Pertanyaan Untuk Para Pertinggi Microsoft Di Indonesia

Social, Technology Add comments

Sehubungan dengan banyak postingan dan kesimpangsiuran masyarakat dengan adanya sweeping-sweeping yang berlaku belakangan ini, dan demi mendidik/memberikan informasi kepada masyarakat luas, mohon kepada pihak-pihak yang berwajib di Microsoft Indonesia bisa memberikan jawaban yang tegas dan jelas disini, sehingga dapat menjadi acuan bagi pihak-pihak yang menjadi korban para oknum yang tidak bertanggung jawab.

  1. Gua sendiri kadang jadi berpikir (keblinger), apa bener Microsoft Windows XP Home Edition ga boleh dipake buat di kantor-kantoran? Nah bagaimana dengan Laptop-laptop yang pre-configured dengan Windows XP Home Edition?? Apa benar laptop itu ga boleh dipake untuk keperluan bekerja di kantor??
  2. Kedua, nah bagaimana dengan praktek menjual OEM license itu? Secara kan license OEM hanya boleh dijual ke pedagang komputer baru, nah kenapa Microsoft (berikut partner-partnernya) menjual license itu ke end-user, pemerintah (dan Microsoft sendiri) tutup mata? Lah mentang-mentang license BOX/RETAIL EDITION terlalu mahal (Microsoft Windows XP Professional RETAIL BOX = 396 dollaran?) sedangkan OEM (tanpa BOX) Microsoft Windows XP Home Edition cuma dijual 85 dollaran, wah ini keterlaluan. UDAH TAU salah masih dilakukan (demi kejar target penjualan license ya Pak/Bu).
  3. Kalo memang Microsoft mau berkiprah secara benar di Indonesia, saya berharap pricing Microsoft Indonesia bisa disesuaikan seperti di negara-negara lain seperti China seperti 3 dollar per lisensi Operating System atau 10 dollar dengan paket Microsoft Office, SEKALIGUS memberantas praktek-praktek sweeping pihak-pihak oknum yang tidak jelas. Microsoft saat ini merupakan pihak yang sangat dirugikan dari sisi publikasi, image masyarakat bahwa BSA (Business Software Alliance) adalah antek Microsoft sangat kental. Mohon apabila anda berkepentingan, bereskan permasalahan ini once and for all. Jangan cuma jadi retorika yang berulang 2-3 tahun sekali.
  4. Saya sendiri berharap OpenSUSE 10.3 Bisa cepat keluar dalam minggu-minggu depan, semoga ekonomi Indonesia ga perlu membayar lisensi yang tidak perlu. Professional Microsoft ga ada kerja? Tenang Pak, NEGARA FIRST, kalo anda nganggur toh anda bisa kontak saya kalo saya jadi Walikota nanti, masih banyak ruang yang bisa anda kerjakan kalo anda memang bener-bener bersih dan capable. Bener ga?

Hormat saya,

Adinoto A Kadir (Perduli warga tidak melek IT)

36 Responses to “Pertanyaan Untuk Para Pertinggi Microsoft Di Indonesia”

  1. Eep Says:

    Saya pribadi, sudah memutuskan hanya akan menggunakan dua sistem operasi, yaitu Mac dan OpenSUSE. untuk keperluan tik mengetik, tung menghitung, OpenOffice sudah jadi pilihan.

    Di Indonesia, perusahaan sekelas Microsoft aja jadi rese dan menyebalkan, jadi ikut-ikutan bermain di grey area, dan turut menumbuhsuburkan praktik-praktik pemerasan ala polisi.

    Bukankah ada pepatah: Mendiamkan sebuah tindak kejahatan (dalam hal ini pemerasan oleh oknum polisi) adalah sama saja dengan merestui tindakan tersebut. Nah, apakah Microsoft tutup mata dengan hal ini? Dan apakah pemerintah masih ngeyel untuk terus menggunakan Microsoft..?

    Baru tahu kalau di China lisensinya cuma 3 dollar.. wah hebat bener China..? Lah pemerintah Indonesia ga mampu gitu menekan Microsoft..? Apa karena ada udang dibalik bakwan dan permainan-permainan di bawah tangan eh dibawah meja..? (Dibawah tangan kaya kawin siri aja ya…?)

