Apple 102: Bagaimana Dengan Proses Manufaktur Oleh Pihak Ketiga, Dan Arah Masa Depan Apple?

Macintosh, Social, Technology Add comments

Wah ternyata posting di forum mac.web.id masih panjang, ada beberapa pertanyaan seputar manufaktur yang dilakukan oleh pihak ketiga, dan licensing atau Mac Clone di era Gil Amelio (1996). Konteks permasalahan bisnis licensing Mac OS ini merupakan debat atau pertanyaan yang tidak ada akhirnya bagi para pengguna baru dan para pengguna end user yang belum mengenal Apple secara mendalam. Sebagai IT industrial analyst yang mencurahkan perhatiannya ke sektor industrial acumen IT (sapa tahu jadi Menteri toh kapan-kapan 😀 ), saya rasa perlu kontribusi tulisan sedikit untuk para mac-newbie ini. Setelah beres ini, lepas lebaran dan waktunya enak, kita lanjutin lagi dengan rekan Vavai ngurusin OpenSource ya ga? 😀

Pertanyaan: (refer to this link)

Jawaban:

Kalo bicara kualitas, produk Apple sampai hari ini punya “build quality” masih jauh diatas rata-rata produk produsen PC lainnya. Apalagi dengan kembalinya Om Steve ke Apple HQ. Steve sebagai orang CEO yang perfectionist sangat hand pick untuk semua aspect desain dan build quality produk-produk Apple.

Masalah build quality produk Apple sempat menurun justru pada era 1995-1997 ketika dibawah Michael Spindler. Ketika itu (masih ada yang ingat Apple MultipleScan 15″ dan keyboard Apple tahun itu? dan casing PowerMac 7200 dkk), memang visinya membuat Mac menjadi “lebih PC”, karena sebelumnya produk Mac lebih tepat disebut kelas “workstation” seperti halnya Sun Microsystems dan SGI (Silicon Graphics) dari build quality dll. PC Manufaktur lain (ditambah produsen PC generik seperti DELL, COMPAQ, dll, apalagi PC rakitan) tidak mau mengeluarkan dana R&D (Research & Development) karena buat mereka R&D itu adalah COST CENTER. Dell berkosentrasi pada Zero Inventory yang memfokuskan pada efisiensi pada delivery dan manufacturing only, sedangkan untuk Apple yang merupakan sedikit vendor yang masih tersisa untuk produsen yang membangun suatu sistem lengkap (Hardware + Operating System), menyebabkan biaya produksi dan marketing yang lebih tinggi untuk mencapai titik balik.

Studi Kasus Pada “Mac Clone”:
Pada tahun 1996, Apple dibawah era kepemimpinan Gil Amelio, mengijinkan beberapa perusahaan yang melisensi Mac OS untuk dapat membangun perangkat keras Mac Clone. Perusahaan-perusahaan seperti UMAX, PowerComputing, dan Motorola (StarMax), dan DayStar (Mac untuk spesialisasi Workstation dengan multiprocessor s/d 4 processor pada saat itu), memperoleh ijin lisensi setelah membayar uang royalti yang disepakati bersama.

Strategi ini tidak berjalan dengan baik, karena pada saat itu justru menggerogoti pasar Apple yang sudah terlanjur kecil. Produsen-produsen ini menawarkan Mac dengan harga yang lebih murah (namun sebagian dengan build quality yang lebih rendah misal: plasticky, dll), namun justru merebut pasar pengguna loyal Apple, dibandingkan dengan memperbesar pasar (market share) Apple itu sendiri. Beberapa perusahaan misalnya PowerComputing (ex orang-orang Compaq), walaupun menawarkan produk-produk yang agak plasticky namun dalam beberapa hal membangun sistem dengan spesifikasi yang lebih unggul dari produk Apple itu sendiri (misal: Perusahaan yang pertama kali mempergunakan processor G3, dan menempatkan PowerCenter dengan processor PowerPC 604 120MHz yang lebih bertenaga sebagai entry level — relative menarik dibandingkan harga yang sama untuk produk Apple yang masih dimotori processor PowerPC 601 120MHz yang lebih lambat).

Di era kembalinya Steve Jobs, 1997, Steve memutuskan untuk menutup semua bisnis lisensi Mac Clone, dan membeli beberapa perusahaan yang terlanjur diberikan lisensi (PowerComputing dibeli dengan nilai 100 juta dollar), dengan misi mengembalikan Apple sebagai perusahaan yang profitable dan sustainable ke depan.

Kasus Mac Clone dan licensing pada era tersebut agak berbeda dengan masa kini. Ketika Apple telah menjadi perusahaan yang sehat kembali dengan inovasi bisnis produk consumer seperti iPod (2001), maka mungkin menarik bagi Apple untuk mempertimbangkan kembali bisnis lisensi tersebut. Perdebatan ini tentu tidak ada akhirnya, karena keputusan ada ditangan seorang CEO. Saya termasuk sedikit orang yang berpendapat bahwa Apple harus melisensikan Mac OS X agar memperoleh marketshare yang lebih baik. Bagaimana juga Windows merupakan Aggregate Market dimana marketshare yang ada saat ini merupakan marketshare gabungan dari sekian banyak pemain PC yang membundle produknya dengan Windows.

