Rakyat Ngurusin Pemimpin, Ga Kebalik Tuh?

Social Add comments

Negara ini sudah hancur lebur. Para pemimpinnya seperti berulangkali saya sentil sudah menunjukkan gejala belum pantes jadi pemimpin. Serah terima jabatan Presiden pada mangkir (ga terima kalah boss??), Acara 17 Agustusan pada ga pernah mau hadir. Benar-benar menggelikan. Sekarang malah hobby saling menjatuhkan. “Dulu kok ga pilih aku?”. Hayah. Lah dulu udah pernah dipilih hasilnya mana? Sarua wae pan.

Secara langsung ada beberapa point yang generasi muda sekarang harus belajar dari pengalaman panjang masa lalu sejarah bangsa ini.

1. Negara ini tidak cocok dipimpin dengan sistem kepartaian. Partai hanya menghasilkan mob, semakin banyak partai berarti semakin banyak kompromi, dan komporomi-kompromi terus hanya membuang-buang anggaran negara tanpa hasil nyata (Pemilu, Rapat-rapat Anggota Dewan), dll.

2. Sistem pengkaderan sebagian besar partai masih busuk. Karena undang-undang mempersyaratkan keberadaan partai diseluruh penjuru negeri ini, maka kadang perolehan suara melebihi kader partai di daerah tersebut, sehingga sapapun tanpa seleksi kualitas dan kepantasan akan menjadi bagian dari anggota dewan. Baca kembali poin 1, mob.

3. Kalo negarawan pada ga legowo dan sibuk minta diurusin rakyat, kelaut aja deh. Kita pernah ngalamin jaman Gus Dur yang terlalu nyeleneh sehingga hampir setiap hari rakyat nonton berita di TV untuk melihat apa lagi berita heboh hari ini. Sekarang, pemimpin berikutnya malah menunjukkan sikap seperti ibu rumpi, sibuk ngejatuhin lawan politik dengan safari dan statement-statement yang tidak berkelas, semakin menunjukkan bagaimana kelas anda selaku pemimpin. Pak SBY sama aja, pak bole saya cek anda ini dari militer ato sipil sih?

4. Sejarah menunjukkan kita pernah dipimpin oleh orator, pernah dipimpin oleh pekerja, pernah dipimpin dengan sistem Demokrasi Terpimpin, pernah dipimpin oleh model demokrasi tangan besi, mana yang lebih baik, sekarang you semua pake otak deh. Apa saatnya kita ngurusin demokrasi, apa kita seharusnya ngurusin rakyat yang udah kelaparan?

5. Kita butuh pemimpin yang kuat yang bisa berdiri diatas kepentingan rakyat, bukan diatas kepentingan partai, orang-orang seperti Ahmadinejad (Iran), ato Hugo Chavez (Venezuela), ato siapapun contoh pemimpin-pemimpin berhaluan tegas dan berpihak bagi kepentingan rakyat. Demokrasi cumalah sekem-sekeman barat saja, Biar bangsa ini hancur lebur. Mau liat contoh demokrasi? USSR (Republik Soviet Union), kemana sekarang? Emang anak-anak muda sekarang kebanyakan nonton sinetron suka lupa sejarah. Ato lebih tau clubbing daripada mikirin tetangganya yang kelaparan?

6. Contoh sudah pernah diberikan. Tapi kita kelihatannya seneng mengalami sindrom short memory loss semua. Kebanyakan Taurin kena sekem Extra Joss, ato Krangtingdaeng? Langkah pertama, amankan negara ini. Ambil alih oleh pemimpin yang kuat (negara ini mungkin masih butuh pemimpin kuat dari militer), dan berangus tuh TV-TV ga mutu. Itu clue nya. Seterusnya gimana? Lah yang jadi pemimpin situ sampeyan ato saya? Dooh!

30 Responses to “Rakyat Ngurusin Pemimpin, Ga Kebalik Tuh?”

  1. devari Says:

    lalu sistem yg bagaimana ya, yang ideal diterapkan untuk menelurkan pemimpin2 seperti point 5 diatas?