  2. Eep Says:

    eits lupa.. maksud saya untuk keperluan kantor ga akan pake lagi microsoft. sedangkan untuk diri pribadi masih akan tetap menggunakannya sebagai sarana “test drive” aplikasi. Secara gitu klien saya masih microsoft minded..

    benar seperti apa kata Adinoto, anda-anda yang terlibat dalam IT sudah sepantasnya mengkampanyekan penggunaan produk-produk spt linux, openoffice, dll.

    yah.., saya juga yang bukan orang melek IT, akan ikut kampanye kecil-kecilan sesuai keawaman saya.

  3. adinoto Says:

    Hehehee tapi Ep, SUSE juga dibelakangnya adalah Novell dan Microsoft hahahaha… masuk lubang singa kembali ke lubang harimau, gimana kalo kita pilih distro baru OpenSUSU ???? nyoottttt!!!!

  4. adinoto Says:

    to Eep:
    yah.., saya juga yang bukan orang melek IT, akan ikut kampanye kecil-kecilan sesuai keawaman saya.

    –> Salut, semoga memang ini bisa menjadi getok ular dan punya timbal balik positif buat niat baik anda.

  5. Eep Says:

    wakakakaak… hayuuuuu, nyot nyotttt….
    wakakaka sekem semua…

  6. adinoto Says:

    to Eep:
    Microsoft baru berhasil “menancapkan” kuku di dunia pendidikan kita dengan program Campus Agreement sekitar berapa puluh ribu gitu per student. Suatu strategi bisnis yang bagus, sayang Apple ga menangkap ide-ide yang udah gua tuangkan itu. Coba bayangin berapa banyak calon pertinggi yang bakal loyal dengan produknya.

  7. S a k t i Says:

    om, kalo ada tanggapan dari mikocok ttg home edition dipake di kantor tolong diinfokan yah… hehehehe…
    ompol ma mikocok emang rese dah…

  8. Eep Says:

    to adinoto:
    apple sekeeemmm…!! ๐Ÿ˜€

  9. Arnold P. Siboro Says:

    Orang Indonesia emang kreatif kalo hal2 tepu2. Mana ada itu aturan XP Home hanya boleh dipake di rumah. Kecuali Microsoft Indonesia punya EULA sendiri ya, mungkin HEULA bukan EULA, nyak! Gimana ya caranya agar kekreatifan org Indonesia dalam menipu ini bisa diarahkan ke hal2 yang fositip? Microsop juga kumaha atuh berlagak pilon wae.

  10. adinoto Says:

    # Arnold P. Siboro Says:
    October 2nd, 2007 at 6:59 am e

    Orang Indonesia emang kreatif kalo hal2 tepu2. Mana ada itu aturan XP Home hanya boleh dipake di rumah. Kecuali Microsoft Indonesia punya EULA sendiri ya, mungkin HEULA bukan EULA, nyak! Gimana ya caranya agar kekreatifan org Indonesia dalam menipu ini bisa diarahkan ke hal2 yang fositip? Microsop juga kumaha atuh berlagak pilon wae.

    -> Pilon pilon ngeunah can nyahook disekem ku master scammer… ayooo mikocok, mana kepedulian sosialmu? boro-boro mo CSR (Community Social Responsibility), nah ini lebih banyakan efek najis menjerumuskan rakyat dengan memperbanyak oknum polisi scammer ๐Ÿ˜€ heuh. Untung bukan gua Menkominfo. Kalo gua udah gua usir sekarang juga dari negeri ini kalo kelakuan masih distrap merah terus.

