Bandung Kering Air, Pekanbaru Mati Lampu Terus, Bagaimana Dengan Daerahmu?

Bandung, Social Add comments

Beberapa kesibukan saya belakangan ini membuat saya kesulitan meluangkan waktu rutin untuk menulis di blog ini. Mohon maaf bagi rekan-rekan yang menunggu tulisan tapi tidak ada update-an sekian lama.

Saya akan coba menulis beberapa kepedulian sosial tentang lingkungan terdekat kita. Belakangan ini diluar penyakit wabah demam, radang tenggorokan, panas tinggi, yang melanda Bandung –tapi pemerintah seakan meniadakan kondisi tersebut, Bandung juga dilanda kekeringan air yang hebat. PDAM tidak mampu menyalurkan air — suatu kebutuhan dasar warga untuk hidup, karena kecilnya pasokan air — debit Air Cikapundung 20 tahun terakhir ini juga jauh dari kondisi semulanya. Mengapa demikian? *Jadi pasokan PLTA? PLTA Dago? Masih aktif sebegitu besarnya? Berapa kapasitasnya? Yang jelas hampir semua tempat di lingkungan Bandung sekarang kesulitan air bersih. Air bersih adalah cikal bakal sumber kehidupan. Susah air, bagaimana mau BAB, bagaimana rumah tangga mau tentram. Pagi aja mo mandi kudu pusing tujuh keliling.

Pekanbaru tidak kalah mengenaskan. Sebagai salah satu daerah paling kaya penghasil minyak berharga trilyunan rupiah setiap hari, PLN Pekanbaru tidak mampu menghasilkan pasokan listrik yang memadai untuk kebutuhan warganya. Dalam satu hari pemadaman listrik bisa mencapai 12 jam or so. Demikian menyedihkan. Rumor beredar karena mengeringnya dan berkurangnya debit waduk mana ya? *aih kok ya sebegitu banyak sumber berpikir masih harus mau mengunyah alasan klise grounde seperti ini. Dooh.

Bagaimana dengan kondisi lingkungan di tempat anda medio Agustus 2009 ini? Mohon di sharing di forum kita ini. Semoga bermanfaat.

27 Responses to “Bandung Kering Air, Pekanbaru Mati Lampu Terus, Bagaimana Dengan Daerahmu?”

  1. Dedhi Says:

    Untung sudha jual rumah Bandung dan tidak lagi ditugaskan di Pekanbaru…. fiyuhh………

  2. geblek Says:

    bukit2 di ratakan, ruko2 bergentanyangan ah sudahlah ini negeri tm ini

  3. pakwo Says:

    Salam bahagia, wah daerah kita juga demikian. Kita tunggu Inovasi pemerintah Provinsi ni…ni sama dengan cerita anak manja. Karena dari kecil pemerintah kita manja. jadi kapan menghadapi masalah dia hanya cari kambing hitam…bukan kambing putih…he…he…

  4. idarmadi Says:

    Jangan heran dong kalo Malingsiah itu engak mandang sebelah mata ke Indonesia. Wong Republik ini dipimpin oleh para badut. Lebih parahnya lagi badut2 ini dipilih (katanya… katanya si incumbent) oleh rakyat via pilkada dan pilpres.

    Kalo di Jakarta sih masalah lingkungan tidak terlalu kelihatan soalnya udah pade lupa sama banjir taonan. Yang paling parah di Jakarta adalah kemacetan. Solusi dari pemda? mulai dari busway, waterway, monorail, subway… semuanya pepesan kosong, kecuali busway yang udah tampak bisnya, tapi engak kalah ambrul adulnya.
    Parkir semerawut? Tau engak sih ide dari pemda Jakarta yang terbaru? Parkir onstreet 5x gratis 1x. Gw sih berani taruhan gw disunat 2x kalo ide ini sih mane bisa jalan!!! Tapi aneh bin ajaib, program ini tetap digulirkan oleh pemda.

    Welcome to Republik Badut.

  5. ridho Says:

    turut ikut bicara, mengenai pekanbaru, itu menurut saya bukan salah PLN sepenuhnya, kenapa? jujur aja saya kerja di PLN, kita juga ga mau matiin listrik? pegawai PLN jg mau tidur nyenyak,lampu nyala.betul Pekanbaru kaya minyak, tapi apa anda sadar bahwa minyak di pekanbaru, gas alam di jambi dan sumsel sudah dijual ke asing, ga dapet jatah untuk domestik, kita sepatutnya tanyakan ke BPMIGAS. PLN sudah banyak membangun PLTG yang berbahan gas, untuk sumatera sendiri sudah 320MW dibandingkan defisit sumatera yg hanya 190MW sangat jauh,nyatanya ga ada pasokan gas untuk domestik, jadinya yah merana aja,akibatnya pekanbaru defisit listrik,karena Pekanbaru tidak ada pembangkit besar maka mendapat porsi pemadaman yang besar, PLTUpaling banyak di sumsel tapi msh mendapat porsi pemadaman juga walaupun kecil 50MW.

