Indonesia Time Zone in Mac OS X Needs Fixing

Macintosh, Social, Technology 22 Comments »

Commenting to Andika’s posting on how fatal can be a BTS having wrong time zone, I agree that certain mission-critical or critical applications require a solid time zone. Though SMS (BTS main services) purposes is for “time-stamp” only, it is plain annoying to have a SMS that have wrong time-stamp, let alone serious identification like fraud or log scan, it will be messed up. For other type of servers that requires synchronization between servers simply like Squid or others would not be executed properly if the time spread (read: err) is too wide. Put NTP (The Network Time Protocol) server in the table. It seems like a simple thing to do but there’s bunch of corporate engineers who don’t know how to setup it properly nor keep that in mind to set it up on the first place.

As for Mac OS X (server and client), since it’s a GUI thing, everything is only a click away. But I notice something bothering my eyes, Apple assumed that Indonesia is only one time zone, and it’s called WIT Jakarta. Check the below pictures:

ntp-mac.jpg

timezonewit.jpg

There’s two serious flaws in this Time Zone:

1. Jakarta should called WIB, it’s “Waktu Indonesia Barat” (Western Indonesia Time Zone).

2. Indonesia is divided into 3 time zones: Waktu Indonesia Barat or WIB (Western Indonesia Time), Waktu Indonesia Tengah or WITA (Central Indonesia Time) and Waktu Indonesia Timur or WIT (Eastern Indonesia Time). WIB can be represent by Jakarta, WITA can be represent by Bali, and WIT can be represent by Jayapura.

Bali is WITA, 8 hours ahead of Greenwich Mean Time or GMT same as Singapore, meanwhile WIB minus 1 hour and WIT plus 1 hour.

Well therefore I should assume that Indonesia is not Apple’s primary target for marketing. Since I believe that it will change sometimes soon, the new embrace of Mac generations, I should say Apple should fix this in forthcoming release. I should also blame the government overall for it’s poor marketing promotion. I missed Jop Ave. Ex-tourism minister and also public speaker who speak loud on Indonesia and Bali and welcoming tourism. Overall I missed Suharto’s administration. It certainly a better administration than all the successors. ๐Ÿ™

Battery of The Day: PowerBook G4 15″ Aluminium

Battery Of The Day, Macintosh, Technology 16 Comments »

powerbookg4_15.jpg

PowerBook G4 15″ merupakan laptop kelas professional dari Apple, Inc. Merupakan laptop generasi penerus dari jajaran original laptop 1″ oleh Apple, PowerBook G4 Titanium; PowerBook G4 15″ dimotori oleh processor Motorola PowerPC G4 (74xx Series) yang terkenal hemat daya dan memiliki pemroses vector AltiVec. AltiVec engine mampu melakukan pemrosesan vector terlepas dari fungsi CPU, jadi mirip DSP on the chip, sehingga pemrosesan Encoding dan Decoding Lagu, Film dapat mengimbangi processor-processor terkini.

Walaupun generasi PowerBook telah digantikan oleh jajaran laptop berbasis Intel, Apple MacBook Pro, namun para penggemar laptop ini masih banyak, karena generasi processor G4 yang cenderung hemat daya, dan masih mumpuni untuk dipergunakan bagi kebutuhan grafis seperti Adobe CS2. Faktor yang menarik perhatian untuk mengkoleksi generasi PowerBook ini adalah bodynya yang terbuat dari logam (Aluminium) sehingga lebih durable dan menarik dibandingkan dengan generasi low-end consumer laptop Apple MacBook yang terbuat dari plastik.

Produk after-market ini juga memiliki harga penawaran yang menarik, berkisar 7-11 juta di pasaran bebas (tergantung konfigurasi), dapat dicari dari milis-milis Apple seperti id-apple, id-mac, maupun mac.web.id. Fitur yang dimiliki laptop ini adalah Processor G4 (867MHz s/d 1.67GHz) dengan built-in WiFi (AirPort Extreme 802.11g) dan pembaca optik yang berkemampuan DVD Combo maupun SuperDrive (DVDRW). Menariknya laptop ini masih dapat dioptimalkan dengan melakukan pengupgrade-an Hard Disk s/d 160GB dan SuperDrive Dual Layer (DVDRW yang mampu menulis 8.5GB) seperti yang saya pernah lakukan dan terkenal dengan sebutan PowerBook Heaven Edition ๐Ÿ™‚

Bagi anda yang memiliki atau ingin memiliki laptop ini, dapat melengkapi dengan batere baru sehingga memiliki kemampuan mobility yang lebih tinggi 2,5-4 jam (tergantung kegunaan) dari www.gudangbatere.com. Fitur menarik dari laptop ini adalah kemampuannya yang memiliki backup battery sehingga posisi suspend (battery low) dapat melakukan penggantian batere tanpa harus merestart sistem operasi. Menarik bukan?