  11. Dedhi Says:

    1. Saya juga protes, demi mahasiswa Indonesia, perlu diadakan Microsoft Kost-Kost-ansr dan Asrama Edition. Mahasiswa saat ini sedang terancam keselamatannya karena bayak oknum yg mengincar mereka yg memakai licensi tidak tepat Home Edition.
    2. Saya juga protes protes, mosok Microsoft hanya memberikan diskon pada OEM OEM yang perutnya sudah buncit dan kaya raya itu. Bagaimana dengan para ABG ABG? Mereka kebanyakan belum bekerja sehingga incomenya rendah, kudunya diberikan produk Microsoft gratis. Tapi ini tidak berlaku buat ABG ABG nakal simpenan OEM OEM Girang, kalo ini mah suruh bayar pakai duitnya si OEM.
    3. Saya juga mendukung Microsoft produk dengan licensi terbatas yang menggunakan pembatasan bahasa seperti di China. Kenapa tidak diwujudkan di Bandung juga? Dengan edisi khusus bahasa Sunda, kita bisa menuntut harga yang sama US$3. Dibayar dengan dollar betulan, bukan beras Cianjur.
    4. Kalau AA Noto jadi walikota, dijamin dapat kerja dah buat para ex-Microsoft, bakat professional yes-man dari induk company di US of A dan tanpa perlu bikin inisiatif sendiri, pastilah cocok jadi birokrat ๐Ÿ™‚

  12. Vavai Says:

    Mendukung petisi Aa Nata ini. Pantesan banyak respon negatif soal sweeping-sweeping belakangan ini…

    BTW, OpenSUSE 10.3 akan keluar tanggal 04 Oktober 2007 ini boss. Mudah-mudahan nggak meleset.

  13. rendy Says:

    gua pake centos

  14. ojat Says:

    hidup open source lah ๐Ÿ˜€ hheehe

  15. probodj Says:

    Konon katanya, ada prosedur untuk melakukan “sweeping”, sehingga pulisi gak bisa sembarangan masuk dan malak. Ceritanya ada di sini: http://www.son.web.id/2007/09/01/prosedur-sweeping-windows-bajakan/
    Sayangnya nggak ada referensinya.

  16. adinoto Says:

    # Dedhi Says:
    October 2nd, 2007 at 7:19 am e

    1. Saya juga protes, demi mahasiswa Indonesia, perlu diadakan Microsoft Kost-Kost-ansr dan Asrama Edition. Mahasiswa saat ini sedang terancam keselamatannya karena bayak oknum yg mengincar mereka yg memakai licensi tidak tepat Home Edition.

    => Hahahaha bener bener, Kost-Kost an Edition Special Premium Pake Telor bosss ๐Ÿ˜€ bwakakakakaka

    2. Saya juga protes protes, mosok Microsoft hanya memberikan diskon pada OEM OEM yang perutnya sudah buncit dan kaya raya itu. Bagaimana dengan para ABG ABG? Mereka kebanyakan belum bekerja sehingga incomenya rendah, kudunya diberikan produk Microsoft gratis. Tapi ini tidak berlaku buat ABG ABG nakal simpenan OEM OEM Girang, kalo ini mah suruh bayar pakai duitnya si OEM.

    => OEM DEDHI? ๐Ÿ˜€

    3. Saya juga mendukung Microsoft produk dengan licensi terbatas yang menggunakan pembatasan bahasa seperti di China. Kenapa tidak diwujudkan di Bandung juga? Dengan edisi khusus bahasa Sunda, kita bisa menuntut harga yang sama US$3. Dibayar dengan dollar betulan, bukan beras Cianjur.

    => Betul, tanpa versi Sunda ga bakal boleh masuk tatar Sunda. Nakal ini Billie! ๐Ÿ˜€

    4. Kalau AA Noto jadi walikota, dijamin dapat kerja dah buat para ex-Microsoft, bakat professional yes-man dari induk company di US of A dan tanpa perlu bikin inisiatif sendiri, pastilah cocok jadi birokrat ๐Ÿ™‚

    => Wah kalo ini ga setuju, kalo itu gua bikin kampung aja di cikole sana (Masih masuk daerah administrasi Bandung nteu nyak?) kasih nama “Kampung Kelaut!”

  17. adinoto Says:

    #

    ๐Ÿ™‚
    # Vavai Says:
    October 2nd, 2007 at 7:39 am e

    Mendukung petisi Aa Nata ini. Pantesan banyak respon negatif soal sweeping-sweeping belakangan iniรขโ‚ฌยฆ

    BTW, OpenSUSE 10.3 akan keluar tanggal 04 Oktober 2007 ini boss. Mudah-mudahan nggak meleset.