    Coba anda bayangkan Tarif listrik dari tahun 2003 ga pernah naek,saya yakin anda pasti hbs bayar listrik ga pernah merhatiin kan biaya per kWh berapa,sedangkan bensin naek,tarif tol naek, rokok aja nae, apakah msh reasonable TDL kita ini? pikirkan, anda 1 kWh diminta membeyar paling mahal 630 rupiah, 1 kWh = anda punya lampu 100 watt nyala selama 10 jam, coba pake lilin 12 biji aja 7000 rupiah.

    gimana menurut anda?

  6. adinoto Says:

    # geblek Says:
    August 28th, 2009 at 5:38 pm

    bukit2 di ratakan, ruko2 bergentanyangan ah sudahlah ini negeri tm ini

    -> Thanks sharing fotonya kang… saya termasuk orang yg menyesalkan pembangunan di batam kayak ga ada arsitek handal aja 🙁

  7. adinoto Says:

    # pakwo Says:
    August 28th, 2009 at 8:29 pm

    Salam bahagia, wah daerah kita juga demikian. Kita tunggu Inovasi pemerintah Provinsi ni…ni sama dengan cerita anak manja. Karena dari kecil pemerintah kita manja. jadi kapan menghadapi masalah dia hanya cari kambing hitam…bukan kambing putih…he…he…

    -> Daerahnya dimana Pakwo, mohon sharing informasinya….

  8. adinoto Says:

    idarmadi:
    Kalo di Jakarta sih masalah lingkungan tidak terlalu kelihatan soalnya udah pade lupa sama banjir taonan. Yang paling parah di Jakarta adalah kemacetan. Solusi dari pemda? mulai dari busway, waterway, monorail, subway… semuanya pepesan kosong, kecuali busway yang udah tampak bisnya, tapi engak kalah ambrul adulnya.
    Parkir semerawut? Tau engak sih ide dari pemda Jakarta yang terbaru? Parkir onstreet 5x gratis 1x. Gw sih berani taruhan gw disunat 2x kalo ide ini sih mane bisa jalan!!! Tapi aneh bin ajaib, program ini tetap digulirkan oleh pemda.

    -> Soal kemacetan ini memang menyebalkan. Seperti semua tutup mata tutup telinga, berpuluh2 tahun keburu pada mati semua solusi ga juga keluar.

  9. adinoto Says:

    to Kang Ridho:
    Without disrespect dengan anda pegawe PLN, dan rekan-rekan pegawe kecil PLN di daerah, atau dimanapun anda berada. Masalahnya bukan otoritas anda untuk menyatakan dan membuat kebijakan besar seputar ini.

    Sejauh yg saya tahu, saya pernah ngobrol dengan preskom PLN bahwa pendapatan PLN setahun = 80 trilyun, sedangkan biaya operasional PLN = 83 trilyun (jadi defisit 3 trilyun) tapi itu tidak termasuk subsidi pemerintah 50 trilyun setahun (total defisit sebenarnya 53 trilyun dong 🙁 wadoh….

    Soal harga bukan tujuan PLN untuk cari untung kang, karena ini PUBLIC UTILITIES. Public Utilities itu adalah sarana yang harus disediakan pemerintah untuk rakyatnya.

    50.000.000.000.000 kurang apa dibagi 34 daerah? masih 1,515 trilyun sehari. dibagi 30 = 50 miliar sehari … 50 miliar sehari apa ga cukup kang subsidi negara?

    50 trilyun subsidi pemerintah setahun buat PLN? ya mungkin jelas anda ga tahu, lah ini mainannya pertinggi diatas dan blon tentu ngocor jelas di daerah 🙁

  10. rudy azhar Says:

    kalau di pekanbaru emang enggak heran, selama 7 tahun saya tinggal di kota pekanbaru, selama itu pula krisis mati lampu seperti jadi makanan setiap hari warga pekanbaru, tidak ada penanggulangan secara signifikan.. hal yang mana juga terjadi dengan kabut asap di riau (podo wae Mas..) tiap tahun kabut asap…
    Sekarang saya udah tinggal di Medan, krisis seperti diatas mudah-mudahan tidak separah daerah diatas…

  11. DV Says:

    Kondisi di sini aman terkendali, Bos!
    Perpindahan musim dari Winter ke Spring aja yang rada mengenaskan anginnya 🙂

  12. kreatips Says:

    memprihatinkan …

  13. ridho Says:

    to adinoto:
    apa apa pernah pemerintah kasih 50 trilyun? mentok 29,5 trilyun.saya emang pegawai kecil,tapi ortu saya yg “petinggi negara di depkeu” tau hal tesebut.kyknya ga mungkin pendatapan usaha PLN 80 trilyun, pelanggan PLN total 40juta pelanggan, klo 1 pelanggan berarti setor 2 jutaan buat bayar listrik. ga mungkin om….msh ada pemadaman listrik kok bayar 2 juta/pelanggan?

    selain itu pemerintah tidak memberikan jaminan pendanaan buat PLN ngembangin pembangkit.
    rakyat indonesia itu sangat boros listrik, karena apa?karena murah.klo pertumbuhan ekonomi 6%, elastisitas itu 1,5 berarti konsumsi listrik 9% naiknya pertahun. 1% kenaikan sama juga nambah 100MW pembangkit.nah klo PLTU 1300USD/kW, jadi klo buat nambah setahun =9%*100.000kW*1300 USD/kw, nah berapa tuh perlu nambah pembagkit, belum transmisinya belum distribusinya.
    klo pun pemerintah kasih subsidi 100 trilyun cukup ga buat investasi?

