Visit Indonesia 2008, Program Kebakaran Jenggot?

Social Add comments

Di TV saat ini (TPI) sedang berlangsung Grand Launching Program Pariwisata dari Pemerintah yaitu Visit Indonesia 2008, dengan website resmi www.my-indonesia.info. Program ini merupakan kerjasama antara 2 departemen, yaitu Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan Departemen Komunikasi dan Informatika.

Ada beberapa hal yang terasa janggal dengan program ini. Yaitu program ini terkesan merupakan Program Kebakaran Jenggot setelah kasus “akuisisi” lagu Rasasayange dan Reog Ponorogo. Berikut adalah kritik dari seorang pemerhati masalah kemasyarakat:

1. Iklan resminya ga lebih 10 detik, cuma menampilkan “Greeting, Come with us, regards” dan cuma menampilkan Loncat Batu Orang Nias, Gunung Bromo? Orang Papua lagi teriak, dan Luna Maya lagi menari Bali. SANGAT tidak cukup mengundang dan tidak cukup material untuk menampilkan siapa dan mengapa Indonesia, dan alasan apa untuk datang ke Indonesia.

2. Ketinggalan. Negeri lain sudah mulai “menjual” wisata kedaerahan misal Cina seluruh daerah sudah mulai mengiklankan daerahnya masing-masing, begitu juga Malaysia dengan Trengganu, dan lainnya. Kita apa yang dijual? Kalo cuma ngandalin Bali sih ga usah bilang Indonesia, Bali aja udah pasti bule tau.

3. Program begini sih harus bicara UPGRADE MASSAL. Ga cukup cuma Gong Seremonial doang (Lah ini acara kok banyak seremonial di lokalannya aja, program di luar lebih perlu, apa maksudnya targetnya wisatawan lokal??) Bingung ane. Upgrade massal ini bicara pelayanan dari mulai pintu depan di Airport Internasional, Masyarakat diberi “jiwa” siap menghadapi wisatawan — yang ada wisatawan ke sini kalo ga “cuma urusan bisnis dari hotel ke hotel, wisatawan kere berbaur dengan warga lokal, dan wisatawan potensial yang banyak duit masih banyak yang belum tertarik karena masih “takut” datang ke Indonesia).

Kalo Bali sih lain cerita. Masyarakat disana sudah sadar kalo mereka hidup dari pariwisata. Lah kalo bicara wilayah Indonesia lain gimana atuh kang? Bisa-bisa yang datang malah wisatawan yang “berani menantang” datang ke wilayah unmapped. Takut bo’. Indonesia bagi sebagian besar masyarakat dunia masih kawasan merah. Kecuali yang udah tau enaknya rutin pasti datang ke Bali (wisatawan Jepang, Australi, dan sedikit Amerika).

Target yang dicanangkan optimis cuma 7 juta pengunjung, dengan target pesimis 6 juta pengunjung cukup shocking buat saya bahwa selama ini ternyata tidak banyak yang datang ke Indonesia. Mungkin selama ini angkanya 2 juta? 3 juta? *ada data exact?

Pendapat saya bahwa seharusnya program ini merangkul UPGRADE MASSAL dan terintegrasi. Tujuannya apa dahulu? Investasi? Ato cuma melancong? Berapa sih duit yang dihasilkan dari pelancong yang cuma 6 juta orang datang 2-3 hari di Indonesia? Malah kalo tujuannya investasi harusnya juga merangkul BKPM (Lah malah iklan BKPM jauh lebih mantap dibandingkan iklan Pariwisata Indonesia) Dooh!

Salah satu konsultan asing malah bilang wah gimana bisa maju Indonesia pariwisatanya, wong Menterinya aja ga bisa bahasa Inggris? Halah beneran? Semoga yang menyatakan ga bener (Pak buktikan kalo anda layak!). Pak SBY? Wah si Boss lagi kemana nih? Acara ulang tahun MetroTV malah dateng pake toast segala tapi acara Visit Indonesia 2008 kok absen Pak?

Emang paling top ga ada lain soal Pariwisata ya Joop Ave. Mungkin kesimpulan gampangnya “Wong ybs hidup dari istana ke istana 😀 ” *Pak Joop Ave sudah merupakan warga istana sejak dari Jaman Pak Karno.

Lebih jauh kalo menonton acara TV kali ini isinya terlalu banyak joke akan terasa banget emang sesuatu yang Indonesia banget tapi lupa di iklankan: “Yaitu terlalu banyak dagelannya, dan terlalu banyak seremonialnya”. Get real man!

52 Responses to “Visit Indonesia 2008, Program Kebakaran Jenggot?”

  1. computer networking requirements Says:

    Very interesting article. Your current web pages is promptly growing to be considered one of my top picks.

  2. polski psycholog Says:

    Bezapelacyjnie zgadzam si? z t? wypowiedzi?. Trzeba jeszcze napomkn??, ?e temat nie okazuje si? taki banalny na jaki wygl?da. Zarysowany tu problem jest bez w?tpienia g??bszy i wymaga odpowiedniego podej?cia. Pomimo tego ogromny plus za inteligentne s?owa.

Leave a Reply

WP Theme & Icons by N.Design Studio
Entries RSS Comments RSS Log in