Aspek teknis dan licensing namun harus diatur dengan baik dengan standard industri yang ketat, karena apabila tidak akan berakhir seperti kekacauan yang terjadi di produk berbasis Windows, terlalu banyak incompatibilitas perangkat dan standar industri yang lemah. Walaupun Microsoft sendiri berupaya untuk menekan incompatibilitas ini dengan standard WHQL (Standard Driver yang diapproved Microsoft) namun proses ini tidak berlangsung mulus seperti yang diharapkan.

QUIZ: Tahukah anda bahwa Sony adalah manufakturer Laptop konsumer pertama di dunia yang membuat Apple PowerBook 100?

Sony sebagai manufaktur yang paling menguasai sektor manufaktur miniaturisasi merupakan perusahaan yang memperoleh outsourcing untuk membangun portable Apple pertama yaitu PowerBook 100. PowerBook 100 ini (1992) memiliki beberapa fitur yang masih unik dan tidak dijumpai diproduk-produk hari ini (15 tahun kemudian) seperti kemampuan untuk booting dari cold-boot RAM (yaitu posisi RAM dapat menyimpan data dalam posisi laptop mati — bukan RAMDisk), sehingga dahulu sangat menarik untuk mengcopy seluruh operating system (yang ukurannya waktu itu masih dibawah 1MB) ke RAM dan memilih booting dari RAM untuk memperoleh sistem yang lebih responsive.

Sony merupakan salah satu perusahaan yang paling tertarik untuk melisensi Mac OS pada era Mac Clone tersebut (1996) namun tidak diberikan ijin oleh Apple. Ketika itu Sony berminat untuk memulai bisnis personal computernya dengan brand VAIO. Jadi apabila kasus lisensi itu diijinkan Sony VAIO merupakan produk laptop yang berbasis Mac OS bukan berbasis Microsoft Windows seperti hari ini.

Kasus Pada Manufacturing:
Hampir semua produsen masa kini, menggantungkan proses manufakturingnya pada pihak ketiga. Hampir semua berbasis di Taiwan. Taiwan sebagai kekuatan ekonomi elektronika terbesar (sekarang mulai dikejar oleh China), merupakan barometer dan pondasi manufaktur-manufaktur seperti Apple (atau IBM, atau DELL atau COMPAQ, dll).

Jadi dalam kasus manufacturingnya dilaksanakan oleh pihak ketiga, rasanya tidak menjadi masalah. Produk Taiwan tidak berarti produk kelas dua. Setiap produk memiliki “BUDGET” tertentu untuk menghasilkan produk-produk dengan kualitas yang mengisi segmentnya tertentu masing-masing. Misalnya kasus manufakturing MacBook. MacBook yang dijual dengan harga end-user US$1,099 (di US) tentu biaya produksinya tidak akan sama dan memiliki build-quality yang lebih baik dibandingkan dengan produk-produk yang ditargetkan untuk mengisi segment harga US$500 dollar.

Istirahat dulu ah, mo ngokor dulu, Semoga informasi diatas bermanfaat.
Regards,

Aa Nata (Calon Walikota Perduli Kesejahteraan Rakyat)



7 Responses to “Apple 102: Bagaimana Dengan Proses Manufaktur Oleh Pihak Ketiga, Dan Arah Masa Depan Apple?”

  1. fisto Says:

    sip sip…informasinya bermanfaat banget…kalo gak dari sini, mana saya tau trivia2 seperti Mac Clone, sony yg membuat powerbook 100 dan tentunya mengenai build quality….ditunggu 103-nya…hehehe….saya dukung sang calon walikota!

  2. adinoto Says:

    fisto Says:
    October 14th, 2007 at 4:43 pm e

    sip sip…informasinya bermanfaat banget…kalo gak dari sini, mana saya tau trivia2 seperti Mac Clone, sony yg membuat powerbook 100 dan tentunya mengenai build quality….ditunggu 103-nya…hehehe….saya dukung sang calon walikota!

    => Sippp lah. Nah thanks to Web 2.0 akhirnya bisa deh kita sharing ilmu di public place. Kalo ga kan dari dulu dipendem terus bisa jadi peuyeum/tape ceuk urang sunda mah hehehe

  3. rendy Says:

    ngukur jalan ya ?

  4. Srematip Says:

    Info nya bagus banget. Saya belajar banyak dari sini. Ini saran aja. Kalo bisa tambahin widget nya lintas berita. Lebih gampang buat gw submit artikel2 loe ke sana. Trims.

  5. adinoto Says:

    # Srematip Says:
    October 14th, 2007 at 10:03 pm e

    Info nya bagus banget. Saya belajar banyak dari sini. Ini saran aja. Kalo bisa tambahin widget nya lintas berita. Lebih gampang buat gw submit artikel2 loe ke sana. Trims.

    => Seperti diatas ya Pak Srematip? Ok pak, thanks atas masukannya. Regards,

  6. Srematip Says:

    Tx. Banget Mas. Kalo widget nya ada di tiap artikel2 anda,lebih gampang buat gue ama teman2 gue submit! Aku tak ajak teman2 gue ke sini juga!

  7. Adham Somantrie Says:

    IMHO…

    sony termasuk “PC” yang sukses membangun image sebagai “bukan PC”… gimana kalo dia sukses pake OSX?

Leave a Reply

WP Theme & Icons by N.Design Studio
Entries RSS Comments RSS Log in