  2. Vitra Says:

    akhir2 ini saya demen mampir ke Blog Aa Nata..Secara Kang Nata lagi semangat kritik Negara.”Cinta Tanah Air jee…”Bagus Kang…Next time,kita sama2 urung rembug untuk solution.

  3. adinoto Says:

    # devari Says:
    February 5th, 2008 at 7:30 am e
    lalu sistem yg bagaimana ya, yang ideal diterapkan untuk menelurkan pemimpin2 seperti point 5 diatas?

    => Pemimpin yang kuat yang memimpin dengan dukungan penuh. 5 tahun tidak akan cukup untuk menjaga sustainibilitas pembangunan. Kalo mau model sekarang bisa-bisa sibuk ngurus Undur-Undur ato Poco-Poco aja bli. Ato kita berenti ngurusin negara kita rame-rame pindah ke Bali aja jadi nyakmaners? Undangan Bli made (wiryana) juga menarik, nah sampeyan juga kan asli sana toh bakal ngundang saya ga? 😀

  4. adinoto Says:

    # Vitra Says:
    February 5th, 2008 at 7:45 am e
    akhir2 ini saya demen mampir ke Blog Aa Nata..Secara Kang Nata lagi semangat kritik Negara.”Cinta Tanah Air jee…”Bagus Kang…Next time,kita sama2 urung rembug untuk solution.

    => Yoih kalo ga cinta negara mungkin saya sudah terima pilihan jadi pembokat om Setip disuruh-suruh mawa (bawa) MacBook Cai buat presentasi MacWorld nanti kekekekeke *ngacirrr

  5. sueng Says:

    cinta negeri ini apa pelarian patah hati sama om setip ???? wakakaka

  6. Firman Says:

    Kalau boleh usul, gimana kalau A Noto cepet punya anak? 😀 yang banyak sekalin, trus anaknya jd berguna buat nusa dan bangsa, trus mereka ajak temennya supaya bener, terus lagi A Noto ngajak temen yg punya anak supaya melakukan hal yang sama. Kalau banyak yg berpartisipasi, siapa tahu satu generasi mendatang Indonesia sudah berubah. Bagaimana? 😀

  7. adinoto Says:

    # sueng Says:
    February 5th, 2008 at 8:34 am
    cinta negeri ini apa pelarian patah hati sama om setip ???? wakakaka

    => Wakakaka sekem pisan 😛 *ngacirrrr

  8. adinoto Says:

    # Firman Says:
    February 5th, 2008 at 8:38 am
    Kalau boleh usul, gimana kalau A Noto cepet punya anak? 😀 yang banyak sekalin, trus anaknya jd berguna buat nusa dan bangsa, trus mereka ajak temennya supaya bener, terus lagi A Noto ngajak temen yg punya anak supaya melakukan hal yang sama. Kalau banyak yg berpartisipasi, siapa tahu satu generasi mendatang Indonesia sudah berubah. Bagaimana? 😀

    => Wakakaka iyeuh ge sarua sekem… 😀 wakakakaaka

  9. Arnold P. Siboro Says:

    Wah Aa Nata mulai sosialis nih pemikirannya, gawat! Wakakakak.
    Ngomong2 apa udah tau luar dalam Ahmadinejad, Hugo Chavez dan lain2? Ingat bahwa gaya seperti itu sering dipake politisi utk mendapatkan dukungan. Melawan establishment memang populer, tapi hati2 utk menilai pihak yg melakukannya. Politisi menggunakan segala cara utk mengumpulkan dukungan ke dirinya. Pemerintah Cina juga misalnya suka melawan established power seperti USA dan Japan, tapi kebanyakan hanya propaganda untuk menyatukan rakyatnya yg sangat homogenik dan gap antara miskin dan kaya sangat besar.

  10. adinoto Says:

    # Arnold P. Siboro Says:
    February 5th, 2008 at 9:38 am
    Wah Aa Nata mulai sosialis nih pemikirannya, gawat! Wakakakak.
    Ngomong2 apa udah tau luar dalam Ahmadinejad, Hugo Chavez dan lain2? Ingat bahwa gaya seperti itu sering dipake politisi utk mendapatkan dukungan. Melawan establishment memang populer, tapi hati2 utk menilai pihak yg melakukannya. Politisi menggunakan segala cara utk mengumpulkan dukungan ke dirinya. Pemerintah Cina juga misalnya suka melawan established power seperti USA dan Japan, tapi kebanyakan hanya propaganda untuk menyatukan rakyatnya yg sangat homogenik dan gap antara miskin dan kaya sangat besar.