Penawaran khusus batere untuk pengguna Mac dapat diperoleh dari www.gudangbatere.com atau Hotline: 08552181888, yahoo messenger: macnoto

Executive Summary Bisnis Berpartner Dengan Apple (iPhone, iTunes Music Store)

Macintosh, Technology 21 Comments »

oleh: Adinoto A. Kadir (adinoto_at_adinoto_dot_com)

Mengapa Apple menjadi perusahaan yang paling menarik untuk diajak berpartner hari ini? Jawabannya sesederhana Apple merupakan satu-satunya perusahaan di dunia yang menguasai empat industri penting, yaitu Musik, Film, Komputer dan Telekomunikasi.

Apple (NASDAQ): AAPL 135.74 (http://finance.yahoo.com/q?s=Aapl) sendiri menunjukkan Apple merupakan perusahaan paling diminati dengan rata-rata industri yang stabil (cenderung turun), Apple malah bisa membukukan peningkatan konstan (dari 16 dollar a share pada saat Steve Jobs masuk kembali ke Apple pada tahun 1996, meningkat menjadi 80 dollar, dan sudah mengalami 3x stok split hingga saat ini 135.74 dollar) ~ 25 lipat dalam 10 tahun terakhir, dimana Microsoft (MSFT) sendiri mengalami kejatuhan hanya 29.26 dollar hari ini (160an dollar pada tahun 1998) ~ 1/5 nilai harganya dalam 10 tahun terakhir (http://www.swivel.com/data_columns/spreadsheet/3477487?page=2)

Kunci keberhasilan Apple adalah konsistensi pada aspek inovasi dan desain. Termasuk salah satu perusahaan yang mengedepankan aspek desain dan inovasi dalam meluncurkan produk, membuat produk Apple berdiri sendiri berbeda dengan produk dari perusahaan kompetitor.

iPhone sebagai entry level berbisnis dengan Apple
Mengapa iPhone merupakan sweetspot untuk mulai berbisnis dengan Apple? iPhone merupakan smartphone paling revolusioner dalam sejarah. Baik secara teknologi maupun secara marketing. iPhone terjual lebih dari 770.000 unit dalam satu minggu pertama peluncurannya, 270.000 unit dalam 10 jam pertama peluncurannya, dan 550.000 unit dalam 3 hari peluncurannya, menjadikan iPhone merupakan handphone paling panas yang ada dipasaran saat ini. Bandingkan dengan iPod generasi satu (tahun 2002) yang terjual hanya 100.000 unit dalam 2 tahun peluncurannya (dan sekarang iPod merajai bisnis MP3 dunia dengan nilai 40 miliar dollar).

Model bisnis iPhone
iPhone menpersyaratkan partnership dengan operator selular. AT&T (Cingular) merupakan sole partner Apple saat ini untuk layanan iPhone di Amerika. Alasan kenapa Apple mempersyaratkan demikian karena Apple baru pertama kali terjun di dunia handset, dan dia menginginkan bulk buying dari operator dan bagian dari fitur layanan tambahan yang disediakan pada iPhone/Operator (baca: Visual Voicemail merupakan layanan khusus yang hanya terdapat pada layanan iPhone/AT&TT).

Model bisnis iTunes Music Store
Apple iTunes Music Store merupakan online store terbesar ke-3 di dunia dengan nilai kapitalisasi diatas 4 miliar dollar US. Layanan iTunes Music Store menyediakan lagu, music, podcast, yang dapat dinikmati oleh pengguna iPod, hingga hari ini (dibuka pada tahun 2003), dalam 4 tahun operasionalnya sudah memperoleh 4 miliar download. iTunes Music Store mempersyaratkan layanan kartu kredit tersedia di negara yang bersangkutan, maupun penjualan via voucher.

