Pemerintah Harusnya Melakukan Deregulasi Sektor Informasi

Technology Add comments

Yang saya maksud dengan deregulasi sektor informasi adalah sudah saatnya pemerintah memikirkan pembukaan keran atas investasi asing sehubungan dengan gelar infrastruktur di negeri ini. Korea saat ini menjadi negara yang paling menikmati fasilitas gelar infrastruktur, dan bahkan Jepang pun baru late to market pada tahun 1999-2000. Ketika itu menurut cerita rekan saya yang sudah menetap di sana, mereka suka jadi olok-olok rekannya orang-orang Taipei ketika meeting disana karena kondisi infrastruktur Jepang yang parah.

Mungkin pemerintah bisa belajar dari kasus tersebut dimana NTT juga keberadaannya mirip PT.Telkom disini. Kalau tidak saya ga yakin bagaimana lagi bangsa ini bisa bangkit dari keterpurukannya. Makan yes kita perlu, tapi kalo bertahan makan saja disaat kondisi perekonomian makin hancur tanpa harapan indah dibentangkan dipelupuk mata, saya yakin orang biasa saja sudah pasti ga kuat, apalagi kalo melihat rakyat kebanyakan yang dari hari kehari saja makan pun sudah sulit. Anaknya boro-boro bisa bersekolah, nah kalo ga bisa bersekolah dan tidak dipintarkan lagi untuk dapat mengubah nasib, apalagi yang diharapkan? Lebih banyak no-dong daripada bertahan no-money?

6 Responses to “Pemerintah Harusnya Melakukan Deregulasi Sektor Informasi”

  1. idarmaid Says:

    Infrastruktur yang terpenting, menurut gw, bukanlah infrastruktur telekomunikasi. Buat Indonesia yang terpenting adalah dibuatnya infrastruktur jalan tol pantura dan pantsel. Demikian juga untuk Sumatera Lintas Barat dan Lintas Timur dari Lampung sampai ke Aceh.

    Perekonomian AS bangkit karena pembangunan infrastruktur jalan antar negara bagian pada jaman president Roosevelt. Dengan adanya infrastruktur jalan raya, hasil pertanian bisa dikirim dari west coast ke east cost dalam waktu kurang dari 48 jam. Bandingkan dengan perjalanan darat dari Jakarta ke Aceh yang membutuhkan waktu 4-5 hari, bukan karena jauh, tapi karena parahnya jalan.

    Tapi motto pemerintah Indonesia bukannya “I don’t care!!!” 🙂

  2. macnoto Says:

    Betul pak, tapi dari dulu juga konsep pengembangan angkutan massal sayang juga ga diperhatiin. Soal lay infrastruktur fisik juga sama baiknya dengan telekomunikasi. Jadi inget omongan bokap, jaman beliau dulu Ford Motor Company pernah nawarin di Indo semua toll road asal Indonesia hanya mau menerima produk Ford.

  3. razakmac Says:

    Yah begitulah , fuuiih… no money notok! lama lama isinya bangsa kita semuanya preman! Amit amit jabang bayi! naudzubillah min dzalik.. Jauhkan lah dari bencana tsb. Sudah saatnya pemerintah berfikir smart! think fast! dan offensive…

    • RaZaK •

  4. Eep si kasep Says:

    so….,
    ayo dong kita-kita aja yang memerintah alias jadi pemerintah.
    aku presiden, siapa yang mau jadi menteri aku…? wakakaka
    kadangkala aku mikir suka sedih banget melihat mentality sebagian pemimpin bangsa dan aparat. lah dana kompensasi BBM aja belum ada seminggu berjalan sudah ada praktek penyunatan 4%!! kayaknya mental pemimpin dan aparat kita sebagian besar seperti pengemis dan bahkan pemalak ya?
    yang aku pikirkan, apa mereka ga takut azabnya menimpa keluarga dan anak-anaknya? kalau bicara akibatnya kena kepada dirinya sendiri sudah wajar, wong dia sendiri yang berbuat, yan tanggung sendiri akibatnya. tapi kalau mesti bawa-bawa anak supaya ikut nanggung dosa orang tuanya, duh apa ga kasian ya pada anak-anak sendiri.
    lebih parah lagi… akibat perbuatan dia, yang sengsara orang lain…
    aku heran, apa di pemerintahan itu ga ada orang pinternya? aku kira banyak sekali lulusan-lulusan terbaik negeri ini yang bercokol di pemerintahan.
    ya.., kalau hati sudah tertutup.., semua menjadi gelap gulita,
    sesuai janji Tuhan, summun, bukmun, umyun fahum layarjiun..
    Aku butakan mata mereka..
    Aku tulikan kuping mereka…

  5. asiboro Says:

    Maang Eep, gak usah repot mikirnya, Indonesia itu negara terkorup di dunia, ini fakta, jadi jangan harap orang Indonesia itu mikir soal azab, lebih menarik mikir soal duit soalnya.

    Bung idarmaid (lho bukan dulunya idarmadi? jadi maid ya:p), soal jalan tol, udah telat, kalo 20-30 tahun yang lalu sih masih ok. Kalo ada jalan bagus lintas sumatera ntar malah makin banyak gembel di Jakarta hehe. Indonesia itu negara yang kegedean untuk diatur dengan satu jenis policy. Saya yakin jumlah orang pintar dan skilled di Indonesia gak kalah dengan jumlah orang serupa di Singapura atau Malaysia. Buat lingkungan yang medukung untuk orang2 ini agar bisa berkarya juga, menghasilkan devisa. Lalu tarik pajak yang tinggi, untuk subsidi silang kalangan yang tidak berpendidikan/unskilled. Dan lingkungan itu yang paling basic untuk jaman ini ialah koneksi always-on dan broadband ke internet. Ini utopia sih, sbb dalam kenyataannya duit pajak masuk ke kantong koruptor juga…

  6. Dirgayuza Says:

    Om Eep jadi presiden, aku jadi mentri BPPT aja deh. Nanti bakalan mengetes implementasi iChat AV untuk komunikasi antar presiden dengan mentrinya. Dan mentri dan bawahannya. Jadinya, setiap malam presiden bisa debrief dengan pasukannya dengan iChat. Mau tidak mau infrastruktur internet juga akan didesak Presiden Eep untuk di benahi, karena mo video conference engga conect conect. =D

Leave a Reply

WP Theme & Icons by N.Design Studio
Entries RSS Comments RSS Log in