    => Yoi boss, 2 hari lageeee…. ๐Ÿ˜€ hehehehe udah ga nahan mo nyiapin bandwidth sedooooooott ๐Ÿ˜€

  18. adinoto Says:

    # probodj Says:
    October 2nd, 2007 at 8:47 am e

    Konon katanya, ada prosedur untuk melakukan รขโ‚ฌล“sweepingรขโ‚ฌย, sehingga pulisi gak bisa sembarangan masuk dan malak. Ceritanya ada di sini: http://www.son.web.id/2007/09/01/prosedur-sweeping-windows-bajakan/
    Sayangnya nggak ada referensinya.

    => Wah bagus referensinya. Para Pejabat Tinggi Negara ada yang bisa klarifikasi ga? Gini deh Pak Sutiyoso kan baru nyalon jadi Presiden, kalo bisa beresin masalah ini you got one vote! From me ๐Ÿ˜€ hahahaha…. siap komandan! Berani ga? ๐Ÿ˜€

  19. Endy Says:

    Plis deh Di’, Sutiyoso for President? Hahaha, ntar semua Busway, atau Yosway hehehe.

  20. ariya Says:

    OpenSUSE bakal dirilis 2 hari lagi, tanggal 4 oktober.

  21. Oskar Syahbana Says:

    Ih dibilangin, Home Edition jangan dipake buat kantor, rada katrok gitu fasilitasnyah! (ain’t all Windows? Muwahahaha).

    Di Indonesia belom ada student discount dari Apple sih emang, sayang banget euy… Diskon sejuta dua juta gitu kan maknyoss (jadi laptop paling murah di pasaran malah ya dengan spek kayak gitu)

  22. Rizki Afta Says:

    #Oskar
    Di ITB udah ada tuh student discount dari Apple, sayang cuma sebentar doank. udah diskon trus beli macbook/pro/imac dapet ipod.. Huhuu knapa baru skarang..

  23. Kwee Says:

    Ikutan nimbrung.

    1. Setahu saya (dan sudah di-iya-kan oleh orang Microsoft Indonesia) XP Home boleh digunakan di Office. Tidak ada di EULA yang menyatakan XP Home hanya boleh digunakan di rumah. Penggunaan nama “Home” hanya menggambarkan bahwa product tersebut lebih cocok untuk penggunaan di rumah. Ini karena XP Home tidak bisa login ke Domain server.

    2. OEM dijual lepas, jelas ilegal. Ini yang disebut sebagai Mischanneling (membeli/menjual yang bukan peruntukannya). Sama juga halnya kalau menjual versi upgrade tapi pembeli tidak punya versi legal sebelumnya. Atau membeli versi education (yang harganya bisa sampai 80% off) tapi digunakan bukan untuk lembaga edukasi. Dalam EULA, OEM hanya boleh dijual dalam keadaan terinstall di PC baru. Yang boleh dibeli lepas adalah produk retail (yg memang mahal), atau “Open License” yamh lebih murah (tapi tetap mahal) untuk perusahaan dengan pembelian minimal 5 license (mix). Khusus untuk Desktop OS, Open License hanya ada versi upgrade. Untuk skema legalisasi (melegalkan Windows XP Pro bajakan yang sudah terinstall) Microsoft punya yang namanya GGK (Get Genuine Kit) dan WGA (Windows Genuine Advantage). Versi inilah yang seharusnya dibeli untuk melegalkan windows bajakan. WGA hanya bisa dibeli via web, sedangkan GGK dibeli via distributor/reseller. Menurut saya, versi OEM banyak dijual lepas karena beberapa alasan.
    – Microsoft/Distributor kurang mensosialisasikan masalah licensing ke reseller. Jadi dalam hal ini memang reseller dan pembeli sama2 tidak tahu kalau yang dia jual/beli adalah ilegal. Boleh percaya boleh nggak, orang di booth Microsoft di BeMall Bandung juga beberapa kali salah menjelaskan ke user tentang masalah licensing yang memang rumit ini ๐Ÿ™‚
    – Reseller tahu tapi tidak memberitahukan ke pembeli bahwa itu sebenarnya ilegal. Yang penting jual.
    – Reseller maupun pembeli tahu itu ilegal tapi tetap dijual/dibeli karena memang versi ini yang paling murah.
    – Semua pihak (termasuk Microsoft) tahu tapi tutup mata, yang penting laku (seperti yang Mas Noto bilang, demi kejar target penjualan license). Untuk hal ini, Tau ah gelap.. ๐Ÿ™‚