Modem bisnis iPod
Kunci keberhasilan bisnis Apple adalah pada produk iPod. iTunes Music Store mungkin tidak menyumbangkan banyak bagi Apple (4 miliar dollar yang harus dibagi ke Recording Label, katakan Apple memperoleh 25 cents bagian dari bisnis ini ~ 1 miliar dollar, tapi Apple harus membangun sistem online, memaintain, sedangkan Recording Label menikmati secara cuma-cuma), tapi Apple bersedia melakukannya karena iTunes Music Store mendorong penjualan iPod yang mencapai nilai kapitalisasi 40 miliar dollar.

Model bisnis yang dapat kita kerjakan bersama Apple di Indonesia:

1. Panetrasi iPhone.
Bisnis iPhone harus diambil pertama di Indonesia. Kita menjadi agent-of-change dan mediator Apple dan Operator lokal. Pilih salah satu operator yang berminat melakukan kerjasama besar ini, atau bicarakan dengan pihak Apple apakah kita dapat melakukan partnership dengan beberapa operator sekaligus. Kapitalisasi yang dibutuhkan minimal 5 juta dollar.

2. Penjualan iTunes Music Store via Voucher atau Deduksi Pulsa.
Salah satu alasan Apple belum membuka bisnis iTunes Music Store di Indonesia adalah tingkat kejahatan kartu kredit yang terlalu tinggi dan tidak pernah dapat penanganan dari pihak berwajib di sini. Karena itu salah satu pola kerjasama yang menarik adalah menjual iTunes Music Store dengan pulsa seperti halnya pulsa isi ulang, dan melalui deduksi pulsa. Pola pembelian musik di Indonesia sangat digandrungi lewat deduksi pulsa, seperti halnya ringback tone yang merupakan bisnis paling besar bagi operator dan ASIRI (Asosiasi Industri Rekaman Indonesia), dan memicu pertikaian dengan pihak YKCI (Yayasan Karya Cipta Indonesia) yang berawal dari nilai kapitalisasi bisnis yang sangat besar (salah satu musisi lokal bahkan memperoleh 75 juta download, dengan nilai ringback tone 10.000 rupiah ~ 750 miliar rupiah dan merupakan ladang uang besar bagi para operator/ASIRI/penyedia jasa download/Poll SMS).

3. Ambil bisnis iPod dari Distributor.
Bisnis iPod hari ini berbeda dengan bisnis iPod pada saat peluncurannya di tahun 2002. Ketika itu Apple bisa memberikan margin s/d 50 dollar untuk setiap unit iPod (bandingkan hari ini hanya 3-5 dollar bagi pedagang akhir/retailer). Namun margin keuntungan masih diperoleh oleh para distributor. Apabila sanggup membangun jaringan distribusi nasional, bulk buying iPod dengan diskon masih menyisakan business yang lumayan sebagai tambahan boost dari bisnis utama (complementary). iPod saat ini terjual di Indonesia sampai dengan 1.500 unit per bulan dengan estimasi peak sampai dengan 5.000-10.000 unit perbulan. Bisnis pendukung aksesoris iPod lebih menyediakan ruang expansi bagi bisnis retail ini.

4. Expand Sinergi iTunes Music Store dengan Konten Lokal.
Salah satu kunci keberhasilan musik download adalah, get local. Kebanyakan pencinta musik download adalah masyarakat kebanyakan yang lebih tertarik dan lebih kenal musik Kucing Garong ketimbang U2 ๐Ÿ˜› Imagine The Possibility. Kerjasama dan bangun konten lokal yang bersifat lokal yang BELUM pernah digarap Operator saat ini dan sinergikan dengan iTunes Music Store. Contoh: konten lokal Jawa Tengah diisi dengan opsi pilihan dagelan, ketoprakan; Jawa Timur dengan lundrukan, Orang Sumatera Utara seneng ada Dongeng sebelum tidur. Cerita-cerita daerah dan kekhasan daerah perlu di gali. Dan ini sama sekali belum dilakukan oleh operator yang ada saat ini.

5. Ambil Partnership Untuk Distribusi Produk Apple Yang Lain.
Dengan membangun jaringan bisnis dan distribusi produk Apple, tidak ada salahnya didukung oleh bisnis distribusi dan value added services untuk produk Apple yang lainnya, mencakup bisnis produk komputer Apple. Bisnis produk Apple komputer saat ini mengalami peningkatan 2 digit disaat rata-rata industri mengalami kelesuan, berkat transisi Apple ke platform Intel, dan kemampuan produk-produk komputer Apple untuk dapat menjalankan Windows disamping Mac OS X. Dari keseluruhan bisnis Apple, 65 persen disumbangkan oleh lini MacBook.