    => Hehehe sampeyan sendiri sudah tau ga? 😀 Yang saya tau negeri ini bener-bener punya potensi luar biasa tapi cuma cicing wae dicucuk hidungnya disekem minyaknya (Chevron) dan Emasnya (Freeport) tapi rakyat ga sejahtera-sejahtera. 😀

    Brunei produksi minyak itu 1/10 kita (alias 100,000 barrels versus kita 1,000,000 barrels). Hasilnya? Disekem sapa ga tau deh 😀

  11. idarmadi Says:

    Hugo kek, Ahmadinejad kek, Mao kek, yang penting adalah “untuk menyatukan rakyatnya yg sangat homogenik dan gap antara miskin dan kaya sangat besar.” Keberagaman dan gap antara miskin dan kaya adalah 2 hal yang tidak bisa dielakkan. Nah tergantung dari sikap pemimpinnya untuk menyatukan rakyat terlepas dari 2 perbedaan tersebut.

    Saya sih tidak terlalu mengerti sejarah Ahmadinejad, atau Hugo, tapi lebih tertarik dengan sejarah dari pemerintahan Cina.
    Kalau mau diurut, sejarah perjalanan Cina modern bisa dibilang dimulai bersamaan dengan perjalanan Indonesia. Sama2 dimulai pada tahun2 akhir 1940an. Indonesia baru merdeka. Cina juga baru ‘merdeka’ dan kemudian menjalani perang saudara antar kaum Nasionalis dan Komunis. Era 60an, di Cina ada Revolusi Kebudayaan, dan di Indonesia ada peristiwa G30S PKI.
    Tahun 70an Cina sih masih belum ada apa apanya…. Indonesia udah ada Satelit palapa.
    Tahun 80an Cina juga masih cemen. Akhir 80an dan awal 90an, Cina sudah mulai menggeliat, dan wus wus wus….. Indonesia left in the dust.

    Kehidupan emang lagi susah, terutama buat rakyat kecil. Yang dibutuhkan adalah pemimpin yang bisa menyatukan seluruh rakyat (terlepas dari SARA dan kaya miskin) untuk menjalani dan melewati masa2 sulit.

    We need a good leader with a long term vision.

  12. rendy Says:

    duh… mending jalan2 deh, ke bip, nonton. ga musingin pemimpin…
    gw ngerasa jadi lost generation
    kehilangan figur pemimpin bangsa…

  13. Naif Al'as Says:

    Disini mah sifatnya yang penting perut kenyang, harta melimpah. Gak peduli orang lain mau seperti apa, yang penting diri sendiri udah puas.

  14. init_(0) Says:

    tapi aneh nya yang ngerti sekem-sekeman (pinjam istilah Aa Noto :D)
    biasanya golput klo ada pemilu/pilkada
    sambil nunggu keajaiban datengnya nya “pemimpin yang kuat yang bisa berdiri diatas kepentingan rakyat”…

    *btw klo calon walikota bandung Aa Gym vs Aa Noto, jd binggung pilih yang mana? 😛

  15. IMW Says:

    Negara ini kena scam soalnya masih sedikit orang pintar (yang mau nularin kepintaran). Jangan bilang kita sudah lebih dari cukup urusan SDM. Orang pintar lebih suka jadi seleb soalnya… foto sana-sini, tampil sana sini. Pemerataan pendidikan dan kesempatan pendidikan nomor ke-N.

    Ada seleb yg bilang, maling kalau dididik baik ntar malah lebih bahaya, jadi ndak perlu diratakan tuh pendidikan. Soalnya malingnya bisa jadi makin parah.