    3. Setujuuuu !!!
    4. Sekali lagi, Setuju..!!! ๐Ÿ™‚

  24. BARRY Says:

    Kalau kantornya di samping kamar tidur, alias kerja dari rumah artinya apa dong? Bagaimana kalau beberapa tahun ke depan, akan banyak full-time blogger seperti layaknya Budi Putra? (Terus terang saya ngga tahu tentang licensing dia sih)

    Kalau Microsoft Indonesia efektif, mereka seharusnya bisa dengan secepatnya memberikan penjelasan pertanyaan Adinoto diatas. Masa tidak ada Microsoft Indonesia yang bacain blog ini? *cari-cari orang yang angkat tangan**

  25. adinoto Says:

    # BARRY Says:
    October 2nd, 2007 at 9:26 pm e

    Kalau kantornya di samping kamar tidur, alias kerja dari rumah artinya apa dong? Bagaimana kalau beberapa tahun ke depan, akan banyak full-time blogger seperti layaknya Budi Putra? (Terus terang saya ngga tahu tentang licensing dia sih)

    => Microsoft Windows Pillow/Springbed Edition? ๐Ÿ˜€

    Kalau Microsoft Indonesia efektif, mereka seharusnya bisa dengan secepatnya memberikan penjelasan pertanyaan Adinoto diatas. Masa tidak ada Microsoft Indonesia yang bacain blog ini? *cari-cari orang yang angkat tangan**

    => Kita lihat seberapa cepat sih mereka tanggap. Kalo yang masih staff mungkin sudah baca, tapi ga berani komen, secara ini masalah jawaban resmi korporasi, tapi CEO Microsoft Indonesia ga berani jawab? Yah jangan bisnis kalo ga berani di kritik deh.

  26. adinoto Says:

    => Buat Kwee:
    Thanks atas waktunya mau menulis dan membagi ilmu. Kwee Jan To ini teman lama gua lebih dari 12 tahun lalu di perusahaan IT dan sedikit vendor yang masih “mau ngelmu soal beginian”. Yang lain? Aduh kadang ketemu pedagang aja kadang udah males diajak ngobrol. Pengennya tunjuk barang bawa pergi aja. Daripada kena ocehan yang lebih banyak ngaconya hehehe…

    Yah namanya juga pedagang komputer, kebanyakan cuma mikirin cuan, Punci (modal) + 2 dollar ato 1 dollar = jualan ๐Ÿ˜€

  27. idarmadi Says:

    AA Noto mulai curi start kampanye nih? hehehhehehe…

    Mengenai Microsoft. (berdasarkan beberapa sumber tulisan, pemikiran, dan narasumber temen gw yang dulu jadi salah satu manager di MS Indo).

    Salah satu point yang perlu ditekankan, MICROSOFT (Indonesia) TIDAK TERLALU CARE dengan end user ecek ecek macam kalian semua!!! ๐Ÿ™‚ Paling tidak tidak untuk saat ini.
    “Target” mereka pada saat ini adalah Enterprise level, dimana penjualan “Open License” bisa mencapai puluhan Miliaran Rupiah sekali kepret per jangka waktu tertentu (misalnya per tahun).