6. Lakukan Bisnis Consulting Services dengan Value Added Produk Apple.
Salah satu kelemahan para distributor Apple dan pedagang retail Apple yang ada di Indonesia adalah mereka berangkat dari dunia dagang glodok, alias jual barang dengan value added paling rendah. Salah satu model bisnis paling menarik adalah mempergunakan barang produk Apple sebagai value added business consulting. Dan hal ini hanya dapat dilakukan oleh korporasi yang mengerti bisnis korporat dan memiliki resources yang memiliki background IT dan kompetensi UNIX dibandingkan dengan pedagang. IBM Global Services menunjukkan nilai kapitalisasi bisnis services yang tidak kecil.

Kesimpulan:
Anda bisa simpulkan sendiri deh apakah berbisnis dengan Apple hari ini menarik apa tidak? Masa semua kudu disimpulkan. ๐Ÿ˜›

What’s next?
Ruang kerjasama yang bisa dikembangkan banyak dan tidak terlepas hal diatas yang tidak dapat saya deskripsikan satu persatu di paparan ini.

Penulis.
Adinoto A. Kadir — Analis Industri IT dengan pengalaman komprehensif lebih dari 15 tahun di industrial acumen information technology. Pernah memiliki sejarah dengan Apple dan menguasai bisnis IT dan merupakan CEO PT. Adinoto Indonesia, yang bergerak sebagai konsultan IT dan Manajemen dengan klien perusahaan telekomunikasi nasional.

Anda tertarik ingin melakukan kerjasama? Ato operator seluler butuh VP baru? *halah ๐Ÿ˜€
Dapat menghubungi: +62 855 218 1888 atau email ke adinoto_at_adinoto_dot_com

Obrolan Warung Kopi: Seputar Paten

Macintosh, Social, Technology 16 Comments »

Beberapa hari ngaso di Jakarta sempet lihat dimilisnya jeung Merry ada obrolan seputar paten. Mas BR mancing pertanyaan kemana nih Om Macnoto dalam kaitan kasus infringement

“Budi Rahardjo” wrote:
Lihat artikel ini:
http://www.engadget.com/2007/07/04/apple-facing-two-lawsuits-for-alleged-copyright-violations/

waaahhh…
Mana nih om Macnoto?

— budi

Berikut jawaban saya buat diskusi temen-temen sambil minum ngopi:

Ga aneh sih mas kalo Patent jadi bisnis baru. Sebenarnya itu ga terlalu krusial kasusnya karena kelihatan user mau riding corporate yg sukses dengan sesuatu hal. Baca aja contentnya.

Yang lebih krusial itu kasus dengan linux dmana sekarang sebenarnya linux pun sudah dikuasai Microsoft (over its money lewat tangan Novell yang punya license UNIX lewat SCO) bingung? (UNIX patent dimiliki SCO, SCO dibeli Novell, Novell sekarang di”inject” Microsoft). Punten kalo ada Orang Microsoft disini. Bukan anti sih, tapi mikirin nasib gimana masa depan Open Source aja kalo semua sudah dikuasai satu korporat. Pasti sudah pada denger kalo Microsoft bilang Linux infringe UNIX patent nya dia.

Kasus lain yang menarik (urusan pengen bagi-bagi jatah duit) adalah Label Company (big 3) pada minta bagian atas setiap penjualan iPod hardware. Maksudnya bukan atas setiap pembelian musik yang di jual lewat iTunes, tapi karena duitnya gede, mereka gatel juga pengen pieces of iPod sales karena katanya karena musik mereka iPod jadi sukses. *bisnis license iTunes Music Store buat Apple ga gede-gede amat cuma sekitar 1 milyar dollar (dibandingkan dengan share yang dia peroleh paling 25-35 cents of every 99 cents harga musik yang di jual di iTMS, tapi kan Apple harus urus operasional iTMS dan biayain semua R&D pengembangannya, sedangkan Label (baca: Recording Label) enjoy every profit yang ditransaksikan disana dengan widemargin. Bandingkan dengan bisnis iPod yang 40 milyar dollar. Karenanya Apple mikir the revenue sekarang balik di hardware (software adalah selling point/value added/compelling factor agar hardwarenya laku dan memberikan margin yang baik). Beda dengan bisnis murni software (seperti MS) yang mau ga mau memaksakan sistem legalitas karena bentuk revenuenya tidak akan terbangun tanpa ada penegakan hukum.

