stand! Kita BRTI bukan, pejabat bukan, pengurus operator bukan? Sapa? Kita justru adalah pengguna mereka. Sebulan kita sepakat ga pake layanan mereka dan coba hidup normal (Hey, been there rite? Dulu tanpa ada SMS, tanpa ada Handphone toh kita ga mati dan bisa berkomunikasi kan?), ato kalo mau eksodus bersama-sama mau bilang apa mereka?

    Mereka ada juga karena kita. Jangan dibalik maunya cuma kita ini ada karena kita is nobody dan butuh mereka.

    Ah operator gitu, tanpa pengguna mau bilang apa lo?

  12. adinoto Says:

    # Anthony Fajri Says:
    January 6th, 2008 at 8:26 pm
    BR kmaren cerita, kalo content provider itu cuman dapet 30%, sisanya dimakan operator.

    alasan operator: pemakai content itu adalah user dia. makanya dia merasa berhak dapet jatah lebih. walaupun pada kenyataanya dia cuman nyediain akses saja.

    => Itu sih rahasia umum para pemain content. Cuma mungkin sudah selayaknya dibuka buat publik. Kasian negeri ini. Makan udah susah, sekolah mahal, sakit ga boleh, masih dibodoh-bodohin aja dengan TV ga mutu dan SMS sekem.

  13. adinoto Says:

    # ojat Says:
    January 6th, 2008 at 8:42 pm
    iya, aneh2 aja nih skarang, dr jodoh, sampe ramal meramal juga ada,,,ah buang2 duit *pisss* eheheh

    => Hahahaha… kasianlah orang di kampung yang pada ga ngerti bahwa uang makan dan uang minyak tanahnya kesedot sama konten sampah seperti itu. Hiburan? Bosss? Rakyat ini udah cukup banyak hiburan kok, liat kelakuan pejabat tiap hari di TV bukannya hiburan tuh?

  14. adinoto Says:

    # Cecep Says:
    January 6th, 2008 at 9:31 pm
    Wah Aa semangat sekali.

    Saya termasuk yg semakin enek sama iklan2 sms premium termasuk acara judi tengah malamnya.

    => Kalo saya jadi Presiden negeri ini sudah saya jebloskan pemilik operator TV tersebut ke penjara. Kasih sel yang busuk sekalian basah tapi kasih mainan gadget yang paling top, E90, N81, sekalian iPhone biar dia makan tuh gadget!

  15. adinoto Says:

    # M Fahmi Aulia Says:
    January 6th, 2008 at 9:38 pm
    eh, temen2 elo yg kerja di operator, ga dipisuhin sekalian?
    :-”
    *siyul2 sambil menghilang*

    => It’s has nothing to do with personal. It’s absolutely a professional and personal opinions regarding what’s should be done CORRECTLY on this manner.

  16. adinoto Says:

    # Dedhi Says:
    January 7th, 2008 at 3:01 am
    Lho emang operator Telco di Indonesia itu milik bangsa Indonesia? Lha wong sahamnya dianeksasi negara lain gitu kok. Consultant-nya juga warga asing semuah…

    => Yoi boss, kemaren gua liat penggantian direktur niaganya juga orang SingTel lagi. Last time gua liat kalender jaman itu Presiden RI juga kok orang Singapore ya? Halah! Salah sendiri pilih Presiden kok pake emosi. Pake hati dong.

  17. daustralala Says:

    sip sip kang. gue demen nih postingan misuh2 begini…hehe. we have the same concern.

  18. kliwon Says:

    Kapan yah orang-orang indonesia pada sadar kalo diperes..ataw mungkin sadar tapi ngga bisa ngapain2..jadi gimana dong aa nata ?

  19. sufehmi Says:

    Kemarin ini kita **ditawari** akses ke SMS premium, tapi tarifnya **dibawah** SMS reguler, **dan** kita tetap dapat bagi hasil (dengan porsi yg cukup menarik) 😀

    Yang penting tahu siapa yang musti dikontak, dan apa keywordnya.

  20. adinoto Says:

    # daustralala Says:
    January 7th, 2008 at 5:04 am e
    sip sip kang. gue demen nih postingan misuh2 begini…hehe. we have the same concern.

    => Soalnya kalo ga ada yang misuh sapa lagi. Pejabat-pejabat udah kayak kelebihan load kerjaan sehingga udah ga bisa mensuarakan lagi apa yang jadi concern utama pengembangan suatu negeri.