  16. M Fahmi Aulia Says:

    intinya:
    PEMIMPIN INDONESIA CIKEN EN CEMEEEEN..
    gitu ya?
    *heheotan lagi…* :-“

  17. Arif Says:

    Kalau orang Indonesia pada sadar, kita tuh udah dikasih semua jenis pemimpin
    1. dari mulai yang karismatik
    2. yang berwibawa
    3. yang paling pinter se-Indonesia
    4. kyai
    5. wanita
    6. sampai presiden yang dipilih sendiri rakyat sendiri (demokrasi?)
    dan semuanya gak ada yg memuaskan (baca.. makin lama makin gak mutu).
    Nah, sekarang mau cari yang model kayak gimana lagi?

  18. Oskar Syahbana Says:

    Setau gw, Ahmadinedjad itu juga sudah mulai ga disukai rakyat Iran (mostly because taunting US too much, bikin negara ga stabil), begitu juga Hugo Chavez yg di pemilu sebelumnya kalah (but masih jadi presiden, gw lupa, itu pemilu partai kalo ga salah, partai dia kalah).

  19. adinoto Says:

    Oskar Syahbana Says:
    February 6th, 2008 at 3:40 pm e
    Setau gw, Ahmadinedjad itu juga sudah mulai ga disukai rakyat Iran (mostly because taunting US too much, bikin negara ga stabil), begitu juga Hugo Chavez yg di pemilu sebelumnya kalah (but masih jadi presiden, gw lupa, itu pemilu partai kalo ga salah, partai dia kalah)

    => Hehehe bukannya kebalik? 😛 America is after Iran, then that’s why he rages on 😀 … I was thinking what would Indonesian leader do when America is after our country. Chicken out a big time? We’ll c.

  20. adinoto Says:

    # IMW Says:
    February 5th, 2008 at 2:57 pm e
    Negara ini kena scam soalnya masih sedikit orang pintar (yang mau nularin kepintaran). Jangan bilang kita sudah lebih dari cukup urusan SDM. Orang pintar lebih suka jadi seleb soalnya… foto sana-sini, tampil sana sini. Pemerataan pendidikan dan kesempatan pendidikan nomor ke-N.

    Ada seleb yg bilang, maling kalau dididik baik ntar malah lebih bahaya, jadi ndak perlu diratakan tuh pendidikan. Soalnya malingnya bisa jadi makin parah.

    => Blogscam dan jadi seleb? 😀 I don’t know why. Mungkin seleb-seleb perlu dicek ke-insane-an nya 😀 Entah apa yang dicari sampe cuma mikirin diri sendiri tapi masa bodoh dengan masyarakat negeri tempat dia lahir dan numpang hidup. Ahhh… menyebalkan.

  21. adinoto Says:

    # Arif Says:
    February 6th, 2008 at 7:14 am e
    Kalau orang Indonesia pada sadar, kita tuh udah dikasih semua jenis pemimpin
    1. dari mulai yang karismatik
    2. yang berwibawa
    3. yang paling pinter se-Indonesia
    4. kyai
    5. wanita
    6. sampai presiden yang dipilih sendiri rakyat sendiri (demokrasi?)
    dan semuanya gak ada yg memuaskan (baca.. makin lama makin gak mutu).
    Nah, sekarang mau cari yang model kayak gimana lagi?

    => I should say jaman Pak Harto kita membangun. Kita tinggal liat pemimpin berikutnya, dan apakah pola 5 tahunan cocok di negeri acakadut seperti Indonesia.

  22. adinoto Says:

    to Arif:
    Semoga kita masih cukup diberi umur untuk menjadi saksi sejarah nantinya. Oks.

  23. adinoto Says:

    # init_(0) Says:
    February 5th, 2008 at 1:04 pm e
    tapi aneh nya yang ngerti sekem-sekeman (pinjam istilah Aa Noto :D)
    biasanya golput klo ada pemilu/pilkada
    sambil nunggu keajaiban datengnya nya “pemimpin yang kuat yang bisa berdiri diatas kepentingan rakyat”…

    *btw klo calon walikota bandung Aa Gym vs Aa Noto, jd binggung pilih yang mana? 😛

    => Hahaha… Aa mana yang paling populer tukang sekem ya kekekee… 😀

  24. sai Says:

    Pakde Batnoto udah tahu sekem2an dari legowo :
    Lêgo nék wis nggowo …. artinya lega kalau sudah membawa {sesuatu} ..
    Jadi jangan salahkan para pemimpin kalau sibuk mencari “bawaan” dan lupa rakyat …

    hiks ….