  14. adinoto Says:

    to mas ridho:
    pembicaraan ini beberapa tahun yg lalu, memang ada kabar tahun berikutnya anggaran pemerintah menurun untuk PLN. soal pastinya ya mana saya tahu mas lah gua denger dari orang no.1 disana hahahaha….. 😀

    apalagi soal pendapatan 80 trilyun kan saya cuma kerungune ngono toh mas hahahaa.. lagian apa semua yang bayar itu household? household kecil mas… nah industri itu itung berapa? instalasi negara itung berapa? 😀 hehehehe…. walaupun pemda ato instalasi yang nunggak juga banyak masss… semoga instalasi anda tidak termasuk diantaranya 😀

    kalo mo pasti, ya minta aja PLN buka angkanya ke publik.

  15. adinoto Says:

    oh ya soal murah, lah sampeyan kan ngitung ke dollarnya… apa murah kalo pendapatan rata2 orang indon ini cuma 800rb per bulan?… jangan bandingin dengan bapak bapak pejabat ato century ya hahahahaha…. piss ah buka 😀

  16. Yudistira Says:

    Sekarang saya tinggal di Pacung, Baturiti, Tabanan, Bali. Disini udaranya dingin banget, gak pagi/siang/malem selalu datang kabut. Apalagi sekarang2 ini sering hujan, makin dingin. Seneng… tapi kalo melihat saudara-saudara kita yang di Sumatera Barat, sedih bukan main, jangankan bisa bercanda dengan kabut, hendak menangis pun air mata mungkin dah kering. Semoga tuhan menguatkan mereka lahir dan bathin. Amiiin.

  17. kilatista Says:

    kunjungan pertama dan berharap mas adinoto sudi mampir ke gubuk saya. salam hangat

  18. Software Restoran Says:

    Saya di Tangerang, masih deket-deket Jakbar, waktu itu sempet mati lampu lama banget gara-gara ada trafo PLN yg bermasalah. Yg bikin bingung, trafo yg bermasalah itu adanya di Cawang (Jaktim), tapi masa efeknya mpe Jakbar, hiks…

  19. rumah.aolx.net Says:

    kalo ditempatku internet sering mati..

  20. wanita biasa Says:

    walah mas… di tanjung pinang udah makanan sehari hari mas… kadang sehari kita mati lampu sampai 5 jam.. trus air juga mati lha wong listrik buat pdam juga mati siy..

    **gratis download ringtone & mp3 terbaru di tempatku lho**
    ******http://www.1muzic.co.cc******

  21. kartiko Says:

    apapun yang terjadi di daerah kita,semuanya rahmat dari Allah swt..pandai2 aja kita menjaga Rahmat Allah agar tidak jadi bencana

  22. Akhyar Says:

    wah … bung di tempatku air jg susah, pdam 1 bln sekali aja susah jalan apalagi setiap hari.
    sedangkan pln semakin parah saja …. mati terus … pln jd perusahaan lilin negara

  23. adinoto Says:

    hehehe… dimana tu pak?

  24. Akhyar Says:

    di Pemangkat – Kalimantan Barat … he he

  25. bolehngeblog:Blog Ilmu Pengetahuan dan Bisnis Says:

    tapi di bandung di daerah sukaluyu tidak susah air dan jarang sekali mati listrik..jangan lupa kunjungi blog saya di BOLEHNGEBLOG

  26. Byar Pet Says:

    to Ridho:
    Lu gak usah banyak bacot deh.. Tu Perusahaan lo emang sontoloyo.. Lo pasti tau kan permainan orang dalam yg jualan meteran.. Satu ruko bisa di hargai 25 juta tu meteran, abis tu, kalian ngakak-ngakak setelah bagi-bagi tu duit haram..Trus kalo mati satu hari, di kemanain tu minyak? Kalian jual kan.. Semprul.. Udah, akui aja perusahaan lu emang ladangnya korup, pake alasan rugi segala.. Lagu lama tu Wak.. Dasar perusahaan jayus.. brengsek, bikin sengsara rakyat.. Pemerintah ini goblog, barang busuk bgituan kok masih di pelihara.. Cuih..

  27. Brandal Says:

    to Ridho:
    Listrik mau dinaikkin? Emang UMR berapa? Buat makan aja udah susah tuh!!!

Leave a Reply

WP Theme & Icons by N.Design Studio
Entries RSS Comments RSS Log in