  21. adinoto Says:

    # kliwon Says:
    January 7th, 2008 at 8:01 am e
    Kapan yah orang-orang indonesia pada sadar kalo diperes..ataw mungkin sadar tapi ngga bisa ngapain2..jadi gimana dong aa nata ?

    => Ya ini dimulai dari sampeyan dan rekan-rekan mulai melek kan. Nanti kita semua cari jalan mengurangi ketergantungan dengan operator. Biarin lah operator sombong akan gontok-gontokan sendiri. Kita pake YM!, friendster, facebook, dan blog sesaat aja(tm) *ngacirrrr

  22. sufehmi Says:

    Nanti kita semua cari jalan mengurangi ketergantungan dengan operator

    Bukan cuma kita, tapi produsen ponsel juga sudah gemas. Kemarin ini ada yang mengkontak perusahaan saya, dia curhat karena banyak fitur2 HP nya yang jadi mubazir, karena incumbent / provider / kartel HP saat ini tidak merasa perlu untuk implementasi fitur tsb (yang padahal mungkin bisa bermanfaat utk banyak orang)

    Jadi kita lagi diskusi mengenai solusinya. Saya juga lagi ajak2 bbrp kawan2. Ya mudah2an ada yg bisa kita kontribusikan supaya suasana ini bisa berkembang jadi lebih baik lagi.

  23. Oskar Syahbana Says:

    Ga baca komen2 sebelumnya… but

    SMS premium itu bukan jualan si operator telepon. Mereka mah cuma sedia nomor doang, pemakaiannya diserahkan ke pihak swasta (non-swalow tentunya hehe) walaupun dengan batasan2 tertentu.

    Kalo kata gw sih, dengan mereka ngasih 1/dtk kek, 0.5/dtk kek, ato 0/dtk, malah bagus buat pelanggan toh. Denger2 salah satu alasan KPPU ngeluarin perintah ke telkomsel buat nurunin tarif karena tarif di Indonesia itu adalah salah satu yg tertinggi di kawasan Asia tenggara. Entah bener entah engga

  24. Oskar Syahbana Says:

    @Dedhi: Hm… itu dari 3 operator besar udah ga ada yg punya Indonesia. (OOT: ga cuma operator telekomunikasi, salah satu industri vital kita, perbankan, juga sudah banyak yg dikuasai oleh asing lho)

  25. adinoto Says:

    # sufehmi Says:
    January 7th, 2008 at 10:45 am e
    Nanti kita semua cari jalan mengurangi ketergantungan dengan operator

    Bukan cuma kita, tapi produsen ponsel juga sudah gemas. Kemarin ini ada yang mengkontak perusahaan saya, dia curhat karena banyak fitur2 HP nya yang jadi mubazir, karena incumbent / provider / kartel HP saat ini tidak merasa perlu untuk implementasi fitur tsb (yang padahal mungkin bisa bermanfaat utk banyak orang)

    Jadi kita lagi diskusi mengenai solusinya. Saya juga lagi ajak2 bbrp kawan2. Ya mudah2an ada yg bisa kita kontribusikan supaya suasana ini bisa berkembang jadi lebih baik lagi.

    => Kalo niatnya buat warga mungkin diskusinya bisa GPL dan dishare ke publik? 😀

  26. adinoto Says:

    # Oskar Syahbana Says:
    January 7th, 2008 at 10:47 am e
    Ga baca komen2 sebelumnya… but

    SMS premium itu bukan jualan si operator telepon. Mereka mah cuma sedia nomor doang, pemakaiannya diserahkan ke pihak swasta (non-swalow tentunya hehe) walaupun dengan batasan2 tertentu.

    Kalo kata gw sih, dengan mereka ngasih 1/dtk kek, 0.5/dtk kek, ato 0/dtk, malah bagus buat pelanggan toh. Denger2 salah satu alasan KPPU ngeluarin perintah ke telkomsel buat nurunin tarif karena tarif di Indonesia itu adalah salah satu yg tertinggi di kawasan Asia tenggara. Entah bener entah engga

    => SMS Premium bukan layanan operator. Tapi pihak ketiga. Kalo baca postingan baik-baik jelas tuh.

    Tarif 0, 0.5, 1 rupiah kan penuh jebakan batman. Bukan murah. Tapi tipuan ngalah-ngalahin David Blaine 😀 Tukang becak, dan lain-lain yg sudah mulai tergantung dengan komunikasi dijamin ga ngerti sulapan gitu. Daripada dipake buat bayar iklan tivi sulapan seperti itu mending dipake buat nurunin harga. Ah sapa kita mau disuruh ngomong sama drakula 😛

  27. masliliks Says:

    as of tadi pagi, ndhenger KPPU membeberkan bahwa
    cost sebulan rata2 SMS / pelanggan / operator adalah 22ribu sekian rupiah
    lalu rata2 yang dibebankan ke pelanggan adalah 82ribu sekian rupiah
    alias nyaris 4x lipat
    CMIIW

    jadi? anda benuulll pak aa’ nata !!!

