Antri LPG (Gas) di Bandung Masih Terjadi (Lagi)

Bandung, Social 18 Comments »

Seperti laporan beberapa waktu yang lalu, kelangkaan gas kembali terjadi di Bandung. PT. Limas Raga Inti sebagai distributor LPG di Bandung (Jalan Emong dekat BPI) kembali dibanjiri antrian warga yang membutuhkan gas untuk sekedar memasak.

Kalo dengar cerita seorang rekan bahwa di Surabaya sudah menggunakan meteran (selang gas ke rumah-rumah) kok ya rasanya Bandung jauh banget ya. Tapi menanam selang gas di Bandung yang hobby banget bikin galian malah bikin saya serem juga.

Kebutuhan dasar hidup sering tidak terpikirkan karena kesibukan sehari-hari. Coba bayangkan betapa vitalnya apabila kita sampe 1-2 hari susah makan. Makan (Pangan), Sandang, Papan. Baru berikutnya Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan, Kesehatan, Kematian (kebutuhan akan lokasi pemakaman yang layak). Sekarang masak buat masyarakat kelas bawah juga sudah tidak sederhana lagi, punya uang 5 ribu rupiah per hari sudah tidak lagi bisa ngecer minyak tanah dan sayuran.

Sampaikan pendapat anda.

Manifes: Seputar Pencalonan Diri Menjadi Walikota Bandung

Bandung, Social 164 Comments »

Hidup adalah suatu destinasi. Menjadi berguna bagi masyarakat banyak dalam kaitan umur yang dititipkan hanya seumur jagung bagi kita adalah masalah pilihan hidup. Sebagian dari rekan-rekan penggunjung blog ini mengetahui bahwa saya, Adinoto A. Kadir atau dikenal pula dengan panggilan Aa Nata, berketapan hati untuk mendarmabaktikan diri sebagai abdi masyarakat dengan mencalonkan diri sebagai Pak Wali bagi kota Bandung yang kita cintai, sesuai dengan catatan pinggir di bawah blog ini.

Saat ini masa pembukaan untuk pendaftaran sudah dimulai. Beberapa calon dari partai dan independen sudah mulai mendaftarkan diri. Rumor yang berkembang beberapa calon bahwa sudah melakukan “Setor Tanda Pinangan” ke partai hingga nilai sekian miliar rupiah sampai 10 miliar rupiah dari informasi yang beredar di kalangan tertentu. Suatu nilai yang luar biasa. Apabila gaji seorang walikota hanyalah 5 juta rupiah, dengan 5 tahun masa jabatan (5 juta perbulan x 12 bulan x 5 tahun = 300 juta rupiah yang diterima dalam 5 tahun!) Bagaimana mungkin semua orang bisa berminat melakuan Pinangan Setoran ke partai untuk punya niat untuk tidak memperoleh pengembalian uang hasil setoran tadi selama masa jabatannya??

Saya hanyalah seorang manusia biasa yang perduli dengan lingkungan tempat tinggal saya selama 17 tahun terakhir, Bandung, dan mungkin sampai sisa hidup saya. Bagaimana mungkin tutup mata terhadap tempat tinggal yang akan menjadi rumah saya sampe akhir hidup yang singkat ini (we won’t live till 100 years, my friend!), atau pilihan menjadi warga negara kelas dua di tempat lain yang lebih menjanjikan? Saya pilih hujan batu di negeri sendiri, syukur-syukur kita bisa mengubah tempat ini menjadi suatu yang lebih baik bagi semua orang.

Calon independen sudah dibuka. Dibutuhkan 80.000 dukungan tanda tangan dari setiap warga penduduk kota Bandung untuk dapat meluluskan satu paket calon independen. Saya mungkin tidak akan pernah melihat dukungan 80.000 tersebut, tapi apabila teman-teman merespons dengan lebih dari 300 komentar positif di komen blog ini, mungkin saya akan mempertimbangkan untuk serius melangkah untuk mencalonkan diri menjadi Calon Walikota Bandung Independen. Dan apabila ada rekan dari partai yang benar-benar bermimpi untuk membangun kota yang menjadi tempat kita hidup ini, tanpa motivasi uang — karena saya disamping tidak memiliki uang, saya sangat tidak setuju dengan model kontribusi uang tersebut! — mari kita sama-sama membangun kota yang kita cintai ini dengan niat lillahita ala.

Kita tidak akan hidup 100 tahun teman. Apa yang kita lakukan hari ini mungkin berarti bagi orang lain! Tunjukkan dukunganmu.

Hormat saya,

Adinoto A. Kadir (Aa Nata) — 08552181888.

Form dukungan: daftar-dukungan-pemilihan-walikota.doc

Dukungan via FaceBook

UPDATE:

Saya membutuhkan dukungan 80.000 copy KTP Kotamadya Bandung dan tanda tangan dukungan yang sudah harus disubmit sebelum 10-16 Mei 2008 untuk melengkapi administrasi pencalonan dari independen. Bagi rekan-rekan yang mendukung dan percaya dengan amanah yang akan diberikan, harap mengunduh/mendownload dan mendistribusikan ke kerabat/sanak/rekan-rekan/simpatisan yang ada. Form ada di sini.

Untuk Calon Wakil Walikota sedang menunggu konfirmasi secepatnya dalam 1-2 hari ini. Form nanti bisa dikumpulkan ke Sekretariat yang sedang dibentuk.

Terima kasih buat rekan-rekan semua.