  25. Tukang Nge-Blog Amatir Says:

    Kita butuh pemimpin yang kuat yang bisa berdiri diatas kepentingan rakyat…berKETUHANAN dan berKEMANUSIAAN…
    We need a good leader with a long term vision
    We don’t need a leader who No Action Talk Only

  26. koncling Says:

    disini nih para pliTIKUS ato pejabat-nya mentalnya pengecut semua…egois….gampang ngambekan…makin menunjukkan kualitasnya sebagai TIKUSkelas kampret…partai di buat bukan utk memajukan rakyatnya tapi buat menyejahterakan golongannya saja….

    bukan atasannya saja yg ngaco…para rakyatnya ajah yg katanya ngaku ngaku sebagai “wong cilik” kerjanya cuman komplain ajah entah apa yg dikomplaini,nunggu petunjuk dari atas, nggak punya inisiatif sedikit poen….paling jago kalo soal “blamming the event” hingga akhirnya nggak punya positive respon kalo mengalami sebuah peristiwa,senengnya nyari bandot item utk dijadikan objek kesalahan….
    mayarakat udah punya sindrom instant money….cara ngedapetin uang paling gampang en cepet nggak heran kalo mereka nggak kapok kapok dikibulin ama poliTIKUS…saat pemilu…nanti pas ketiban apes ato susah ngambek lagi nyari bandot lagi….pusing mikirinnya

  27. kancil_lucu Says:

    dulu soeharto di jatuhkan, dicaci maki, di eret-eret kesalahannya, rame-rame teriak nggak becus pimpin negara, giliran soeharto jatuh, yang teriak-teriak pada bikin parte dan mencalonkan diri sebagai presiden…..tapi apa buktinya, sudah 10 taon nggak ada hasilnya, negara makin nggak ada ajinya di mata negara tetangga, makin ancor.

    kadang-kadang orang-orang pada nggak mikir panjang ketika menjatuhkan soeharto, sekarang …. banyak yang pada bilang, mending jaman soeharto.

    itu goblok-gobloknya mahasiswa yang mau ditunggangi sebagian orang yang pengen merasakan jadi president, trus mana hasilnya :
    Kalau orang Indonesia pada sadar, kita tuh udah dikasih semua jenis pemimpin
    gusdur –> terlalu ngawur
    megawati –> melempem, cocoknya ngurus dapur
    sby –> nggak teges, melempem, MODEL ATO PRESIDENT SIH NIH ORANG, MILITER NGGAK LOOEEEEEEE…@$%#$%#%#^%$!!!!

    MANA HASIL DEMOKRASI …. goblok semua pada di goblok-gobloki oleh AS

  28. aku Says:

    aku sutuju bgt sama point 5, anak-anak jaman sekarang kebanyakan maen, yg justru menghancurkan hati nurani -nya sbg manusia yg seharusnya lebih mendahulakan kewajiban ketimbang hak.

    hak cuma membuat manusia menjadi semakin egois dan keji.

    selalu dahulukan kewajiban kemudian kewajiban dan kewajiban, barulah hak.

    ???loh??? bukankah hak juga penting ??? berfikirlah untuk menjawab pertanyaan ini 🙂

  29. miemie88 Says:

    carilah sistem yang sama sekali bukan produk maupun turunan dari produk bangsa(Tm) Amerika.

  30. Bel Geduwel Beh Kantong Bolong Says:

    Kalau orang Indonesia pada sadar, kita tuh udah dikasih semua jenis pemimpin
    1. dari mulai yang karismatik
    2. yang berwibawa
    3. yang paling pinter se-Indonesia
    4. kyai
    5. wanita
    6. sampai presiden yang dipilih sendiri rakyat sendiri (demokrasi?)
    dan semuanya gak ada yg memuaskan (baca.. makin lama makin gak mutu).
    Nah, sekarang mau cari yang model kayak gimana lagi?

    CARI PEMIMPIN YANG BISA NGEMONG RAKYAT………

    tAPI SIAPA YAAAAAA

Leave a Reply

WP Theme & Icons by N.Design Studio
Entries RSS Comments RSS Log in