Repost: Pandangan Saya Seputar Kenaikan BBM (Menaikkan Harga BBM = Tidak Mampu Memanage Keuangan Negara!)

Social Add comments

Menilik satu komen baru pada posting tua saya di tahun 2008 (11-05-2008) http://adinoto.org/?p=687 mengingatkan saya pada kenyataan bahwa posting lama tersebut masih diminati pengunjung dengan rata-rata komentar pada posting tersebut diatas biasanya pada blog saya (70 komen), dimana memang blog saya ini bukan blog populer umum, tapi lebih ke arah blog spesifik teknologi dan geek dan per-apel-an.

Mengingat bahwa momentum rencana keputusan kenaikan harga BBM pada 1 April 2012 ini (4 tahun setelah posting tersebut) mencerminkan kenyataan bahwa pemerintah juga plin-plan dalam mengambil keputusan. Hampir semua keputusan yang strategis diambangkan, dan waktu berlalu, kita jadi tua, solusi tidak tercapai, dan pada akhirnya kita semua mati. Apa fungsi pemimpin disini? Sungguh jadilah anda pemimpin yang baik, yang dapat mengimami rakyat anda, karena ditangan anda terletak nasib 250 juta rakyat Indonesia.

Berikut posting lama tersebut jadi tertarik saya REPOST ulang:

Pemerintah akan menaikkan harga BBM. Biarpun Presiden SBY sudah menyatakan tahun lalu bahwa pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM, kenyataannya mau ga mau pemerintah menjilat omongannya sendiri tahun ini dengan solusi HARUS Menaikkan harga BBM.

Pemerintah dengan rajinnya me”sosialisasikan” via media televisi dan lain-lain bahwa konon “Yang menikmati subsidi BBM itu adalah masyarakat mampu”. Beberapa kali pejabat teras negeri ini menyatakan “Loh yang naik mobil ini orang mampu kan?”. Ajaib serasa saya harus mendengarkan ocehan orang tua mutlak ke anak kecil.

Ini agak aneh. Negara ini adalah PRODUSEN MINYAK. Kita memproduksi minyak lebih kurang 1 juta barrel per hari (Setara dengan harga minyak dipasaran hari ini yaitu 120-an dollar se barrel berarti setara dengan lebih kurang 1,150,000,000,000 rupiah per hari). Pembenaran bahwa kita adalah produsen minyak mentah tapi bukan produsen minyak jadi (siap dipergunakan) adalah sama dengan buang body, lah salah sendiri kenapa sudah dikasih waktu sekian lama malah ga pernah mau mengolah sendiri? Lebih aneh lagi adalah tahun 70an ketika harga minyak meroket karena perang Timur Tengah, kita justru menikmati Petro Dollar. Loh kondisi yang sama sekarang kok kita sama sekali ga menikmati hasil produksi minyak kita?

Para pakar dan eksekutif di pemerintahan bisa bilang bahwa kita kekurangan alokasi APBN, bahwa APBN mengasumsikan subsidi minyak di harga 80 dollar per barrel (yang pada kenyataannya sekarang di kisaran 120 dollaran), nah yang pernah dipikirin para pejabat itu apa sih? Apakah tidak ada pilihan lain??

Jangan-jangan memang pemerintah tidak pernah mikirin dan nonton film Dave (1993). Salah satu adegan di film Dave adalah ketika Charles Grodin berhasil mengalihkan alokasi pengentasan dan pendidikan buat orang-orang tak memiliki rumah dan anak jalanan lain. Pak SBY blon nonton? Saya saranin wajib nonton buat semua anggota kabinet biar keluar lagi hati nuraninya Pak!

Ketika harga BBM dinaikan, para pejabat sih ga masalah meng-adjust pendapatannya. Pernah kepikiran ga pak dampak kenaikan pangan di masyarakat bawah? Makan warteg udah ga bisa dibawah 10 ribu rupiah lagi, dan dijamin makin banyak masyarakat makan nasi aking!

12 Responses to “Repost: Pandangan Saya Seputar Kenaikan BBM (Menaikkan Harga BBM = Tidak Mampu Memanage Keuangan Negara!)”

  1. Pertapa Says:

    APBN 2012 aja udah kacau. Dulu tahun 2011 dikasih kesempatan oleh partai oposisi untuk menaikkan harga BBM tapi pemerintah tidak ambil kebijakan. Sekarang saat ekonomi dan kondisi politik sulit pemerintah baru ambil keputusan. Presiden kita suka telat ambil keputusan.

  2. adinoto Says:

    iya pak, sayang sekali beliau padahal seperti harapan bangsa ini ketika naik dipilih jadi orang nomer satu dinegeri ini secara pemilihan langsung.

  3. idarmadi Says:

    INTERUPSI PIMPINAN…. PIMPINAN!!!! … PIMPINANNNNNNN!!!!!!! PPPPIIIIIIMMMMMPPPPPIIIINNNNNNAAAAANNNNNNN!!!!!!!!

  4. idarmadi Says:

    Negara ini populasinya memang cuman 20%nya Cina. Cina sekarang import pulp dan besi dan batubara dari Indonesia. Tapi ekonominya Indonesia engak ada 1/5nya Cina, bahkan engak ada 2%nya Cina.

    Tahun 60an sama2 in deep shit. 70-80an Indonesia sudah lebih maju, sementara Cina masih sibuk dengan politik dalam tubuh Partai Komunis. Awal 90an Cina mulai bangkit ditangan Deng. Ganti milenium, Indonesia tertinggal jauh dari Cina. Engak heran dengan pemerintahan kayak gini, yang orang kayak Ruhut dan Sutan Bogana bisa jadi wakil rakyat…. Bikin ill feel.

    Sama ajah yang demo juga bikin ill feel. Mahasiswa abal abal. Sehari goban ajah sok nasionalis sok idealis. Harga mati BBM harus tidak naik?? Solusi loe orang apa?? Cuman bisa anarkis?? 1 huruf ajah buat loe orang : BARBAR.

  5. Habib Says:

    Pak, saya baca katanya produksi BBM Indonesia sudah tidak sanggup lagi memenuhi konsumsi dalam negeri, tidak seperti tahun 1970an. Karena itu juga Indonesia keluar dari OPEC.

  6. jelly gamat luxor Says:

    pemerintah memang jago ngurusi rakyat….. makannya banyak rakyat yang kurus…..

  7. obat herbal darah tinggi Says:

    saya harap pemerintah ga plinplan

  8. obat stroke Says:

    aduuh,, klau mikirin pemerintah bikin pusing,, vkirin dri sndiri ajja supaya lebih baik !

  9. Tambah Bingung Says:

    memang aneh, perusahaan non profit di pertahankan, minyak aja di subsidi, apalagi gaji pegawainya…?

  10. Anthony Says:

    Sementara Timor Leste yang baru merdeka bisa mengelola sendiri minyaknya, heran bukan kepalang kenapa Indonesia tidak bisa dan harus oleh asing?????

  11. anonymous Says:

    terimakasih atas artikelnya. sangat berguna untuk tugas debat bahasa indonesia saya di sekolah. 🙂

  12. Nursyam Septiadi Says:

    Pemerintah harus tegas, dan juga mengambil keputusan yang tepat

Leave a Reply

WP Theme & Icons by N.Design Studio
Entries RSS Comments RSS Log in