Selamat Kang Dede! Ditunggu Perubahan Jabar

Bandung, Social 15 Comments »

Kemaren selagi nongkrong ngaso di kolam ikan teman di Cicalengka, kita mendengarkan perkembangan hasil Pilkada Jabar. QuickCount dari beberapa lembaga independen sementara ini menempatkan pasangan HADE (Heryawan-Dede Yusuf) sebagai pemenang. Saya sih belum bisa pastikan, walaupun rencananya ikut terlibat dalam proses penghitungan elektronik Pilkada terbesar di Indonesia ini, tapi pengalaman menunjukkan memang apabila sudah 20-30% suara saja dari total suara random, sudah menggambarkan peta yang sulit berubah. Namun kita lihat saja hasil akhir tanggal 22 April 2008 ini.

Pagi ini, Kang Dede kembali muncul di acara TV, yaitu di Good Morning nya Ferdy Hasan dan Diah Pitaloka (Oneng). Dari beberapa percakapan beliau, ada beberapa yang saya catat mengenai janji perubahan yang akan dilakukan dalam membawa perbaikan ke masyarakat jabar.

1. Revolusi Sekolah.
Tingkat pendidikan di Jawa Barat cukup rendah. Hanya sampai 7.5 tahun? Di pelosok daerah-daerah orang semakin sulit sekolah. Kondisi ekonomi saat ini membuat sebagian besar masyarakat kecil di pelosok (baca: Jabar adalah daerah yang populasinya paling besar dan tersebar dibanding propinsi lain di negeri ini, dengan ketidakmerataan ekonomi paling besar), sulit mengeyam pendidikan (ref: 1).

Pas banget kemaren saya di daerah Cicalengka sendiri (belum ukuran masyarakat terpencil dibanding beberapa daerah yang daerah ekonominya putus), denger pembicaraan anak kakak montir dengan istrinya soal adanya kewajiban membayar 350rb di sekolah untung anaknya (untuk keperluan apa tidak jelas) yang bisa dicicil 100rb dahulu. Halah.

Sekolah murah, tapi banyak biaya siluman kang! Hampura tolong diberesin oks. Buku mahal, buku semua sekem (Kang Dede kudu belajar kosakata sekem ๐Ÿ˜› ), buku dibuat cuma bisa dipake 1 tahun dan semua permainan sekem pengusaha-oknum pejabat di negeri ini.

Di bacagi aja kang! Secara blon lupa kan caranya ๐Ÿ˜€ Kalo ga saya modalin stick golf buat ngebadok pengusaha-oknum sekem tersebut.

2.Revolusi Buku.
Kang Dede juga menyatakan soal akan adanya revolusi buku. Saya pernah dengar baru-baru ini bahwa pemerintah akan membeli semua hak buku pendidikan, menempatkannya di internet, dan masyarakat jadi dapat memperbanyak buku dengan murah. Good! Apalagi hal ini dinyatakan langsung oleh Kang Dede. Kita tunggu realisasi dan janjinya bosss…

3. Lapangan Pekerjaan
Kang Dede Yusuf juga menyatakan anggaran daerah saat ini dipergunakan 65 persennya cuma untuk biaya rutin, halah. Sekem pisan. Kalo memang begitu ayoo atuh kang diubah ke depannya. Gunakan untuk kepentingan yang fundamental dalam mendukung perbaikan ekonomi masyarakat kecil (ref: 1, 2)

Dede Yusuf juga menyatakan dukungan terhadap UKM, home industry, dan target 1 juta lapangan pekerjaan dalam 3 tahun. Hmm… ok kang deal. Tapi saya tambahin targetnya 1 juta lapangan pekerjaan dalam 1.5 taon dan 3 juta lapangan pekerjaan dalam 3 tahun kumaha kang? Secara Jawa Barat ini jumlahnya 40an juta warga. Ya tapi didukunglah.

4. Ekonomi Pedesaan
Kang Dede menegaskan bahwa perlunya di dukung dengan ekonomi pedesaan dengan infrastruktur yang lebih baik (ref: 1, 2, 3). Jalan dan lain sebagainya. Setubuh! Ngomong soal jalan kelas Provinsi apalagi di pedesaan memang Jawa Barat paling menyedihkan. Coba bandingin dengan daerah lain di Jawa yang jalan-jalannya besar-besar dan lebar-lebar. Katrok banget dah. Belum lagi semua cuma lips service saja cuma licin diatas dalemananya ga diberesin. Hayah. Ya kang, beresin jalan. Kalo memang jalan sudah ok, kan masyarakat pedesaan bisa lebih cepat punya akses ke pasar sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani. Biar pelan tapi pasti petani bisa mulai menikmati hasil jerih payahnya.

Titip pesan satu lagi soal modus hidup. Kang Dede secara adalah artis gitu kan, tolong dong disuarakan tentang perlunya hidup lebih bersih dan higienis kang. Orang sunda kok masih hobby banget hidup bikin rumah berdesak-desakan di gang-gang gitu. Secara dengan keartisan Kang Dede, dan sekarang dengan power yang anda punya, nah klop dah bisa saya nitip satu pesan ini.

Link tulisan saya soal hal-hal terkait diatas sudah pernah saya tulis semua kang. Kalo lagi nyambi nyante silahkan dibaca. Nah jadi sampeyan berminat cariin pasangan artis buat saya maju Pilkada Walikota Bandung mendatang? Diantosan ๐Ÿ˜€

WP Theme & Icons by N.Design Studio
Entries RSS Comments RSS Log in