Saya sebenarnya menunggu mas Budi membahas GPL v3 di blog nya, dan issue2 yang menarik diluar sampingan band Bandelnya ๐Ÿ˜› hehehee…

Kasus patent infringement yang paling sukses besar perusahaan kecil bisa “nyecam” perusahaan sukses yang paling menarik adalah kasus Eolas menuntut Microsoft 500 juta dollar karena penggunaan “methods” yang dia patenkan dan digunakan di Internet Explore. Dan berhasil! pula ๐Ÿ˜€

Emang enak sih di negara-negara maju yang bisa main “bisnis lain” selain murni development. Bisnis tuntut menuntut di sini baru berhasil bikin kaya para konsultan hukum/lawyer dalam kasus KPU dan pejabat. nah kalo yang kita-kita ini yang bukan itu mo ngomong apa? Cuma bisanya jadi swallow (swasta loyow) dan paling banter nulis cuap-cuap deh ๐Ÿ˜€

adinoto.org
macnoto();
hare gene pake mac? sapa suruh ๐Ÿ˜€ *ngacirrr

disambung oleh komen Pak Menteri KK :

Saya teringat 2 kasus serupa yang pernah terjadi di tanah air:
1. Logo P bernuansa Pierre Cardin .. dimenangkan Pierre Cardin, Perancis.
2. Majalah Time vs majalah tempo.. dimenangkan majalah Tempo

Menarik juga disimak menghilangnya logo Espass di mobil minibus Daihatsu (bukan Duitsaha lho !) yang katanya ditentang oleh Renault yang telah terlebih dahulu mendaftarkan model Espace.

Memang urusan merek dagang ini hukum yang diterapkan senantiasa berdasarkan siapa yang terlebih dahulu mendaftarkan dan mendapat legalisasi dari pemegang otoritas yang tentunya pemberian status legal-nya telah mempertimbangkan dengan matang berbagai pertimbangan.

Khusus untuk kasus Intel-Inside, banyak yang mengira itu merek komputer (PC) lho? Ini serupa dengan kasus yang populer yaitu tembakau Warning…
padahal kita tahu Warning yang tertera di bungkus tembakau tsb merupakan peringatan dan bukannya merek dagang.

Jabat erat,
KK

komen saya:

Salah satu kasus yang menarik Pak adalah penggunaan paten bersama yang blon saya dengar pernah dipake disini.

Kasus Apple bolak balik ke pengadilan karena patent infringement penggunaan nama Apple (yang dimiliki Apple Recording, induk perusahaannya Beatles) yang katanya Apple, Inc (dulu Apple Computer, Inc.) mendistribusikan perekam (mic) pada setiap distribusi Mac, melanggar paten karena berarti setiap user bisa merekam dan memproduce sound. Setelah 2x ke pengadilan dan Apple (komputer) kalah, dan membayar sejumlah uang dalam nilai yang lumayan, mereka kembali ke pengadilan lagi untuk yang ke 3 kali dalam kasus iTunes. Kali ini settlementnya rukun boleh sama-sama pake nama Apple (tapi teteup setelah membayar uang kompensasi yang ga kecil).

Hahaha… nasib kita disini dibayar kagak, cuma jadi swallow aja jadi penonton ๐Ÿ˜€

*ngacirrr

Semoga kasanah diskusi ini berkembang positif sebagai kontribusi kepada masyarakat pengguna/pemerhati/perduli pengembangan IT di Indonesia. Hare gene masih fakir benwidth? Cucian deh jadi bangsa Indonesia. Mo main dikonten gmana jalannya aja masih ngeden banter sama kebutuhan perut dan fakir benwit ๐Ÿ˜› Sapa suruh jadi orang Indo. Halah itu sih bawaan orok kaleeee

AT&T Should Strengthen Its Commitment To Apple

Macintosh, Technology 15 Comments »

As for iPhone that everybody’s talking today, it’s clear. What about the AT&T Global Network for Mac Users? last time I check, today is June 2007. ๐Ÿ™ … No Mac programmers at AT&T?? What about easy 5 digits and I’ll give you a decent AT&T Global Dialer for Mac OS X. ๐Ÿ™‚

*Mac version is a long outdated application and it runs under emulation on Intel Mac. Please please AT&T show us some respect here. Mac OS X platform is a major platform and deserve better. Steve, give ATT a clue!

attdialer1.jpg

WP Theme & Icons by N.Design Studio
Entries RSS Comments RSS Log in