    Kenapa MS tidak terlalu care dengan user eceran macam kita? Sama seperti di luar negeri (misalnya US), pendapatan MS yang significant bukan dari user personal, tapi melainkan dari perusahaan2an.
    Perusahaan2 biasanya memcoba untuk stay legal. Perusahaan2 juga biasanya sudah hooked on Microsoft, misalnya dengan applikasi yang didevelop dengan berbasiskan Visual Studio.
    MS akan tutup sebelah mata dengan end user seperti kita, para praktisi IT dan terutama terhadap para pelajar.
    Ini ibarat narkoba yang diberikan gratis kepada para newbie pecandu narkoba. Dengan banyaknya para user personal memakai produk MS, secara langsung membuat basis SDM yang menguasai produk MS menjadi besar. Ini menjadi semacam rantai setan. 20 tahun yang lalu, kita semua hooked on DOS, Wordstar, dan Lotus bajakan. Banyak dari kita kemudian ‘menurunkan ilmu’ kita (yang berbasiskan MS) kepada para ‘murid’ kita. Banyak dari kita membawa ilmu MS kita ke perusahaan.
    Programmer tahun 80an membuat program bebasiskan dBase (yang jalan di DOS), dilanjutkan memakai Clipper, dan kemudian FoxPro, yang buntut2nya diakuisisi oleh MS. Banyak perusahaan SME yang masih memakai program jadul berbasiskan FoxPro yang unfortunately MS exclusive. (jaman 90an sih masih ada versi Mac).
    Awal tahun 90an… semua kursus komputer berbasiskan Windows dan MS Office (dan AutoCad, dan Corel Draw). Pengajarnya adalah sebagian dari kita, yang meneruskan ilmu MS kita.

    Ini sebuah rantai setan. Ibaratnya Golkar di Indonesia. Bisa engak menumbangkan dengan gampang sebuah pohon beringin yang akar2nya sudah merambah tanah dan dinding?

    Kalau MS bisa ‘tutup sebelah mata’, kenapa gencar mempromosikan anti piracy? PIRACY IS AGAINST THE LAW. It still is. Period. Pembajakan adalah tindakan melawan hukum. Itu tetap harus ditegakkan. Peraturan ada dan harus ditegakkan.

    Nah disini ada perbedaan interpretasi dengan ‘penegakkan’. MS akan lebih easy going dengan user personal alias tutup sebelah mata.
    Tapi tidak dengan yang namanya law enforcer aka polisi Indonesia.
    Sama seperti adanya peraturan lalu lintas. Peraturan lalin perlu ditegakkan, dan pelanggaran akan ditindak via yang namanya tilang. Tapi kita sendiri tahu sendiri dah, dari semua pelanggaran yang tertangkap, berapa banyak tilang sih yang via pengadilan dan uangnya masuk ke negara? (Polisi juga mempraktikan double-standard. Jika yang melanggar adalah rekan sesama polisi, plat bintang, atau plat RI 1, atau sipil dengan voorider, maka Polisi akan tutup sebelah mata, walaupun menurut peraturan hak ‘pelanggaran’ hanya diberikan kepada VVIP (pres dan wapres), ambulan, blambir, dan mobil/rombongan pembawa jenazah).

    OEM dijual ke end user? Saya lihat ini adalah bentuk dari ‘kebaik hatian’ dari MS. Ini membantu penetrasi MS ke user personal dan SME yang ini mencoba untuk legal. Kalau MS mau insist kalau setiap OEM lisensi hanya kudu buat komputer baru, maka MS akan kehilangan pasar para pemakai komputer lama.
    Jika saya mempunyai sebuah kantor dengan 10 komputer Pentium III, saya akan go legal (the MS way), tapi keuangan juga diperhitungkan, saya punya 2 pilihan. 1. beli software dengan OEM license (kalo bisa student license. (Home XP + Office Basic : DC kira2 2.6jt/komputer).
    2. stay pirated, karena full license yang jatuhnya lebih mahal daripada membeli komputer baru.

    Kenapa tidak bisa semurah $5 / lisensi seperti di China? (Bos AA, ini data dari mana?). Atau kenapa tidak bisa semurah $35 per paket windows dan office seperti yang ada di Thailand? Thailand beberapa tahun yang lalu mencanangkan proyek ICT 1 juta komputer. Untuk saving cost, OSnya Linux. Secara prakteknya, orang yang mendapatkan komputer akan menginstall Windows + Office bajakan. Tapi ada kemungkinan juga penerima komputer melanjutkan menggunakan Linux. Kalau dihitung chancesnya 50-50, maka akan melahirkan 500rb pengguna Linux baru.
    MS seperti kebakaran jenggot, dan membuat paket $35 itu. Pemerintah Thailand berhasil ‘menekan’ ‘harga’ Microsoft.