  28. Dedy Says:

    A’ berarti operator makin kreatif nyekem dong yach?? judulnya di edit aja A’ “operator seluler semakin kreatif bla.. bla..”

  29. adinoto Says:

    # Dedy Says:
    January 7th, 2008 at 11:55 am e
    A’ berarti operator makin kreatif nyekem dong yach?? judulnya di edit aja A’ “operator seluler semakin kreatif bla.. bla..”

    => Hehehehee ga ah nanti disekem beneran kagak bisa terima telpon kekekekeke *ngacirrrr apa justru makin ga kreatif nyekemnya kang?

  30. adinoto Says:

    # masliliks Says:
    January 7th, 2008 at 11:43 am e
    as of tadi pagi, ndhenger KPPU membeberkan bahwa
    cost sebulan rata2 SMS / pelanggan / operator adalah 22ribu sekian rupiah
    lalu rata2 yang dibebankan ke pelanggan adalah 82ribu sekian rupiah
    alias nyaris 4x lipat
    CMIIW

    jadi? anda benuulll pak aa’ nata !!!

    => Hehehe rata-rata itu juga kadang statistik yang “it’s only numbers” 😀 hehehe… (cost X + Y + Z) / jumlah SMS pelanggan ~ nah cost X, Y, Z nya kan variabel yang gimana Comptroller (accountant) masukin 😀 hehehehe it’s corporate thingy 😀

  31. ekosindo Says:

    Kebetulan Aa nata membahas tentang pelayanan operator selular. Dan kayaknya dalam hal etika pelayanan operator selular menjadi semena mena terhadap pengguna jasanya.

    Sekarang mulai terjadi kasus sebagai berikut:
    Tanpa persetujuan pengguna, tahu tahu operator selular
    ini memberikan nada sambung pribadi, dan tentunya secara
    otomatis pulsa dengan nilai tertentu ditarik dari nomer pengguna. Padahal NSP tersebut tidak dibutuhkan dan tidak diminta oleh si pengguna.
    Yang lucunya teman saya seorang penggila jazz, ternyata diberi nsp dari aliran dangdut oleh operator. Sedangkan yang beraliran teman sekolahku yang anak pesantren diberi nsp bernada jazzy.

    Hal ini banyak dialami dan sangat dikeluhkan oleh teman teman pengguna jasa operator selular xxxx (salah satu operator besar di Indonesia).

    Bukankah ini sejenis pemaksaan agar konsumen membeli jasa yang tidak dibutuhkan dan tanpa persetujuan dari pengguna sebelumnya.
    Secara hukum bagaimana perlindungan bagi kita sebagai penerima layanan yang membutuhkan kenyamanan dari hal hal
    seperti ini?
    Bukankah ini adalah perampokan secara terselubung?

  32. Anjar Priandoyo Says:

    Hahaha, parah banget ya ternyata permainannya

  33. Adham Somantrie Says:

    Indonesia, negara dengan rakyat yang miskin, tapi dengan tarif telekomunikasi lebih mahal daripada negara dengan rakyat kaya…

  34. jim Says:

    lha wong kebiasaan kirim sms biasa 350 rupiah aja sampe gak tau kalo ada diskonan kirim sms ke sesama penggemar … eh … operator.

    tapi bisnis telekomunikasi bisa membuat order ‘mustahil’ semacam xserve dan juga meningkatkan taraf hidup para profesional muda di bidang teknis, agar setara dengan koleganya di bidang pertambangan, marketing scam, dan sales … 😛

  35. Andre Says:

    Saya mo kasih pendapat dari sudut pandang yang lain, pertama2 memang jumlah yg didapat CP itu 30-60 % stelah dipotong 350, dan jumlah itu tergantung volume trafic sms nya. Sementara CP yang advertise dll dsb dan itu dari kocek ndiri.

    Nah kalau mengenai SMS yg harganya sleangit, mungkin mreka berusaha naikin ARPU di sono soalnya masyarakat indo khan mau murah jadi kl sms murah maka masyakat nggak call tp sms. in the end income rendah dan traffic tinggi, kayaknya ini yg mreka incar.

