Kalo baca koran Pikiran Sabtu lalu kok ya jadi miris ya, hare gene masih aja ada banyak proyek siluman padahal katanya sudah reformasi. :(รย Menilik Simpang Dago yang semakin kumuh, tempat bergantung nasib perut mahasiswa, adek-adek kita penerus bangsa ini, dengan kebersihannya yang memprihatinkan, yang notabene ga lebih dari 200 meter dari kediaman Pak Gubernur sendiri di Jalan Juanda ๐
Barusan browsing-browsing ketemu situs yang lebih kurang isinya sama dengan yang pernah saya temukan dulu, soal hitungan analisa budidaya lele. Kayaknya ga tau formatnya copy paste ato ga tapi angkanya lebih kurang semua mirip.
ANALISA USAHA
Pembesaran lele Sangkuriang di bak plastik
1. Investasi
a. Sewa lahan 1 tahun @ Rp 1.000.000,- = Rp 1.000.000,-
b. Bak kayu lapis plastik 3 unit @ Rp 500.000,- = Rp 1.500.000,-
c. Drum plastik 5 buah @ Rp 150.000,- = Rp 750.000,-
Rp 3.250.000,-
2. Biaya Tetap
a. Penyusutan lahan Rp 1.000.000,-/1 thn = Rp 1.000.000,-
b. Penyusutan bak kayu lapis plastik Rp 1.500.000,-/2 thn = Rp 750.000,-
c. Penyusutan drum plastik Rp 750.000,-/5 thn = Rp 150.000,-
Rp 1.900.000,-
3. Biaya Variabel
a. Pakan 4800 kg @ Rp 3700 = Rp 17.760.000,-
b. Benih ukuran 5-8 cm sebanyak 25.263 ekor @ Rp 80,- = Rp 2.021.052,63
c. Obat-obatan 6 unit @ Rp 50.000,- = Rp 300.000,-
d. Alat perikanan 2 paket @ Rp 100.000,- = Rp 200.000,-
e. Tenaga kerja tetap 12 OB @ Rp 250.000,- = Rp 3.000.000,-
f. Lain-lain 12 bln @ Rp 100.000,- = Rp 1.200.000,-
Rp 24.281.052,63
4. Total Biaya
Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 1.900.000,- + Rp 24.281.052,63
= Rp 26.181.052,63
5. Produksi lele konsumsi 4800 kg x Rp 6000/kg -Rp 28.800.000,
6. Pendapatan
Produksi – (Biaya tetap + Biaya Variabel)
= Rp 28.800.000,- – ( Rp 1.900.000,- + Rp 24.281.052,63)
= Rp 2.418.947,37
7. Break Event Point (BEP)
Volume produksi = 4.396,84 kg
Harga produksi = Rp 5.496,05
Kadang saya bertanya-tanya, dengan resiko 28.8 juta dan “potensi” untung 2.4jt dalam 1 tahun kok ya miris banget ya? ๐ Pantes semakin jarang orang berusaha dan beralih jadi calo saja. ๐ Semakin banyak orang meninggalkan lahan pertaniannya untuk direlakan jadi real estate. Pengecualian bagi mereka di desa yang tidak punya pilihan hidup lain dan duit “kurang muter” disana. Yah nasib. Indonesia Indonesia. ๐
Sebagian besar dari kita secara sadar maupun tidak sadar sudah menggunakan Solid State Drive di laptop yang dijinjingnya. Apabila anda merupakan pengguna salah satu laptop berkelas netbooks murah seperti ASUS EEEPC maka mungkin anda sudah menggunakan SSD, karena SSD dipergunakan sebagai salah satu alternatif agar netbook tersebut bisa dijual dengan harga lebih murah dibandingkan paket netbook dengan hard disk.
Pertanyaan sebenarnya adalah tidak banyak dari rekan-rekan pengguna yang mengetahui perbedaan masing-masing teknologi tersebut dan bagaimana SSD akan mengubah gaya hidup berkomputasi kita.
Beberapa mitos yang berkembang seputar penggunaan SSD adalah:
1. SSD itu cepat.
2. SSD itu mahal/murah.
Jadi apakah SSD itu cepat? Tidak. By now, tidak. SSD yang dipergunakan di netbook per hari ini adalah SSD dengan kemampuan baca tulis yang lebih rendah daripada kecepatan hard disk notebook 2.5″ standard yang ada dipasaran.
Jadi apakah SSD itu mahal atau murah ya? Tergantung. Yang mahal adalah SSD yang benar-benar dipergunakan untuk performansi dan kapasitas 256GB atau lebih adalah harga yang selangit per hari ini (sekitar 3-4 ribu US dollar), namun SSD yang dipergunakan di netbook adalah SSD murah yang dibundle dengan kapasitas kecil.
Namun tahukah anda bahwa SSD adalah mirip kejadian boom Flash Disk/Thumbdrive/Pendrive 5 tahun terakhir ini? Saya pribadi pernah menggunakan 10MB PCMCIA card merk HP pada tahun 1997, namun penggunaan USB 32MB (premium price) mungkin baru umum pada tahun 2002-2003, sedangkan sekarang kapasitas 4GB-8GB sudah sangat murah sehingga jadi incaran semua orang.