    Bagaimana dengan Indonesia. Indonesia juga pernah latah untuk ikut program serupa seperti di Thailand. “Hasilnya” cuman MS merelease Windows SE versi Indonesia. Sedangkan proyek ICTnya, wallahualam.

    Pemerintah Indonesia sebenarnya bisa menekan MS, dengan cara go Open Source. Tapi kenyataannya, pemerintah malah tunduk dengan MS, sampai2 Menteri yang nyambangi kantor MS di BEJ.

    Kenapa perusahaan masih MS oriented, jika sekarang ada pilihan yang tidak kalah bagus (kalau tidak mau dibilang lebih bagus) seperti OSX dan Linux?
    Ini kalo menurut saya adalah pertimbangan dari faktor support sustainability.
    Kemana saya harus mencari support kalau ada masalah dengan sistem Linux saya? Para IT geek akan bilang, search di Internet ajah.
    Kalo pake MS, tinggal call MS, dan mereka akan nyambangi kantor kita dan ikut memecahkan masalah yang terjadi. (Ini untuk level enterprise… untuk level end user mah, cari di Internet ajah).
    Kemungkinan buat MS untuk tetap exist misalnya 10 tahun kedepan, lebih besar daripada Apple atau distro Linux yang ada pada saat ini.
    Para CIO atau IT manager juga suka hal ini, karena ‘flame’ tidak stop di mereka, tapi bisa di-pass lagi ke vendor.

  28. idarmadi Says:

    Koreksi :
    (Polisi juga mempraktikan double-standard. Jika yang melanggar adalah rekan sesama polisi, plat bintang, atau plat RI 1, atau sipil

    seharusnya
    (Polisi juga mempraktikan double-standard. Jika yang melanggar adalah rekan sesama polisi, plat bintang, atau plat RI, atau sipil

  29. Arto Says:

    Fokusnya apa dulu bro. Mau murah O/S dan Office, pake OpenSource, tapi apa hardware mendukung & punya waktu buat cari-cari driver. Seperti driver printer, scanner.

    Dua minggu lalu coba migrasi ke Fedora 7 buat redistribution server antivirus…gak kuat spec-nya jadi “kembali lagi ke Microsoft”.

    Bikin aja komputer dipake nyaman, mau pake OpenSource atau Microsoft atau masih DOS yang penting tujuan tercapai.
    Jangan dibandingin beli Microsoft legal dengan OpenSource atau bajakan yang murah (+/- Rp.30.0000).
    Lebih fair kalau harus apple-2-apple.

    Boleh percaya atau tidak ada satu toko yang konsultasi apa DOS juga di sweeping ha..ha.. kebetulan aplikasinya masih DOS base.

    Btw, yg di sweeping bukan hanya Microsoft aja. Kalau ada mp3, AVG, Adobe Pro, Games, dll bisa juga kena tuh. Jadi pastikan baca EULA baik-baik semua software yang di install.

    Mau komentar yang harga license cuma 3$, kalau legal pasti Agreement..tapiiii “ping piro” (bahasa jawa dikalikan berapa). he..he..
    Campus Agreement ada juga yang punya Student Option (siswa boleh beli).

    Kerja dulu ahh….

  30. adinoto Says:

    to Arto:
    Thanks To for your comment ๐Ÿ˜€ nah gitu dong ajak-ajak Pak Hadi dan rekan-rekan pertinggi Sidola lain dong komen ๐Ÿ˜€ huehehehe….

    Soal OS nyaman aman siap komandan, selama ini sih sudah ada lightweight distro (baik custom ato bikinin dewe) tapi ya problemnya itu bukan di OS nya to, tapi sosialisasinya karena learning curvenya itu kan yang lama (untuk switch ke environment/OS lain).

    Nah ini yang mo kita garap. Biar orang feel like home (malah lebih happy) pake Linux yang kita support.