  36. adinoto Says:

    # Andre Says:
    January 13th, 2008 at 9:37 pm e
    Saya mo kasih pendapat dari sudut pandang yang lain, pertama2 memang jumlah yg didapat CP itu 30-60 % stelah dipotong 350, dan jumlah itu tergantung volume trafic sms nya. Sementara CP yang advertise dll dsb dan itu dari kocek ndiri.

    Nah kalau mengenai SMS yg harganya sleangit, mungkin mreka berusaha naikin ARPU di sono soalnya masyarakat indo khan mau murah jadi kl sms murah maka masyakat nggak call tp sms. in the end income rendah dan traffic tinggi, kayaknya ini yg mreka incar.

    => Betoool boss, blon jaminan 50 sampe 100 juta per bulan ke masing-masing operator untuk bisa mempertahankan status sebagai Content Provider 😛 Makanya mati-matian kalo ga mau mati deh itu CP. Segala dijual, bala-bala, paha, doa, surga… sekem abis.

  37. user Says:

    hi rekan semua yg bermoral rendah, sepertinya kita ga pantas bilang “TEKUTUK”. liat diri sendiri, udah pantas kah kita mengutuk org? Terlepas operator yg kalian bilang tdk bermoral bnr/salah, yg namanya berjiwa besar sampai kiamat pun kita tetap berucap mengutk sesama & tetap berhati lembut & bijak. PINTAR blm tetntu BIJAk, tapi sepertinya mmg org indo cuma bisa mengutuk bkn krn kebodohannya tapi krn moril nya rendah. Thx all…

  38. bayou_oo Says:

    pak adi yang baik,
    dah itulah sifat manusia, rakus dan tamak.yah mau dibilang apa lagi.tapi ya rakyatnya juga mau gunainnya, ya sama aja.

    usul nih,gmana kl pak adi buat iklan aja sekalian disegala media utk nentang sms premium.iklannya cth”hayoo,jgn percaya sms premium.itu hanya menghisap darah rakyat”

    hihihi….

  39. ahmad Says:

    Tahu darimana anda operator selular ngisap darah rakyat, kalau nggak mau pakai yah silahkan, mau pakai ya silahkan

  40. adinoto Says:

    # user Says:
    January 16th, 2008 at 3:58 pm e

    hi rekan semua yg bermoral rendah, sepertinya kita ga pantas bilang “TEKUTUK”. liat diri sendiri, udah pantas kah kita mengutuk org? Terlepas operator yg kalian bilang tdk bermoral bnr/salah, yg namanya berjiwa besar sampai kiamat pun kita tetap berucap mengutk sesama & tetap berhati lembut & bijak. PINTAR blm tetntu BIJAk, tapi sepertinya mmg org indo cuma bisa mengutuk bkn krn kebodohannya tapi krn moril nya rendah. Thx all…

    => Terima kasih karena anda telah bermoral sangat tinggi sehingga pantas menyebut kami semua bermoral rendah 😀

  41. adinoto Says:

    # bayou_oo Says:
    January 16th, 2008 at 4:02 pm e

    pak adi yang baik,
    dah itulah sifat manusia, rakus dan tamak.yah mau dibilang apa lagi.tapi ya rakyatnya juga mau gunainnya, ya sama aja.

    usul nih,gmana kl pak adi buat iklan aja sekalian disegala media utk nentang sms premium.iklannya cth”hayoo,jgn percaya sms premium.itu hanya menghisap darah rakyat”

    hihihi….

    => Gimana kalo bayou aja yg bikin gua seponsorin baterenya *ngacirrr 😛

  42. adinoto Says:

    # ahmad Says:
    January 16th, 2008 at 4:47 pm e

    Tahu darimana anda operator selular ngisap darah rakyat, kalau nggak mau pakai yah silahkan, mau pakai ya silahkan

    => Tau darimana pak? Yang saya tau bapak apakah orang selular kok sampe kebakaran jenggot gitu 😀 Semoga saya ga tau deh iya apa ga… kalo bapak mo baca silahkan, mau ga juga silahkan… gitu aja kok repot 😀

  43. hendito Says:

    pake layanan selular, karena kaga ada alternatif laen … bukan karena kastemer butuh …

  44. buntu Says:

    pejabat negara kita gila semua, gak waras..
    sinting…
    maunya dilayani, disembah-sembah..
    makanya pada gak kepikiran wat bikin kebijakan yang menguntungkan rakyatnya.
    gila semua…
    operator gila, pejabat gila…

Leave a Reply

WP Theme & Icons by N.Design Studio
Entries RSS Comments RSS Log in