Begitu halnya dengan SSD, berikanlah SSD sedikit waktu agar dapat mencapai nilai keekomisannya (halah mirip harga BBM aja kekekeke), karena by 3-5 taon lagi mungkin kita semua dapat menikmati SSD yang memiliki kecepatan akses dan tulis 10x lipat lebih kencang dari hard disk yang kita pergunakan hari ini. Tentunya membuat pengalaman berkomputasi menjadi menyenangkan.
Hint: Mengapa memory (SSD) dapat dibuat lebih besar dan lebih murah jauh lebih cepat daripada media berbasis hard disk?
Jawab: Karena hard disk adalah salah satu media paling primitif yang menggunakan media bergerak (moving parts) yang masih dipergunakan di komputer saat ini. Membuat hard disk dengan kapasitas yang jauh lebih besar akan membutuhkan densitas magnet per mm2 yang jauh lebih padat dan lebih kuat, yang hingga saat ini sudah semakin sulit dilakukan. Kecuali ada teknologi baru seperti penyimpanan hologram berbasis crystal 3 dimensi atau storage berbasis memory seperti SSD ini maka hard disk adalah teknologi yang hanya berusaha bertahan dikondisi keekonomisannya.
Berikut adalah salah satu contoh Solid State Drive yang benar-benar menjanjikan peningkatan perfomansi luar biasa. Kudos to Intel X25E!
Above links is courtesy from: www.barefeats.com dan review mendalam tentang produk-produk SSD dapat diliat di www.storagesearch.com
X25M = SSD high speed keluaran Intel. Suatu generasi SSD yang benar-benar menjanjikan dari sisi performansi.
OCZ128 = SSD biasa yang banyak dijumpai di laptop modern masa kini.
Scorpio = Hard disk merk WDC 2.5″ SATA yang dipergunakan kebanyakan orang saat ini.
7K320 = Hard disk merk TravelMate 2.5″ SATA yang dipergunakan di banyak laptop hari ini.
Pengalaman terkait kehilangan tas macbook yang berisi iPhone dan beberapa dokumen malah membuat saya paranoid seminggu kemudian. Ketika ingin melakukan transaksi ke salah satu bank terkait urusan pekerjaan, saya baru sadar bahwa beberapa buku tabungan terakhir berada di tas tersebut. Alkisah tgl 30/12/08 kaki saya langsung lemes karena jumlah tabungan yang ada disana jumlahnya tidak sedikit. Yang saya kuatirkan adalah ybs berusaha merequest ATM replacement dan melakukan transaksi. Bisa bangkrut dan pingsan komandan!
Buru-buru saya ke Bank M… untuk melakukan pengecekan, alhamdulillah tidak ada perubahan saldo, hmm asumsi saya belon terjadi apa-apa dan ybs juga kesulitan karena tgl 24-30 adalah hari libur bank. Buru-buru saya antri request pembukaan nomer rekening baru (halah meni pake acara offline bank itu lagi), alhamdulillah saya intinya bisa pindahin semua tabungan tersebut ke nomer yang baru tanpa masalah. Amien ya Allah.
Baru kemaren ngobrol-ngobrol dengan salah seorang rekan, ybs malah bercerita soal DEBIT pake kartu ATM yang tidak menggunakan PIN. Hah? Saya kaget. Terus terang saya solely pengguna kartu BCA untuk debit belanja, sejauh yang saya tahu lebih dari belasan tahun ini ya memang kalo pake BCA ditanya PIN nya. Nah loh, ternyata katanya bank lain kagak pake. Mau big three bank mo big five, Mandiri, Permata, BNI, semua dodol dol menggunakan “verifikasi” cuma tanda tangan. Mira juga pointing kalo Kang Pri pernah ulas hal yang sama. Yaoloh, hare gene, apa aja kerja bank selain mikir keamanan pengguna? Alih-alih kalo kehilangan nanti disuruh baca klausul perjanjian yang pasti bilang kehilangan menjadi tanggungjawab pemilik, nah apa layanan yang sudah mereka upayakan untuk mengamankan nasabahnya? Jangan mulu bikin acara-acara wah ato branding ber miliar-miliar aja dong kalo urusan paling basic aja ga dipikirin.
Alih-alih ngimpi dapet undian mercy gua putusin tutup rekening tabungan pindahin ke BCA aja deh. Minimal hati ga sport jantung mo mati kayak gini. Halo pak Direksi? Sampeyan udah pada bangun? Kalender udah 2009 Pak!
Ref: Bayolan menarik soal true prank perkara kartu kredit dari link Siakanggantengkasep Eko bagus buat bacaan juga ๐
Gini deh kalo grup pengacara lagi berantem dengan grup pengacara lainnya. Kelihatannya komunitas pengacara Indonesia lagi berantem dan ini semua bukan masalah Agung vs Marcella, tapi masalah kuat-kuatan Pengacara vs Pengacara. Capeee deeee…
Recent Comments