    Mac aja dibilang orang mudah tapi buat orang yg terbiasa pake Windows tetep aja susah hehehee….

    Soal sweeping nah itu satu pe-er bahasan lagi, ini juga mo sekalian digarap. Membantu warga dan masyarakat ga melek teknologi gitu loh To. hehehe….

    Gua bales nanti dari Bandung ya, lagi mo tidur cepet mo subuh-subuh ke jkt euy ๐Ÿ™ c u soon!

  31. Dichi Al Faridi Says:

    Salam kenal kank…

    ….Adinoto A Kadir (Perduli warga tidak melek IT)

    Yang bener perduli atau peduli kang?
    (Abis nonton snapshot :D)

    Untuk saya yang masih mahasiswa, sangat sulit untuk tidak membajak. Dosen mengharuskan untuk mengumpulkan tugas dengan format yang hanya bisa dikerjakan dengan software berbayar. Sangat sulit untuk tidak membajak. :((

  32. adinoto Says:

    To Mas Dichi:
    Hehehe mungkin dosennya harus kita reformasi ya hahaha… ๐Ÿ˜€ Makanya besok-besok harus ada clausul jadi dosen harus uptodate termasuk mendukung gerakan opensource kalo ga mau dibilang katrok ๐Ÿ˜€

  33. bledhoz Says:

    owe…….good……met kenal yo….

    bagus…..HIDUP OPEN SUSE…..OPENSOURCE!!!!!

  34. jamesjack Says:

    buat microsoft yg caem,

    namaku james jack dari jogja-lah. aku berencana bikin warnet 40 client dengan o/s microsoft windows xp/vista original untuk menghindari pengeluaran biaya-biaya yang “kagak_jelas_juntrungannye”.
    so, bisakah aku dibantu untuk menjadi sahabat-mu? saya akan sangat bahagia kalau ada opsi kontrak/sewa operating system windows untuk dapat dinikmati oleh khalayak ramai (CSR for public sharing), karena kita semua tahu bahwa sudah sekian lama hukum Moore dilibas dengan kejam oleh
    intel, ditambah windows yang semakin gegas_gempita_melesat_wuzzz dengan versi-versi yang selalu menjadi lebih baru, sehingga aplikasi yang sedang
    kugunakan sekarang menjadi “memble”.
    terimakasih dan kutunggu kabar baiknya.
    GOD bless me.

    nb: kalo gak mau terima aku sebagai sahabatmu, ati2 nanti ya dijalan. lewat depan rumahku format mulutmu sampai pak polisi datang.

    regards,
    james jack

  35. jamesjack Says:

    buat microsoft yg caem,

    namaku james jack dari jogja-lah.
    aku berencana bikin warnet 40 client dengan o/s microsoft windows xp/vista original untuk menghindari pengeluaran biaya-biaya yang รขโ‚ฌล“kagak_jelas_juntrungannyeรขโ‚ฌย.
    so, bisakah aku dibantu untuk menjadi sahabat-mu? aku akan sangat bahagia kalau ada opsi kontrak/sewa operating system windows untuk dapat dinikmati oleh khalayak ramai (CSR for public sharing), karena kita semua tahu bahwa sudah sekian lama hukum Moore dilibas dengan kejam oleh intel, ditambah windows yang semakin gegas_gempita_melesat_wuzzz dengan versi-versi yang selalu menjadi lebih baru, sehingga aplikasi yang sedang
    kugunakan sekarang menjadi รขโ‚ฌล“membleรขโ‚ฌย.
    terimakasih dan kutunggu kabar baiknya.
    GOD bless me.

    nb: kalo kagak mau terima aku sebagai sahabatmu, ati2 nanti yaa dijalan… lewat depan rumahku tak format mulutmu sampai pak polisi datang.

    regards,
    james jack

  36. erick Says:

    apakah benar isu yang beredar di dunia maya. bahwasanya windows 10 spyware(mata-mata)…dan dapat mengkopi data seseorang di hardisk untuk kepentingan pihak lain..?

Leave a Reply

WP Theme & Icons by N.Design Studio
Entries RSS Comments RSS Log in